Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Qingzhu
Seperti yang ku rencanakan, Sekte Naga Hitam memakan umpan itu. Mereka menyerang Sekte Pedang Emas dengan alasan bahwa sekte Pedang Emas telah membunuh tetua mereka.
Tetua Jin dan tetua lainnya mempertahankan sekte mereka. Jika kami bisa bertahan sampai bantuan dari Sekte Pedang Ungu tiba, maka semuanya akan aman dan rencana akan berjalan lancar.
"Tetua Jin! Sekte Pedang Emas-mu membunuh tetua sekte kami! Kami akan membalas dendam atas itu!"
"Jangan harap aku akan membiarkan kalian melakukannya!"
Han Tian dan Tetua Jin bertarung. Kekuatan mereka berdua sangat besar. Jika aku yang melawan, mungkin aku sudah kalah dengan satu serangan.
Tetua Jin memiliki keterampilan luar biasa—pengendalian pedangnya sangat lihai dan lincah, dengan pergerakan yang sulit ditebak. Namun, Han Tian, Ketua Sekte Naga Hitam, juga tidak kalah hebat. Teknik dari sektenya tidak bisa diremehkan.
Pertarungan berlangsung di langit, terlihat seperti dua bintang terang yang saling bertabrakan.
Ketua Sekte Pedang Emas memang kuat, tapi ia tidak sebanding dengan Ketua Sekte Naga Hitam. Karena itu, ia membiarkan Tetua Jin menghadapinya, sementara dirinya menangani tiga tetua dari Sekte Naga Hitam.
Aku sendiri ditugaskan untuk melindungi bagian dalam sekte. Jika musuh berhasil menerobos, maka aku yang harus bertindak.
Tujuan utama mereka menempatkanku di dalam adalah untuk melindungi nona sekte mereka, seorang gadis bernama Qingzhu.
Dia memiliki rambut panjang berwarna putih perak, mata merah berkilau, dan tubuh yang anggun.
"Nona Qingzhu, kenapa sekte kalian malah menyuruhku menjagamu? Bukankah masih banyak orang di sekte kalian yang lebih kuat dariku?"
"Jika seseorang yang kuat bersembunyi di dalam dan kau yang lemah berada di luar, apa kau akan berguna? Kau itu lemah, bukan? Tetua Jin menyuruhmu menjagaku agar kau tidak tertangkap oleh Ketua Sekte Naga Hitam."
"Hoh... Jadi mereka menganggapku lemah. Tapi, Nona, jika aku ini lemah dan seseorang berhasil masuk, bagaimana nasibmu?"
"Huh... Aku bisa melindungi diriku sendiri."
"Oh, begitu... Baiklah."
Sepertinya Nona Qingzhu sangat percaya dengan kemampuannya. Dia yakin bisa menang. Aku jadi penasaran kekuatan apa yang ia miliki.
Saat pertempuran berlangsung, aku hanya diam menunggu sambil merasa bosan.
"Huang, kenapa kau tidak mengajak nona itu bicara? Biasanya kau akan melakukannya tanpa disuruh," Yun’er menyahut di pikiranku.
"Sebaiknya aku menjaga jarak darinya. Jika dia menyukaiku, itu hanya akan menyusahkan."
"Kau ini terlalu percaya diri. Mana mungkin dia menyukaimu."
"Benarkah? Lalu kenapa dewi cantik sepertimu malah menyukaiku?"
"Ugh... Itu…"
"Kenapa? Tidak bisa menjawab?"
"Umm... Sudahlah. Aku akan memberitahumu saat kau sudah bisa mensummon-ku saja."
"Sepakat."
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang hancur.
Brak!
"Heh! Akhirnya kita bisa masuk dan menangkap nona mereka!"
"Kalian! Beraninya kalian memasuki sekteku!!"
"Oh, gadis cantik yang di sana pasti adalah nona sekte mereka. Tangkap dia!"
Sepuluh orang berpakaian hitam memasuki ruangan. Sembilan di antaranya langsung menyerang Qingzhu.
"Tapak Emas!"
Qingzhu mengeluarkan teknik sektenya. Sebuah tangan besar yang terbuat dari aura emas meluncur ke arah sembilan orang di depannya.
Namun, mereka tidak tinggal diam. Kesembilan orang itu menyatukan kekuatan mereka.
"Sembilan Jiwa Menjadi Satu, Tapak Naga Hitam!"
Serangan mereka terlihat lemah, tapi karena menyatukan kekuatan sembilan orang, serangan itu menjadi jauh lebih kuat. Qingzhu terdorong mundur akibat kekuatan gabungan itu.
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi