Lovely Maid

Lovely Maid

Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri

"Bereskan bajumu, mulai sekarang kau tidak tinggal di sini lagi."

Ucapan suaminya itu menghentikan aktivitas Naomi yang sedang merapikan ruang tamu kontrakannya.

"Apa maksudmu?" tanyanya bingung.

"Aku sudah menjualmu kepada Tuan Bara untuk menebus hutang, jadi mulai hari ini kau bukan istriku lagi. Segera kemas pakaianmu dan pergi dari rumah ini. Utusan Tuan Bara akan sampai sebentar lagi."

Puk!

Kain setengah basah yang di pegang Naomi ia lempar dengan keras di atas lantai. "Omong kosong apa yang kau katakan itu! Dua hari tidak pulang dan sekarang kau berkata jika dirimu menjualku!!"

"SUAMI MACAM APA YANG TEGA MENJUAL ISTRINYA SENDIRI!!" Emosi dengan cepat menghampiri Naomi.

Aryo, pria yang sudah menjadi suaminya selama 5 tahun itu menatap istrinya tanpa rasa bersalah. "Untuk apa aku mempertahankanmu, kau hanya menjadi beban di rumah ini. Anggap saja itu balas budimu karena aku sudah menafkahimu selama ini."

Plak!

Tamparan kuat Naomi layangkan pada suaminya. "Jadi selama ini kau menganggapku beban? Jika begitu cukup ceraikan diriku, kenapa sampai kau menjualku! DI MANA HATI NURANIMU!!"

Aryo menatap istrinya dengan penuh amarah. "AKU TIDAK ADA PILIHAN LAIN!" bentaknya dengan frustasi.

"Kau bahkan tidak pernah bercerita jika kau memiliki hutang! Apa yang kau lakukan dengan uang itu?! Bahkan kita hidup pas-pasan selama ini!" kata Naomi dengan datar.

Aryo adalah seorang OB di sebuah hotel, gajinya tentu saja di bawah UMR. Meskipun mereka belum memiliki anak, hidup di Ibu kota membuat keuangan mereka membengkak karena kebutuhan.

Selama ini Naomi berusaha sabar dengan keadaannya, terkadang ia juga menjual bubur di pasar untuk menambah penghasilan meskipun tak seberapa.

"Jawab! Kenapa kau sampai berhutang!" desak Naomi.

Tak ada satupun kalimat yang keluar dari bibir suaminya, Naomi yang sudah tersulut emosi dengan cepat mencengkeram kerah seragam Aryo.

"Jawab! Kau apakan uang itu!"

Aryo masih setia membungkam mulutnya, cengkeraman Naomi semakin kuat. "Jawab aku brengsek! JAWAB!" teriaknya tepat di depan wajah sang suami.

Air mata sudah berkumpul di pelupuk matanya, "Jika selama ini kau hanya menganggapku beban, kau bisa langsung mengatakannya padaku. Kenapa kau sampai tega menjualku?"

"Bahkan aku sendiri tidak tau kau berhutang untuk apa," lanjutnya dengan bibir bergetar.

"Aku memiliki anak! Aku berhutang untuk mencukupi kebutuhan anakku," ucap Aryo dengan datar.

Bagai tersambar petir di siang hari, Naomi membeku di tempatnya. Cengkeraman pada kerah suaminya perlahan melemah. "Anak?" lirihnya.

5 tahun yang lalu, dia membuat kesalahan fatal di masa muda. Layaknya anak muda yang sedang berada di puncak nafsunya, ia berakhir hamil.

Saat itu ia kelas 3 SMA dan sebulan lagi akan menjalani ujian nasional, tapi saat kepala sekolah mengetahui jika ia hamil, dia langsung di keluarkan dari sekolah.

Ibunya marah besar dan menyuruh pria yang menghamilinya bertanggung jawab. Tentu saja pria itu adalah Aryo, pria yang saat itu menjalin kasih dengannya.

Singkat cerita, Naomi menikah dengan Aryo karena 'kecelakaan'. Tapi saat itu takdir berkata lain, saat usia kehamilannya menginjak 5 bulan, Naomi keguguran karena terpeleset di kamar mandi.

Sekarang suaminya mengatakan jika dia berhutang untuk mencukupi kebutuhan anaknya? Anak siapa yang ia maksud?

"Kau berselingkuh? Kau berselingkuh di belakangku hingga memiliki anak!!"

Naomi tertawa sumbang, "Dulu aku terlalu bodoh hingga terbuai rayuanmu, aku harus mengubur cita-citaku dan justru hidup seperti ini. Dan sekarang kau menyelingkuhiku? Menyelingkuhi wanita yang selalu di sampingmu saat kau terpuruk?!"

"Lucunya lagi kau menjualku, yang mana adalah istri sahmu demi membayar hutang yang kau gunakan untuk menghidupi anak dan selingkuhanmu?!"

Emosi Naomi tumpah ruah, dia bahkan sudah kehilangan kata-kata. Otaknya terasa panas dengan semua kejutan tak terduga dari suaminya.

"Kau tidak ingat kata dokter? Kau akan sulit hamil karena keguguran kala itu. Aku membutuhkan keturunan!" ucap Aryo membela dirinya.

Memang laki-laki biadab!

Naomi sungguh tidak menyangka kalimat itu akan meluncur dengan begitu mudahnya dari mulut suaminya.

Tok! Tok!

Tok! Tok!

Pintu kontrakan di ketuk dari luar, "Aryo! Keluar!" teriak orang di luar. Sepertinya itu adalah orang suruhan Tuan Bara yang datang untuk membawa Naomi.

"Cepat bereskan bajumu! Aku akan menemui orang di luar!" perintah Aryo dan langsung melenggang menuju pintu.

Naomi mengelap air mata yang jatuh di pipinya dengan kasar. Dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk membereskan bajunya.

Meskipun ia tidak tau siapa Tuan Bara dan untuk apa ia dibeli, setidaknya ia bisa terbebas dari pria brengsek seperti suaminya.

Masalah ia yang dijadikan tebusan hutang, dia akan membicarakannya nanti saat sudah bertemu Tuan Bara.

Beberapa saat kemudian, Naomi keluar dari kamar dengan membawa satu tas besar berisi barang-barangnya.

Saat di ambang pintu, dia bisa melihat Aryo dan 2 orang berpakaian hitam. "Sudah selesai? Ikutlah dengan mereka," ucap Aryo dengan santai.

Mendengar hal itu, Naomi menatap sengit suaminya. Salah satu utusan itu mengambil tasnya, "Mari," ajak pria tersebut.

"Sebentar!" kata Naomi.

Wanita itu mendekati suaminya yang berdiri di dekat tiang kontrakan. Dug!

Tanpa aba-aba Naomi menendang selangkangan suaminya, yang mana membuat pria itu berteriak kesakitan hingga ambruk ke lantai.

"Ku doakan kau terkena penyakit kelamin, dan semoga ini pertemuan terakhir kita. Dasar pria brengsek!!"

Bersambung

Terima kasih bagi yang sudah membaca🤗

Diusahakan update sehari 2 kali ya

Terpopuler

Comments

Zubaidah Dahlan

Zubaidah Dahlan

ada juga llekai seperti ini

2024-11-20

1

martina melati

martina melati

knp gk ajukn cerai/talak gt

2024-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2 Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3 Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4 Bab 4 - Teh Chamomile
5 Bab 5 - Kolam renang
6 Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7 Bab 7 - Kamar Gama
8 Bab 8 - Jam tangan
9 Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10 Bab 10 - Sifat asli
11 Bab 11 - Makan malam dan taman
12 Bab 12 - Pertemuan
13 Bab 13 - Pertikaian
14 Bab 14 - Tamu
15 Bab 15 - Sebuah ungkapan
16 Bab 16 - Teh Chamomile 2
17 Bab 17 - Tidak tahan
18 Bab 18 - Ajakan ke kantor
19 Bab 19 - Kekeliruan
20 Bab 20 - Baikan
21 Bab 21 - Sakit
22 Bab 22 - Kantor
23 Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24 Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25 Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26 Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27 Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28 Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29 Bab 29 - "Hanya ingin"
30 Bab 30 - Mas dan Adek
31 Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32 Bab 32 - Trending 1
33 Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34 Bab 34 - Terlalu takut
35 Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36 Bab 36 - Sebuah penawaran
37 Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38 Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39 Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40 Bab 40 - Sama-sama gila
41 Bab 41 - Taman Bermain
42 Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43 Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44 Bab 44 - Tempat baru
45 Bab 45 - Perubahan
46 Bab 46 - Bertemu
47 Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48 Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49 Bab 49 - Lega
50 Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51 Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52 Bab 52 - Berita hangat
53 Bab 53 - H-1 Pernikahan
54 Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55 Bab 55 - SAH
56 Bab 56 - Melayang di atas awan
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2
Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3
Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4
Bab 4 - Teh Chamomile
5
Bab 5 - Kolam renang
6
Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7
Bab 7 - Kamar Gama
8
Bab 8 - Jam tangan
9
Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10
Bab 10 - Sifat asli
11
Bab 11 - Makan malam dan taman
12
Bab 12 - Pertemuan
13
Bab 13 - Pertikaian
14
Bab 14 - Tamu
15
Bab 15 - Sebuah ungkapan
16
Bab 16 - Teh Chamomile 2
17
Bab 17 - Tidak tahan
18
Bab 18 - Ajakan ke kantor
19
Bab 19 - Kekeliruan
20
Bab 20 - Baikan
21
Bab 21 - Sakit
22
Bab 22 - Kantor
23
Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24
Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25
Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26
Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27
Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28
Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29
Bab 29 - "Hanya ingin"
30
Bab 30 - Mas dan Adek
31
Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32
Bab 32 - Trending 1
33
Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34
Bab 34 - Terlalu takut
35
Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36
Bab 36 - Sebuah penawaran
37
Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38
Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39
Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40
Bab 40 - Sama-sama gila
41
Bab 41 - Taman Bermain
42
Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43
Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44
Bab 44 - Tempat baru
45
Bab 45 - Perubahan
46
Bab 46 - Bertemu
47
Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48
Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49
Bab 49 - Lega
50
Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51
Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52
Bab 52 - Berita hangat
53
Bab 53 - H-1 Pernikahan
54
Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55
Bab 55 - SAH
56
Bab 56 - Melayang di atas awan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!