NovelToon NovelToon
The Missing SOFIA

The Missing SOFIA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Sofia Anderson lahir dari keluarga kaya raya namun ia di besarkan dan hidup sederhana bersama seorang pria yang menculiknya sewaktu masih kecil karena sebuah dendam masa lalu.

16 tahun kemudian sang penculik mulai menyadari kesalahannya dan ingin menyerahkan Sofia pada orang tua kandungnya. Lantas memindahkan gadis itu ke universitas milik keluarganya berharap ada keajaiban disana.

Namun tingkat sosial yang berbeda membuat Sofia mendapatkan banyak sekali bullyan dari teman-temannya, belum lagi ayah angkatnya (sang penculik) yang tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya sebelum mengatakan rahasia yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~12

Satu bulan telah berlalu dan Sofia hanya berdiam diri di rumahnya dan setelah memikirkan banyak hal akhirnya gadis itu memutuskan takkan melanjutkan kuliahnya lagi karena beberapa universitas menolak pengajuan beasiswanya.

Akhirnya ia memilih bekerja saja untuk melanjutkan hidupnya, karena biaya kuliah pun tak sedikit. Sedangkan untuk makan saja ia harus bekerja dahulu.

"Maafkan aku ayah." gumamnya mengingat sang ayah menginginkannya untuk sekolah setinggi mungkin agar kelak menjadi orang sukses, namun tanpa dukungan pria itu Sofia sungguh tak berdaya.

Pagi itu Sofia seperti biasanya bekerja mengantarkan surat kabar dari rumah satu ke rumah lainnya menggunakan sepedanya.

Gadis itu nampak bersemangat karena terus-menerus bersedih pun takkan membuat hidupnya lebih baik.

Saat berhenti di sebuah kompleks perumahan mewah, Sofia nampak termangu ketika melihat pintu gerbang yang biasanya tertutup rapat kini terbuka lebar.

Sepertinya sang pemilik mansion bersiap untuk pergi, lantas dari kejauhan matanya tak sengaja menatap seorang gadis seusianya sedang berbincang akrab dengan kedua orang tuanya di teras rumahnya yang megah itu.

"Tuan Scott, Jessica ?" gumamnya, rupanya rumah tersebut adalah rumah pemilik setengah saham dari universitas SG.

Lantas pandangannya beralih ke arah seorang wanita dewasa yang masih terlihat cantik dan sangat terawat.

Deg!!

"Ibu !!"

Sofia langsung melebarkan matanya saat melihat seorang wanita yang mirip sekali dengan foto milik sang ayah, apa wanita itu ibunya?

"Hei kamu, apa yang kamu lakukan di sana? minggirlah tuan besar mau keluar !!" tegur seorang security berwajah galak.

"Saya pengantar surat kabar, tuan." terang Sofia kemudian.

"Bawa sini dan segera pergi dari sini !!" perintah pria itu lagi.

Sofia nampak mengangguk kecil kemudian segera menyerahkan surat kabar di tangannya, lalu sebelum pergi gadis itu kembali menatap ke dalam.

Menatap seorang wanita yang sangat mirip ibunya itu. "Ibu." gumamnya lagi dan bersamaan itu wanita pemilik mansion tersebut juga menoleh ke arahnya, namun Sofia buru-buru pergi karena ia tak ingin mendapatkan masalah.

"Ada apa, sayang ?" tanya James ketika istrinya itu terpaku ke arah gerbang rumahnya.

"Aku seperti melihat seorang anak gadis di sana." sahut wanita itu.

"Seorang gadis ?" James langsung mengernyit.

"Hm, dia bawa sepeda." terang Anne, sang nyonya besar di mansion tersebut.

"Sebentar." James segera menghubungi securitynya tersebut dan tak berapa lama seorang pria berbadan gempal nampak berlari ke arahnya.

"Baik tuan, ada yang bisa saya bantu ?" ucapnya.

"Istriku melihat seorang gadis di sana, siapa dia ?" tanya James kemudian.

"Seorang gadis? Oh, dia kurir pengantar surat kabar tuan. Hampir setiap pagi dia datang ke sini." terang penjaga keamanan tersebut.

"Hanya pengantar surat kabar, sayang." ucap James memperjelas.

"Baiklah, aku hanya penasaran. Lagipula hebat juga gadis itu mau bekerja keras dan kamu harus mencontohnya Jessy, sehebat-hebatnya papamu kamu akan lebih hebat jika berhasil dengan kerja kerasmu sendiri." timpal Anne seraya menatap putri satu-satunya itu.

"Hm, aku tahu. Lagipula jika aku tak sukses nanti masih ada calon suamiku yang sukses, tapi aku kesal saat ini karena harus LDR, ini pasti gara-gara Sofia." sahut Jessica dengan mencebikkan bibirnya.

"Sofia ?" sang ibu langsung mengernyit.

Sofia adalah nama panggilan putrinya yang hilang, dahulu Marco sangat suka memanggilnya seperti itu. Ngomong-ngomong bagaimana kabar pria itu saat ini? sungguh sudah lama sekali Anne tak melihatnya.

Mengingat putrinya yang hilang Anne kembali muram dan itu tak luput dari pengawasan sang suami, bagaimana pun juga dia seorang ibu dan ia yakin putrinya itu masih hidup hingga kini.

"Hm, murid pindahan itu yang bikin Ariel terkena masalah." terang Jessica.

"Dia mahasiswa jalur khusus, sangat berandalan dan urakan jauh dari kata gadis baik-baik. Entah bagaimana pihak kampus bisa meloloskan gadis seperti itu." timpal James menjelaskan lebih detail.

"Benarkah? jika dia bersikap seperti itu pasti ada sebabnya bukan? lagipula aku yakin dia sangat pandai hingga bisa lolos seleksi." terang Anne sedikit membela dan itu membuat Jessica semakin mencebikkan bibirnya.

"Kenapa mama jadi membelanya sih ?" protesnya tak terima.

"Mendengar cerita Sofia mama jadi seperti mengaca pada diri mama sendiri, sayang." sahut Anne dengan mata berkaca-kaca, meskipun sudah lampau tapi masa kecilnya sangat sulit ia lupakan.

James yang sangat memahaminya langsung membawa istrinya itu ke dalam pelukannya.

"Semua sudah berlalu, sayang." ucapnya menenangkan lantas mengecup puncak kepala wanita itu dengan penuh perasaan.

"Kalian bikin iri aja." Jessica yang masih kesal langsung berlalu menuju mobilnya dan itu membuat sang ibu langsung mengulas senyumnya.

"Mau berangkat sekarang ?" ucap Anne kemudian pada sang suami.

"Tentu saja, aku ada meeting penting pagi ini." sahut James.

Setelah berpamitan dengan sang istri, pria itu segera berlalu menuju mobilnya.

"Sofia, kamu kemana saja aku mencarimu." Dani yang melihat Sofia berada di pinggir jalan dengan sepedanya langsung menghampiri.

"Aku? tentu saja bekerja." sahut Sofia seraya mengulas senyumnya menatap pemuda itu.

Dani langsung melihat tumpukan surat kabar di dalam keranjang milik wanita itu. "Mengantar surat kabar ?" ucapnya kemudian.

"Seperti yang kamu lihat." sahut Sofia.

"Oh ya terima kasih sudah datang ke makam ayahku." imbuhnya lagi dan itu membuat Dani nampak tercengang.

"Makam ?" ucapnya tak mengerti.

"Tentu saja, buket bunga yang kau bawa terlalu besar tapi jika ayahku melihatnya pasti akan sangat senang." terang Sofia.

"Tapi Sofia....."

"Kamu kebetulan lewat sini kan ?" potong Sofia kemudian.

"Tidak, aku memang sengaja ingin mencarimu." sahut Daniel dan itu membuat Sofia langsung mengernyit.

"Untuk apa? aku sudah mengembalikan semua yang berhubung dengan kampus SG, seragam kuliah, akses masuk dan beberapa buku." terang Sofia kemudian.

"Bukan, bukan itu." sela Daniel.

"Ngomong-ngomong, kamu kuliah di mana sekarang ?" tanyanya kemudian.

"Beberapa kampus menolak beasiswaku jadi sementara waktu aku memilih bekerja di beberapa tempat dan jika suatu saat tabunganku cukup mungkin aku akan mempertimbangkannya lagi." sahut Sofia dengan jujur.

"Sebenarnya kedatanganku kesini karena hal itu, Sofia." timpal Daniel dan lagi-lagi membuat Sofia tak mengerti.

"Aku berhasil mendapatkan beasiswa untukmu jika kamu mau." tawarnya kemudian.

"Di kampus SG lagi? tidak, terima kasih tapi aku tak bisa." tolak Sofia, ia tak ingin kesehatan mentalnya terganggu karena lingkungan yang kurang mendukungnya.

"Tentu saja bukan, ku rasa kamu akan menyukainya kali ini dan ku harap kamu setuju tanpa harus mempertimbangkannya lagi." ucap Daniel dengan nada memohon.

Sofia nampak berpikir sejenak, haruskah ia melewatkan kesempatan ini?

"Hm, baiklah aku mau." ucapnya kemudian dan langsung membuat Daniel mengulas senyumnya.

"Terima kasih, baiklah ayo ku temani untuk mendaftar." ajaknya kemudian.

"Dengan pakaian seperti ini? sepertinya aku harus mandi dahulu." timpal Sofia dan itu membuat Daniel langsung terkekeh.

Sofia nampak menatap pemuda di hadapannya itu sejenak, pemuda baik hati dan sangat berbanding terbalik dengan tuan muda SG yang sangat arogan itu.

Semoga ia takkan pernah bertemu dengan pria itu lagi seumur hidupnya.

"Aku sudah melakukan semuanya, melindunginya bahkan mencarikan beasiswa untuknya dan tentu saja atas rekomendasimu." lapor Daniel saat menghubungi seseorang di ponselnya.

"Terima kasih." sahut seorang pria di ujung telepon.

"Aku sudah siap." ucap Sofia tiba-tiba yang langsung membuat Daniel seketika mematikan panggilannya tersebut lantas segera mengajak gadis itu pergi.

1
palupi
terimakasih 💐🙏
palupi
Luar biasa
buku besar
meteor garden
Mak Suli Cee
Aril gercep sat set g kaya bapaknya,liat aja kamu James sebentar lagi bakal menyesal
Mak Suli Cee
sumpah aku nangis di part ini🤣🤣🤣
Astin Khalana
Buruk
Lilis Ernawati
sangat baguuuss
Lilis Ernawati
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sugiarti Arti
Luar biasa
tutut wahyuningsih
Bagus ceritanya 👍❤️
Chita Hasan
Luar biasa 💖
Paulina Makmaker
Luar biasa
Seven8
good job baby Lilly /Drool/
Supriyany Acup
Luar biasa
Paulina Makmaker
Lumayan
Atik
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Hani Ekawati
😭😭😭😭😭😭😭
Hani Ekawati
Nyesel kan Lo james 🤧
Hani Ekawati
Banyak mengandung bawang 😭😭😭
Hani Ekawati
Aku juga jd ikutan sedih 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!