" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Melisa menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya
" astaghfirullah... Ternyata Deris masih saja mengganggu rumah tangga kamu dan bodohnya Zayn termakan hasutan nya " kata ibu Rini
" Bu... bapak bisa ga pulang dulu? " kata Melisa
" nanti ibu coba telepon ya " kata ibu nya
setelah di telepon 30 menit kemudian bapaknya pulang dan Melisa menceritakan kembali apa yang ia alami
" bapak ga nyangka mas Zayn bersikap seperti itu, ya sudah sekarang keputusan mu bagaimana? " tanya pak Rudi
" Mel ingin tinggal sendiri, membesarkan anak Mel sendiri pak, bapak dan ibu mau kan bantu Mel? " tanya Melisa
" ibu dan bapak pasti bantu kamu nak " kata ibu Rini
" tapi apa kamu yakin? Mungkin saja mas Zayn hanya sedang emosi " kata pak Rudi
" biarkan waktu yang berbicara pak, aku ga akan paksa mas Zayn untuk menerima ku dan anak-anak ku, semua fitnah yang di berikan Deris sepertinya berhasil membuat dia buta, dan percuma meskipun Mel berusaha menjelaskan, biarkan saja dia sadar dengan sendirinya, anak ini akan tetap Mel bersarkan meskipun bersama mas Zayn atau tidak " kata Melisa
" baiklah nak, bapak kembali kerja ya, nanti sore kita pikirkan lagi rencana nya mau seperti apa " kata pak Rudi
Melisa mengangguk
" kamu sekarang istirahat dulu ya " kata ibu
" iya Bu " ucap Melisa
Pak Rudi kembali ke kantor dan saat kembali pak Handoyo memangil nya
" Rud... Ada apa dengan Melisa, kenapa kamu sampai pulang ? " tanya pak Handoyo lalu pak Rudi menceritakan apa yang Melisa ceritakan
" bodoh si Zayn, bisa-bisanya termakan hasutan Deris " Kata pak Handoyo
" pak... Tapi Melisa berpesan jangan katakan apapun pada mas Zayn, biarkan mas Zayn menyadari sendiri dan Melisa ingin hidup sendiri untuk sementara waktu " kata pak Rudi
" setelah bayinya lahir, jika keluarga pak Handoyo meragukan bayi itu Melisa siap melakukan tes DNA " kata pak Rudi
" aku sama sekali tak meragukan nya Rudi, mereka adalah cucu-cucu ku, biarkan Zayn menyadari dan menyesali kebodohannya, Melisa akan tetap jadi menantuku dan aku akan Carikan rumah yang nyaman untuk Melisa dan cucu ku " kata pak Handoyo
setelah Melisa pergi Zayn hanya menggunakan waktunya untuk mabuk di club, ia merasa di khianati otak nya benar-benar sudah dirasuki oleh kata-kata Deris
orang tua nya pun tak bisa mencegah kelakuan Zayn, berkali-kali mamah Sarah mencoba menyadarkan Zayn tapi ia tak mau dengar
...
Satu bulan sudah Melisa tinggal sendiri di temani asisten rumah tangga dan seorang satpam
tentu saja pak Handoyo tak ingin sesuatu yang buruk menimpa cucu-cucu nya, tak ada yang tau rumah Melisa bahkan Deris pun berusaha mencari Melisa namun tak berhasil
Hingga suatu hari Melisa menghubungi ibu nya
" hallo Bu " kata Melisa
" iya nak, ada apa malam-malam telepon ibu? " tanya ibu nya
" Bu... Kaya nya aku mau melahirkan, ibu dan bapak kesini ya " kata Melisa
" iya nak, sabar ya jangan panik " kata ibu
Lalu bu Rini dan pak Rudi berangkat kerumah Melisa
sesampainya di rumah Melisa mereka membawa Melisa ke rumah sakit, tak lupa Bu Rini menghubungi mamah Sarah untuk memberi kabar
Kini pak Rudi, Bu Rini, mamah Sarah dan pak Handoyo sedang menunggu di rumah sakit, pak Handoyo sangat merasa kesal ketika anak buahnya mengabarkan jika Zayn sedang berada di club
Melisa memang melarang orang tua dan mertua nya mengabari Zayn, Melisa tak mau ada yang memberi tahu Zayn, kecuali Zayn sendiri yang mencari istri dan anaknya atas kesadaran nya
Melisa terus berjuang melahirkan anak kembarnya namun dokter menyarankan untuk tindakan SC karena resiko nya terlalu besar
akhirnya semua keluarga setuju agar Melisa di Opera secar
Melisa di dorong ke ruang tindakan
" kamu tenang ya sayang, sebentar lagi bayi kamu akan lahir, ibu dan bapak ada disini " kata ibu Rini
" Mel... Mamah dan papah juga disini, jangan khawatir ya nak " kata mamah Sarah sambil mengikuti brangkar Melisa
Air mata Melisa menetes ia teringat suaminya, seharusnya Zayn ada bersama nya tapi kenyataan berkata lain, ia harus berjuang sendiri
Mamah Sarah sangat merasa marah pada Zayn melihat kondisi Melisa yang sedang berjuang sedangkan anaknya Zayn entah berada dimana
25 menit sudah Melisa berada di dalam ruang operasi dan seorang perawat memanggil pihak keluarga
" keluarga Bu Melisa " kata perawat lalu mereka yang menunggu di sana bangkit bersamaan
" saya ayahnya sus " kata pak Rudi
" bayi Bu Melisa sudah lahir pak, Alhamdulillah keduanya laki-laki sehat dan sempurna silahkan bapak azan kan dulu " kata perawat
Lalu pak Rudi dan pak Handoyo masuk dan mengazankan kedua cucu nya
Setelah di azankan bayi Melisa di dorong keluar untuk di bawa ke ruangan khusus bayi, mamah Sarah dan Bu Rini melihat wajah cucu nya yang berada di dalam box bayi
" Alhamdulillah... Anakmu ganteng-ganteng Mel " kata ibu
" cucuku... Wajahnya seperti Zayn " kata mamah Sarah di angguki oleh Bu Rini
" bayi nya kami bawa dulu ya Bu " kata perawat
" iya silahkan suster " jawab mamah Sarah
lalu bayi Melisa di bawa oleh suster dan setelah kita g lebih 45 menit Melisa baru di bawa ke ruangan rawat
kini Melisa berada di ruangan rawat kelas VVIP atas perintah papah Handoyo
" Mel... selamat ya nak putra mu ganteng-ganteng " Kata ibu Rini
" iya Mel, lucu banget,,,, mamah ga sabar pengen gendong cucu mamah " kata mamah Sarah
Melisa tersenyum
" papah minta maaf atas kelakuan Zayn Mel, papah malu sekali dengan bapak dan ibu kamu, seharusnya Zayn ada disini tapi dia justru tak tau dimana keberadaan nya " kata papah Handoyo
" ga apa-apa pak, yang penting Melisa dan cucu kita sudah selamat dan sehat " kata pak Rudi
" iya pah... Dan tolong jika mas Zayn ga menanyakan tentang Mel dan anak-anaknya jangan pernah papah atau mamah duluan yang bahas " kata Melisa
Melisa benar-benar ingin Zayn menyadari kekeliruannya sendiri
" setelah ini kamu mau pulang kemana nak? " tanya pak Rudi
" Mel mau ke rumah Mel aja pak " kata Melisa
" apa ga sebaiknya di rumah ibu nak? " tanya Bu Rini
" iya Mel... Kamu kan baru lahiran, belum bisa kerja capek apalagi harus ngurus dua bayi sekaligus " kata mamah Sarah
setelah di pikir2 ada benarnya juga apa kHa mamah
" ya sudah Mel pulang ke rumah ibu " kata Melisa