NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Pukul 10.30 WITA. Aku baru bangun. Ya, sesuatu telah terjadi semalam. Jujur, aku menyesalinya, sangat-sangat menyesalinya. Aku sudah berusaha menolak tapi Mas Adi jelas-jelas sangat memaksaku. "Selamat Pagi."

Aku mendengus ketika mendengar suara itu. Tanpa berniat menanggapi, aku memutuskan turun dari tempat tidur. Untungnya setelah aktivitas kami, aku langsung memakai pakaianku kembali. Sehingga pagi ini aku tak perlu bangun dengan kondisi memalukan. "Mau ke mana?" tanya Mas Adi yang masih berdiam diri di atas tempat

tidur,

"Kamu pikir ke mana lagi? Aku ingin pergi membersihkan diri dari segala dosa yang telah terjadi semalam," jawabku dengan datar "Dosa?"

Lelaki itu bertanya dengan wajah

yang sepertinya tersinggung dengan

ucapanku.

"Ya, kamu pikir apa yang telah terjadi bukan dosa?" tanyaku sinis. Mas Adi ini bodoh atau pura-pura bodoh. Dia pikir yang kami lakukan semalam itu bukan dosa? Dia sudah gila. Aku sengaja memanggilanya dengan sebutan kamu' agar dia sadar bahwa saat ini moodku sedang sangat buruk.

"Aku tidak berdosa, aku melakukanı kewajiban bersama istriku."

Aku ternganga sesaat setelah

mendengar ucapannya dan kemudiah

terkekeh sinis. "Kamu sudah gila? Kita telah bercerai. C-E-R-A-II Berhenti mengkhayal dan

berhentilah mengusik kehidupanku setelah ini." Setelah berucap aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri

dan di sana aku malah menangis. Menangisi dosa besar yang baru saja kulakukan bersama Mas Adi.

Sehabis mandi aku keluar dari kamar mandi dengan harapan bahwa Mas Adi tidak ada lagi sana. Ya, melihat wajah lelaki itu membuatku ingin

menelannya hidup-hidup. Tapi

menyadari keberadaanku sebagai

manusia aku pasti tidak dapat

melakukannya.

"Bisakah kamu keluar dari sini?"

tanyaku dengan nada tidak ramah "Kamu mengusirku setelah apa yang sudah kita lakukan?" tanya Mas Adi dengan alis yang terangkat sebelah. Aku mendengus kesal.

"Terlepas dari yang kita lakukang

semalam, Aku menyuruh kamu keluar

dari sini dan anggap saja apa yang

sudah terjadi adalah kehilafan Aku

dan kamu sebagai manusia.

Aku berbicara sengaja dengan ucapan sopan, supaya Mas Adi mengerti kalau aku marah. Ku lihat Mas Adi menatapku tidak suka setelah aku menyelesaikan ucapan itu. Dia pikir setelah melakukan hal sinting semalam, aku akan dengan muda luluh dan menyerahkan diri? Tidak, aku bukan lagi seorang perawan yang harus meminta tanggung jawab. Kami sudah sama-sama dewasa dan hal ini

sepertinya sudah biasa terjadi apalagi

untuk Mas Adi yang memang sudah pernah berselingkuh. "Aku tidak akan menangis tersedu-sedu untuk meminta tanggung

jawab, Aku adalah wanita dewasa dan Aku tidak bodoh untik membiarkan hal semalam membuahkan hasil di kemudian hari." Mas Adi semakin mengepalkan

tangannya. Ucapanku cukup menyinggung perasaanya namun aku tidak peduli. Aku benar-benar sudah tak ingin punya urusan lagi dengannya. "Fira-"

"Jangan bicara lagi dan silakan keluar

dari tempat ini."

Hari ini adalah hari terakhirku di

Labuan Bajo. Rasa tidak rela pulang

secepat ini karena sejujurnya aku sama sekali tidak menikmati liburan kali ini dengan benar. Banyak hal yang menjadi faktor penyebabnya, namun yang paling ku benci adalah pertemuanku dengan Mas Adi di tempat ini. Berlanjut dengan malam

yang membuat kami berakhir di bawah selimut tanpa helaian pakaian. Kedua, Dito, Laki-laki yang entah berasal dari mana yang juga gencar merecoki liburanku di tempat ini. Sebagai perempuan aku sendiri menyadari bahwa ada ketertarikan

yang lelaki itu tunjukan padaku..

Namun sepertinya terlalu cepat

untuk menanggapinya dan lagi pula

aku belum mengetahui seluk-beluk

kehidupannya, siapa tahu dia punya

pasangan dan hendak melakukan

perselingkuhan di sini.

Yang pasti aku tidak ingin menjadi

targetnya kalau memang itu benar.

Aku tak ingin menjadi Tatiana kedua.

Kupikir liburan 2 minggu ini akan

menyenangkan, namun sepertinya.

persentasi aku menikmatinya hanya

40% saja, sisanya aku sama sekali

berada di situasi tidak nyaman.

Benar-benar liburan terburuk.

Untungnya kemarin, Mas Adi sudah

balik ke Jakarta jadi aku bisa bernafas

lega. Setidaknya setelah ini ku harap

kami tidak akan bertemu lagi.

"Sudah mau pulang Mhak?" tanya

seseorang.

Aku menoleh dan langsung

mendengus dalam hati, tak ada

Mas Adi tidaklah mengurangi

kejengkelanku.

"lya," jawabku singkat.

"Mbak Nesa, marah ya sama saya?"

tanyanya dengan wajah yang

menurutku cukup menyedihkan.

"Saya bukan marah, maaf ya

sebelumnya Dito, Saya ini adalah

seorang janda yang baru 2 bulan

bercerai dari suaminya. Saya memang

berada di sini untuk liburan, namun

bukan berarti saya sudah siap dekat

dengan laki-laki baru. Saya masihlah

seorang wanita yang penuh luka."

Aku tercengang sendiri dengan

ucapanku, tidak mengira dapat

berucap seperti itu.

"Ehm, sekali lagi maaf tingkah saya ya

mbak. Saya hanya ingin berteman."

Aku mengulas senyum, dia pikir aku

ini perempuan yang masih berusia

belasan? Aku hahkan sudah hampir

kepala tiga dan aku tidak bodoh untuk

menyadari tingkahnya.

Dasar bocah.

Oh iya Dito ini katatıya baru berusia 27

tahun, masih lebih muda dariku. Maka

itulah aku tidak terlalu menanggapi

"Ya, tidak apa-apa," balasku.

Kami berbincang-hincang tidak

terlalu lama sebelum akhirnya aku

pamit untuk kembali ke kamar hotel.

Penerbanganku nanti sebentar malam

jadi aku masih punya cukup waktu

untuk mencari beberapa cemilan khas

daerah sini yang akan aku jadikan

oleh-oleh untuk orang rumah.

Ya, setelah pulang dari sini aku

akan langsung ke Bandung, jadi

oleh-oleh untuk orang kantor

akan ku

kirim saja dari rumah orang tuaku.

Barang-barangku yang ada di Jakarta

juga akan ku kirim lewat ekspedisi ke

Bandung.

Setelah mencari beberapa oleh-oleh,

ku putuskan untuk kembali ke hotel

dan mulai mempersiapkan segala

sesuatu. Setelah selesai ku putuskan

untuk pergi membersihkan diri.

Saat aku baru saja selesai dan keluar

dari kamar mandi, ponselku berbunyi.

Mami Deasy.

Mantan ibu mertuaku menelpon.

"Halo Mi," jawabku.

"Halo sayang, apa kabar? Udah lama

nggak nelpon Mami, kamu tuh kalau

nggak mami yang nelpon pasti nggak

nelpon."

Aku meringis mendengar ucapan

Mami Deasy. Jujur saja aku memang

sengaja tidak lagi menelponnya karena

ya, hubungan kami tidak lagi seperti

dulu. Rasanya tidak nyaman kalau

aku tiap hari menelponnya seperti

yang selalu Mami Deasy lakukan di

awal-awal perceraianku dengan Mas

Adi.

"Eh maaf Mi, Nesa lagi liburan jadi

sibuk jalan-jalan," kilahku.

Padahal dalam hati aku mengumpat

besar-besar karena tidak menikmati

liburanku karena anak sulung Mami

Deasy.

"Gitu ya kamu," rajuk mami.

"Ya maaf Mi, terus Mami dan Papi apa

kabar?" tanyaku balik.

"Gitulah biasa, kesepian karena nggak

ada kamu.

Aku terkekeh mendengar jawaban

Mami. Tidak berubah memang

"Eh kamu liburan hareng Adi kan?"

tanya Mami.

Aku sudah menduga dari awal kalau

maksud mami meneleponku adalah

karena ingin menanyakan perihal

liburanku dengan Mas Adi.

"Ya, kami bertemu di sini. Tapi cuman

bertemu beberapa kali, aku sibuk.

dengan urusanku sendiri."

Aku memilih untuk berbohong 50%

karena tidak ada gunanya menyangkal

sementara Mami pasti tahu

kebenarannya. Tapi aku juga tidak

perlu menceritakan apa yang terjadi

padaku dan Mas Adi selama di sana.

Karena kalau menceritakan hal itu

yang ada segera malam ini pasti Mami

akan memaksa aku dan Mas Adi rujuk.

Membayangkanya sudah membuatku

merinding.

"Dia itu sengaja liburan di sana karena

tahu kamu ke sana."

Aku ternganga. Tidak mungkin, aku

tidak sespesial lagi dalam kehidupan

Mas Adi sampai dia seperti itu.

"Nggak mungkinlah, dia punya

Tatiana."

"Nes"

"Eh Mi, Aku harus siap-siap,

penerbanganku sejam lagi."

Tanpa menunggu balasan Mami Deasy

aku langsung memutuskan sambungan

telepon. Aku tidak ingin membahas

masa laluku lagi.

"Aku pulang," bisikku.

Mama membukakan pintu dan

membantuku menarik koper, Waktu

sudah menunjukan pukul 00.20 saat

aku tiba di rumah. Sudah cukup

malam maka itulah aku bicaranya

bisik-bisik padahal kalau tadi aku tiba

siang, aku pasti meroker di rumah ini.

"Rindu Ma."

Tanpa aba-aba aku langsung memeluk Mama mengabaikan protesnya karena aku belum mandi. Sudah 2 bulan aku tidak bertemu mereka. Terakhir aku pulang ke sini adalah sejak perceraianku.

"Mandi sana ih! Mama mau tidur, udah ngantuk tapi karena nungguin kamu ya sengaja nggak tidur."

"Ya udah, aku mau ke kamar," putusku akhirnya.

Beginilah keadaan rumahku, sunyi dan hanya ada mama dan papa. Aku hanyalah anak tunggal jadi beginilah. Saudara-saudara papa tinggalnya juga kebanyakan di Sulawesi. Sedangkan Mama nggak punya suadara.

Saat-saat seperti ini kadang aku sedih dan ingat dengan keguguranku.

Rasanya sakit sekali.

Ah sudahlah, bersedih juga tidak ada gunanya.

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!