Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang super Tantrum
"Kurang aj*r sekali perempuan itu. Dia melarangku bermesraan dikantor sedangkan didepan umum berani memeluk Alex sendiri. Aaahkk" Alina emosi setelah menerima pesan WA dari Ria sepupu Alexander.
"Kenapa sayang hmm?" Ucap Lelaki yang memeluk Alina dari belakang.
Mereka baru saja menyelesaikan permainan panas diranjang. Alina masih mencintai Alex. Namun dia tidak pernah mendapatkan kepuasan dari Alex yang membuat akhirnya Alina selingkuh dengan Kevin Yan. Musuh besar Alexander ketika sama-sama mengejar Alina di waktu sekolah dulu.
"Kamu bukannya udah selesai dengan Alex?" Kevin memandang Alina.
"Sampai kapanpun aku gak bakalan pisah dengan Alex Vin. Ingat perjanjian kita hanya sebatas ranjang"
Kevin tersenyum sinis menanggapi ocehan Alina. Tidak apa-apa karna Kevin juga tidak akan kecewa apalagi merasa rugi. Karna selama ini yang membiayai kehidupannya adalah Alina sendiri.
Meskipun Kevin Yang sendiri punya usaha Namun selagi Alina bisa diperdaya ngapain dia mengeluarkan biaya.
Kevin memeluk kuat pinggang Alina. Untuk kembali menyalurkan Hasratnya. Alina terpengaruh akan hal itu. Dan mereka kembali melakukan hal yang tidak senonoh Dihotel milik Alexander.
Alexander tidak hanya punya Perusahaan. Banyak Bisnis yang dia kelola. Bisa dibilang bahwa Alexander seorang Billionaire muda.
"Cassandra, apa ada jadwal?"
Cassandra tidak menjawab, dia masih nyaman dengan lamunannya sambil memandangi wajah Alex atasannya.
"CASSANDRA"
PLUKK!!!
Pena hitam kembali dilemparkan ke kepala Cassandra.
Cassandra bergegas ke pantry membuat kopi satu gelas dan buru-buru keruangan kerja Alex.
"Ini Pak Alex. Maaf saya melamun lagi"
Alexander berdiri dan bersiap-siap menghidupkan Speaker yang tersambung ke Mic kebanggaan nya.
"SAYA BILANG JADWAL BUKAN KOPI CA-SAN-DRAAAA"
Seperti pohon dihinggapi banyak burung dan seseorang melempar pohon itu dengan batu. Apa yang akan terjadi?
Begitu juga dengan Perusahaan Alexander. semua karyawan berlomba-lomba keatas melihat apa yang akan terjadi dengan Cassandra.
"Aldo buruan. Lihat tuh Cassandra sudah dimarahin Pak Alex. jangan sampai dia mengundurkan diri" Pak Deri berbisik ditelinga Aldo.
Inilah yang ditakutkan para karyawan kalau sempat Sang CEO marah. Alex akan menghidupkan Mic kebanggaan nya dan tidak segan-segan akan memecat para karyawan yang tidak becus kerja dalam satu hari itu.
Walaupun seperti itu, banyak yang ingin melamar kerjaan bahkan melamar jadi Sekretaris diperusahaan itu. Bukan Cuman karna bonus dan Gaji yang mereka kejar. Melainkan Alex juga untuk Para perempuan pemuja Alexander Yudisti.
Aldo langsung naik ke atas melalui lift. sayang nya keberuntungan tidak berpihak kepadanya. Lift tiba-tiba error.
Aldo melihat Sang HRD berteriak melalui tangga. Aldo memainkan matanya dan bersiap-siap untuk lari seribu bayangan.
Husssssh..
Untung Pak Deri tidak memakai rambut palsu. kalau tidak, bisa jadi Rambut palsunya duluan sampai ketimbang Aldo.
"KAMU DIPEC..."
"Tunggu Pak Alex" Suaranya duluan sampai ketimbang orangnya, Barulah terlihat Aldo membuka pintu CEO itu.
Aldo ngos-ngosan dengan napas naik turun. Cassandra masih sempat-sempatnya memberikan air putih sambil mendudukkan Aldo di kursi.
"Ada berkas yang harus di handle Cassandra Pak. Saya aja angkat tangan bahkan karyawan lain juga karna susah." Aldo mengambil Berkas yang sudah disiapkan didalam bajunya.
sedikit basa karna berkeringat. Untung saja badan Aldo tidak bau. Jadi Cassandra menerimanya Fine-fine aja.
Aldo mengajak Cassandra duduk.
"Cas, bantu aku nyelesaiin berkas ini dong yah." Aldo main mata.
"Pak Alex, bagaimana kalau kita ngopi dulu. sementara Cassandra nyelesaiin berkasnya. Saya haus pak"
Alexander mengangguk dan kembali duduk sambil mematikan Mic nya Sementara Aldo yang masih ngos-ngosan turun lagi kebawah menyeduh kopi Dua. sebelum nya Aldo menyuruh aryawan yang lain bubar. Ada yang komplain karna tidak ada lanjutan dan ada juga yang elus dada bersyukur Aldo dapat mengatasi.
"Gimana Kabar Alina Xand, kemarin aku liat dia sempat mampir kesini sebentar yah." Aldo membuka pembicaraan setelah sampai keatas dan meletakkan dua gelas kopi diatas meja.
'Namanya Alina, bahkan Aldo kenal dengan cewek itu' Batin Cassandra.
Biarpun keliatan fokus dengan berkas yang sedang dia kerjakan. Diam-diam Cassandra mencoba mendekati kursinya kearah Aldo dan menyelipkan anak rambutnya.
Cassandra memang sering menggerai Rambutnya. Disesuaikan dengan Moodnya sendiri.
"Ia, kemarin Alina sempat datang sebentar kesini. Lokasi Syutingnya berdekatan dengan perusahaan, makanya dia mampir sebentar."
"Xan, aku pengen cerita, tapi kamu jangan sakit hati yah. Sebenarnya ini bukan urusan aku. Yah karna kita udah teman cukup lama makanya aku terus terang." Ucap Aldo.
Alex hanya diam dan mencoba mendengarkan Aldo.
"Satu minggu yang lalu, aku ngelihat Alina jalan dengan cowok lain."
"Kan apa aku bilang, Benarkan?" Tiba-tiba Cassandra ikut menimpali pembicaraan mereka berdua.
Aldo dan Alex sama-sama memandang Cassandra.
"Emang kenapa Cas?" Tanya Aldo heran.
"Kemarin malam juga aku ngeliat Alina dengan Pria lain ke bioskop. Awas Pak Al, bukannya mau provokasi Takutnya Pak al cuman dimanfaatkan" Ucap Cassandra dengan santai.
"HEYY! Dari tadi kamu bukannya fokus ke pekerjaan? Malah ngikut nimbrung lagi" Ujar Alex sedikit kesal.
"Sejak kapan kamu panggil Alex dengan sebutan Al, Cas?" Aldo tertawa dengan panggilan lucu Alex.
"Ntahlah do, Tiba-tiba aja terlintas dipikiran ku. Bagus nggak?"
"Sana kembali kerja! Mau aku potong gajimu?"
Cassandra kembali Kerja dan fokus. Menghiraukan obrolan Alex dan Aldo
'Untung tadi gak aku kerjain, heheh... Makasih Casey, kamu memang sahabat terbaik' Batin Aldo sambil tersenyum senang melihat sahabatnya itu.
Aldo akhirnya pamit dari Ruangan Alexander dan Cassandra. Tugasnya selesai. Akhirnya dia bisa tenang sampai pulang nanti.
Sepuluh pesan WA dari Alina diabaikan begitu saja oleh Alexander.
Cassandra membawakan Susu coklat Dua dan memberikan satu ke Alexander.
"Terimakasih." Ucap Alexander tiba-tiba membuat Cassandra mematung
Ini pertama kalinya Alex mengucapkan Terimakasih kepadanya.
[Do, jemput aku yah. Mobil aku rusak parah] Pesan WA dari Pujaan Hati berbentuk love merah.
[Baiklah sayang] Balas Aldo.
.
.
.
.
'Xander, Mama dan Papa akan pulang ke Indonesia. Kamu mau hadiah apa sayang'Suara lembut dari seberang sana melalui Video Call.
'Mama, Alexander bukan anak kecil lagi,Malahan kita yang butuh hadiah darinya. Tanyakan padanya kapan Alina dan Dia menikah'
terdengar Sang Papa berbicara ke Mamanya dengan kepastian Alina dan Alexander.
'Pah, mah. Apa perlu Xander jemput dari Bandara' Alexander mengalihkan pembicaraan suami istri itu dibalik telepon.
'Tuh kan mah, Papah bilang apa. Sepertinya anak kesayangan mama itu gak bakalan menikah'
'Papa dan Mama akan pulang Minggu ini. Ajak Alina ke bandara jemput calon mertuanya. Sudah dulu yah sayang. Kami mau belanja dulu sebelum pulang.'
Alexander mengakhiri Telvonan mereka. Siapapun pasti senang bertemu orangtuanya. Namun Alexander takut orangtuanya akan kecewa jika mendengar Jawaban Alina tentang pernikahan.
[Alina kapan kamu ke Apartemen , aku ingin bicara]
[Nanti malam Alex, sekarang aku masih syuting]
[Baiklah, kalau kamu mau. Aku bisa jemput] Balas Alex
[Tidak perlu. aku pasti datang]
Sebelum kedatangan orangtuanya. Alex akan memastikan kembali hubungannya dengan Alina kedepannya.
sabar n semangat