NovelToon NovelToon
KAISAR ARAS

KAISAR ARAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Perperangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ark Vest

Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.

Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.

Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 : RASA IRI

Sejak Myro merekrut Lune, pangeran terbuang yang diabaikan semua orang mulai menjadi bahan perbincangan oleh seluruh orang di ibukota. 

Banyak orang mulai menganggap Myro mampu bersaing melawan pangeran lainnya dengan bantuan jenius seperti Lune, walaupun ada banyak juga yang tetap meremehkan atau menganggap Lune memilih Myro supaya mudah dikendalikan sebagai raja boneka. 

Baik itu positif atau negatif, setidaknya Myro telah dianggap layak untuk bersaing bersama pangeran lain yang menyebabkan kebencian besar dari Erald. 

Dia belum mengerti, padahal dia yang telah menunggu lama di depan villa Lune menunjukkan ketulusannya. Selain itu dari segi latar belakang, dia yang menerima dukungan dari keluarga Viscount jauh lebih baik daripada kondisi Myro sekalipun kalah dari pangeran lainnya. 

Belum lagi tepat sehari sebelum Myro meninggalkan ibukota, Erald menerima berita bahwa raja pernah memanggil Myro untuk berbicara berdua. Bahkan, ia menerima informasi bahwa raja mengirim Jendral Jiral untuk mengantar kepergian Myro. 

Posisi Jiral di hati Raja Veniar IV cukup penting, jika tidak maka tak mungkin raja akan memberikan posisi yang begitu penting kepada pengkhianat, hal tersebut menunjukkan kepercayaan raja kepada Jiral. Oleh karena itu, mengirim Jiral mengantarkan perjalanan Myro seperti menunjukkan bahwa raja telah merubah penilaiannya kepada Myro. 

Erald yang diselimuti kebencian dari masalah Lune langsung meledak akibat rasa irinya, dia benci kenapa bukan dirinya yang terpilih? Padahal dari segi kemampuan maupun dukungan, dia berada jauh di atas Myro. 

Semua kejadian itu menyebabkan Erald mendapatkan sebuah ide, ia akan membuat Myro malu saat akan meninggalkan ibukota supaya raja, Lune beserta seluruh pejabat kerajaan kecewa kepada Myro lalu meninggalkannya. 

Erald sudah membayangkan ketika dia mengalahkan Myro, ada kemungkinan raja serta Lune akan sadar atas salahnya pilihan mereka, setelah itu Lune akan meninggalkan Myro untuk mengikuti dirinya dan raja memanggil dirinya agar diberi penghargaan. 

Penuh akan imajinasinya sendiri, Erald melakukan tindakan yang dia lakukan sekarang yaitu membawa 200 kavaleri elit yang diberikan kakeknya, menantang Myro bertarung. 

Walaupun begitu, Erald sebenarnya sedikit khawatir jika pasukan Lune ikut campur. Selama berada di halaman Lune, ia tentunya berkali-kali mengamati pasukan miliknya dimana Erald merasakan setiap prajurit di pasukan Lune adalah elit. Namun dengan janji Myro yang tak mengikutsertakan pasukan Lune, Erald membuang rasa khawatir terakhirnya. 

"Jangan menyesali keputusanmu!", kata Erald tersenyum penuh kemenangan "Dimana pasukanmu, saudaraku? Ayo kita segera selesaikan secepat mungkin supaya kau bisa pergi ke utara tepat waktu juga".

Lune yang dari tadi berdiri diam di belakang Myro menggelengkan kepalanya sambil bergumam dengan suara kecil yang cuma dapat di dengar oleh dirinya sendiri "Orang bodoh, padahal lebih baik melawan pasukanku daripada jendral Ares. Dihadapan Loyalis, pasukanku belum tentu menjadi lawan".

Jiral ikut mengerutkan kening, ia dikirim kesini oleh Raja Veniar IV yang menunjukkan raja cukup menghargai Myro. Selama terjadi sesuatu terhadap Myro di bawah pengawasannya, ada kemungkinan raja akan menyalahkannya. 

Tepat ketika Jiral akan bertindak, suara langkah kaki seragam terdengar mengejutkan seluruh orang di dekat gerbang kota. 

Berbeda dari gerakan kavaleri Erald yang berantakan, suara langkah kaki kali ini jauh lebih seragam dan keras. 

Tak lama kemudian, di depan mata semua orang, sekitar 1000 pasukan berbaris rapi mendekati tembok. 

Setiap pasukan diperlengkapi dengan tombak panjang, pedang di pinggang, baju besi berwarna hitam gelap serta beberapa bendera berlambang perisai yang tertanam di hati. 

Meskipun mereka infanteri tanpa kuda, akibat jumlah, disiplin, dan aura mereka, banyak orang merasakan tekanan yang lebih kuat dari mereka daripada berhadapan dengan 200 kavaleri Erald. 

Saat seribu infanteri mendekati kavaleri Erald, seorang pria yang menjadi pemimpin infanteri tersebut berbicara tenang namun penuh rasa dingin "Apa yang kalian lakukan disini? Apakah kalian tidak tahu tuanku sedang mengadakan upacara keberangkatan dari ibukota? Aku beri waktu dua menit, jika kalian belum menyingkir dari jalan tuanku, jangan salahkan para Loyalis untuk menghancurkan kalian".

Erald gemetar ketakutan dihadapan seribu pasukan yang mempunyai aura menakutkan ini. Untungnya ada dua ratus kavaleri yang memberinya sedikit kepercayaan diri sehingga ia berani bertanya "Aku adalah pangeran kelima Kerajaan Veniar, Erald! Bisakah aku tahu dengan siapa aku berbicara?".

"Ares, seorang prajurit di bawah Tuan Myro, pangeran ketiga Kerajaan Veniar!", kata Ares dingin "Aku peringatkan sekali lagi, minggir atau mati!".

Tanpa menunggu jawaban Erald, Myro berteriak "Ares, angkat senjata kalian! Anggap mereka sebagai target latihan pertama kalian, tunjukkan kepadaku hasil latihan kalian selama ini!".

Myro memang kaget terhadap kemampuan Ares, dia dulu memberinya dua ratus orang pemula, siapa yang berpikir Ares mampu membentuk seribu pasukan yang terlihat menakutkan dari bantuan tersebut. 

Tidak berhenti membuat terkejut semua orang, pasukan yang dibawa Ares tiba-tiba mengubah aura mereka setelah mendengar perintah Myro, aura yang tadinya membawa tekanan berubah menjadi aura berdarah besi. 

Ares yang berada di depan pasukan menjadi orang yang paling dulu menarik pedangnya, ia menarik nafas lalu berteriak keras seperti guntur "Apakah kalian semua dengar? Perintah tuan telah diberikan, biarkan nama tuan dan Loyalis bergema di seluruh dunia! Tanah dimana para loyalis menginjak, disana adalah hukum raja! Serang!".

"Tanah dimana para loyalis menginjak, disana adalah hukum raja! Serang!", teriak seribu pasukan di belakang Ares yang berteriak keras menolak kalah dari pemimpin mereka. 

Di bawah kepemimpinan Ares, mereka bergegas maju menuju kavaleri Erald. 

Meskipun gerakan mereka cepat, tapi mereka tetap seragam dan mempertahankan formasi militer mereka. 

"Bakat yang hebat, baik pemimpinnya maupun pasukannya!", gumam Jiral dengan mata bersinar, ia melirik Myro sambil berbicara di dalam pikirannya "Tanpa dukungan, dimana Pangeran Myro menemukan pemuda berbakat ini?".

Ares menjadi orang yang pertama kali tiba di depan barisan kavaleri yang belum siap. Mengabaikan para kavaleri yang masih bingung, Ares langsung menebas pedangnya. 

"Slash!".

Tubuh seorang prajurit kavaleri terbelah menjadi dua akibat tebasan Ares, rekan kavaleri yang berada di sebelahnya melihat kematian rekannya penuh rasa panik. Mengangkat tombaknya, ia menusuk ke arah Ares. 

Ares menggerakan tubuhnya ke samping dengan mudah sehingga tombak tersebut cuma menusuk udara, setelahnya dia menebas pedangnya yang menyebabkan prajurit kavaleri kehilangan tangannya yang memegang tombak. 

"Aaaaa!", teriak prajurit kavaleri kesakitan akibat kehilangan tangan, ia menarik tali kudanya untuk melarikan diri. 

Ares yang selalu tenang mengerutkan kening terhadap teriakan itu "Kau begitu panik akibat kehilangan tangan? Dimana kesetiaanmu kepada tuanmu?".

Mengambil tombak dari orang yang dia bunuh sebelumnya, Ares melemparkan tombak tersebut menuju prajurit kavaleri yang melarikan diri. 

"Stab!".

Prajurit kavaleri itu tertusuk tepat si badan, tubuhnya jatuh dari kuda bersama darah yang terus mengucur dari tombak di tubuhnya. 

Pasukan Ares yang membentuk formasi tombak memulai serangan berjarak terhadap kavaleri lawan. Strategi phalanx dengan tombak sepanjang dua meter terbukti efektif melawan kavaleri sekalipun mereka dikenal sebagai raja dataran rendah. 

Tombak mengikis pasukan kavaleri sangat cepat. Beberapa pasukan kavaleri yang berhasil menghindari tombak mencoba mendekati, namun mereka dijatuhkan oleh perisai yang menjaga di barisan depan pasukan Ares serta disambut oleh tusukan pedang. 

Pasukan Ares sedang memakai formasi 4 bagian senjata dimana perisai berada di depan menahan kavaleri yang lolos dari tombak. Pasukan tombak berada tepat di belakang perisai, mereka memanfaatkan celah yang dibuat pasukan perisai untuk menusuk pasukan musuh. 

Di sisi kiri dan kanan pasukan tombak tapi tetap di belakang pasukan perisai terletak prajurit berpedang, mereka bertugas membunuh kavaleri yang jatuh dari kudanya akibat tabrakan perisai. 

Pada bagian paling belakang merupakan pemanah, mereka bertugas menembak dari jarak jauh serta menjadi pasukan yang paling mematikan. 

Waktu berlalu sekitar dua puluh menit, dua ratusan pasukan kavaleri milik Erald hampir lenyap sepenuhnya.

1
Wahyu Okta Dani
berati ini kehidupan kedua myro ya
Ardianovich
Jangan khawatir, saya akan membaca setiap update datang.
REZI™~™
semangat torr
o
io
o
err
o
lanjut
o
y
Saiken
Rasanya seperti Ren. /Sweat/
o
siapa nih
o
ohhhhhhh
o
yohohohohohoho
o
whaatt???
o
lanjuuuuttt
o
hmm
o
hebatt
o
josss
o
siippp
o
mantap
Ardianovich
great!
o
oo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!