Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Setengah jam kemudian Tomi datang kerumah Dian dengan membawa pesanan Diki, Tomi tak banyak bicara karna Tomi tau apa yang mau di lakukan Diki.
"Permisi.." ucap Tomi dari luar.
Dian yang mendengar suara itu langsung melihat ke arah Diki dan seketika Diki menganggukkan kepalanya.
Melihat Diki menganggukkan kepalanya Dian segera bangun dari duduknya karna untuk menyuruh Tomi masuk.
"Sudah siap?" tanya Tomi dan seketika membuat Dian bingung.
"Siap kemana?" tanya Dian bingung.
"Bu, saya permisi dulu ya, saya pinjam Dian sebentar untuk mengantarkan ke alamat teman saya." ijin Diki pada ibu Dian berbohong karna tak ingin ibu Dian bertanya banyak.
"Iya nak Diki, silahkan." jawab ibu Dian ramah, dan Diki langsung keluar menemui Tomi dan Dian.
"Ayo.." ucap Diki dan langsung menggandeng tangan Dian tanpa berbicara lagi.
Dian yang melihat tangannya di tarik mau protes karna tak ingin ikut.
"Jangan banyak protes, cukup tunjukan di mana rumah Bu Marta." ucap Diki dingin dan seketika Dian diam dan mengangguk.
ketiganya berjalan menuju mobil Diki, karna mobil yang di kendarai Tomi sudah di bawa oleh anak buahnya yang selalu setia berada di sekitarnya.
Dian pun menunjukan dimana rumah Bu Marta meski penasaran dengan apa yang akan di lakukan Diki kesana tapi Dian hanya bisa memendam ke ingin tahuannya itu karna tatapan dingin Diki sudah membuatnya bergeridik ngeri.
Setelah sampe di depan rumah Bu Marta, dia menahan Diki agar tidak turun dulu karna rasa penasaran Dian sudah tinggi sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya tujuan Diki datang ke tempat itu.
"Maaf tuan, tuan mau apa mencari Bu Marta?" tanya Dian kepo.
"Untuk membayar hutang mu." jawab Diki datar.
Mendengar ucapan Diki seketika membuat Dian kaget, jujur ia tak menyangka akan di bayarkan hutangnya pada Bu Marta rentenir lintah darat itu, dan ia berjanji akan melakukan apa pun untuk menggantinya termasuk jadi pelayan di rumah Diki pun Dian mau.
"Yang benar tuan?" ucap Dian dengan mata berkaca Kacar.
"Hemm." jawab Diki berdehem.
"Terima kasih tuan, saja janji akan membuatnya dengan menyicil atau kalo tuan mau saya bisa bekerja sama tuan, jadi pelayan tuan pun saya terima tuan." ucap Dian sungguh sungguh.
"Nanti pikirkan bagai mana caranya kamu membayar hutang kamu pada ku, yang jelas sekarang kita harus menyelesaikan masalah kami sama dia." ucap Diki tanpa melihat Dian karna Diki tak tega melihat mata Dian yang berkaca kaca.
"Mari bos." ucap Tomi yang lebih di keluar dan membukakan pintu untuk Diki.
"Ayo." ucap Diki dan langsung menggandeng tangan Dian tanpa ia sadari.
Ketiganya berjalan menuju rumah Bu Marta yang kelihatan paling mewah dari rumah yang lainya, dan di jaga beberapa orang berbadan besar di depan rumah itu.
"Permisi Bang, saya mau ketemu Bu Marta." ucap Dian saat jalannya di hadang oleh laki laki berbadan besar itu.
Mendengar ucapan Dian seketika salah satu dari mereka berjalan kedalam memanggil Bu Marta karna takut akan tatapan mata Diki yang begitu dingin saat tadi ia lihat.
"Ada apa kau datang mencari kau?" ucap Bu Marta berjalan dari dalam rumahnya.
Tomi sangat terkejut saat melihat sosok Bu Marta, dia sangat kaget saat melihat sosok yang selama ini ia cari, Tomi sangat membenci wanita di hadapannya itu, ingatannya tentang masa lalu kembali teringan saat melihat wanita itu.
.
.
Bersambung.....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..