adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
konferensi pers
Sore hari nanti akan di adakan konferensi pers di gedung kantor blue light semua wartawan dari berbagai media di undang untuk hadir
Turut hadir pula orang tua Devin yang nantinya akan menjelaskan masalah ini
Doni telah mempersiapkan semuanya dengan baik hingga saatnya tiba Devin, Dinda, mama Lisa dan papa baskara sudah siap dan menduduki kursi masing-masing
Para pers juga sudah siap dengan peralatannya masing
Konferensi pers dimulai Doni membuka acara dan di lanjutkan dengan penjelasan Devin
" selamat sore teman-teman media yang saya hormati untuk mengklarifikasi masalah batalnya pernikahan saya dengan elena, saya tekan kan bukan karena adanya orang ketiga yaitu Dinda sekertaris saya, tapi saya dari awal tidak pernah menyetujui perjodohan itu "
" rencana pernikahan yang elena sebutkan hanyalah ucapan antara elena dan mama saya, jadi sejak awal saya tidak pernah mau menikah dengan elena " kata Devin
" silahkan mama menjelaskan " ucap Devin
" selamat sore semuanya, saya Lisa baskara menekankan dalam masalah ini saya lah yang mengusulkan elena untuk menikah dengan Devin padahal anak saya Devin tidak pernah mau di jodohkan, bahkan Devin keluar dari rumah kami sebagai bentuk penolakan atas perjodohan ini dan saya memberikan waktu 2 bulan kepada anak saya untuk mencari calon istri pilihan nya jika dalam waktu 2 bulan tidak menemukan wanita pilihan nya sendiri maka elena lah yang akan saya jodohkan dengan Devin dan elena sudah sepakat akan hal itu, dan sekarang sebelum 2 bulan Devin sudah menemukan wanita pilihan nya jadi perjodohan itu otomatis di batalkan " kata mama lisa
" jadi disini tidak ada siapa merebut siapa karena memang dari awal perjanjian nya sudah jelas, elena hanya akan menikah dengan Devin jika Devin tidak menemukan pilihan hatinya selama 2 bulan ini " jelas mama Lisa
" semuanya sudah jelas Dinda adalah orang yang saya pilih untuk mendampingi saya, dan Dinda sama sekali tidak merebut saya dari elena seperti yang elena sebar luaskan " kata Devin
" sekian konferensi pers ini saya tutup, terimakasih "
Lalu Devin, dan semua orang beranjak dari tempat mereka dan masuk ke dalam kantor
Mereka semua berkumpul di ruangan Devin
" mama ga nyangka elena se nekat ini sampai melibatkan media " ucap mama Lisa
" perempuan bar bar seperti itu mau di jadikan menantu, mah... Mah... " ucap papa baskara
" selama ini sikap nya baik kok pah,makanya mama pikir cocok untuk Devin, untung aja belum sempat jadi menantu ya " ucap mama
" waktu itu elena juga pernah menyerang Dinda di kantor ini " ucap Devin
" apa??? " mama dan papa terkejut
" kamu ga apa-apa din? " tanya mama Lisa
" ga apa-apa mah " kata Dinda
" ga apa-apa gimana orang elena Jambak rambut Dinda " kata Devin
" beneran nekat ya tuh orang ternyata, jadi ngeri mama deh " kata mama Lisa
" makanya mah bergaul tuh hati-hati, untung aja ga jadi ambil dia jadi menantu " kata papa
" iya pah " jawab mama
" oh iya din, bilang sama ibu dan ayah kamu kalau weekend ini mama dan papa mau ke Bandung buat lamar kamu ya " kata mama Lisa
" iya mah nanti Dinda kasih tau ibu dan ayah di Bandung " jawab Dinda
" ya sudah papa dan mama pamit dulu ya, semoga setelah ini elena ga berulah lagi " kata papa baskara
" iya pah, hati-hati di jalan " kata Devin dan menyalami kedua orang tuanya di ikuti Dinda
" Mama dan papa sudah pulang " ucap Devin menempelkan tubuhnya pada Dinda
" mas... " ucap Dinda
Devin mencium bibir Dinda dengan rakus, hingga Dinda kewalahan
" Vin meet.... " ucapan Doni terjeda melihat adegan dindepan nya
" sialan... kunci pintu kek " gerutu Doni
Dinda mendorong tubuh Devin
" mas... Malu kan sama mas Doni " kata Dinda
" ga usah malu sayang, dia juga ngerti kali " ucap devin tertawa
Setelah dilakukan konferensi pers para wartawan dari berbagai infotainment berbalik memburu elena untuk mencari penjelasan dari elena tapi elena menghilang bak di telan bumi
...
waktu terus berlalu hari ini hari Jumat Dinda bersiap untuk pulang ke Bandung karena besok keluarga Devin akan datang untuk melamarnya
Hari ini Dinda pulang di antar oleh Doni dan Mira,tanpa sepengetahuan Dinda ternyata Mira sedang pendekatan dengan Doni.
Devin tak bisa mengantarkan Dinda ke Bandung karena Devin harus menyelesaikan pekerjaan nya di malang dan tidak bisa di wakilkan. Devin ke malang bersama staf kantor lain nya. Sementara Doni ia tugaskan untuk mengantar Dinda karena Devin hanya percaya pada Doni untuk masalah keselamatan Dinda.
" Din... Ga nyangka ya ga lama lagi jadi nyonya besar " kata Mira
" namanya jodoh kan ga ada yang tau mir " ucap Dinda
" kamu juga mau jadi nyonya besar? Aku udah siap kok " kata Doni
" kapan aku boleh bawa orang tuaku ke rumah kamu " ucap Doni pada Mira
" apaan sih mas Doni, belom juga pacaran udah nanya kapan mau di lamar " kata Mira
" makanya cepetan terima aku jadi pacar kamu lah mir " ucap doni
" bo'ong mir jangan cepet lulus sama kadal model gini " kata Dinda
" ya elah din, bukannya di sponsorin kek biar cepet jadian, ini malah di komporin " gerutu Doni
" mas Doni... memutuskan untuk membuka hati buat seorang pria itu ga gampang, kita harus tau dulu dia serius ga sama kita " ucap Dinda
" dan mas Devin bisa meyakinkan aku bahwa dia serius sama aku, mas Doni juga semangat dong tunjukin sama Mira kalo mas Doni itu serius " kata Dinda lagi
" gue serius Dinda " jawab Doni
" mungkin dulu gue suka mainin cewe tapi itu semua karenague belum menemukan yang pas di hati tapi sekarang perasaan gue buat Mira bener - bener serius " ucap Doni.
" aku beneran serius mir, aku mau berubah dan aku mau kamu yang temenin aku untuk berubah, selalu ingatkan aku kalau aku salah " ucap Doni membuat Mira tersentuh dan Dinda melongo ga nyangka Doni bisa bicara manis gitu
" iya mas aku tau, tapi... " ucapan Mira terjeda
" udah mir terima aja, Lo liat perubahan nya, kalau ternyata doi ga berubah juga dan omongan nya cuma omong kosong Lo tinggalin aja mir " ucap Dinda
" oke... Aku akan buktikan kalau aku benar-benar serius, aku janji dan Dinda saksinya "
" kamu mau kan jadi pacar aku? " tanya Doni menggenggam tangan Mira
" terima mir " bisik dinda
" iya aku mau mas " jawab Mira
" yes " kata Doni
" wah... Kaya nya bakal dapet jatah jadian nih gue " ucap Dinda
" tenang din... Buat hari ini lo mau makan apa atau minta beliin apa aja gue kasih " ucap Doni
" terimakasih ya mir " ucap Doni pada Mira
" iya mas, aku harap kamu tepati janji kamu, jangan pernah clubbing lagi dan main perempuan lagi " kata mira
" iya sayang " ucap Doni
Dinda memutar bola matanya malas
lope lope dah