Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
"kenapa kamu mengaturku semaumu, siapa kamu sebenarnya dan apa tujuanmu?" shila tak terima atas permintaan arsen yang memintanya untuk keluar negeri bersama orang tuanya
Setelah kembali ke tempat shila berada saat ini, shila terduduk diam melihat video berulang-ulang diponsel yang arsen tinggalkan untuk shila
dalam video yang diputar
"bu, yah kenapa kalian berubah?" anisa berbicara pada orang tuanya melalui panggilan video
"anisa, kita sudah cukup membantu shila selama ini. Kamu pikir semuanya gratis, pria itu sudah berhenti memberikan uang setelah shila bekerja, lalu sekarang ada orang baik yang menjadikan kakakmu seorang direktur
dan fasilitas yang kamu pakai saat ini adalah harga yang harus kamu bayar dengan menyerahkan shila pada nenek itu.
Kamu tenang saja shila akan baik-baik saja. Lakukan tugasmu agar shila tak curiga atau keluarga kita bangkrut dan jabatan ayahmu akan berakhir"
Video berakhir
Anisa masih dalam keadaan bingung, tak mungkin menghianati sahabatnya tapi keluarganya bagaimana nasibnya
Sedangkan shila saat ini sudah hidup cukup, anisa terpaksa memilih keluarganya dan membawa shila ke mall waktu itu untuk menyerahkannya pada orang yang ibunya katakan
Tapi justru shila sudah dibawa kabur oleh arsen lebih dulu, kini anisa sibuk mencari shila dan entah diman keberadannya saat ini
Anisa khawatir pada shila juga keluarganya dan dengan terpaksa anisa menyerahkan diri dan mengaku sebagai shila yang dicari-cari.
Shila menatap wajah tampan arsen dengan penuh emosi
"kamu sengaja agar saya melihat ini?" shila kesal kenapa harus melihatnya dan dia tak percaya jika anisa telah berbuat jahat padanya.
Shila mengelak jika keluarga anisa memanfaatkannya
"sayang, tenanglah!" arsen memeluk shila yang terus menangis. Lalu siapa lagi yang harus dia percaya saat ini
Jika orang yang paling dipercayanya saja bisa menghianatinya apalagi arsen yang tiba-tiba datang menawarkan cinta
"antar saya pulang! Anisa dalam bahaya" shila masih mempedulikan anisa meski ada rasa benci dihati tapi sayangnya pada sahabatnya itu tak akan hilang
"anisa aman bersama widya saat ini, semua masalah keluarga anisa juga sudah saya bereskan, jangan khawatirkan orang lain
Kamu paling penting dan yang saya punya saat ini.
Saya mohon ikuti ucapan saya.
Pergilah malam ini dengan ibuku dan setelah semua beres disini saya akan menyusul dan menjemputmu secepatnya.
Lakukan kegiatan apapun yang kamu mau sampai saya datang, jangan lirik-lirik bule ya ingat!"
Shila memukul lengan arsen karena terus saja mengoceh
"aku mau lihat anisa dan keluarganya baik-baik saja, baru aku mau menurutimu" shila mulai luluh dan tak lagi bernada tinggi
"sebentar" arsen mengambil ponselnya dan menelfon widya
"iya pak" widya langsung mengangkat panggilan dari mantan bosnya
Karena sejak minggu lalu arsen sudah memecat widya agar pesangonnya lebih banyak dan juga arsen sudah tidak akan menjadi wakil pimpinan lagi saat ini
Namun berbeda dengan farel yang masih selalu setia mengikuti kemanapun arsen pergi
"mana teman istriku?" ucap arsen dengan lantang menyebut shila sebagai istri
Padahal pacaran juga baru beberapa hari, tentu saja membuat shila shik shek shok
"iya pak, terima kasih sudah membantu saya dan keluarga saya pak, akan saya balas suatu saat nanti" ucap anisa berbicara dengan kepala tertunduk
"apa kau bodoh? Kenapa menjadikan dirimu mangsa orang jahat" shila memarahi anisa yang bertindak tanpa berdiskusi denganya lebih dulu
"kamu baik-baik saja?" shila rindu pada anisa saat ini
"aku baik shil, maafkan aku dan keluargaku!" anisa merasa bersalah pada shila dan malu untuk menunjukan wajahnya
"hei, kamu ngga salah, aku juga akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi padaku, maafkan aku meninggalkanmu nis. Ku harap kamu baik-baik saja" shila sudah berjanji pada arsen jika anisa dan keluarganya baik-baik saja
akan menuruti ucapan arsen untuk pergi keluar negeri
"selamat tinggal anisa" shila memutuskan panggilan telfonnya dan menangis dipelukan arsen
"menangislah tapi setelah ini berjanjilah untuk bahagia dan terus tersenyum, mengerti!" arsen mengusap air mata shila dan mengecup keningnya
"kenapa aku harus pergi sendiri, kenapa tak menunggumu saja!" shila makin tak ingin pisah dengan kekasihnya
"kamu belum aman disini sayang, dan saya masih banyak yang harus diurus agar semuanya kembali pada tempatnya.
Akan sulit melindungimu saat saya sibuk, kamu adalah kelemahanku saat ini dan orang akan lebih fokus menyerangmu. Sabarlah sebentar saja setelah semua beres aku janji akan segera menikahimu" ucap arsen
"eh, ngga nikah buru-buru juga kali, aku masih kecil" shila menolak keras untuk segera menikah
"kecilmu sudah cukup umur buat membuat anak kecil" jawab arsen
"kita makan dulu, lalu tidur sampai waktunya tiba kamu harus terbang malam ini bersama ibu dan ayahku, paspor, identitas baru, tabungan dan semua kebutuhan untukmu sudah siap, pakailah sesuai kebutuhanmu dan jangan terlalu pelit.
dan jika bisa mengambil hati ibuku maka lakukanlah untukku, tapi jangan dipaksakan. Karena siapapun tak akan bisa memisahkan kita atau menghalangi cintaku padamu" arsen terus saja mengoceh
"iya pak! Berapa umurmu? Kenapa terus mengoceh seperti kakek-kakek saja" shila mengatai arsen bak orang tua yang selalu memberikan nasehat setiap saat
"kenapa? Apa kau mau coba kedewasaanku?"
Shila melangkahkan kakinya menuju kamar dan tangannya ditarik oleh arsen masuk kedalam kamar dan menjatuhkannya ke kasur
"jangan macam-macam, aku teriak!" shila menarik bantal untuk menutupi tubuhnya
"au!"
Kening shila kesakitan saat arsen menyetilnya sampai dua kali
"sadarlah anak kecil, pikiranmu terlalu jauh untuk usiamu" ledek arsen yang merebahkan tubuhnya disamping shila tidur
"pejamkan matamu, atau yang kamu pikirkan benar-benar terwujud" arsen ikut memejamkan mata dan menahan keinginannya sebagai seorang pria dewasa dan berdua saja dengan orang yang dicintai
Terntu saja godaan itu akan muncul dan mengganggunya, tapi arsen tak mau merusaknya hanya keinginan sesaat dan akan melakukannya ketika sudah saatnya nanti
Bagaimana dengan readers? Kuatkah imannya jika berada dalam posisi arsen, atau tancap gas selagi ada kesempatan?
Just kidding ya guys🙏