Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Denyut jantung Vanila tiba-tiba meningkat saat bibir Calvin menghisap kuat bibir bawahnya, perutnya terasa seperti di aduk-aduk. Tanpa sadar matanya perlahan tertutup saat Calvin memperdalam ciuman itu, Calvin menarik tengkuk leher Vanila hingga membuat ciuman itu lebih dalam lagi sampai membuat Vanila seakan berhenti bernafas.
Sungguh sensasi aneh yang menjalar di tubuhnya, membuat Vanila tanpa sadar berkali-kali melenguh di setiap hisapan yang di lakukan Calvin, pria itu bahkan mengeratkan pelukannya seakan takut jika Vanila melepaskan ciuman itu.
Pipi Vanila mulai memerah dengan tangan yang sudah berkeringat, entah mengapa suasana di kamar itu tiba-tiba terasa panas.
“Buka bibirmu.” Perintah Calvin dengan suara seraknya di sela-sela ciuman itu.
Calvin menyentuh kedua pipi Vanila dengan tanganya, ia menatap wanita yang baru saja membuka matanya dengan tatapan sendu.
Tepat saat Vanila membuka matanya, Calvin kembali mendekatkan bibir keduanya dengan jantung yang berdegup kencang.
“Mommy…” panggil Baby saat melihat punggung Vanila.
Tubuh Vanila dan Calvin langsung menegang, Vanila langsung mendorong tubuh Calvin dan segera menghadap putrinya.
“Oh Baby!” Pekik Calvin pelan sambil menutup matanya dengan telapak tanganya, ia langsung memunggungi Vanila dan Baby karena kesal dengan rasa tanggung yang sedang di rasanya.
“Sayang sudah bangun?” Tanya Vanila, namun Baby diam saja dan menatap punggung Daddynya.
“Daddy sedang apa di situ?” Tanya Baby dengan senyum lebarnya, ia baru sadar jika mereka sedang tidur bertiga di atas ranjang yang sama.
Hal itu sangat di idam-idamkan Baby selama ini, karena itulah putri kecil Calvin kini terlihat sangat bahagia.
“Daddy juga baru bangun tidur sayang.” Ucap Calvin kembali berbalik menghadap Baby dan memeluk putri kecilnya dengan tubuh yang masih berbaring.
Calvin menatap ke arah Vanila, namun Vanila segera memalingkan wajahnya dan menyentuh kedua pipinya. Entah mengapa rasanya panas saat melihat bibir ranum milik Calvin.
Vanila beranjak dari duduknya, ia berlari ke arah toilet.
“Mommy mau ke mana?” Tanya Baby.
“Kamar mandi, Mommy mau mandi dulu.” Ucap Vanila asal, ia lalu membuka ointu kamar mandi dan masuk ke dalamnya.
Vanila bersandar di balik pintu sambil menyentuh dadanya yang terus berdebar kencang.
“Ya ampun, untung Baby menyelamatkanku.” Gumamnya. “Aku sampai berdebar-debar karena takut ketahuan Baby, bahaya jika anak kecil melihat adegan senonoh orang tuannya itu gak baik.” Gerutunya, ia sedikit kesal pada Calvin karena melakukannya di depan Baby yang sedang tertidur.
Vanila segera membasuh wajahnya dengan air, lalu menatap cermin. “Lain kali aku harus bilang jangan melakukannya di depan Baby.” Gerutu Vanila. “Eh, lain kali? Ih siapa juga yang mau ciuman lagi dengannya. Apaan sih kamu Vanila.” Ucap nya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk pelan kepalanya.
Vanila pun kembali membasuh wajahnya agar panas yang ia rasakan segera menghilang.
Sementara di dalam kamar, Baby sekarang sedang berada di dekapan sang Daddy.
“Maaf sayang, Daddy janji Daddy tidak akan membuat Baby bertemu lagi denganya seperti tadi.” Ucap Calvin sambil mengecup kepala Baby.
Calvin tidak menyebut Bella dengan sebutan Mommy saat berbicara dengan Baby, karena sudah sangat lama Baby tidak pernah memanggil Bella dengan panggilan itu.
Baby mengangguk. “Baby tau kalau Daddy dan Mommy pasti datang menjemputku.” Ucap Baby sambil menarik-narik bulu tangan Calvin pelan.
“Baby pasti ketakutan? Maafkan Daddy sayang.” Ucap Calvin lagi langsung memeluk erat sang putri.
“Kali ini Baby gak akan takut atau nangis lagi, kalena Mommy sudah janji dia akan nemenin Baby kemanapun mulai sekalang.” Ucap Anak cadel itu tanpa terlihat raut wajah sedih seperti sebelumnya saat sedang bersama Bella.
Calvin pun tersenyum.
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan