Istri Kontrak Tuan Gay
"Brak.... "
"Kecelakaan beruntun di jalan tol menuju Bandung telah merenggut beberapa korban jiwa, ada dua orang yang langsung meninggal di tempat, ada pula yang kritis dan harus dilarikan ke rumah sakit." kata reporter yang sedang meliput sebuah berita kecelakaan.
"Sepasang suami istri yang menjadi korban kecelakaan dan meninggal dunia di tempat adalah seorang pria dan wanita paruh baya bernama Amir dan Laia menurut identitas yang tertera di KTP. Korban segera dievakusi ke rumah sakit terdekat. "
Lamia yang mendengar kalau kedua orang tuanya ikut menjadi korban kecelakaan beruntun di jalan tol, langsung menangis histeris. Untung ada sahabatnya Meisie yang sedang bersamanya saat itu. Mereka langsung menuju ke rumah sakit tempat jasad kedua orang tua Mia berada.
°
Tanah pemakaman itu masih merah, namun sudah ada beberpa orang pria bertubuh besar menyambangi kediaman Mia. Semua orang pergi meninggalkan Mia seorang diri. Karena mereka takut kepada para pria berbadan besar itu.
"Jadi kau anak Pak Amir. " tanya seorang dari mereka.
"I... iya... Ka..Kalian siapa ya?? " tanya Mia balik dengan gugup.
Orang itu tidak menjawab, tapi melemparkan sebuah kertas berisi surat perjanjian di hadapan Mia.
"Baca itu baik-baik. " perintah orang itu lagi.
Dengan gemetar Mia mengambil surat perjanjian itu lalu membacanya secara perlahan. Matanya tiba-tiba membulat saat membaca berapa nominal yang tertera di sana.
"Li... lima ratus juta... uang sebanyak ini digunakan ayah saya untuk apa? " tanya Mia denga suara tercekat karena tidak percaya dengan keadaan ini.
"Hutang ayahmu sebenarnya cuma dua ratus juta, dan rumah ini sebagai jaminan apa kau tidak tau?hutang itu beranak hingga limaratus juta , karena mereka tidak bisa membayar bunganya." terang pria bernama Baron .
Mia menggeleng tak percaya dengan apa yang dia dengar. "Kalau boleh saya tau, sebenarnya untuk apa uang sebanyak itu? "
Baron tertawa lepas diikuti anak buahnya. "Jadi kau tidak tau orangtuamu meminjam uang sebanyak itu untuk apa? " tanyanya dengan sinis.
Mia menggeleng lemah.
"Dengarkan baik-baik, gadis manis. Ayahmu meminjam uang itu untuk pengobatan dan operasi ibumu yang memiliki penyakit jantung. Dan untuk biaya kuliahmu selama ini. Gaji mereka sebagai seorang guru dan pensiunan pegawai negeri mana cukup untuk mengobati penyakit ibumu, dan biaya kuliahmu. Jadi, bagaimana menurut pendapatmu. Nona manis. " kata Baron dengan tersenyum licik.
Mendengar hal itu Lamia benar-benar tidak percaya kalau selama ini ibunya mengidap penyakit jantung dan harus dioperasi . Baik ayah maupun ibunya tidak pernah mengatakan tentang masalah ini kepada Mia. Dia juga tidak tahu kalau selama ini biaya kuliahnya dari uang hasil berhutang sang ayah kepada rentenir kejam di hadapannya ini .
"Apa yang harus saya lakukan , tuan. Untuk membayar hutang kedua orang tua saya . Sedangkan saya tidak bekerja , dan masih kuliah . Mana ada perusahaan yang mau menerima mahasiswa seperti saya untuk bekerja ." ujar Mia dengan penuh kecemasan.
Mendengar hal itu Baron lagi-lagi tertawa lepas .
"Tenanglah cantik, sertifikat rumah ini ada padaku . Jadi aku akan menyita rumah ini dulu, ya. Jika kamu ingin mengambil rumah ini , kau harus mengembalikan uang sebesar itu kepadaku, aku tidak akan menambah bunganya lagi. Jika tidak , rumah ini akan menjadi milikku selamanya. Aku akan memberi waktu paling lama selama satu tahun kepadamu. Bagaimana aku baikkan? "
"Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu tuan, dalam waktu satu tahun . Sepertinya itu mustahil. " Kata Mia dengan lelahan air mata dipipinya.
"Terserah kamu mau mencari uang itu di mana aku tidak peduli, Kau mau menjual diri pun terserah dan Ku rasa itu pekerjaan yang cocok untukmu agar kau bisa membayar hutang ayah mu kepada kami dengan cepat. Jika tidak , rumah ini akan aku ambil alih . Dan kau tidak punya hak sama sekali dengan rumah ini. "
"Jangan tuan... ini adalah peninggalan ke dua orang tua saya satu-satunya. Saya mohon jangan ambil. "
"Aku tidak peduli. Hari ini kau ku Beri waktu untuk bersiap-siap sebelum kau meninggalkan rumah ini ambil barang yang kau butuhkan saja ." Kata Baron yang tidak punya belas kasihan sama sekali kepada Mia.
Mendengarkan hal itu , membuat Mia membelalakkan matanya . Dia harus pergi dari rumah ini , secepatnya . Sedangkan orang tuanya baru saja meninggal dan tanah pemakaman mereka masih belum kering .
"Cepatlah aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu . " Sentak Baron yang melihat Mia Tengah melamun .
Karena terkejut , Mia langsung lari ke dalam rumah dan dengan bergegas membereskan apa saja yang akan dia bawa dari rumah ini . Yang utama adalah ijazah sekolahnya dan beberapa barang berharga miliknya dan orang tuanya .
Tin... tin...
Terdengar bunyi klakson mobil ,yang sudah tidak asing lagi di telinga Mia. Meisie langsung masuk ke rumah Mia tanpa memperdulikan orang-orang yang berdiri diluar rumah Mia yang sedang menatapnya lapar.
"Ada apa Mia? " tanya Sisie (panggilan Mia kepada Meisie) kepada Mia yang sedang menangis sambil membereskan semua Barang-barangnya.
"Nanti aku jelasin Sie. sekarang mending kamu bantuin aku membereskan semua ini. " ujar Mia kepada sahabatnya itu.
Dengan cekatan Meisie langsung membantu Mia untuk bersiap-siap . Mereka lalu keluar dengan menenteng barang bawaan yang harus Mia selamatkan.
"Mau pergi ke mana Neng ?" goda salah satu pengawal Baron kepada Mia ataupun Sisie .
"Aku sudah selesai , sekarang Katakan padaku Bagaimana caraku untuk membayarmu Tuan Baron jika aku sudah memiliki uang . " Kata Mia , menatap Baron dengan berani.
"Ah iya, kenapa aku sampai lupa , ini " Baron memberikan sebuah kartu nama kepada Mia .
Mia menerimanya dengan kesal , dan segera berlalu pergi meninggalkan Baron dan anak buahnya yang tertawa menatap kepergian fua gadis cantik itu.
"Mereka itu siapa sih Mia ," tanya Meisie yang sudah penasaran dari tadi.
"Mereka adalah rentenir yang menagih hutang kepadaku. " kata Mia dengan menghela nafasnya kasar.
"Seriously? Ayah sama ibumu memiliki hutang kepada mereka? " Tanya Sie tak percaya.
Mia mengangguk, dia lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi di depan rumahnya tadi.
"Ya, Tuhan. Aku benar-benar tidak percaya Mia. "
"Kau saja tidak percaya bagaimana dengan ku yang anak kandungnya sendiri. Ayah dan ibuku memiki hutang yang banyak untuk biaya operasi ibu dan biaya kuliahku. Dan aku tidak tau itu sama sekali. Kalau aku tau, aku tidak akan kuliah Sie dan membebani kedua orang tuaku. Dan sekarang hutang itu aku tidak bisa membayarnya dalam waktu dekat. Kasihan ayah dan ibu di sana Sie pasti jalan mereka masih gelap selama aku belum membayar hutang mereka. " ujar Mia dengan lelehan air mata dipipinya.
Meisie langsung menepikan mobilnya, Dia lalu memeluk sahabatnya itu.
"Sabarlah Mia. Pasti ada jalan. Bukankah Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. " kata Meisie yang juga merasakan kesedihan sahabatnya itu.
"Sekarang tinggallah bersamaku di apartement,"
"Tidak Sie, aku tidak akan merepotkanmu. Aku akan tinggal di tempat kostku. Sambil mencari pekerjaan yang layak. "
"Kuliahmu? "
Mia menggeleng. "Mungkin aku akan berhenti kuliah, Sie. Bagaimana aku bisa lanjut kuliah sedangkan aku juga harus membayar hutang orang tuaku. " ucap Mia dengan pasrah.
"Aku yang akan membiayai kuliahmu, Mia. "
"Jangan Sie, sudah cukup kamu membantuku selama ini. Aku sangat berterima kasih kepadamu. Tapi biarlah ini kujalani sendiri. Aku akan ambil cuti kuliah dulu. Kalau aku bisa lanjut kuliah, aku akan meneruskannya tapi jika aku sudah tak sanggup, aku akan berhenti dan menyerah dengan keadaan. " ujar Mia kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Perasaan iba dirasakan Meisie saat melihat sahabat baiknya sedang berada dalam keterpurukan seperti ini. Baru saja kehilangan kedua orang tuanya, sekarang harus dihadapkan dengan hutang besar yang harus segera ia bayarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sweet Girl
Gendeng koe Rentenir... lha utang Ambi bungae gedean bungae....
ampun daaaaa
2024-10-30
1
Firman Firman
dasar manusia biadab 😡
2024-11-01
0
Warningsih Ningsih
mampir di cerita lainnya thor,, habis baca keluarga khan
2024-07-23
1