Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Bayi Gulaku
'Pak kamu berhasil membuatku seperti pelacur!' batin Nia tersayat.
Nia merasa menjadi pelacur karena jumlah uang yang Reqy berikan tidak sesuai dengan kesepakatan mereka dan jumlah sebanyak itu seolah Reqy sudah membeli kesucian Nia.
Nia kemudian menaruh semua uang sisa di bank, entah untuk apa yang pasti Nia akan bekerja untuk hidupnya. Uang dari Reqy biarkan saja di bank.
Sedangkan di sebuah Penthouse Reqy masih dalam posisi mabuk dan tertidur di lantai karena Reqy baru bisa tidur setelah matahari terbit dan menghabiskan beberapa botol minuman keras hanya untuk mengenyahkan bayang-bayang Nia.
Karena, Nia terus berkeliaran di otaknya tak bisa Reqy hentikan.
Sedang Boni menelpon dan mencari keberadaan bosnya sepanjang hari sambil menghandle beberapa pertemuan yang seharusnya Reqy lakukan.
Setelah meeting terakhir, akhirnya Boni menuju Penthouse. Karena Boni hafal jika Reqy sedang dalam keadaan gila, seperti saat berpisah dengan istrinya dulu, Reqy akan mabuk sebanyak yang dia bisa yang menghabiskan hari dengan minuman keras.
"Coba aja denger omonganku! perawan itu bahaya jika untuk bermain-main!" gumam Boni sambil memarkirkan mobilnya di basement.
Cklek!
Boni masuk ke dalam Penthouse milik Reqy dan langsung menemukan Bos sekaligus sahabatnya itu terkapat di ubin depan sofa.
"Bos gila, lagi!" gumam Boni mendekat.
"Bos! Bangun!" kata Boni sambil menggoyang-goyangkan tubuh Reqy.
"Hmmm ... Haaaa, Eh si bruno! Apa dia sudah ketemu?" racau Reqy di antara kesadaran yang belum sepenuhnya.
"Hisss! Habis berapa botol sih, Bos!" pekik Boni kesal sambil menopang dan menuntun Reqy menuju kamar.
"Mana gadis itu? hihihi ... pasti dia sembunyi lagi di kamar mandi kan?" kata Reqy meracau.
"Ya, sadarlah dulu! Ini yang kau sebut pandai melupakan rasa? gila kan! Begini aku lagi yang susah! Merepotkan!" omel Boni sepanjang jalan menuju kamar Reqy.
"Mana Bon, dia dimana? Dia terus ada di kepalaku! aku pusing!" racau Reqy sambil memainkan hidung Boni.
Reqy belum sadar karena pengaruh alkohol diminumnya memiliki kadar tinggi dan dalam jumlah yang banyak. Boni diam saja dan melemparkan bosnya itu ke ranjang empuknya begitu saja..
Kemudian Boni keluar untuk membersihkan kekacauan di ruang tamu dan juga membuat kopi untuknya sendiri, otaknya mulai ikut gak waras seperti Bosnya kalau tidak ngopi.
Boni juga dibuat pusing dan capek dengan bosnya itu, Boni menuju pantry dan membuat kopi sambil mendendangkan sebuah lagu.
"Bingung cari bos baru ... ngopi-ngopi mase ... Bosku sudah gak waras ... ngopi-ngopi mase ... suruh nyari sangkarnya ... ngopi-ngopi mase ...." suara merdu Boni sambil mengaduk kopinya sambil menyanyikan lagu dangdut kesukaannya dari Jawa Timur itu.
"Hmm, nasib-nasib punya Bos gila! Anak istri jadi gak keurus! Brunoku juga gak kepegang! Karatan ni lama-lama!" gerutu Boni sambil duduk di sofa menyesap kopi hitamnya.
Setelah itu memainkan ponsel pintarnya masih dengan terus menggerutu sambil untuk menjalankan tugas yang tidak ada hentinya ini.
Boni mulai menghubungi beberapa orangnya untuk memberikan foto dan identitas Nia agar mereka segera mulai mencari keberadaan sangkar gagak hitam bosnya.
Boni langsung menghubungi beberapa detektif juga untuk mencari keberadaan Nia, atau bosnya akan terus gila dan Boni akan semakin repot sendiri di kantor.
Paling parah, repot ngurusi gagak hitam bosnya yang super rewel itu.
"Penuaan dini nih aku, lama-lama!" gerutu Boni masih tidak terima dan kesal pada Reqy karena Reqy yang tidak mau mendengarkan ucapannya.
"Ku potong gagak hitamnya nanti kalau masih mau menjadikan gadis itu bayi gula! Sudah jelas dia gila kalau gak ada gadis itu! awas aja si, Bos!"
Boni kemudian menghampiri bosnya setelah selesaikan beberapa pekerjaan di kantor di tambah pekerjaan tambahan mencari calon bos cewek.
Membawa makanan yang baru saja di pesan dari restoran secara online dan beberapa obat pereda nyeri juga.
"Bos, Bangun! Jangan keeenakan!" teriak Boni di dekat kepala Reqy karena sangat gerah dengan tingkah bos tuanya yang seperti anak kecil.
"Hmmm, pergi sama kamu, Bon!" pekik Reqy yang terganggu.
"Makan dulu bos, kalau mati saya gak tanggung, ya! Sudah saya siapkan!" kata Boni.
"Siapa yang mau mati?" desis Reqy pelan juga menyeramkan di telinga Boni.
"Begini kalau tua bangka! Kayak kanebo kering! Ga seru di ajak bercanda!" gerutu Boni sambil keluar meninggalkan nampan makan di meja sebelah ranjang Reqy.
Kemudian, Reqy langsung bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kenapa kamu terus berasa di otakku! Dasar gadis kurang ajar!" gumam Reqy pelan.
Reqy kemudian keluar dari kamarnya setelah selesai berpakaian, duduk di sebelah Boni yang masih setia dengan kopinya.
Menyesap sambil menutup mata menikmati kedamaian dan kenikmatan kopi pait!
"Gimana gadis itu?" tanya Reqy tanpa aba-aba.
Sontak Boni membuka matanya lebar, "Belum ada kabar!" singkatnya sambil fokus dengan kopi hitamnya kembali.
"Segera cari sampai ketemu!" titah Reqy.
"Bos, cari sendiri deh, aku sudah banyak menurunkan orang masih nihil. Sabar dong!" pekik Boni akhirnya tak bisa menahan kekesalan hatinya.
Geram!
Emosi! Melihat tingkah Bosnya itu!
Reqy hanya melirik Boni dengan tajam sebagai jawaban.
Sedangkan, Boni merinding disko jika sudah seperti ini, bosnya tidak bisa di ajak bercanda lagi.
"Sabar Bos, aku juga sudah kerahkan banyak orang!" jawab Boni serius.
"Sewalah beberapa detektif! Jangan sampai, Nia, ada di tangan Danu Condotama lagi, atau keluarganya! Dia akan dijual lagi!" titah Reqy dengan sangat serius kemudian berdiri menuju bar pribadi miliknya mengambil sebotol red wine.
Lagi?
Baru saja sadar, sudah ingin minum lagi!
"Bos, Stop bodoh dengan minuman itu! Lebih baik berfikir mencari Nia, Kalau bos khawatir!" pekik Boni yang melihat Reqy baru memegang Wine.
"Otakku pusing, dan Nia selalu berkeliling di otakku!" kata Reqy sambil berjalan membawa gelas dan Wine nya menuju sofa.
"Aku carikan sarang hari ini, untuk melupakan Nia! Bagaimana?" kata Boni memberi penawaran.
"Percuma! Kemarin aku gagal coblos karena Nia selalu memenuhi otakku!" jawab Reqy pelan sambil menyandarkan diri disofa itu.
"Wah, Bos benar-benar kena virgin efek!" gumam Boni.
"Nasibnya, bagaimana kabarnya, pekikannya, air matanya, tangisannya, desahannya, semuanya berputar di otakku! Bagaiman bisa aku mencoblos sangkar lain?" gumam Rio sambil memejamkan menerawang.
"Huh!" desah Boni kasar, "Kemana mencari gadis itu! CCTV sedang di cek, Bos! semoga segera ketemu!" jawab Boni kasihan melihat bosnya seperti ini.
"Aku juga selalu kepikiran kelereng hidupnya, bulatan kenyalnya, bibirnya, rasanya selalu pengen menyusu dan menyesap bibir, Nia!" lanjut Reqy membagi bebannya pada Boni seperti yang selalu dia lakukan.
"Oke Bos! Aku akan tambah personil dan juga membayar beberapa detektif! Tapi jawab pertanyaanku dengan jujur! Nia akan Bos jadikan istri setelah ini?" tanya Boni serius.
"Kau tau aku tidak akan menikah! Tentu saja jadi bayi gulaku!"
Plak!
Bersambung.....
Bismillah ya, author mau lanjutin dua novel author sebelum hiatus, jadi author akan kejar cepat☺ author harus hiatus beberapa saat, tapi gak mau gantungin kalian.
maaf author absen 2 minggu baik di novel ini maupun yang pertama, karena author bedrest, udah dua minggu author pendarahan.
maklum ya semua🙏