Demi bakti ku kepada Ayah aku bersedia memenuhi keinginannya untuk menikah dengan lelaki pilihan Ayah ia juga alah satu orang kepercayaan Ayah, namun kini ia membawa mawar lain masuk kedalam rumah tangga kami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Ayam geprek?
Di kantor....
Seno datang terlambat dua menit untung masih ada Rendi yang dapat menahan para Direksi dan meminta waktu untuk menunggu bosnya itu.
Ya ya ya Pak Jali munggah kaji...
Ditengah rapat dengan Direksi ponsel Seno berbunyi ia lupa mengaktifkan mode Silent, jadilah ponselnya kini menjadi perhatian para Dewan Direksi.
Ya ya ya Pak Jali munggah kaji...
Lagi dan lagi ponsel Seno berbunyi membuyarkan konsentrasi peserta rapat yang berada di ruangan tersebut, lalu ia meminta izin untuk mengangkat telepon itu sebentar. Ia meminta waktu lima menit dan keluar ruangan.
Dan ada seseorang yang menatap Seno curiga dari pintu ruang rapat, ia mengintip Seno yang tengah berbicara melalui Vidio Call. Dengan seorang wanita yang memanggil Seno dengan sebutan Mas.
Setelah selesai berbicara pada istrinya Seno pun bergegas memasuki ruang rapat kembali dan melanjutkan rapat yang sempat tertunda.
Dan dalam hasil rapat tersebut banyak Para Investor yang ingin bekerja sama dengan Seno terutama Perusahaan Gautama Grup.
Perusahaan terbesar seAsia yang sudah terkenal dengan kebijakannya dalam bekerja sama, Seno nampak menerjapkan mata nya berkali-kali seolah tak percaya dengan kenyataan ini, bahkan Perusahaan Gautama Grup tak tanggung- tanggung mereka menginvestasikan saham mereka sebesar lima puluh persen.
Setelah rapat selesai kini hanya ada Seno Rendi, Adam dan Riki sebagai pemilik dan asisten pribadi serta sekretaris dari Perusahaan Gautama Grup.
"Maaf Pak saya ingin bertanya namun sepertinya saya lancang jika bertanya seperti ini" ucap Seno sembari menatap lawan bicaranya.
"Ada apa Pak Seno? Tanyakan saja selagi itu tidak bersinggungan dengan keluarga saya tidak masalah" ucap Adam.
"Apakah ada maksud di balik penanaman saham yang anda berikan di dalam perusahaan yang saya pimpin?"
"Ha ha ha... Saya suka dengan anda Pak Seno, anda yang selalu jeli terhadap sekeliling anda, yaa... Memang saya akui saya memiliki maksud dengan menanamkan saham sebesar itu di perusahaan anda" ucap Adam tersenyum smirk.
"Maaf kalau boleh saya tau apa yang anda ingin kan Pak?"
"Istri anda Pak Seno" ucap Adam santai
Seno, Rendi serta Riki syok hingga ma ta mereka membulat sempurna mendengar Adam yang menginginkan istri dari rekan bisnisnya.
Riki pun tak pernah mengira jika atasan nya itu menginginkan istri orang lain padahal ia tahu betul jika Adam sangat mencintai istri nya meski usia mereka menginjak kepala lima.
"M maksud anda?" beo Seno.
"Seberapa besar anda menyayangi dan mencintai istri anda?"
Seno mengerutkan kening mendengar pertanyaannya di jawab oleh pertanyaan lain oleh rekan nya ini.
"Entahlah tapi jika di suruh menukarkan harta dan jabatan yang saya miliki bahkan nyawa yang saya punya untuk istri saya, saya rasa itu sangat kurang dan bahkan belum mencapai setengahnya" ucap Seno ambigu.
Adam yang melihat sorot ma ta sendu Milik Seno dan mencari apakah ada kebohongan di sana, ternyata tidak menemukan itu.
Adam hanya menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari Seno yang intinya ia lelaki itu sangat mencintai dan menyayangi istrinya.
"Baiklah saya permisi ada hal yang harus saya urus" ucap Adam.
Adam memegang pundak Seno dan Berbisik
"Pinjam dulu seratus Wk!
Enggak mungkin lah yaaaw... Emang kalian percaya Adam pemilik perusahaan terbesar seAsia meminjam seratus ribu pada Seno ah... Ngawur ni Author!
Adam memegang pundak Seno dan Berbisik
" Sayangi istri anda karena saya menginvestasikan dengan saham sebesar itu karena anda yang mau meminta izin hanya untuk menerima telepon dari istri anda, yang arti nya anda akan selalu mengusahakan apa yang di minta oleh istri anda. Dan percaya lah kebahagiaan istri anda akan menjadi magnet rezki anda, jika butuh sesuatu untuk memenuhi mengidam istri anda jangan sungkan hubungi Riki" ucap Adam dengan berlalu meninggalkan Seno yang terpaku akan alasan yang di ucapkan Adam.
"uuy... Ngapa lu?" tanya Rendi sambil mengguncangkan pundak sahabatnya.
"Ayam geprek" ucap Seno sembari menepuk jidatnya dan berlari meninggalkan Rendi dengan kebingungan.
Seno yang tersadar oleh guncangan ulah sahabatnya itu sadar dan teringat oleh ucapan Adam tentang permintaan istri tadi saat menghubunginya, lalu lah Seno menyebutkan ayam geprek.
Rendi segera menyusul atasan nya itu ia takut jika Seno kerasukan ayam geprek, bagaimana tidak wong saat melamun setelah sadar yang diucapkan malah ayam geprek!
Rendi yang melihat Seno sedang menuju mobilnya di parkiran pun hanya mengerutkan keningnya bingung, pasalnya Seno tidak akan meninggalkan perusahaan jika tidak ada yang emergensi selain rapat dan makan siang. Sedangkan ini belum waktunya makan siang, lalu bergegas lah Rendi mengejar mobil Seno yang sepertinya sudah tertinggal jauh, mengingat Rendi yang terlalu lama berpikir tentang ayam geprek.
Rendi yang sudah sampai di halaman rumah Seno melihat bahwa Seno pun baru turun dari mobil dengan menenteng kantong kresek berwarna putih, ia melihat Seno yang melangkah dengan terburu-buru.
Setelah tadi mereka sempat beradu kemampuan, salip menyalip satu sama lain seperti adegan di Fash and furious ada yang tau kan sama film ini? Yang di perankan oleh tokoh yang bernama Dominic Toretto, Brian O'Conner, dan lain-lain. Adegan yabg paling menegangkan adalah saat mereka balapan untuk mengejar penjahat atau musuh mereka.
Lah! Ini kenapa malah ceritain Fash and furious sih?
Kembali ke laptop! Ambar dan Seno maksudnya. He he...
Ambar yang sudah menunggu kehadiran suaminya membawa pesanan nya pun sumringah ketika mengetahui suaminya sudah pulang dan membawakan pesanannya, namun jidat nya mengerut untuk apa suaminya datang bersama dengan Rendi?
Ambar menerima pesanannya yang di sodorkan oleh suaminya dengan sumringah, ia lantas menuju ke dapur mengambil piring dan segelas air putih. Lalu meletakkannya ke atas meja makan dan langsung menyantapnya tanpa melihat ke dua orang yang memperhatikan nya sedang meneguk liur.
Masih dengan mereka berdua yang melongo menatap wanita yang sendang menikmati menu ayam geprek nya itu, sesekali terlihat menyeka keringat di dahinya. Untung lah Seno tidak menuruti kemauan sang istri yang menginginkan ayam geprek dengan level pedas mampvs. Jadilah Ambar masih bisa menikmati makanannya walau masih terasa lumayan membuat mulut nya terbak4r apa cemburu wk!
"Permisi Aden Mas Rendi" ucap Mang Ujang yang masuk melalui pintu depan, dan hendak melewati kedua lelaki yang sedari tadi melongo dengan bibir sedikit terbuka yang hampir keluar air mancur.
Mereka yang tersadarkan oleh suara Mang Ujang pun mengelap mulut mereka menggunakan lengan masing- masing.
Lalu mereka saling tatap dan...
"Kenapa?" ucap mereka secara bersamaan.
"Kamu duluan" ucap mereka lagi bersamaan.
"Kamu" lagi lagi mereka mengeluarkan kata yang sama dan secara bersamaan, itu membuat mereka menoleh karena mendengar suara wanita yang tertawa.
"Ha ha ha... Mas Seno Rendi kalian kenapa? Dari tadi kok ngomong nya bisa barengan terus? Ha ha ha...."
Ambar yang sudah menyelesaikan makannya ia memilih meninggalkan kedua sahabat yang sedang bingung, dengan menenteng gelas dan piring menuju ke dapur untuk ia cuci.
Rendi lalu meletakan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Seno di ruang tamu dan menceritakan mengapa sampai ia menyusul Seno hingga terjadi adegan salip menyalip.
"Ha ha ha... Parah lu ha ha ha.... Mana mungkin gue kerasukan jin *ayam geprek*" Seno tertawa sembari mengusap ujung matanya yang berair karena menertawakan kekonyolan sahabatnya itu.