Queenzy Aurora Wolker

Aurora senyum senyum sendiri memeluk pinggang tegap damian yang berjalan di sampingnya.Koridor sepi karena ini masih dalam jam pelajaran pertama.Jadi Aurora bebas mau mencari kesempatan berdua dengan Damian nya tanpa ada gangguan apapun.

 "Damian! Tadi rora masak pie stroberi.mau?"

 "Tidak"acuh damian melepas cengkeraman nya pada tas Aurora karena mereka akan sampai ke area kelas.

 "Rora tau kalau Damian tak suka makanan yang manis.jadi rora buatkan yang rasanya stroberi dicoba ya? Sayang kalau misalnya tidak di makan nanti sia-sia rora masak untuk Damian.tunggu tunggu sebentar!!"

 Aurora memotong langkah Damian kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak makanan. Senyum Aurora bertahan sangat lama saat membuka benda tersebut dan memperlihatkan nya kepada Damian yang tampak biasa saja.

 "Lihat!! Ini pie stroberi buatan rora sendiri.ayo Damian cobalah!! Aaa..."

 "Aku tidak lapar"Damian menolak dengan menjauhkan mulutnya dari suapan tangan Aurora

 "Sedikit saja ayolah"

 "Kau..."

 "Aaa.."

 Aurora mencengangkram mulut damian kemudian menjejalkan pie itu dengan cara yang tidak estetik.Melihat mata Damian melotot geram dengan mulut tersumpal pie tentu dia terkekeh geli.

 "Lucuuuunya...gemassss!"

 Tangan nya lancang mencubit pipi Damian yang merasa diperlakukan seperti anak kecil.

 "Enak kan?"tanya Aurora menunggu tanggapan dari Damian yang belum mengunyah makanannya.

 Aurora memeluk Damian dari depan Sembari memegang kotak makanan di tangan kirinya.

 "Ayo katakan! Pasti enak bukan?"

 "Biasa saja" jawab Damian memaksa menelan pie stroberi tersebut.

 Rasanya seperti pie pada umumnya.bahkan sedikit pahit karena Aurora membuat nya agak gosong.

 "Damian! Katakan dengan jujur.sudah ada cinta di sini?"tanya Aurora menunjuk dada bidang Damian yang diam.

 "Menyingkir!!"

 "Damian sayang! Jawab dulu pertanyaan rora!"

 Damian tidak menggubris rengekan Aurora dan lebih dulu mendorong bahu gadis itu menyingkir dari jalannya.

 Aurora merenggut kesal memasukkan kembali kotak makanan nya didalam tas kemudian melihat ke sekitar.

 Dia tidak mungkin masuk kelas karena sebelum pamannya datang kesekolah, Aurora tidak di perkenankan masuk untuk mengikuti pelajaran.

 "Masuk!!"

 Aurora mengernyitkan mata nya heran.

 "Kenapa?"

 "Masuk! Kau ingin bolos lagi?"

 Aurora mengulum senyum malu-malu.ternyata Damian menghawatirkan nya.

 "Damian khawatir kan kalau rora tidak masuk kelas? Pasti tidak semangat belajar jika tidak ada rora benarkah?"

 "Singkirkan otak kotor mu itu.kau hanya akan membuat masalah jika berkeliaran diluar,"tegas Damian seolah benar-benar hanya sekedar mengamankan situasi.

 "Ck! Damian tidak bisa berbohong.rora tau pasti Damian..."

 "Damian!"

 Seorang gadis cantik tapi tidak secantik Aurora dengan pakaian rapi perawakan cerdas muncul.siapa lagi kalau bukan Tiara seorang sakit osis yang terkenal akan kepintarannya dan segudang prestasi.

 Mood Aurora langsung hancur.wajah lembutnya berubah sangar menatap datar Tiara yang memang beda kelas dengan mereka.

 "Damian, Aurora kenapa diluar? Bukannya kelas 12 A sedang belajar ya?"tanya Tiara melihat ke arah kelas mereka yang tidak begitu jauh di area depan sana.

 "Memang kenapa? masalah!"Aurora membalas tajam

 "Bukan begitu.hanya saja tidak enak dilihat jika kalian masih diluar sementara kelas sedang berlangsung.apalagi Aurora sudah sering bermasalah kan? Jangan sampai kali ini..."

 "Apapun yang aku lakukan itu bukan urusanmu.PAHAM!"Tekan Aurora menatap tajam tiara.Tapi sayang nya gadis itu hanya tersenyum dewasa menanggapi sifat kekanak-kanakan Aurora kemudian berlalu h ke Damian.

 "Dam! Tadi.."

 "Tidak ada tadi tadian. Kau pergi sanaa!"usir Aurora mendorong bahu Tiara sampai terhuyung.

 Keributan tersebut sampai terdengar ke dalam kelas 12 A hingga miss Merry sampai keluar.

 "Kenapa kalian ribut ribut?"

 Miss Merry menatap mereka heran. Saat melihat Aurora juga ada disini.ia langsung menghela nafas.

 "Kamu Aurora! Kenapa tidak masuk kelas?"

 "Tidak diperbolehkan masuk"enteng Aurora memilih memeluk Damian posesif.

 "Astaga! Pasti ini karena ulah mu sendiri bukan? Sudah bolos tapi mengajak Damian"

 "Aku tidak mengajak Damian ku membolos.iya kan sayang?"

 Damian membuang muka.

 Dia tidak mau tahu alasan Aurora tak masuk kelas.gadis ini sudah cukup membuatnya pusing semalam karena tingkah random yang terkadang di luar nalar.