Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Nona azura,ada apa dengan lehermu?Kenapa lehermu bisa memar sampai seperti ini?tolong jawab pertanyaan ku.Apakah ini karena ulah ibumu lagi?" tanya Aksa sekali lagi saat dirinya tidak sengaja melihat leher azura yang memar namun tidak dijawab oleh azura saat Aksa menanyakan apa yang terjadi pada lehernya.
"Dengan bungkamnya dirimu berarti sudah jelas dugaanku bahwa kesedihan dan luka memar yang kau rasakan saat ini pasti disebabkan oleh ibumu itu.Sial...Mengapa ibumu tidak bisa membiarkan kau menjalani kehidupanmu dengan tenang?Melihatmu sekarang semakin membuatku merasa tidak sabar untuk segera membawamu keluar dari rumahmu itu." ucap Aksa dengan kesal.
"Katakan padaku azura, apa yang sudah ibumu lakukan kepadamu? Apakah dia kembali menyakitimu?" tanya Aksa sekali lagi
"Dia hanya merasa kesal kepadaku karena aku yang membuat adikku Cassandra menjadi sedih dan mengurung dirinya di dalam kamar setelah tuan muda menolak menjadikannya sebagai istri tuan muda.Kemarin malam ibuku berusaha untuk menghabisi ku dengan mencekik leherku" ucap azura dengan lirih
"Ibumu sungguh keterlaluan!Dia sudah melakukan tindakan kriminal,azura!Kau harus menghentikan semua kegilaan yang dilakukan oleh ibumu dengan melaporkannya kepada polisi.Dia bisa melihat kesedihan yang dirasakan oleh adikmu namun dia tidak bisa melihat kesedihan dan luka yang kau rasakan." ucap Aksa yang dibuat geram dengan tindakan kejam yang dilakukan oleh nyonya Dewi.
"Tolong jangan laporkan ibuku ke kantor polisi Tuan muda!!!Aku tidak mau ibuku dipenjara!!!Tuan muda,tidak bisakah anda merelakan ku untuk tidak menjadi istri anda dan membiarkan adikku Cassandra menjadi istrimu?Aku benar benar tidak ingin menjadi penyebab penghancur kebahagiaan dari adik adikku." ucap azura
"Sampai kapan kau akan membiarkan ibumu melakukan kegilaannya kepada dirimu nona azura?Saat ini ibumu sudah melewati batas dan tidak memiliki hati nurani!!!Ibumu sudah mencoba untuk membunuhmu,apa kau tahu itu!!!Nona azura,kau harus ingat pesanku ini agar jangan sekali kali menyerahkan kebahagiaan mu kepada orang yang tidak pernah bisa menghargai keberadaan mu.Kau harus percaya kepada dirimu sendiri kalau kau memang layak untuk mendapatkan kebahagiaan itu.Jangan pernah membuat dirimu untuk jatuh ke lubang penderitaan lagi nona azura." ucap Aksa yang membuat azura menunduk dan menyesali perkataannya.
"Aku tahu apa yang ibuku lakukan kepadaku.Aku hanya ingin menanti waktu dimana ibu akan menyadari semua kesalahannya kepadaku dan mau memperbaiki kesalahannya dengan menerima kehadiranku.Maafkan perkataan saya tadi tuan muda,saya sadar saya tidak seharusnya mengatakan hal itu kepada tuan muda." ucap azura
"Azura,harus ku apakan kau ini? Toleransi mu kepada ibumu benar benar langka untuk dilakukan oleh orang lain.Ah, baiklah sekarang lupakan ini,Permintaan maaf diterima, sekarang hapus semua air mata kesedihan mu nona azura,dan tersenyum lah untuk menyambut kebahagiaan yang datang ke dalam hidupmu tak lama lagi." ucap Aksa yang akhirnya membuat azura pelan pelan tersenyum.Tak lama kemudian Aksa pun mengeluarkan salep penghilang memar yang biasa dibawanya di dalam mobil untuk hal hal tidak terduga dan segera memberikannya dan mengoleskannya ke leher azura yang memar.
Azura kembali dibuat tersentuh dengan kepedulian dan perhatian Aksa yang selalu mempedulikan rasa sakit dan semua kesedihannya.
Seusainya menenangkan diri dan mengobati luka memar di leher azura,Aksa pun segera memberikan syal miliknya untuk dipakaikan ke leher azura sebelum akhirnya ia pun menghidupkan mesin mobilnya untuk menuju ke kediaman orang tuanya yang berada di puncak bandung.Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Aksa dan juga azura pun tiba di kediaman orang tua Aksa.
Rumah yang sebagian besar berdinding putih itu dibangun di atas tanah berundak yang dilengkapi dengan taman bertingkat di samping kiri dan kanan dari rumah tersebut.
Taman tersebut tampak sangat asri dengan bunga berwarna-warni dan tumbuh tumbuhan hias sehingga menambah keasrian serta keindahan rumah yang menggunakan gaya eropa klasik.
Aksa segera memarkir mobilnya di depan pintu pagar rumah milik kedua orang tuanya lalu keluar dari dalam mobil untuk membantu azura keluar dari dalam mobilnya.
"Selamat datang di kediaman kedua orang tuaku, nona azura." ucap Aksa
"Terima kasih,tuan muda." ucap azura sembari tersenyum ke arah Aksa.
"Sama sama, kalau begitu mari kita berdua lekas masuk ke dalam dan menemui kedua orang tuaku." ajak Aksa
"Tentu." Jawab azura sembari menganggukkan kepalanya
Aksa pun segera memegangi tangan azura dan menuntunnya untuk memasuki kediaman kedua orang tuanya yang ternyata tidak dikunci.Sesampainya di dalam,Aksa segera memanggil kedua orang tuanya untuk datang menghampiri mereka berdua.
"Ayah....ibu.... dimana kalian?Ini aku Aksa dan calon istriku,nona Azura." panggil Aksa dengan nyaring dan membuat kedua orang tuanya segera bergegas keluar dari dalam kamar mereka untuk menghampiri putra dan calon istrinya.