NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Fantasi Wanita
Popularitas:15.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Turunlah. Ingat yang aku katakan. Jangan sekali-sekali keluar rumah lagi. Langsung tidur, atau lakukan kegiatan apa saja yang bisa kau lakukan di dalam rumah kalau kau bosan. Kau tahu sekarang aku bisa melacak keberadaanmu bukan?" Garra berkata sambil menatap ke dalam mata Mariam, dengan nada peringatan. Gadis itu tampak tidak bersemangat.

Mereka masih di mobil, tapi sudah sampai di halaman rumah Mariam.

"Garra, sebenarnya kamu suka aku nggak sih?" Bukannya turun, Mariam malah mengajukan pertanyaan ke laki-laki itu. Garra menatap gadis itu sebentar, lalu menarik napas.

"Kalau tidak suka, kenapa aku setuju pacaran denganmu?" balasnya. 

"Mungkin saja kan karena kamu hanya ingin aku memanjakan itu mu. Kalau kamu suka aku, kenapa nggak mau tidur denganku? Padahal aku sudah terus-terusan memancingmu. Apa semua itu belum cukup?" kata Mariam frontal, tanpa pikir panjang menunjuk ke bagian tengah celana Garra dengan dagunya. Tepat ke bagian yang menonjol itu.

Wajarlah Mariam bertanya seperti itu. Apalagi selama ini ia merasa hanya dialah yang terus berinisiatif mendekati pria itu. Garra tidak pernah. Kalau bukan dia yang memulai semuanya, bagaimana mungkin hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Itu mustahil. Garra adalah laki-laki yang sangat keras pertahanannya.

Bukannya bagaimana-bagaimana. Mariam pun mendekati pria itu bukan untuk sekadar main-main, dia serius. Karena itu ia tidak segan-segan memberikan keperawanannya pada Garra kalau pria itu mau. Tapi nyatanya, sepertinya Garra tidak ingin menyentuhnya. Bukan tidak mungkin kan perkataan pria itu yang tidak ingin merusaknya sebelum mereka menikah hanyalah basa-basi.

Bisa saja kan, Garra bilang begitu hanya untuk menghindarinya. Siapa suruh terlalu cuek, Mariam akhirnya jadi berpikir yang aneh-aneh. Berpikir kalau pria itu tidak serius dengannya. Dia juga perempuan normal, ada masa di mana dirinya menjadi ragu seperti sekarang ini. 

Garra menatap Mariam lama. Tatapan dalam dan penuh kasih sayang. Orang lain yang lihat cara laki-laki itu menatap, pasti akan langsung mengetahui bahwa perempuan di depannya ini special. Kemudian tangannya terangkat membelai lembut wajah cantik Mariam yang terlihat tidak bersemangat.

"Jadi menurutmu, semua laki-laki yang menyukai seorang wanita harus selalu tidur dengan wanita yang dia sukai ketika mereka sudah berpacaran?"

"Mm, teman-temanku melakukannya juga. Jaman memang sudah berubah. Banyak pasangan melakukannya. Contohnya kak Foster dan Mina, kak Matthew sama kak Iren, mereka semua melakukannya sebelum menikah. Bukankah itu wajar?"

Garra menghembuskan napas. Memang jaman sudah berubah. Begitupun gaya berpacaran banyak orang. Terutama para anak-anak muda. Dia sendiri menikmati ketika Mariam bermain-main dengan organ intimnya. Sebab rasanya nikmat.

Namun Garra masih kekeuh tidak akan menyentuh Mariam sampai mereka sah menjadi pasangan suami istri.

"Teman-temanku juga bilang, kalau pasangan kita tidak mau menyentuh kita, itu artinya ada yang salah dengan diri kita. Apa kau melihat kekurangan padaku? Coba lihat baik-baik apa yang kurang, aku pasti akan memperbaikinya agar kamu puas."

Garra terkekeh.

"Bodoh," pria itu menyentil pelan dahi Mariam.

"Di mataku kau sempurna. Jangan dengarkan perkataan orang lain."

"Lalu, kenapa kamu tidak ingin bercinta denganku? Padahal aku sudah sangat siap memberi diriku padamu."

"Belum waktunya. Banyak hal yang harus aku selesaikan sekarang. Kau juga, apa kau akan terus bekerja jadi cleaning service di departemen kepolisian?" Garra menatap Mariam serius. Mengubah topik. Karena ia tahu, gadis itu pasti punya impian lain.

Dulu Mariam suka sekali menggambar. Cita-citanya dari kecil adalah menjadi desainer terkenal. Garra penasaran kenapa Mariam sepertinya tidak tertarik untuk mengejar cita-citanya lagi. Padahal dulu, ia sangat antusias dan bahagia dengan dunia fashion-nya.

"Sekarang kau sudah mendapatkan keinginanmu, aku sudah menjadi kekasihmu. Selanjutnya, kejarlah impianmu. Bekerjalah sesuai dengan bidangmu. Tidak perlu lagi melakukan pekerjaan yang tidak cocok denganmu. Jadilah desainer hebat seperti cita-citamu dulu." ucap Garra. Dia serius. Serius ingin Mariam mengejar cita-cita gadis itu.

Namun sepertinya ekspresi Mariam berkata lain. Ia tidak tampak senang begitu Garra mengatakan pendapatnya. Mendengar kata desainer, mengingatkannya pada kejadian dulu.

Mariam marah. Sejak kejadian yang tidak mengenakkan menimpa dirinya dulu, ia jadi tidak ingin terjun ke dunia itu lagi. Ia sudah terlanjur sakit hati dan tidak mau lagi mengejar cita-citanya.

Garra menyentuh pipi Mariam dan mengusapnya lembut.

"Hei, kenapa? Apa aku membuatmu marah?" gumam pria itu. 

Mariam menggeleng. Ia hanya marah karena mengingat kejadian yang membuatnya tidak senang semasa dia lulus kuliah dulu.

Gadis itu lalu tersenyum cerah di depan Garra.

"Nggak. Aku hanya nggak berminat lagi menjadi desainer. Kenapa kita nggak langsung menikah saja? Sekarang aku ingin jadi ibu rumah tangga yang akan mengurus anak-anak kita nanti. Itu saja." serunya. Garra terkekeh.

"Dasar nakal, jangan mengalihkan pembicaraan. Pikirkan ucapanku tadi dengan serius. Keluargamu juga sangat ingin kau melanjutkan pekerjaan di dunia yang kau sukai. Foster berkali-kali cerita padaku. Dia juga cerita padaku apa yang terjadi dulu sampai kamu marah dan tidak ingin menjadi desainer lagi. Lupakanlah Mariam, itu semua sudah berlalu. Lagipula namamu sudah bersih sekarang."

"Nggak. Pokoknya aku hanya akan menikah denganmu, titik!" setelah berkata begitu, Mariam langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Garra yang terheran-heran. Astaga gadis itu.

Garra memang senang Mariam ingin menikah dengannya. Tapi dia juga ingin Mariam tidak mengubur cita-citanya. Gadis itu sangat berbakat. Masa harus menyia-nyiakan bakatnya dengan jadi cleaning service, sia-sia dong dia sekolah jauh-jauh di luar negeri. Universitas nomor satu lagi.

1
Abie Mas
foster kk yg baik
Abie Mas
cita2 jd ibu rumah tangga jg sangat mulia garra
Abie Mas
mariam malah mau di rusal garra. apa garra tidak pakai celana dalam begitu resleting di buka kok langsung keluar batangnya
Ki Jumsa
Alur cerita yang tersusun rapi, sangat menarik, sedikit typo.

Keren 👍 sayangnya latar belakang Tuan Avalon dan Ny. Bunga tidak diangkat sebelum cerita ini dalam bentuk novel
Abie Mas
mariam di lawan
Abie Mas
gas terus mariam smpi garra ngajak nikah
Abie Mas
garra nya bucin kamu harus faham
Abie Mas
iren dinikahi kok g mau
Abie Mas
marian ganggu aja org lg ena2
Abie Mas
beruntung marian dpt garra kl yg lain di kawini iya di nikahi kagak
Abie Mas
udah nikahi cepat garra biar kamu ga penasaran
Abie Mas
harus cewek agresif yg mendekati garra
Abie Mas
gara jjur aja sama maryam
Nia Nick
Luar biasa
Griselda Nirbita
cie cieee.. yg di kecup keningnya Mariam oleh Garra yg salting kok akuuuu sih...
ikan
"FURI CYBER solit solit solit"
Riski Riski
Kecewa
Riski Riski
Buruk
Chaacaa
wahhhh gregettt
CikCintania
emaknya ngak yakin sma pilihan Garra😭😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!