NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Time Travel / Harem / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:24.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.

Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.

Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"

Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"

Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"

Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Arsip Kekaisaran

Han Ziqing pergi ke kantor Arsip Kekaisaran setelah keluar dari Istana Yongqian. Akhirnya dia bebas. Berada satu ruangan dengan Wei Shiqi, juga berdua, benar-benar membuatnya tak karuan. Padahal dia sudah sering berdiam bersama timnya di dunia itu, tapi kenapa malah gugup saat berdua dengan Wei Shiqi?

Sudahlah, dia tidak mau memikirkannya lagi. Kantor Arsip Kekaisaran terletak di sebelah utara gerbang utama. Bangunannya beruba bangunan megah bertingkat tiga yang dijaga oleh beberapa penjaga istana. Wajah mereka tampak garang, namun begitu melihat Han Ziqing, mata mereka sempat membelalak dan akhirnya berlutut sambil menunduk.

Permaisuri datang kemari, sesuatu yang buruk pasti terjadi? Mungkinkah Permaisuri sudah bosan mengejar Kaisar dan beralih mencari kesenangan baru di kantor Arsip Kekaisaran? Tapi kenapa harus saat giliran mereka berjaga?

Tanpa tahu pemikiran buruk para pengawal, Han Ziqing melenggang masuk ke dalam kantor tersebut. Seorang petugas tingkat tiga menyambutnya dengan keringat dingin. Meski rumor mengenai perubahan temperamen Permaisuri sudah beredar dan didengar olehnya, tapi ketika bertemu secara langsung tetap saja rasanya menakutkan.

“Aku mau mencari arsip kekaisaran tiga dua ratus tahun lalu. Kau tahu di mana berkasnya disimpan, kan?”

Si petugas yang entah siapa namanya ragu. Dua ratus tahun ke belakang? Kalau pun masih ada jejak dan sisa, mungkin sudah lapuk karena dimakan usia. Tapi bagaimana mungkin dia mampu menanggung amarah Permaisuri jika Permaisuri tahu dia tidak mengelola arsip kekaisaran dengan baik?

“Ca-catatan apa yang ingin diketahui oleh Yang Mulia?” tanyanya gugup.

“Sejarah. Carikan aku berkas mengenai Putri Pingyang!”

Si petugas tambah lemas saat Han Ziqing mengatakan maksudnya. Putri Pingyang? Catatan mengenai riwayat hidupnya kalau tidak salah tidak pernah lagi dicatat ulang atau dirawat. Orang yang membacanya pun tidak ada. Selain Kaisar, tidak ada orang lain yang tertarik membacanya. Namanya seolah tenggelam dimakan usia.

“Kenapa masih diam? Cepat carikan!”

“Ba-baik, Yang Mulia.”

Si petugas menyuruh dua bawahannya untuk membantu. Namun, mencari berkas mengenai orang dari dua ratus tahun lalu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Ada ribuan berkas disimpan di tempat ini. Mencarinya pasti membutuhkan waktu lama.

Han Ziqing menyadari hal itu. Dia menyuruh lebih banyak orang membantu, termasuk Meixiang dan belasan pelayan yang mengikutinya dari Istana Ningxi. Tapi tetap saja, berkas yang diinginkan belum juga ditemukan. Mereka beralih ke lantai dua, namun catatan di sana kebanyakan berisi berkas kasus besar yang pernah menggemparkan kekaisaran.

Han Ziqing dan yang lainnya naik lagi ke lantai tiga. Mata mereka sudah hampir buram karena terus mencari berkas di antara tumpukan berkas lain. Sampai satu jam kemudian, seorang petugas menemukan sebuah berkas yang sampul depannya bertuliskan “Pingyang, Putri Wei Agung yang Bijaksana”.

“Yang Mulia, kami menemukan satu.”

“Berikan padaku.”

Han Ziqing membaca berkas tersebut penuh semangat. Peluh dan keringat yang mengucur di dahinya segera dilap oleh Meixiang. Lantai tiga kantor Arsip Kekaisaran lumayan tinggi, tidak ada pendingin udara. Wajar jika suhunya lebih panas.

“Putri Pingyang, nama aslinya adalah Wei Yinrou. Merupakan putri agung pertama Kekaisaran Wei Agung yang bergabung dengan militer, menjadi jenderal kavaleri sepuluh ribu pasukan. Pernah memimpin perang melawan Beiqi dan pulang dengan kemenangan gemilang.”

Wah, perkasa sekali Putri Pingyang ini. Wei Shiqi benar, putri yang satu ini punya bakat luar biasa dan cerdas. Tidak kalah dari pria. Secuil catatan hidupnya ini mengundang decak kagum. Kalau dia masih hidup, mungkin saja Beiqi tidak akan arogan lagi.

“Leluhur yang satu ini luar biasa sekali. Biar aku lanjut baca: pada awalnya Putri Pingyang bertubuh lemah dan sakit-sakitan. Pernah dinyatakan meninggal namun kemudian bangun lagi dengan perubahan sikap yang drastis. Sejak saat itu dikenal sebagai putri yang paling disegani karena bakat dan kecerdasannya.”

Tunggu dulu, lemah sakit-sakitan dan sempat dinyatakan meninggal tapi kemudian bangkit lagi? Selain itu, perubahannya drastis?

Han Ziqing terdiam sejenak untuk berpikir. “Mungkinkah Putri Pingyang ini juga memiliki jiwa seorang pelintas waktu sepertiku? Dari dunia mana dia berasal?”

“Yang Mulia, apa yang Yang Mulia gumamkan? Pelintas waktu apa?” Meixiang bertanya saat dia mendengar ucapan aneh majikannya.

“Bukan apa-apa. Carikan lagi catatan tentangnya.”

“Baik, Yang Mulia.”

Meixiang mencari lagi. “Yang Mulia, ada dua catatan lagi!”

“Berikan padaku!”

Dua berkas yang baru ditemukan sudah mulai lapuk. Han Ziqing menatap tajam pada petugas pengurus arsip yang tidak becus dalam bekerja. Mereka menggigil ketakutan. Mana mereka tahu masih ada orang yang memedulikan arsip ratusan tahun lalu!

“Kalian mau dipecat, ya? Bagaimana bisa kalian mengabaikan catatan sejarah sepenting ini?”

Metode pengawetan arsip mungkin tidak begitu dikenal di sini. Han Ziqing harus membagikan ilmunya pada mereka agar arsip-arsip di sini tidak lapuk dimakan usia. Apalagi kebanyakan dicatat dalam lembaran kayu. Kalau tidak dirawat dengan hat-hati, maka besar kemungkinan dimakan rayap atau terkubur dalam debu.

“Mohon ampun, Yang Mulia!”

“Nanti setelah aku selesai membacanya, tulis ulang di berkas yang baru. Jika kalian masih lalai, kalian tanggalkan saja seragam pejabat kalian.”

“Ba-baik, Yang Mulia.”

Permaisuri ternyata masih kejam. Semuanya selalu harus sempurna di matanya. Tak ada yang salah dengan itu. Mereka hanya sedang sial karena terkena inspeksi.

“Pada usia dua puluh tahun, Putri Pingyang meminta kaisar saat itu untuk membangunkan istana untuknya. Struktur dan tata letaknya disesuaikan dengan keinginannya. Sejak saat itu Istana Ningxi berdiri di Istana Kekaisaran Wei Agung.”

“Yang Mulia, Putri Pingyang adalah pemilik pertama Istana Ningxi? Dia hebat sekali. Yang Mulia beruntung karena tinggal di sana,” ucap Meixiang.

“Aku tahu. Jangan menyela dulu. Biarkan aku membacanya sampai tuntas. Setelah peperangan berakhir, Wei Agung tidak terkalahkan. Beiqi mundur secara teratur dan menjauhi perbatasan. Putri Pingyang yang kembali ke ibu kota dan tinggal di Istana Ningxi lebih banyak menghabiskan waktu di kediamannya.”

“Apakah ruang bawah tanah rahasia itu?” bisik Meixiang.

“Mungkin saja. Biarkan aku membacanya lagi. Putri Pingyang banyak membantu saudaranya yang menjadi kaisar, menangani beragam masalah politik dan sosial yang terjadi. Kaisar ingin memberinya kursi khusus di pengadilan, namun ditentang oleh pejabat saat itu karena anggapan akan menimbulkan kritik. Oh, patriarki, ya? Tidak heran, karena sampai sekarang pun yang menjadi pejabat pemerintahan selalu laki-laki.”

“Yang Mulia, apakah huruf ini berarti ‘menikah’?”

Han Ziqing memicingkan mata. Pada catatan ketiga, memang ditemukan kata ‘menikah’. Bagian selanjutnya menjelaskan maksud dari kata tersebut, memperjelas kebenarannya.

“Untuk menyelamatkan Putri Pingyang dari sasaran kritik dan musuh politik, kaisar pada saat itu, yang merupakan kakak kandungnya terpaksa menikahkannya. Putri Pingyang dikirim ke perbatasan barat, namun tidak pernah ada kabar tentangnya lagi.”

Niat hati ingin menyelamatkan, kaisar yang menjabat saat itu malah mendorong saudarinya ke tepi jurang kematian. Negara di perbatasan barat sampai saat ini tidak takluk pada Kekaisaran Wei Agung. Hubungan aliansi ini berarti sudah mulai berjalan sejak dua ratus tahun lalu, hanya saja terputus karena hilangnya Putri Pingyang.

Kaisar penjabat saat itu pasti sangat menyesal, kan? Seharusnya dia mempertahankan Putri Pingyang di Wei Agung saja.

Han Ziqing jadi sedih. Putri Pingyang sangat luar biasa. Sayang sekali malah menghilang. Pantas saja Istana Ningxi jadi terbengkalai dan tidak diperhatikan. Penghuni harem pada masa itu pasti ketakutan, khawatir jika mendekati Istana Ningxi, mereka akan dianggap melindungi Putri Pingyang dan menjadi sasaran kritik para pejabat.

“Meski aku masih penasaran, tapi catatannya hanya sampai di sini. Meixiang, mari segera kembali.”

“Tidak mencari lagi?”

“Apa gunanya? Orang-orang bodoh ini menghancurkan catatannya.”

Meixiang mengangguk mengerti. Petugas kantor arsip sudah ketakutan, mereka pantas mendapatkannya. Berani sekali bermalas-malasan bekerja. Gaji mereka dari pajak rakyat, tapi malah mengabaikan sejarah yang menyertai rakyat. Untung saja bertemu Permaisuri, kalau bertemu Kaisar mungkin mereka tidak akan selamat.

Saat Han Ziqing hendak menuruni tangga menuju lantai satu, dia berpapasan dengan Kong Meisun yang sepertinya akan naik ke lantai tiga. Han Ziqing mundur memberi jalan, tapi dia lupa kalau Kong Meisun adalah seorang pejabat. Secara alami Kong Meisun yang memberinya jalan lebih dulu.

“Yang Mulia, silakan,” ucap Kong Meisun.

“Kau datang untuk mencari arsip?” tanya Han Ziqing.

“Benar. Saya datang untuk mencari arsip catatan mengenai negara dari barat.”

“Untuk keperluan persiapan kedatangan tamu asing?”

“Benar, Yang Mulia.”

“Oh, Kaisar juga memberiku tugas soal itu. Petugas Kong, naiklah. Kita cari berkasnya bersama-sama.”

“Tapi….”

“Lebih banyak orang lebih cepat.”

Kong Meisun tidak berdaya menolak. Meski mungkin akan membuat Kaisar tidak senang, tapi tak mungkin juga menolak Permaisuri. Kedua orang yang sangat berkuasa ini benar-benar membuatnya terjepi.

“Kalau begitu terima kasih atas bantuan Yang Mulia.”

1
zansen
😂😂😂😂
Abz
terima kasih kak sdh up 🙏
Winarni 1979
baru lihat karya barumu thor. keren. semangat trs ya😍
Sun Flower: haloooo
total 1 replies
sahabat pena
siapa tuh? apa pensiunan kaisar atau ayah nya MC cewek nya? ah jd kepo.. 🤣🤣🤣lanjut 💪💪💪
Sun Flower: ayo lanjut hihi
total 1 replies
sahabat pena
part awal yg konyol.. udah bangkit dari kematian masa balik lagi ke peti mati.. 🤣🤣🤣mn di tutup lagi peti matinya 🤣🤣🤣🤣ah suka.. suka sama karya mu thor 😘😘
zansen
kan udah ku bilang bang... Dia orang baru.. 😆😆
Sun Flower: suruh sabar gih
total 1 replies
zansen
😆😆😆😆😆
Abz
lnjut
Abel_alone
astaga Han qizing mau buat kaisar berubah jadi serigala
zansen
walaaahh..... 😧😧😧 g bahaya ta kalo sampe kaisar tau 😆😆😆
zansen
😂😂😂😂 terdeteksi lope² ini
zansen
kehilangan apa bang... 😉😉
zansen
kasiaaannn... 😂😂😂 sabar bang orang baru itu 😆😆😆
zansen
asseeeek... 🤣🤣🤣🤣
Cha Sumuk
bagus ceritanya sih tp mc cewek nya kurang badas dn msh lemah jg penakut masa ratu takut sm pengawal bukan kah dia dr jiwa modern
Sun Flower: sabar sabar
total 1 replies
Nini Antéh
coba aja sendiri 🤭
ika yanti naibaho
semangat kak
Abz
lanjut
Abel_alone
masih mauko Yun Lin
wkwkwkwkwk
Sun Flower: Yun Lin pengacau
total 1 replies
zansen
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!