NovelToon NovelToon
Guru TK Yang Cantik

Guru TK Yang Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Masalah Pertumbuhan / Karir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Esa

Di TK Pertiwi Masaran, Bu Nadia, guru TK yang cantik dan sabar, mengajarkan anak-anak tentang warna dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas. Meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti balon pecah dan anak yang sakit perut, Bu Nadia tetap menghadapi setiap situasi dengan senyuman dan kesabaran. Melalui pelajaran yang ceria dan kegiatan menggambar pelangi, Bu Nadia berhasil menciptakan suasana belajar yang penuh warna dan kebahagiaan. Cerita ini menggambarkan dedikasi dan kasih sayang Bu Nadia dalam mengajarkan dan merawat anak-anaknya, menjadikan setiap hari di kelas menjadi pengalaman yang berharga dan penuh makna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi Berkah Awal Baru untuk Nadia Dan Arman

Setelah Arman meninggalkan rumah Nadia, malam itu menjadi momen refleksi yang mendalam bagi Nadia. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang, berusaha menenangkan jantungnya yang masih berdebar kencang setelah percakapan penuh emosi dengan Arman. Langit malam terlihat cerah dari jendela, namun pikiran Nadia dipenuhi campuran kegembiraan dan kekhawatiran.

Nadia menatap langit-langit kamar sambil membayangkan kembali ciuman mendalam yang baru saja mereka bagikan. “Huft! Aku tadi takut sekali sumpah waktu Mas Arman mengajakku ke kamar,” gumam Nadia pada dirinya sendiri. “Untung aku bisa mencegahnya. Coba kalau aku nurut, hilang sudah keperawananku hik hik hik.”

Dia tertawa kecil, merasa lega karena telah menjaga integritasnya, tapi ciuman yang hangat dan lidah Arman yang menari-nari di dalam mulutnya membuatnya merasa geli sekaligus nagih. Rasa ciuman itu membuatnya merasa baru pertama kali merasakannya. "Geli banget sih, tapi sumpah bikin nagih," pikir Nadia sambil membayangkan kembali momen tersebut dengan senyum di bibirnya.

Ia menggulingkan tubuhnya di ranjang, mencoba menghilangkan rasa deg-degan yang masih terasa. Bayangan ciuman itu terus muncul di pikirannya, membuatnya merasa senang tapi sekaligus malu. "Rasa ciuman itu benar-benar sesuatu yang baru bagiku. Aku belum pernah merasakan seperti itu sebelumnya," pikir Nadia sambil membayangkan bagaimana lidah Arman dengan lembut menari di dalam mulutnya, membuatnya merasa bergetar.

Nadia teringat saat Arman dengan lembut menarik tangannya dan membisikkan ajakan untuk masuk ke kamar. “Arman memang orang yang istimewa,” gumam Nadia dengan lembut. “Aku tahu dia benar-benar peduli padaku, tapi aku juga harus menjaga diriku. Kita baru memulai hubungan ini, dan aku ingin memastikan bahwa semua momen kita bersama adalah sesuatu yang berarti.”

Nadia menyandarkan kepala di bantal, membiarkan pikiran positif mengisi pikirannya. Ia merasa bahagia dengan kemajuan hubungan mereka, tapi juga tahu bahwa cinta yang sebenarnya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berkembang. “Aku percaya bahwa kita bisa membangun sesuatu yang indah bersama-sama,” pikir Nadia dengan keyakinan.

Dengan senyuman lembut, Nadia membayangkan masa depan mereka. Ia membayangkan bagaimana mereka akan terus saling mendukung dan memahami satu sama lain. “Mas Arman mungkin sudah menunjukkan betapa seriusnya dia dengan perasaannya, tapi aku juga ingin memastikan bahwa kita membangun hubungan ini dengan fondasi yang kuat.”

Saat tidur mulai memanggilnya, Nadia berdoa dalam hati, berharap hubungan mereka akan terus berkembang dengan baik. Ia merasa yakin bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai dan penuh dengan kemungkinan. Dengan semangat baru, ia menatap masa depan mereka dengan penuh harapan.

Lalu Arman setelah meninggalkan rumah Nadia, Arman mengemudikan mobilnya dengan perasaan campur aduk. Ia menggerutu sambil memukul-mukulkan tangannya di stir mobilnya, “Ah sial! Aku gagal mengajak Nadia ke kamar. Padahal aku sudah tidak tahan dengan tubuh Nadia, aku sudah sangat merangsang, tapi ya sudahlah, Nadia benar, hubungan ini harus dijaga, bukan dirusak,” keluh Arman sambil mengangguk-angguk sendiri, berusaha menenangkan hatinya.

Perasaan campur aduk membuat Arman semakin terjebak dalam pikirannya sendiri. Setiap kali ia berpikir tentang Nadia, ingatan akan ciuman mereka membuatnya merasa hangat dan gembira. “Tapi,” pikirnya, “Nadia benar-benar spesial. Ciuman itu... rasanya luar biasa.” Arman mengingat bagaimana lidah Nadia terasa lembut dan kenyal, dan bagaimana napasnya segar seperti embun pagi. “Sumpah, aku ketagihan!” gumamnya sambil tersenyum sendiri.

Dia memikirkan kembali momen-momen ketika dia mencoba mendekati Nadia, bagaimana dia merasakan ketegangan saat dia berniat untuk lebih dekat. Arman mengingat betapa cemasnya dia saat Nadia menolak ajakannya untuk masuk ke kamar, dan bagaimana Nadia dengan lembut namun tegas mengingatkan bahwa mereka harus menjaga kesucian hubungan mereka.

“Sungguh, Nadia sangat luar biasa,” pikir Arman dengan penuh rasa hormat. “Aku tahu dia benar. Hubungan ini adalah tentang saling menghormati dan membangun fondasi yang kuat. Meskipun aku sangat menginginkan lebih, aku harus sabar dan menghargai batasan yang dia buat.”

Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Arman berhenti dan menatap ke luar jendela. Ia melihat langit malam yang cerah, dan pikirannya melayang kembali ke wajah Nadia yang tersenyum manis saat ciuman pertama mereka. “Aku benar-benar beruntung. Nadia adalah wanita yang sangat istimewa dan aku tidak ingin mengecewakannya,” katanya pada dirinya sendiri dengan penuh keyakinan.

Arman menyadari betapa pentingnya untuk membangun hubungan yang kuat dan sehat. Meskipun malam tadi penuh gairah, dia juga memahami betapa pentingnya untuk tidak terburu-buru dan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang mereka ambil saling mendukung dan membangun kepercayaan.

Ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, Arman melanjutkan perjalanan pulangnya dengan hati yang lebih ringan. Ia memutuskan untuk menulis pesan singkat untuk Nadia, agar dia tahu betapa dia menghargai malam yang mereka habiskan bersama dan betapa pentingnya Nadia baginya.

Di rumah, setelah mengunci mobil, Arman masuk ke dalam dan duduk di meja dapur sambil mengetik pesan tersebut. Dengan penuh perhatian, ia menulis:

“Sayang, malam ini sangat berarti bagiku. Aku ingin kamu tahu betapa aku menghargai setiap momen yang kita habiskan bersama. Aku memahami betapa pentingnya menjaga hubungan ini dengan baik, dan aku siap untuk melakukannya. Terima kasih telah menunjukkan betapa kamu juga peduli. Aku tidak sabar untuk bertemu lagi dan membuat lebih banyak kenangan indah bersama kamu. Selamat malam, sayang.”

Setelah mengirim pesan tersebut, Arman merasa lega. Meskipun hatinya masih dipenuhi dengan rasa penasaran dan keinginan, ia tahu bahwa hubungan mereka membutuhkan waktu untuk berkembang dengan cara yang benar. Dengan semangat baru dan rasa cinta yang mendalam, Arman siap untuk menjalani setiap hari dengan penuh harapan dan antusiasme.

Ia melanjutkan rutinitas malamnya dengan pikiran penuh tentang masa depan bersama Nadia. Dia membayangkan bagaimana mereka akan melewati banyak momen indah dan tantangan bersama, saling mendukung dan mencintai satu sama lain. Arman yakin bahwa meskipun perjalanan ini mungkin penuh dengan rintangan, cinta dan kesabaran akan membimbing mereka menuju kebahagiaan yang lebih besar.

Keesokan paginya, saat matahari mulai memancarkan sinarnya melalui jendela, Nadia merasa segar dan siap menghadapi hari baru. Dengan semangat dan kebahagiaan baru, ia menantikan hari-hari berikutnya bersama Arman. Ia siap untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan penuh kesabaran, cinta, dan kepercayaan. Dan dengan senyum lembut di bibirnya, Nadia memulai hari baru, siap untuk menjelajahi setiap momen indah yang akan datang dalam perjalanan cinta mereka.

Nadia terbangun dengan rasa segar dan penuh semangat. Tidur malam yang nyenyak membuatnya merasa siap menghadapi hari baru. Ia memulai rutinitas paginya dengan penuh keceriaan, mengingat momen indah semalam bersama Arman. Senyum lembut di bibirnya tidak pernah pudar sepanjang pagi.

Nadia berdiri di depan cermin, memperhatikan dirinya sendiri dengan penuh kepuasan. “Hari ini adalah awal dari babak baru dalam hidupku,” gumamnya sambil merapikan rambutnya. Pikirannya melayang ke Arman dan ciuman mereka yang begitu berarti, membuat hatinya berdebar penuh kebahagiaan. Ia merasa siap untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan penuh kesabaran, cinta, dan kepercayaan.

Setelah selesai bersiap, Nadia turun ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan. Setiap gerakan tangan dan aroma kopi yang menyebar di udara membuatnya semakin bersemangat. Ia membayangkan bagaimana Arman akan terkejut melihatnya pagi ini, dan bagaimana mereka akan menghabiskan waktu bersama dalam beberapa hari mendatang.

Ketika sarapan siap, Nadia duduk di meja makan sambil menunggu pesan dari Arman. Ia memikirkan bagaimana malam tadi Arman sangat menghargai batasan yang ia tetapkan, dan bagaimana itu menunjukkan betapa Arman benar-benar peduli padanya. Pagi ini, ia merasa lebih yakin dari sebelumnya bahwa hubungan mereka akan tumbuh menjadi sesuatu yang indah dan penuh makna.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Nadia melihat pesan dari Arman, yang berbunyi:

“Selamat pagi, sayang. Aku harap kamu tidur nyenyak dan siap menghadapi hari ini. Aku ingin memberitahumu betapa bahagianya aku bisa bersamamu dan betapa aku menghargai kesabaranmu. Aku tidak sabar untuk melihatmu lagi dan melanjutkan perjalanan kita. Semangat untuk hari ini, ya. Love you!”

Nadia tersenyum lebar membaca pesan tersebut, merasa hati dan jiwanya dipenuhi dengan kebahagiaan. Ia membalas pesan Arman dengan penuh kasih sayang, mengungkapkan betapa ia juga merindukan Arman dan siap untuk melanjutkan hubungan mereka dengan penuh cinta.

“Selamat pagi, sayang. Pesanmu membuatku semakin bersemangat untuk hari ini. Aku juga sangat menantikan saat-saat kita bersama. Terima kasih atas segala perhatian dan cinta yang kau berikan. Aku mencintaimu lebih dari yang bisa aku ungkapkan. Semangat untuk hari ini dan hari-hari berikutnya. Love you too!”

Setelah mengirim balasan, Nadia menikmati sarapannya dengan perasaan penuh syukur. Setiap suapan sarapan terasa lebih lezat karena perasaan bahagia dan cinta yang ia rasakan. Ia memutuskan untuk memanfaatkan hari ini dengan cara terbaik, menjalani rutinitas sehari-hari dengan semangat baru.

Hari itu di sekolah, Nadia mengajar dengan penuh keceriaan. Setiap senyuman dan kata-katanya penuh energi positif, dan para murid merasakannya. Mereka menikmati pelajaran dengan semangat yang menular dari Bu Nadia. Aldo, yang sangat dekat dengannya, juga merasa senang daN penuh antusiasme.

Di akhir hari, Nadia kembali ke rumah dengan perasaan bahagia. Setiap momen hari itu terasa penuh makna karena ia tahu bahwa perjalanan cintanya dengan Arman baru saja dimulai. Dengan senyum lembut di bibirnya, Nadia mempersiapkan diri untuk menjelajahi setiap momen indah yang akan datang dalam perjalanan cinta mereka, siap menghadapi segala tantangan dan merayakan setiap kebahagiaan bersama Arman.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!