Jodoh tidak ada yang tahu kapan datangnya dan dengan siapa.
Seperti Mario ia tak menyangka bertemu dengan Mentari di Desa Suka Merindu saat ia tersesat di Desa tersebut. Pertemuan mereka cukup singkat namun siapa sangka mereka malah berjodoh dan menikah.
Hubungan keduanya tidak seperti pasangan suami istri normal pada umumnya, karena keduanya menikah bukan berlandaskan cinta tapi karena sebuah keterpaksaan satu sama lain.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita Mario dan Mentari ? Akan kah keduanya saling jatuh cinta dan menerima pernikahan mereka setelah melewati beberapa waktu bersama ?
Simak ceritanya dalam Novel "GADIS DESA MILIK PRESDIR" Karya : DEWI KD
Jangan lupa untuk memberikan dukungan pada author dalam bentuk like dan komentar sebanyak-banyaknya yaa.. 😘😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELISA OH MELISA
“Dimana Mario ?” tanya Helena pada sekretaris pribadi putranya kala ia telah berada di kantor. Helena sengaja menemui putranya karena ingin mengajak Mario mencoba tuxedo yang sudah ia pesan untuk acara pernikahannya nanti bersama Mentari.
“Tuan, pergi ke Singapura, Nyonya.” Jawab sekretaris Mario apa adanya.
“What ?!” pekik Helena ia merasa terkejut saat mendengar informasi yang ia dengar jika putranya pergi ke Singapura.
“Tuan sudah berangkat dua jam lalu, ia pergi bersama Pak Harry.” Jawabnya apa adanya.
“Ada urusan apa Mario ke Singapura ?” tanya Helena lagi.
“Anu..Nyonya..Anu..” ia pun bingung harus menjawab apa, sebab kalau ia mengatakan yang sebenarnya jika Mario pergi ke Singapura untuk menemui kekasihnya pasti Nyonya Syeh Scherzinger akan marah besar.
“Anu, anu, anumu !” bentak Helena karena ia tak ingin betele-tele.
“Nyonya, Tuan Mario, Anu..” sekretaris tersebut semakin gelagapan dan bingung harus jujur atau bagaimana.
“Cepat katakan, atau kau ku pecat !” sentak Helena yang membuat skretaris tersebut takut dan terpaksa berkata jujur.
“Tuan pergi menemui Nona Melisa, kekasihnya.” Lirihnya.
Mulut Helena menganga seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh skeretaris putranya tersebut. Putranya benar-benar pergi menemui kekasihnya padahal dua hari lagi ia akan menikah dengan Mentari.
... …………...
“Ah…aahh…pelan-pelan David !”
Saat ini tubuh Melisa tengah dipompa oleh David dari belakang. Mereka tengah bercinta dengan hebatnya di dalam sebuah kamar hotel mewah.
“Enak sekali, sawah mu memang benar-benar menggigit !” jawab David apa adanya karena merasakan kenikmatan yang hakiki dari sawah milik Melisa.
“Bagaimana jika kita menikah saja ?” tawar David disela permainannya bersama Melisa yang belum berhenti.
“Aku belum siap menikah, aku masih menikmati karirku.” Jawab Melisa mencengkram kuat kepala Rajang saat tubuhnya masih dipompa oleh David.
“Jadi kapan kau siapnya ?” tanya David lagi.
“Belum tahu.” Jawab Melisa menggelengkan kepalanya merasakan kenikmatan yang diberikan oleh David untuknya.
“Bagaimana kalau aku beli agensi modeling Mu, untuk Mu ? Kalau kau mau menikah dengan Ku ?” tawar David lagi, David seolah telah candu dengan tubuh Melisa.
“What ?” Melisa membalikkan tubuhnya menatap David lekat.
Nafas keduanya saling memburu dan tubuh mereka tengah banjir dengan keringat percintaan mereka berdua.
Melisa menatap David Melisa berpikir jika David adalah pria kaya raya. Ia tak menyangka akan bertemu dan mendapatkan pria seperti David.
“Kau serius ?” tanya Melisa memastikan, karena jika benar David akan membeli agensi modeling untuknya maka ia tak perlu bekerja sebagai seorang model melainkan sebagai seorang CEO.
David menganggukkan kepalanya penuh kepastian, karena ia sudah yakin untuk menikahi Melisa. Melisa adalah tipe wanita yang ia cari selama ini, wajah yang cantik, tubuh yang aduhai apalagi sawah yang mengigigit semua adalah tipe David yang ia sukai.
“Jadi, will you marry me, Melisa.” Bisik David ditelinga Melisa.
Dengan penuh rasa percaya, Melisa pun mengiyakan dan menerima lamaran David. Mereka pun berpelukan bersama kemudian melanjutkan kegiatan panas mereka berdua.
... ………...
“Cepat buka pintunya.” Ucap Mario tak sabaran saat ini mereka tengah di depan kamar hotel yang tempati oleh Melisa. Mario benar-benar mencari tahu keberadaan Melisa dengan mengancam managernya jika tidak memberitahu dimana Melisa menginap malam ini.
“Sabar Tuan.” Jawab Harry kemudian menempelkan kartu pintu kamar.
Begitu mereka masuk ternyata tak ada siapa pun di dalam kamar tersebut, yang ada hanyalah koper Melisa disana. Tak lama Mario membalikkan tubuhnya melihat derap langkah seseorang masuk ke dalam kamar dengan suara tertawa renyah pria dan wanita.
Mario tahu suara siapa itu, tentu saja Melisa dan David.
“Mario ?!” Melisa tersentak kaget dengan kehadiran Mario yang tiba-tiba ada di kamarnya. Ia pun melepaskan genganggam tangannya pada David.
Sedangkan David dan Mario saling melemparkan tatapan setajam silet. Seolah akan ada pertempuran diantara kubu keduanya.
... …………...
kerwn thoor...🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🔥🔥🔥🔥
keder nih si othor..😄😄😄
ngakaakkk paraahhh....