NovelToon NovelToon
Pesona Mama Mertua Muda

Pesona Mama Mertua Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

Enggak dapet anaknya, Ayahnya pun jadi.

Begitu pula Isvara Kinandari Heksatama, gadis cantik patah hati karena pujaan hatinya menikah dengan wanita lain. Isvara atau yang kerap disapa Isva melakukan hal yang diluar nalar yaitu menikahi Ayah dari pria yang cintai yaitu Javas Daviandra Bimantara.

Keputusan terburu-buru yang diambil Isva tentu saja, membuat semua orang terkejut. Tidak terkecuali sang adik yaitu Ineisha Nafthania Heksatama, bagaimana tidak. Pria yang dinikai oleh Kakaknya adalah Ayah mertuanya sendiri, Ayah dari Archio Davion Bimantara.

Pria yang Isvara cintai memang menikah dengan adiknya sendiri, tentu hal itu membuatnya sangat sakit hati karena yang dekat dengan Archio adalah dirinya. Namun, Archio secara tiba-tiba malah menikahi Ineisha bukannya Isvara.

Demi menghancurkan pernikahan Ineisha dan Archio, Isvara harus tinggal bersama mereka. Salah satu caranya yaitu menikah dengan salah satu keluarga Archio, sedangkan yang bisa ia nikahi hanyalah Javas seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32 | Pembelaan Kalila

Seorang anak memang meniru apa yang dilakukan oleh Papanya secara sadar ataupun tidak sadar, seperti apa yang dilakukan Chio meniru sikap Javas. Javas memang tidak pernah memperlakukan istrinya yaitu Kalila dengan baik, berakhir Chio mencontohkan perilaku buruk itu. Menganggap apa yang ia dan papanya lakukan adalah benar, padahal itu tidaklah benar.

Sebagai suami harusnya memperlakukan istrinya dengan baik, menyayangi, mengayomi dan tidak lupa melindungi. Bukan malah bersikap tidak acuh. Dan anak juga harus dikasih contoh yang baik-baik, karena kelak akan menjadi seorang suami jika anak itu laki-laki.

Karena tidak tahan menahan tangis, Ineisha menangis keras. Kata-kata yang keluar dari mulut Chio sangatlah menyakitkan untuknya

Diatas tangga, Isvara menyaksikan itu semua. Dalam hatinya merasa tidak tega, biar bagaimanapun Ineisha adalah adik yang ia sayangi. Namun, sekarang Isvara berusaha tega. Dengan hal ini, Ineisha akan sadar jika merebut sesuatu yang bukan miliknya ke depannya tidak akan berjalan baik.

Isvara tadi awalnya ingin mengambil paper bag yang berisikan kemeja Javas yang tadi ia belikan, paper bag itu tertinggal di mobil Javas. Akan tetapi, gadis itu malah menyaksikan pemandangan yang cukup mengejutkan baginya.

Sekarang Isvara merasa beruntung tidak berjodoh dengan Chio, karena ia tahu Chio bukanlah pria yang cocok dijadikan suami. Dan ya, Chio tidak sebaik itu. Jika Chio memang baik, pria itu tidak mungkin mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan kepada istrinya sendiri.

Gadis itu terdiam, ia jadi membayangkan jika ia benar-benar istri Javas apakah dirinya akan diperlakukan sama seperti Tiana memperlakukan Kalila dan Ineisha.

Bagi Isvara sendiri, untuk tugas memberikan rumah dan masak. Ia tidak masalah melakukannya, asal jangan hanya sendiri. Terlebih rumah ini memang sangat besar, atau mungkin dirinya meminta pindah ke rumah yang agak kecil. Jika rumahnya kecil, Isvara jelas bisa mengerjakan semuanya sendiri.

Isvara merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia berandai-andai menjadi istri seorang Javas. Seperti tidak ada laki-laki lain saja di muka bumi ini, apalagi Javas 'kan sudah punya istri. Mana sudi Isvara jadi istri kedua, jangan samakan dengan sekarang. Ini pernikahan pura-pura bukan sungguhan.

Ineisha langsung berlari ke kamarnya, kamar Chio lebih tepatnya. Setelah melihat sang adik masuk ke kamarnya, Isvara langsung turun dari tangga. Tadi Isvara bersembunyi ketika Ineisha naik tangga sambil menangis, kamar Chio dan Javas letaknya di atas, tetapi ada yang barat ada yang timur. Kamar Javas sendiri di bagian timur.

***

Isvara kembali ke kamar setelah mengambil paper bag-nya yang tertinggal, saat gadis itu masuk kamar ternyata Javas sudah selesai mandi. Gara-gara menonton pertengkaran pasangan suami istri itu, jadinya gadis itu menghabiskan lama walau niat awalnya mengambil paper bag di mobil.

"Dari mana, Va?"

"Abis ngambil ini nih, tadi ketinggalan di mobil," jawab Isvara sambil menunjukkan paper bag yang ia bawa.

"Emang itu isinya apa? Sampe kamu bela-belain ambil ke mobil, padahal bisa diambil nanti atau besok." Javas terlihat penasaran sekali dengan isi paper bag itu, tetapi tidak disangka-sangka Isvara malah memberikan paper bag itu padanya.

"Itu isinya kemeja yang aku beli buat Om Javas, coba buka deh. Liat Om Javas suka enggak sama kemejanya," pinta Isvara. Walau ia sudah mendengar jawaban Javas tadi di mobil, yang mengatakan ia pasti suka karena kemeja itu adalah pilihannya. Namun, ia ingin mendengar pendapat pria itu saat sudah melihat barangnya.

Javas membuka perlahan paper bag-nya dengan wajah datarnya, tetapi setelah melihat wajah Javas langsung berubah. Ternyata Javas benar-benar suka dengan kemeja itu, ucapan pria itu ternyata benar pilihan Isvara tidak akan mengecewakannya.

Walau harga kemeja itu berbeda dengan yang biasa dibelikan oleh Tiana ataupun asisten pribadinya, tetapi Javas tetap menghargainya. Jujur, ia juga sangat suka.

"Gimana?"

"Saya suka banget, dari motifnya, modelnya bahkan juga bahannya. Besok saya pake ya ke kantor." Mendengar hal itu jelas langsung membuat mata Isvara berbinar-binar, gadis itu memang sangat suka diapresiasi apalagi oleh orang terdekatnya. Sekarang Javas memang termasuk orang terdekat bagi Isvara.

"Bagus deh kalo suka." Isvara meninggalkan Javas ke kamar mandi, sedangkan pria itu yang hendak mencoba kemeja yang dibelikan sang istri muda.

***

Kini mereka semua sudah ada di meja makan, Tiana menatap Ineisha dengan tatapan tidak suka. Tetapi ia tahan dulu marah-marahnya sampai selesai makan.

Saat semua sudah selesai makan, Ineisha memutuskan ke kamar duluan. Namun, tiba-tiba ia mendengar suara bentakan dari Tiana. "Ineisha, duduk lagi."

Tanpa berani menolak perintah dari Tiana, Ineisha kembali duduk di kursinya. "Kamu ini ya, udah saya bilang tadi bantuin kerjaan Mama mertua kamu. Kenapa kamu malah ke kamar tapi nggak balik lagi bantuin? Sengaja kamu gitu? Berani kamu sama saya, sampai kamu nggak ikutin perintah saya. Baru sehari tinggal di sini aja kamu udah berani membantah, kalo mau tetap tinggal disini ya nurut. Kerjain apa yang saya perintahkan," marah Tiana sambil menatap Ineisha yang menundukkan wajahnya.

"Mungkin Ineisha kecapean, Ma. Makanya langsung pergi ke kamar, seharian 'kan udah bantuin aku. Pekerjaannya udah aku ambil ahli kok, jadi Mama nggak usah khawatir lagi," bela Kalila pada menantunya. Sebagai menantu pertama di keluarga Bimantara, jelas saja ia sangat tahu bagaimana rasanya jadi Ineisha. Karena sebelum Ineisha, ia sudah mengalaminya terlebih dahulu.

Awal-awal Kalila pun tidak suka diperlakukan seperti ini, karena terbiasa di manja oleh orang tuanya. Walaupun keluarganya tidak sekaya keluarga Bimantara, tetapi hidupnya termasuk enak sebelum menikah.

Namun, demi kehidupan kedua anaknya. Kalila memilih mengalah mengikuti semua yang Tiana perintahkan, karena ia sadar jika pergi dari keluarga Bimantara membawa kedua anaknya. Hidupnya tidak akan mudah, kedua anaknya tidak bisa hidup terjamin.

Apalagi Kalila sadar dirinya hanyalah tamatan SMA, kuliahnya memang tidak ia lanjutkan setelah menikah dengan Javas. Sedangkan Javas tetap kuliah bahkan sampai S2, makanya ia tidak percaya diri. Untuk mencari pekerjaan dengan hanya tamatan SMA tentu tidak akan mudah bagi Kalila. Belum lagi siapa yang akan menjaga anak-anaknya jika ia bekerja, Kalila tidak punya keluarga lagi sekarang. Mau tidak mau Kalila hanya bisa pasrah, hingga sekarang ia mulai terbiasa diperlakukan seperti pembantu. Nyatanya pengorbanannya tidak sia-sia, kedua anaknya sedari kecil tidak hidup dengan kekurangan. Sekarang bahkan mereka berdua bisa kuliah di tempat yang mereka mau. Setelah selesai kuliah pun, anak-anaknya bisa langsung mendapatkan posisi penting di Bimantara Grup.

"Saya bicara dengan Ineisha, Kalila. Bukan bicara sama kamu? Apa kamu tidak melihatnya?" Kalila hanya diam, tanpa berani menjawab ucapan sang mertua. Karena percuma ialah yang akan di salahkan.

"Kamu itu nggak usah ikut campur, nggak perlu kamu belain menantu kamu. Nanti keenakan lagi, menantu kamu salah harusnya kamu tegur. Kamu ajarin biar nggak mengulangi kesalahannya lagi."

1
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
Donacute: ditunggu besok lagi ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
olivia
lanjut thor
sella surya amanda
lanjut
bundha novita
Luar biasa
sella surya amanda
lanjut
olivia
cepat thor buat mereka temuin isvara kasian bangat
Donacute: iya sabar ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Donacute: ditunggu ya kak nanti double updatenya
total 1 replies
olivia
lanjut thor
Donacute: ditunggu ya kak double updatenya
total 1 replies
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
Donacute: ditunggu ya kak nanti double updatenya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Donacute: besok lagi ya Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Ika Kirana
bentar deh Thor, kek ny ada yg di lewatin, alur ny udh ke beberapa bulan kemudian, trus konflik teror 10M ny mana? batas waktu ny kan cuma 10 hari kalo GK salah, lah in sdh beberapa bulan
Donacute: enggak kelewat kok kak nanti ada flash backnya di tunggu yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!