NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Diabaikan

Bidadari Yang Diabaikan

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Santi Suki

Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.

Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.

"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.

"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.

Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?

Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Air Mata Aisyah

Bab 12 (Revisi)

"Tadi aku tidak sengaja mendorong Aisyah, karena mengira dia itu …." Andromeda bingung menjelaskan kejadian padi tadi.

"Apa?" teriak Mama Venus dan Papa Sakti melotot dan keduanya hendak memukul Andromeda. Laki-laki itu pasrah saja jika orang tuanya marah.

"Tunggu!" teriak ibu hamil itu spontan.

"Ada apa Aisyah?" Mama Venus dan Papa Sakti kini melihat ke arah menantu mereka, begitu juga dengan Andromeda.

Aisyah yang merasa tidak enak dengan terjadinya pertengkaran antara anak dan ibu bapaknya. Dia pun menjelaskan apa yang terjadi tadi. 

"Itu semua salah aku. Mama dan Papa jangan memarahi Pak Andromeda," kata Aisyah dengan pelan.

Ketiga orang itu terdiam dan terdiam sesaat. Meski begitu Mama Venus tetap saja memarahi putra sulungnya.

Zahra datang bersama Fatih ke rumah sakit, tidak lama setelah dihubungi. Wanita itu begitu panik saat mendengar adiknya di bawa ke UGD. Meski dokter yang menangani adalah dokter Fatimah yang merupakan temannya, kakaknya Aisyah tetap memantau keadaan adiknya.

"Kamu jangan terlalu banyak pikiran. Tenangkan hati dan pikiran. Agar perkembangan janin di dalam perut ini tumbuh dengan baik," kata Zahra dengan lembut kepada adiknya.

Fatih menatap tajam ke arah Andromeda, keduanya saling beradu pandang. Tidak ada sepatah kata pun terucap dari mulut keduanya. Namun, dalam hati mereka saling menggerutu.

"Mas, aku akan menjaga Aisyah. Mas hari ini ada rapat, 'kan?" Zahra menghampiri suaminya dan membuat kedua laki-laki dewasa itu mengalihkan perhatian kepadanya.

"Aku akan pergi ke kantor setelah memastikan kamu sarapan dan minum obat," ucap Fatih sambil mengusap kepala Zahra dengan lembut.

"Nanti aku akan meminum obatnya," balas Zahra dengan senyum lebar, tetapi suaminya tetap bersikukuh ingin memastikan dengan kepalanya sendiri kalau wanita itu benar-benar meminum obatnya.

Aisyah melihat ke arah laki-laki yang baru beberapa hari menjadi suaminya. Dia berharap kalau Andromeda juga melakukan hal yang sama kepadanya memberikan perhatiannya. Meski hanya sedikit, dia akan merasa senang.

***

Aisyah sebenarnya ingin pulang ke rumah, tetapi ibu mertuanya melarang. Wanita paruh baya itu tidak ingin terjadi sesuatu kepada menantu dan calon cucunya.

"Banyak-banyaklah berdoa, agar Allah melembutkan dan membukakan hati Andromeda untuk dirimu," kata Zahra sambil memegang tangan adiknya.

Aisyah hanya tersenyum tipis. Dalam hatinya justru berharap kalau dia jangan sampai jatuh cinta kepada suaminya. Dia merasa kalau kehidupan rumah tangganya akan berakhir setelah melahirkan bayi yang ada di dalam kandungannya ini.

Tidak ada sedikit pun rasa yang diperlihatkan oleh Andromeda kepada Aisyah dan calon bayi mereka. Setidaknya ada rasa peduli kepadanya.

Aisyah teringat kembali kata-kata yang terlontar dari mulut suaminya tadi. Tanpa sengaja dia mendengar pembicaraan Andromeda dengan seseorang di telepon.

***

Beberapa jam sebelumnya ….

Zahra di ajak sarapan oleh suaminya ke kantin rumah sakit, hanya ada Aisyah di ruang rawat itu. Kebetulan ibu mertuanya sedang berada di kamar mandi. Perempuan muda itu biasanya menghabiskan harinya dengan melakukan banyak kegiatan, kini hanya duduk berbaring di atas ranjang pasien. Dia yang merasa bosan berada di ruangan itu, memutuskan untuk pergi berjemur di taman. Namun, saat di hendak menuju lift tanpa sengaja mendengar suara Andromeda.

"Aku sedang berada di rumah sakit."

Suara dingin laki-laki itu membuat Aisyah terdiam di tempatnya. Entah kenapa wanita itu ingin tahu pembicaraan suaminya ini.

"Ya, wanita itu berbuat ulah dan aku yang kena imbasnya. Seumur hidupku, mama dan papa tidak pernah membentak apalagi sampai memarahi aku. Namun, gara-gara wanita bodoh itu, aku jadi sering kena omelan mereka."

Aisyah yang memegang dadanya yang tiba-tiba saja terasa sesak. Dia merasa sudah menjadi orang jahat yang merusak hubungan Andromeda dengan kedua orang tuanya.

"Mungkin jika bayi itu tidak ada, aku dan dia tidak akan terikat dengan hubungan yang menjijikan ini. Dia itu bukan tipe wanita kesukaan aku. Tidak ada satu pun yang ada pada dirinya yang memiliki nilai lebih."

Perut Aisyah menegang dan dia merasa kesakitan. Takut terjadi sesuatu pada janinnya, maka perempuan itu pun berjalan dengan perlahan kembali ke kamar inap yang tidak jauh dari sana.

Air mata kesedihan meluncur dari netra indah milik Aisyah. Meski dia tidak mencintai Andromeda, tetapi dia berusaha menjalankan tugas sebagai seorang istri untuknya. Dia juga tidak mau memaksa Andromeda untuk mencintai dirinya dan menuntut hak yang meskinya dia dapatkan. 

Aisyah berjanji kepada Abahnya akan menjadi istri yang sholehah, sebagaimana yang diajarkan dalam agama. Dia akan tunduk dan patuh kepada suaminya selama dia tidak mengajaknya kepada jalan kemungkaran atau melakukan hal yang dimurkai oleh Allah.

Dulu sempat terbesit dalam dirinya akan bercerai dengan Andromeda setelah melahirkan. Namun, saat sang ayah memberikan nasehat kepada dirinya sebelum pengucapan ijab qobul, membuat Aisyah meluruskan kembali niat dia saat menikah dengan Andromeda.

'Ya Allah, berilah aku dan bayi ini kehidupan yang bahagia.' (Aisyah)

***

Kehadiran Zahra membuat Aisyah senang. Kakak perempuannya ini banyak memberi tahu tentang segala hal seputar kehamilan kepadanya. Wanita itu sejenak melupakan kekecewaan dan kemarahan dirinya kepada sang suami. 

"Ummi dan abah akan datang besok. Hari ini mereka kebetulan sedang berada di luar kota," ucap Zahra setelah berbicara dengan kedua orang tuanya lewat telepon.

"Seharusnya kakak jangan mengatakan kalau aku sedang berada di rumah sakit," ujar Aisyah.

Fatih datang menjemput Zahra. Awalnya wanita itu menolak untuk pulang karena ingin menjaga adiknya. Namun, saat suaminya menghubungi Andromeda dengan mengeluarkan kata-kata sindiran yang pedas, membuat Zahra mau tidak mau harus pulang. Aisyah juga menyuruhnya pulang.

Setelah kepergian pasangan suami istri itu, Andromeda duduk bertumpang kaki sambil memangku laptop miliknya. Laki-laki itu sibuk dengan dunianya sendiri, seakan di sana hanya ada dirinya sendiri tidak ada orang lain.

'Sabar Aisyah, jangan sampai emosi kamu terpancing. Pikirkan saja calon bayi yang ada di dalam perut kamu. Jangan sampai nyawa tak berdosa ini ikut menderita hanya karena kamu lemah.' 

Aisyah terus saja melantunkan dzikir dan sholawat sambil mengelus perutnya. Dia mengingat semua nasehat kakaknya. Setidaknya bayi itu berhak untuk mendapatkan kasih sayang dari dirinya. 

Dulu Aisyah sangat marah kepada dirinya, Andromeda, dan juga kepada Tuhan yang sudah menumbuhkan sebuah kehidupan di dalam perutnya. Dia selalu berdoa agar jangan sampai perbuatannya malam itu membuahkan hasil. Namun, takdir berkata lain dengan hadirnya darah daging dari laki-laki yang dia anggap orang yang sangat berengsek.

"Tidurlah!" Andromeda matikan lampu tanpa meminta persetujuan kepada istrinya.

Andromeda kesal karena Aisyah tidak juga tidur dan malah mengusap-usap perutnya. Maka dia pun mematikan lampunya agar wanita yang sedang hamil itu cepat tidur.

Aisyah semakin bertambah jengkel saja kepada dosennya ini. Nilai laki-laki itu di matanya semakin banyak minusnya. 

'Entah kenapa aku berharap kalau kami berjodoh hanya sampai di dunia saja. Semoga di akhirat nanti aku diberikan jodoh yang lain.' (Aisyah)

***

Aisyah hanya menginap semalam di rumah sakit. Keesokan paginya dia sudah pulang ke rumah mertuanya. Ummi dan abah pun datang ke kediaman besannya itu. Sebab, Mama Venus ingin mengawasi keadaan menantu dan calon cucunya.

"Aisyah, kamu harus banyak istirahat. Kalau perlu cuti kuliah juga," ucap Ummi Mirna dengan lembut. Dia tidak mau terjadi sesuatu kepada putri bungsunya.

"Aku rasa itu tidak perlu Ummi. Kalau Aisyah terus berdiam diri rumah dia malah akan merasa bosan. Biarkan dia bertemu dengan teman-temannya ," balas Zahra. 

Aisyah yang sudah membuka mulutnya kembali tertutup dan diam. Sebenarnya dia ingin mengatakan hal yang sama dengan apa yang diucapkan oleh kakak perempuannya ini.

Rencananya kedua orang tua Aisyah menginap sampai hari pesta pernikahan Aisyah dan Andromeda. Selama itu juga mau tidak mau laki-laki itu terus mendapat nasehat dari kedua mertua dan kedua orang tuanya yang juga ikut menginap.

***

Bagaimana hubungan Aisyah dan Andromeda ke depannya? Apa saja yang di nasehatkan oleh kedua mertua dan orang tua mereka? Tunggu kelanjutannya, ya!

1
Ita Zarah
arah nya hubungan ini
Ita Zarah
Kecewa
Ita Zarah
Buruk
Partini Minok Nur Maesa
knp ortu aisyah hrs akan mendapat cucu dr ikatan pernikahan.kasian si cantik emang krn hasil ikatan pernikahan ya hadeh nich orang dr pondok lho
Partini Minok Nur Maesa
knp gx pulang aja sich
Partini Minok Nur Maesa
tp gx nikah sama jalang jg kalik pakaianya aja terbuka
Partini Minok Nur Maesa
clarisa renata angela nama2 bagus tp sll jadi orang jahat
Partini Minok Nur Maesa
harusnya besan gx kyk gini jg apalagi mereka agamanya bagus.berarti selama suka pada gosip
Partini Minok Nur Maesa
kok mentari udah punya bayi bukanya waktu nikah aisyah baru hamil hrsnya selang berapa bulan lahiranya.kno mlh duluan mentari
🤒: dia lahiran prematur karena terjadi sesuatu. Baca novel berjudul: Dipaksa Menikah Dengan Cucu Mantan Suami
total 1 replies
Partini Minok Nur Maesa
perasaan tiap bab cuma fikit thor banyakin thor
🤒: ini termasuk novel lama isi biasanya 1000 kata atau lebih. kalau sedikit berarti aku lagi sakit, asal jangan sampai bolong update
total 1 replies
Partini Minok Nur Maesa
sudah cinta tp tdk sadar
Partini Minok Nur Maesa
andro buaya darat
Partini Minok Nur Maesa
geliiiii
Partini Minok Nur Maesa
Luar biasa
Partini Minok Nur Maesa
surat kontrak nikah.mereka blm blh melakukan mlm kedua krn menikah saat hamil.nanti saat anak lahir menikah lagi
Partini Minok Nur Maesa
kasih jodoh aja laki2 baru buat aisyah.yg lbh gantheng jg kaya biar tau rasa.sol kegantengan si andro2 itu
Partini Minok Nur Maesa
knp andro gx merasa bersalah aisyah disini jg korban.tp andro kyknya benci bgt sama aisyah.
Partini Minok Nur Maesa
gx suka andro
Ita rahmawati
aih emang 3 ya anak mereka,, kirain 2 🤣
Ita rahmawati
aih udah tamat aja 🤭
bagus² semua karya author ,,suka 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!