Hyuna Isvara, seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang koki di salah satu restoran.
4 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Aksa Dharmendra, tidak juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki anak.
Namun, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia karena Aksa tidak pernah menuntut tentang anak dari Hyuna.
Akan tetapi, kebahagiaan mereka sedikit demi sedikit menghilang sejak Aksa mengenalkan seorang wanita kepada Hyuna tepat di hari annyversary mereka.
Siapakah wanita yang Aksa kenalkan pada Hyuna?
Bagaimanakah rumah tangga mereka selanjutnya?
Yuk, ikuti kisah Hyuna yang penuh dengan perjuangan dan air mata!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10. Restoran Jepang.
Keesokan harinya, Hyuna sudah terlihat sehat dan sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Setelah masakannya selesai, dia segera kembali ke kamar untuk membangunkan laki-laki itu.
"Loh, tumben sudah siap, Mas?" tanya Hyuna saat melihat Aksa sudah rapi dengan pakaian kantor, padahal biasanya jam segini laki-laki itu masih bergelung di bawah selimut.
"Iya. Mas ada rapat penting hari ini, jadi harus pergi cepat."
Aksa langsung menyambar tas kerja dan juga kunci mobilnya lalu keluar dari kamar, tentu saja membuat Hyuna juga mengikuti langkahnya.
"Mas gak sarapan dulu? Aku sudah menyiapkannya," ucap Hyuna sambil mengikuti sang suami.
Aksa menggelengkan kepalanya. "Sudah gak keburu, Dek. Mas berangkat sekarang ya."
"Tunggu-"
Hyuna tidak dapat melanjutkan ucapannya saat Aksa sudah masuk ke dalam mobil. Laki-laki itu lalu menghidupkan mobil tersebut dan langsung berangkat ke kantor.
Hyuna menghela napas berat saat melihatnya, padahal dia hanya ingin membawakan bekal agar Aksa bisa sarapan di kantor.
"Sudahlah, mungkin nanti dia beli sarapan di luar."
Hyuna lalu kembali masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk kembali kerja. Sudah 2 hari dia tidak masuk, dan sekarang dia sudah merasa sehat untuk kembali beraktivitas.
Tepat pukul 9 pagi, Hyuna sudah sampai di restoran. Terlihat sudah ada beberapa orang pelanggan yang makan di sana, dan langsung menyapanya karena memang sudah saling kenal.
Setelah sedikit berbincang, Hyuna lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur. Seketika semua orang langsung heboh saat melihat kedatangannya.
"Wah, apa kau sudah sehat, Hyuna?"
"Iya bener, Mbak masih pucat. Kenapa sudah masuk kerja?"
Hyuna merasa senang dengan perhatian yang teman-teman kerjanya berikan. "Aku sudah sehat kok, makanya hari ini sudah masuk kerja." Dia menepuk bahu salah satu pelayan yang tadi bertanya padanya.
"Iya lah udah sehat, orang tadi malam abis kencan romantis dengan paksu nya."
Lisa yang baru saja datang langsung mengeluarkan suaranya membuat orang-orang semakin heboh, tetapi tidak untuk Hyuna yang merasa bingung dengan apa yang wanita itu katakan.
"Ah, pantas sejak tadi Hyuna senyum terus. Rupanya tadi malam abis di servis dengan suaminya."
Semua orang tertawa saat mendengar ucapan dari salah satu koki senior, membuat Hyuna menatap mereka dengan heran.
"Lihat wajah polos itu, apa Mbak pikir aku enggak tahu?"
Lisa langsung menyenggol lengan Hyuna dengan mengedipkan sebelah matanya, tentu saja membuat Hyuna semakin dilanda kebingungan.
"Aku benar-benar iri loh, Mbak. Aku aja sampai nyindir-nyindir suamiku supaya dia mau buatin makan malam romantis kayak mas Aksa gitu, tapi dasar suamiku gak peka." Lisa merasa sebal sendiri saat mengingat suaminya.
"Sebentar." Hyuna mengangkat tangannya untuk menghentikan ocehan Lisa. "Sebenarnya kau sedang mengatakan apa, Lisa?" Dia menatap wanita itu dengan penuh tanda tanya.
"Ya ampun Mbak, pakek pura-pura segala. Memangnya tadi malam aku gak nampak apa?"
Hyuna mengernyitkan keningnya dengan tidak mengerti, tentu saja reaksinya itu membuat semua orang menatap dengan bingung.
"Lisa, mbak tadi malam ada di rumah dan enggak ke mana-mana. Jadi mbak gak ngerti apa yang kau bicarakan sekarang."
Lisa langsung diam saat mendengar apa yang Hyuna katakan, otak pintarnya mencoba untuk memahami ucapan wanita itu.
"Tadi malam aku melihat Mbak dan mas Aksa di restoran jepang yang ada di jalan mawar,"
"Apa?" Hyuna tersentak kaget saat mendengar apa yang Lisa katakan. "Kau, kau bercanda, Lisa?"
"Tidak, Mbak. Jelas-jelas aku melihat mas Aksa merangkul seorang wanita dan naik ke rooftop. Awalnya aku tidak terlalu tanda, tapi saat sudah berada di rooftop aku melihat wajah mas Aksa dengan sangat jelas dari parkiran."
Deg.
Dada Hyuna terasa seperti dihantam oleh balok besar saat mendengar apa yang Lisa katakan. Seketika napasnya tercekat ditenggorokan, dengan lidah yang tidak bisa untuk digerakkan.
Semua orang yang mendengar ucapan Lisa langsung saling pandang seakan mengerti dengan apa yang terjadi saat ini. Sontak salah satu dari mereka langsung membubarkan semua orang dengan alasan mulai kerja.
"Mbak, Mbak baik-baik saja?" Lisa menepuk bahu Hyuna membuat wanita itu tersentak kaget.
"Bawa Hyuna ke ruang ganti, Lisa. Sepertinya dia tidak mengerti dengan apa yang kau katakan."
Lisa menganggukkan kepalanya dan bergegas membawa Hyuna keluar dari dapur. Mereka lalu menuju ruang ganti dan duduk di tempat itu.
"Co-coba katakan apa maksud ucapanmu tadi, Lisa. Aku benar-benar tidak mengerti," pinta Hyuna membuat Lisa langsung menelan salivenya dengan kasar.
Lisa lalu menceritakan jika setelah pulang kerja dia mampir ke restoran jepang karena suaminya ada di sana bersama dengan teman-teman. Dia lalu melihat Aksa masuk ke restoran itu dengan seorang wanita dan pergi menuju rooftop. Setelah itu dia keluar dari restoran dan berniat untuk pulang, lalu kembali melihat Aksa yang sedang makan malam dengan romantis di rooftop itu.
"Ma-maaf, Mbak. Aku, aku tidak bermaksud untuk-"
"Jam berapa? Jam berapa kau melihatnya, Lisa?" tanya Hyuna dengan tajam.
Lisa semakin merasa tidak nyaman karena sadar dengan apa yang sedang terjadi, tetapi Hyuna terus mendesaknya hingga mau tidak mau dia harus mengatakan yang sejujurnya.
"Sekitar jam 9, Mbak. Aku berniat untuk menelepon Mbak, tapi ponselku mati jadi aku dan suami langsung pulang."
Tubuh Hyuna langsung terasa lemas saat mendengar semua cerita Lisa. Jantungnya berdegup kencang dengan air mata yang sudah menggenang dipelupuk mata.
"Apa laki-laki itu benar-benar kau, Mas? Jika itu benar, lalu siapa wanita yang sedang bersamamu? Apa tadi malam kau benar-benar ada direstoran itu bersama dengan wanita lain?"
"Mbak!"
Lisa memekik kaget saat tiba-tiba tubuh Hyuna terhuyung ke belakang, sontak dia memegangi tubuh wanita itu agar tidak terjatuh ke atas lantai.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi, Lisa? Kenapa, kenapa suamiku ada di sana dan bersama wanita lain?"
•
•
•
Tbc.