Salma seorang guru TK, menikah dengan Rama seorang duda dengan satu anak. Setahun lebih menikah kehidupan keduanya harmonis dan bahagia. Apalagi Rama adalah cinta pertamanya saat SMA.
Namun, kenyataan bahwa sang suami menikahinya hanya demi Faisal, anak Rama dengan mantan istrinya yang juga merupakan anak didiknya di tempatnya mengajar, membuat semuanya berubah.
Akankah Salma bertahan di saat ia tahu suaminya masih mencintai mantan istrinya yang datang lagi ke kehidupan mereka?
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
Sebatas Ibu Untuk Anakmu (8)
" Rama, jangan sampai kamu memberi celah padanya. Mama tahu tujuan dia datang bukan karena Ical. Tapi, karena kamu. " Bu Lela memperingatkan anaknya karena ia tahu Faisal sudah tertidur di pangkuan Salma yang juga memejamkan matanya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Salma dan Faisal tertidur pulas di dalam mobil. Padahal, mereka sudah sampai di rumah.
Rama mengangkat tubuh Faisal perlahan. Namun, Salma akhirnya ikut terbangun.
" Maaf membangunkanmu."
" Sudah sampai ya? "
" Iya,ayo lanjut tidur di kamar saja."
Salma mengangguk lalu berjalan mengikuti Rama dan ikut masuk ke dalam kamar Faisal.
" Aku akan tidur disini." Ucap Salma.
" Hmm. Tidurlah."
Rama turun ke bawah menemui ibunya yang sedang berada di dapur.
" Ma, apa Salma serita sesuatu?," Rama mendudukkan bokongnya di atas kursi.
" Memangnya kenapa?," Bu Marisa ikut duduk di samping Rama.
"Aku merasa dia berubah akhir-akhir ini."
" Mungkin kamu melakukan kesalahan." Jawab Bu Marisa.
"Aku sendiri tidak tahu, Ma."
" Mama juga tidak tahu. Salma tidak bercerita apapun."
Malam harinya, Faisal terkejut saat sang bunda mendatangi kamarnya dengan membawa sebuah kado ke dalam kamarnya.
" Itu apa, Bunda?" tanya Faisal antusias.
" Ini hadiah lain dari bunda." Salma meletakkan hadiah itu di dekat Faisal yang sedang duduk bersila di atas kasur.
Hadiah yang lupa ia bawa tadi ke sekolah.
" Aku boleh buka sekarang?," Faisal menatap Bundanya. Salma pun mengangguk.
" Wah..." Faisal terkejut saat Ia melihat Lego yang banyak.
" Hadiah dari Bunda," Ucap Salma tersenyum.
' Terimakasih, Bunda." Faisal memeluk Salma dan menciumi wajah ibu sambungnya.
Salma hanya tersenyum. Ia bahagia melihat kebahagiaan Faisal.
Hari-hari berlalu. Kehamilannya membuat Salma sering mual di pagi hari. Bahkan ia pun sering memuntahkan makanan yang ia makan di pagi hari.
" Kamu kenapa?,"
Rama memijit tengkuk Salma.
Salma diam tidak menjawab.
" Kamu sepertinya masuk angin. Duduklah biar aku oles minyak kayu putih." Rama dengan telaten membaluri tengkuk Salma.
" Berbaringlah dulu. Biar aku buatkan teh jahe." Rama pergi ke dapur.
Salma mengambil ponselnya. Ia mengecek pesan masuk.
Saat Salma meletakkan ponselnya kembali di atas nakas, Salma melihat ponsel suaminya berbunyi. Ia melihat sekilas ternyata ada panggilan telpon dari seseorang dengan nama kontak My honey.
Deg
Jantung Salma berdebar. Apalagi foto profilnya adalah foto Dewi dan suaminya.
Salma yang awalnya ingin mengangkat telpon itu, segera meletakkan kembali ponsel suaminya. Ia pun memejamkan matanya. Hingga benar-benar tertidur.
Rama yang masuk ke kamar sambil membawa teh jahe, segera meletakkannya di atas nakas.
Ia melihat ponselnya yang memperlihatkan ada pesan masuk.
Rama terkejut saat ia melihat pesan masuk itu dari Dewi. Bahkan sebelumnya ada panggilan tak terjawab juga.
Tak ingin mengganggu istirahat Salma, Rama pergi ke balkon dan menelpon Balik Dewi.
" Ada apa, Wi?,"
" Kamu bisa datang ke rumah gak, Ram?"
" Maaf aku tidak bisa."
Rama langsung menutup panggilan telponnya. Ia pun langsung mengganti nama kontak Dewi. Nama kontak yang ada saat ini di tulis Dewi sendiri.
Semoga Salma tidak melihatnya. Batin Rama.
Ia kembali ke kamar dan melihat Salma masih tertidur. Faisal sendiri seperti biasa akan selalu menginap di rumah neneknya setiap akhir pekan.
" Ayo makan dulu." Rama mengusap lengan Salma untuk membangunkannya agar makan siang.
Salma bangun dan menyandarkan punggungnya.
" Aku suapi."
" Aku bisa makan sendiri." tolak Salma.
"Tidak ada penolakan." Ucap Rama
Salma akhirnya menerima suapan demi suapan dari tangan Rama.
" Mas masih mencintai Dewi?," tanya Salma memberanikan diri. Ia ingin suaminya jujur.
Deg
Rama mematung. Ia tak pernah menyangka Salma akan bertanya mengenai hal ini.
Salma rasanya tidak akan kuat jika harus bertahan sampai melahirkan nanti. Dewi sudah terang-terangan mengatakan tujuan ia datang kembali di kehidupan Faisal dan Rama. Jika, suaminya mau kembali, tamatlah sudah rumah tangga mereka.
" Jujur saja. Aku tidak apa-apa." Mohon Salma
Bohong jika Salma bilang tidak apa-apa. Nyatanya ia sudah merasa dadanya sesak padahal suaminya belum mengatakan apa-apa.
" Aku tidak tahu." jawab Rama jujur.
Rama bingung dengan perasaannya. Dia yakin masih sangat mencintai Dewi namun,saat beberapa hari ini sering bertemu, ia merasa biasa saja. Getaran itu telah hilang.
" Bagaimana denganku. Apa mas mencintai ku?," tanya Salma. Entah keberanian dari mana Salma bisa bertanya seperti itu.
"Maaf" Rama tidak bisa berkata lain selain meminta maaf.
Salma menghela nafas kecewa. Lalu merebahkan tubuhnya dan kembali memejamkan mata. Salma kini tahu isi hati sang suami. Ia mulai bimbang akankah ada cinta untuknya sedang mereka sudah lebih dari satu tahun bersama namun, Suaminya hanya mengatakan kata maaf saja.
Rama melihat Salma dengan sendu. Ia sendiri tidak tahu isi hatinya. Siapa yang ia cintai saat ini. Hanya saja, ia sudah nyaman di sisi Salma. Juga tidak bisa melepaskan Salma.
Untuk Dewi sendiri, Rama pun sama bimbangnya. Ia tidak bisa mengabaikan Dewi begitu saja. Dewi adalah cinta pertamanya.Ia masih memiliki kepedulian pada mantan istrinya itu.
Hari menjelang malam, Salma tidak melihat keberadaan Rama. Ia pun tidak berusaha mencarinya karena badannya masih terasa lemas.
...******...
" Dewi, tolong jangan ganggu rumah tanggaku." Ucap Rama pada Dewi yang duduk di depannya.
Deg
Dewi terkejut dengan permintaan Rama. Ia yang awalnya bahagia karena Rama meminta bertemu di Cafe harus menelan kenyataan pahit.
"Kenapa?. Aku tahu kamu masih mencintai ku. Aku tahu kamu menikahi Salma karena Ical. Ayo kita menikah kembali demi Ical. Dia butuh Ibu kandungnya" Dewi percaya diri bahwa Rama akan sependapat dengannya.
" Maaf aku tidak bisa. Aku melihat Ical lebih bahagia dengan ibu sambungnya. Kamu lihat sendiri, sekalipun kamu ibu kandungnya, Ical seperti tidak memiliki ikatan batin denganmu." Rama bisa melihat bagaimana sikap Ical kepada Dewi berbeda jauh dengan sikap Ical kepada Salma.
Bagi Rama, kebahagiaan Faisal dia atas segalanya.
" Bagaimana denganmu? Apa kamu bahagia?,"
" Aku bahagia. Salma istri yang baik. Ia tahu posisinya. Ia selalu melayaniku dengan baik. Memenuhi kebutuhanku. Menyayangi Ical seperti anaknya kandungnya sendiri..."
" STOP!!," Dewi geram karena sang mantan malah memuji istrinya.
" Jadi, aku harap kamu berhenti mendekati ku."
" Permisi!" kedatangan pelayan yang membawa pesanan menginterupsi pembicaraan keduanya.
" Aku permisi ke belakang dulu." Rama pergi meninggalkan Dewi yang masih mencoba menetralkan amarahnya.
Ia tidak terima dirinya dikalahkan oleh Salma yang baru satu tahun menemani Rama.
Lamunan Dewi tersadar saat ponsel Rama berdering. Ternyata,Rama lupa membawa ponselnya yang ia taruh di atas meja.
Dewi menunjukkan seringai liciknya saat menyadari siapa yang menelpon Rama.
TBC