mertua yang baik adalah hadiah terbesar dalam pernikahan, namun ternyata pernikahan yang dijalani oleh Ratna adalah pernikahan yang penuh dengan duri
" ceraikan saja istri mu, dia ngk bisa punya anak " teriak mertua
Ratna harus merelakan suaminya menikah lagi karna ia sudah lama tidak bisa memberikan keturunan dan ia menjalani hubungan pernikah dengan penuh Duri..
dan ternyata hal pilu menimpa dirinya bukan hanya ia di madu namun ternyata safir suaminya mempoligami nya, dengan mantan kekasihnya...
apa Ratna akan pergi dengan menjalani pernikahan yang rumit atau ia akan tetap bertahan karana mencintai suaminya karna allah?.
baca cerita sampai happy ending yah..
jangan lupa like and vote subcribe and comen🤗🤗🤗🌼🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBAHGIAN DARI MAS SAFIR
aku masih terdiam mematung saat melihat Arya pergi, Naluri ku masih terasa ketika aku menjadi santri kiyai kautsar.
aku ingat dulu bersama salsa dan fifi setelah shalat isa dan ngaji malam, kami selalu jajan bakso malang, meskipun pertemuan kita hanya tiga bulan, tapi masa-masa seperti itu yang selalu aku Rindukan.
" sayang ayo masuk." ajakan mas Safir membuyarkan lamunan ku.
aku mengusap mata ku dengan ujung jilbab.
kami berjalan beriringan karna hari sudah menjelang malam, aku dan mas Safir langsung beristirahat.
paginya kami sarapan bersama, aku menuangkan nasi ke piring ibu mertua ku.
" kamu kok udah mau dua bulan menikah belum hamil juga." ucap mertua ku dengan nada ketus.
" mungkin belum di kasih aja mih, " ucap Mas Safir sambil melirik ke arah ku.
aku hanya terdiam saja. makan pagi kami serasa hampa meskipun banyak hidangan makan lezat di depan kami.
" nanti kalian siap-siap yah, kita jalan ke mall " ucap mamih anita.
" kayanya aku ngak bisa ikut mih " ucap ku.
" loh kenapa? kamu belum pernah ke mall kan? disana banyak loh perhiasan juga baju-baju mahal " anita seolah mengejek ku. dengan nada angkuh nya.
" Hmmm.. " aku menghembuskan nafas kasar.
" udah kita ikut saja sayang kan sama mas juga." ucap Mas Safir berbisik di telinga ku.
Setelah selesai makan kami pergi ke mall bersama, Rasanya serba salah sekali mamih anita selalu komen soal pakaian ku. mas safir beberapa kali mengenggam tangan ku saat mamih anita beberapa kali mengusik kesabaran ku.
" Ratna kamu mau keman sih? kok malah turun dulu, ini tolong dong gandeng mamih." ucap anita saat turun dari mobil.
Aku langsung mengandeng lengan tangan mamih. Mas Safir hanya bisa menatap ku sesekali sambil terus mengandeng tangan ku dan memastikan mamih nya tidak terus mengoceh pada ku.
sudah satu jam kami berkeliling mall namun entah barang apa yang akan mamih cari. padahal betis ku sudah pegal.
" Mas kaki ku cape banget." aku berbisik lirih pada mas Safir.
" kamu mau duduk dulu sayang? " Mas Safir langsung mengajak ku duduk di bangku yang tersedia.
" iyah mas " ucap ku sambil menunggu mamih anita memilih perhiasan.
" Mas kita pulang aja Mas ke rumah kita, aku cape banget mas " keluh ku.
" yang sabar yah sayang, tapi kan mungkin dengan ini mamih bisa jadi lebih dekat dengan kamu. kamu yang istiqomah " Mas Safir mengusap pundak ku.
aku hanya mengangguk lemas, sambil memijat betis ku sendiri.
aku menengok ke arah kiri tapi pandang ku menoleh melihat wanita yang sepertinya tidak asing.
" kok kaya Sarah " batin ku.
benar saja Sarah juga masuk ke toko perhiasan yang kami kunjungi.
" Sarah " pekik mamih anita, yang juga melihat sarah
" hay tante..tante disini juga? sama siapa? " Ucap mereka sambil cipika cipiki.
" itu sama mereka sama Ratna, Safir " ucap Anita sambil melirik ke arah kami.
kulihat wajah mas Safir memalingkan muka dan hanya fokus menatap ku.
entah angin apa? mamih anita malah mengajak sarah dinner bersama kami,
Aku dan sarah duduk berhadapan. sesekali aku memperhatikan nya, wajah nya begitu cantik tubuh yang ramping model rambut yang indah dan pakaian yang modis.
" Ayo makan dong kok malah di liatin aja, " pekik anita.
sepertinya sengaja sekali pertemuan ini seperti di rencanakan. bahkan kulihat mamih bisa seakrab itu mengobrol dengan Sarah.
" Kamu sekarang sudah memimpin perusahaan Abadi jaya Grup yah? " ucap Anita pada sarah.
" iyah aku udah jadi direktur utama di perusahaan Abadi jaya Grup " ujar sarah.
" hebat banget yah kamu." ucap anita sambil melirik sinis ke arah ku.
Aku diam saja, aku yang tidak punya wawasan memimpin perusahaan hanya bisa mendengar pembicaraan mereka!
" kita juga bisa kerja sama kok fir.." ucap sarah, sambil tersenyum pada suami ku.
seketika darah ku memanas, api cemburu semakin membara di hati ku, Rasanya melihat perempuan itu tersenyum kepada suami ku membuat hati ku makin kacau, lagi lagi aku tak berselera makan.
" Kayanya tidak perlu, aku sudah banyak bekerja sama dengan beberapa perusahaan, dan reputasi nya juga tidak di ragukan lagi." ucap Safir sukses membuat Sarah ciut.
" oh gitu ya sudah.." jawab sarah singkat.
meski aku tahu nadanya mungkin sedikit memburu karna suami ku sudah terang-terangan, menolak ajaknya!
Setelah selesai makan kami pulang bersama, hari juga ternyat sudah sore, sampai tidak sadar aku telah banyak membuang waktu disini.
.
.
Aku dan mas Safir melaksanakan shalat isa berjamaah, setelahnya kami beristirahat.
" Mas Sarah mantan kamu toh? " ucap ku lirih
" kata siapa? " Mas Safir tersenyum, sambil merapihkan duduk nya.
" yah keliatan ajah dari cara Sarah natap mas " ucap ku, padahal aku sudah tahu soal ini.
" Sudah jangan mikir yang ngak-ngak, sekarang kan cuman kamu istri mas, yang paling mas sayang dan mas cintai dan takakan tergantikan "
Mas Safir malah meledek ku, gombalan nya, sukses membuat hati ku makin berbunga-bungga.
" Dasar Gombal.." celetuk ku, sambil menarik rambut nya, yang kini mulai mengikal panjang.
" Dasar yah kamu nakal " ucap Mas Safir.
Dia langsung merangkul ku, dan mencium- cium. pipi dan kening ku, jambang nya yang mulai tebal sangat kerasa sekali, dan sukses membuat aku tertawa geli.
" Mas geli ihhh..." aku meronta namun ia tidak menghiraukan.
dan malah menggelitik perut ku, Rasanya aku bahagia sekali Mas Safir sudah bisa aku ajak bergurau. kami berpelukan dan aku meringkuk di dadanya yang bidang rasanya aku ingin selalu menarik hidung nya yang mancung Mata bulat nya, dan bola mata yang berwarna coklat pekat, serta bulu mata yang lentik membuat ketampanan nya, semakin pari purna.
Cupp....
Se kecup ciuman ku, mendarat di pipi nya.
" Ihhh...Dasar main nyosor aja nih kaya bebek " ucap Mas Safir sambil mencubit pipi ku.
Aku mengaduh sambil nyengir kuda saja, karna rasanya gemas sekali, saat melihat wajah nya yang putih, seketika pipinya merona saat aku cubit.
Mas Safir Memandangi ku, entah mengapa padahal ini bukan pertama kali nya, tapi saat mas Safir melirik wajah ku Aku menjadi makin tertawan. Rasa grogi salting campur aduk menjadi satu.
" Yah..salting deh, hahaha..." ucap Mas Safir.
" iiihhh..mas apan sih! " aku merengek seperti anak kecil.
dan pura-pura ngambek memunggungi nya.
tapi Mas Safir malah memeluk ku dari belakang.
" Suami mu, menginginkan mu malam ini." Bisik nya di telinga ku.
Aku menoleh dengan hati berdebar, Matanya kini berubah cara pandang nya pada ku, kini ekspresi nya mengandung hasrat Mata ku terpejam saat ia mulai memainkan peran nya sebagi seorang suami..
Hayo loh! otak jangan traveling yah!....😆😆
Happy reading.....!!!!
jang lupa like nya dan konten vote juga biar aku makin semangat UP❤❤❤💕
tulisan KARNA jgn KARAN terus dong !!!
masak gak di periksa lagi sih 😀
amar ksh juga peringatan sama tlratna biar bisa memilih yg mana lebih penting dan bisa menjaga perasaan org yg disayang nya