The Missing SOFIA

The Missing SOFIA

Bab~01

SOFIA ANDERSON

"Kamu serius akan pindah ke universitas SG? universitas tempat orang-orang kaya itu berada ?" ucap seorang gadis manis pada sahabat baiknya saat jam kuliah telah usai, mereka nampak keluar dari kampusnya lalu menyusuri jalanan pinggir kota California sore itu.

Hujan yang baru saja reda membuat cuaca semakin terasa dingin juga nampak beberapa genangan air bercampur lumpur di sebagian jalanan yang berlubang.

"Hm, ayahku sudah mendapatkan beasiswanya dan semester depan aku harus pindah ke sana." sahut sang sahabat yang di ketahui bernama Sofia, gadis cantik dengan kedua lesung pipinya yang membuatnya semakin mempesona saat tersenyum.

"Tolong pikirkan sekali lagi Sofia, aku tahu ayahmu melakukannya demi kebaikanmu tapi tidak di SG juga. Universitas itu sangat mengerikan, banyak mahasiswa dari kalangan rendahan seperti kita tak bertahan lama di sana." mohon sang sahabat yang bernama Sarah itu.

"Benarkah ?" Sofia nampak tak percaya, karena sebelumnya ia tak pernah mencari tahu tentang universitas tersebut.

"Astaga Sofia, kemana saja kamu selama ini ?" Sarah terlihat gemas dengan sahabatnya itu yang bisa-bisanya melewatkan berita viral di kalangan remaja seusianya.

"Aku? tentu saja bekerja. Sejak ayahku sakit-sakitan aku harus menggantikannya mencari nafkah, jika tidak kami mau makan apa." sahut Sofia dengan jujur.

"Maafkan aku karena belum bisa membantumu." timpal Sarah yang sepertinya nasib keluarganya tak jauh berbeda dengan Sofia, hidup sederhana di pinggiran kota California.

"Jangan memikirkan ku, lihatlah aku memiliki otot yang kuat. Aku masih cukup mampu untuk bekerja sebagai loper koran setiap pagi dan di restoran saat malam hari." ujar Sofia dengan wajah yang selalu bersemangat, tak ada kesedihan di matanya meski keadaannya serba kekurangan.

Sudah satu tahun terakhir ini Sofia harus banting tulang saat sang ayah di vonis menderita paru-paru akut dan mau tak mau ia menggantikan peran ayahnya tersebut dalam membantu mencari nafkah.

"Jadi tolong pikirkan sekali lagi, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu Sofia." mohon Sarah lagi.

"Apa semenakutkan itu ?" timpal Sofia dan bersamaan itu nampak sebuah mobil sport mewah melintasi genangan air hujan tak jauh dari mereka berjalan kaki hingga mengenai pakaian Sofia.

"Kamu baik-baik saja? pakaianmu kotor Sofia." Sarah langsung membantu membersihkan pakaian sahabatnya itu.

"Hei kurang ajar, berhenti kau !!" teriak Sofia dengan kesal saat menyadari pakaiannya telah basah bercampur lumpur, pasti akan sulit membersihkannya.

"Astaga Sofia, mati kita. Kenapa kamu meneriakinya ?" Sarah nampak menelan ludahnya saat mobil sport yang melintas tadi tiba-tiba mundur dan mendekat ke arah mereka.

"Kenapa wajahmu seperti itu? bagus dong dia berhenti karena harus mempertanggung jawabkan perbuatannya." Sofia nampak heran dengan sikap sahabatnya itu yang tiba-tiba ketakutan saat melihat mobil tersebut berhenti tak jauh di depannya itu.

Setelah itu nampak seorang pria tampan keluar dari mobil tersebut dengan senyuman menyeringai dan di susul oleh pria satunya lagi yang terlihat begitu cuek.

Pemuda dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya itu nampak melipat kedua tangannya di depan dadanya lalu bersandar di bahu mobilnya.

Sementara pemuda satunya itu nampak melangkah mendekat dengan wajah mengejeknya.

"Hei gadis lumpur, kau memanggil kami ?" ucapnya dengan angkuh.

Sofia yang sedari kecil menjalani hidupnya dengan berat tentu saja tak gentar menghadapi pria kaya itu, kini gadis itu dengan berani melangkah maju dan di ikutin oleh Sarah yang bersembunyi di belakang punggungnya.

"Apa kau tidak pernah di ajarin sopan santun dalam berkendara hah? atau jangan-jangan surat ijin mengemudimu itu hasil sogokan wahai tuan sok kaya raya ?" cibir Sofia seraya menunjuk ke arah pria itu.

"Kau !!" pria tersebut langsung geram.

"Apa? kau ingin memukulku hah? ternyata tidak hanya attitude mu saja yang bermasalah tapi jiwa kelelakianmu juga perlu di pertanyaan karena beraninya cuma dengan seorang wanita saja." cibir Sofia lagi saat pria itu hendak melayangkan tangannya.

Sementara pemuda satunya yang sedari tadi menonton perdebatan temannya dan gadis itu nampak mengangkat sudut bibirnya.

"Benar-benar menarik." gumamnya seraya menatap ke arah Sofia dari balik kacamata hitamnya tersebut.

"Dasar gadis miskin tak tahu di untung." pria yang sedang berdebat dengan Sofia itu langsung mendorong tubuh wanita itu lalu saat hendak memukulnya pemuda yang sedang bersandar di bahu mobilnya nampak berseru.

"Hentikan, George !!" ucapnya dan seketika kepalan tangan pria itu berhenti di udara.

Sepertinya pemuda berkacamata hitam itu ucapannya sangat berpengaruh hingga membuat temannya itu langsung mematuhinya.

Kemudian pemuda itu nampak mengambil dompet dari dalam saku celananya lantas mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Inikan yang kamu inginkan ?" ucapnya seraya menatap ke arah Sofia lantas melemparkan lembaran uangnya ke hadapan wanita itu hingga terhambur di atas tanah.

Setelah itu pemuda tersebut segera membuka pintu mobilnya dan segera masuk ke dalam.

"Dasar gadis miskin." ejek pemuda satunya yang tadi hendak memukul Sofia, kemudian menyusul masuk ke dalam mobilnya dan segera meninggalkan tempat tersebut.

"Benar-benar orang kaya si4l4n." umpat Sofia seraya memunguti lembaran uang tersebut, tentu saja ia mengambil uang itu sebagai ongkos untuk mencuci pakaiannya yang lumayan kotor.

"Ini lebih dari cukup, Sofia." tukas Sarah saat melihat lembaran uang di tangan sahabatnya itu.

"Nanti sisanya ku kembalikan, kita memang miskin tapi kita bukan pemakan uang haram." timpal Sofia seraya menatap sahabatnya itu.

"Jadi apa kau masih berniat masuk universitas SG itu setelah apa yang telah terjadi ?" ucap Sarah kemudian.

"Maksud kamu ?" Sofia nampak tak mengerti.

"Kamu tahu siapa kedua pria itu ?" tanya Sarah lagi.

"Tidak tahu dan bukan urusanku." sahut Sofia dengan cuek lantas kembali melangkahkan kakinya menuju halte tak jauh di depannya tersebut.

"Mereka adalah mahasiswa SG." terang Sarah dan sontak membuat Sofia menghentikan langkahnya lantas menatap sahabatnya itu.

"Pemuda yang ingin memukulmu tadi itu namanya George Hudson putra manager hotel Smith dan satunya lagi yang sangat tampan itu namanya Ariel Smith, tuan muda di keluarga Smith pemilik saham terbesar pertama universitas Smith Group atau SG dan saat ini selain sebagai mahasiswa semester akhir, dia juga menjabat sebagai seorang direktur utama di salah satu perusahaan keluarga besarnya." terang Sarah dengan antusias karena pemuda dan pemudi yang ada di universitas SG sudah seperti idol bagi remaja kalangan rendahan seperti dirinya.

ARIEL SMITH

"Lalu apa hubungannya denganku ?" ucap Sofia dengan polos yang langsung membuat sahabatnya itu merasa kesal sekaligus gemas.

"Astaga Sofia, sepertinya otakmu perlu di upgrade ulang." ucapnya kemudian.

"Sarah, aku ke universitas itu untuk mencari ilmu bukan yang lainnya. Aku tak peduli mereka anak siapa, karena bagiku kebahagiaan ayahku yang utama. Jika memang ayahku menginginkan ku kuliah di sana demi masa depan kami aku tak masalah meski berat sekalipun." terang Sofia kemudian.

"Terserahlah yang penting aku sudah mengingatkan." Sarah masih nampak kesal dengan sikap keras kepala sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

Dewa Rana

Dewa Rana

California itu negara bagian, bukan kota Thor

2024-12-04

0

Anonymous

Anonymous

k

2024-09-24

0

Anonymous

Anonymous

n

2024-09-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!