Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di serang Gilang
Sudah satu bulan Faiz pergi dan Naira masih tetap sibuk dengan tokonya namun pagi ini saat Naira bangun, Naira merasa badannya tidak enak dan sedikit mual. Naira pun turun dan membuat teh manis agar meredakan rasa mual tersebut.
"Nay, kok sudah bangun? " tanya Ayu sang mama yang baru saja bangun.
"Iya ni ma, tiba-tiba saja mual jadi aku bikin teh manis" jawab Naira lalu meminum teh manis yang sudah hangat.
"Mual? " tanya sang mama kaget.
"Mama kenapa kaya yang kaget gitu? " tanya Naira yang heran melihat ekspresi wajah sang mama.
"Terakhir datang bulan kapan? " tanya sang mama.
"Datang bulan?, tanggal lima belas" jawab Naira.
"Bulan ini? " tanya lagi sang mama.
Naira terdiam dia baru ingat jika bulan ini dia belum datang bulan dan Naira reflek menyentuh perutnya.
"Ada apa? " tanya sang mama yang melihat wajah Naira kaget.
"Aku telat ma" ujar Naira dan membuat sang mama tersenyum.
"Mama jangan bilang-bilang dulu, aku mau cek dulu nanti. Beneran hamil gak aku ini" ucap Naira.
"Ya sudah kamu periksa saja dulu" ucap sang mama.
"Iya ma nanti sore saja, hari ini aku ada pesanan kue jadi gak bisa pagi periksa nya" beritahu Naira dan sang mama mengangguk.
Naira pun setelah sarapan dan siap untuk pergi dia langsung pergi dengan di antar Diki karena sang mama khawatir. Tibanya di toko Naira langsung pergi ke dapur karena hari ini dia harus menyiapkan kue pesanan sepasang kekasih yanga kan menikah hari ini. Namun baru saja mulai Naira langsung mual saat mencium bau aroma kue di dapur membuat dia harus ke kamar mandi, itu semua berlangsung berapa kali hingga akhirnya Naira menyerah.
"Nia, coba kamu saja yang buat aku benar-benar gak enak badan. Aku sudah siap kan resep dan caranya jadi tolong ya! " titah Naira pada karyawannya yang sudah biasa membuat kue.
"Siap mbak, mbak istirahat saja di ruangan" balas Nia.
"Siang harus sudah beres karena mau di ambil siang" beritahu Naira lalu dia keluar dan masuk ke ruangannya untuk istirahat.
Naira setiap satu jam sekali dia mengecek pengerjaan kuenya dan ternyata Nia bisa di andalkan.
Tepat pas makan siang orang yang pesan kuenya datang dan langsung di serahkan.
"Makasih ya sudah pesan di toko kami" ucap Naira pada pelanggan itu.
"Sama-sama mbak" balasnya.
Nia mendekati Naira lalu berkata "Mbak, kok wajahnya pucat? ".
" Enggak tau ni Ni, tolong belikan rujak yang di depan sana"pinta Naira.
"Baik mbak" jawab Nia dan Nia langsung pergi.
Naira pun mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Faiz namun tidak ada balasan karena biasanya jam segini Faiz sedang sibuk.
Nia pun datang dengan membawa rujak dan Naira langsung memakannya dan merasa sangat segar. Naira pun setelah makan rujak dia langsung pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan apa benar dia hamil.
"Nia aku titip toko ya, aku ada perlu dulu bentar" ucap Naira pada Nia.
"Baik mbak" jawab Nia.
Naira pun langsung memesan taksi dan tak butuh waktu lama taksi datang dan Naira langsung naik dan pergi menuju rumah sakit. Tibanya di rumah sakit Naira langsung masuk ke ruangan dokter karena dokternya teman kuliahnya dulu dan dia sudah huat janji. Setelah di periksa dan hasilnya Keluar Naira terkejut ternyata benar dirinya hamil.
"Selamat ya, kamu hamil dan sudah enam minggu" ucap Maria sang dokter sekaligus temannya sendiri.
"Makasih ya,aku akan langsung hubungi bang Faiz dan memberitahunya" ucap Naira.
"Aku ikut senang karena akhirnya aku bisa menikah dengan pria yang kamu cintai selama ini" ucap Maria.
"Aku juga gak menyangka jika aku akan menikah dengannya dan yang paling aku gak percaya ternyata selama ini bang Faiz juga mencintai ku" balas Naira.
"Serius kamu? " Maria gak percaya karena yang dia tau Faiz cuek orang nya.
"Iya, aku juga gak percaya tapi dia yang jujur sama aku, bahkan saat aku akan nikah sama Gilang dia sengaja pergi ke luar kota hanya untuk menghindari" jawab Naira.
Lagi-lagi Faiz tidak membalas pesan Naira entah kenapa. Naira pun pamit pulang karena sudah terlalu siang. Naira kembali ke toko dan dia tidak banyak bekerja hanya mengawasi saja. Saat waktunya toko tutup Naira terpaksa harus menunggu Diki karena entah kenapa tiba-tiba motornya mogok.
"Mbak, mau aku temani gak? " tanya Nia yang kasihan jika melihat Naira sendirian.
"Gak usah Nia, pacar kamu udah nungguin tuh" Ucap Naira sambil menunjuk ke luar.
"Ya sudah kalau gitu mbak, saya duluan ya" pamit Nia dan Naira hanya mengangguk.
Tiba-tiba ponselnya berdering dan itu dari Faiz, Naira sangat senang dan dia langsung mengangkatnya. Faiz melakukan vidio call.
"Sayang kamu serius hamil? " tanya Faiz karena dia sudah membuka pesan dari Naira.
"Iya bang, aku juga kaget" balas Naira.
"Maaf ya abang gak bisa temani kamu periksa" ucap Faiz.
"Gak apa-apa bang, yang penting abang cepat pulang"ujar Naira.
" Ya abang usahakan cepat karena hampir selesai kok"balas Faiz.
Setelah cukup lama telepon pun di matikan dan Naira melihat ke depan siapa yang datang namun Naira kaget ternyata bukan Diki sang adik.
"Kamu siapa? " tanya Naira sedikit takut karena orang yang datang memakai hoody dan tutup kepala.
Orang itu langsung membuka tutup kepalanya dan Naira kaget ternyata Gilang.
"Gilang, lo mau ngapain? " tanya Naira ketakutan.
Gilang mendekati Naira dan langsung mencengkram wajahnya. "Aku ingin membalas semua sakit hatiku sama kamu" jawab Gilang.
"Maksud kamu apa? " tanya Naira dengan berusaha melepaskan tangan Gilang di wajahnya.
"Aku akan buat kamu menderita dan kehilangan Faiz" jawab nya.
Gilang langsung mendorong Naira membuat Naira terjatuh dan Gilang langsung menindihnya dan menarik baju Naira sampai sobek.
"Lo mau ngapain? " teriak Naira.
Naira berusaha melawan hingga akhirnya dia mendorong Gilang karena kondisi Gilang yang mabuk jadi tenaganya sedikit lemah. Naira akan lari namun malah di tendang Gilang membuat Naira menabrak meja dan Naira merasakan sakit di perutnya. Naira berusaha bangun namun sakit nya gak bisa di tahan. Gilang lagi-lagi mencengkram wajah Naira. Gilang memukul Naira dengan membabi buta. Naira sudah tak berdaya dia sudah terkapar di lantai namun tiba-tiba Diki sang adik datang dan langsung memukul habis-habisan Gilang hingga tak berkutik lalu menghubungi Sakti sang kakak ipar yang merupakan polisi. Diki mengikat Gilang agar tidak kabur dan dia langsung membawa sang kakak ke rumah sakit dengan kondisi yang menghawatirkan.
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..
lanjuut