LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman untuk lili
Seminggu berlalu,hari ini hari dimana nilai terbaik di umumkan. Lili yang sedari tadi berusaha menyelesaikan tugasnya secepat mungkin.tetapi clara dan cindy selalu memberikan dia pekerjaan walaupun itu bukan pekerjaan lili.
"Lili sini kamu!"bentak clara.
Lili yang baru menyelesaikan melipat pakaian,langsung menghampiri clara.
"Iya nyonya."ucap lili.
"Sekarang kamu buatkan saya makanan,cepat!"bentak clara.
"Urusan makanan bukan saya yang tangani nyonya."ujar lili karena itu bukan bagiannya.
"Kamu berani melawan saya hah!"bentak clara lalu menarik rambut lili sekuat tanaga,hingga lili merintih kesakitan.
"Am..pun nya..hiks hiks..sa..ya mo..hon le..pas."ucap lili terbata-bata merintih kesakitan.
Clara melepaskannya lalu menghempaskan lili ke lantai,para pelayan lainnya merasa kasihan dengan lili.Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
"Sekarang buatkan saya makanan CEPAT."teriak clara,lalu meninggalkan lili.
Lili berusaha bangkit,sembari memegang kepalanya yang sangat sakit.lili berjalan dengan sedikit pusing,melihat jam di dinding dia sudah terlambat melihat nilainya membuat dia sedih. Hari di mana yang dia nantikan,telah usai.
^*^*
Sinta yang mendepatkan kabar lagi tentang apa yang di lakukan clara kepada lili langsung menghampirinya.
"Nak."ucap lembut sinta melihat lili yang sedang memasuk.
Lili buru-buru menghapus air matanya,lalu menoleh pada sinta tak lupa dengan memberikan senyuman manisnya,kemudian berkata."Iya bu."
Sinta yang melihat mata lili yang sembab membuat sinta menarik kepelukannya."Nak,maafkan ibu yah. Gak bisa lindungi kamu."ucap sinta,terdengar suara sinta menahan tangis.
Lili membalas pelukan sinta,lalu berkata."Aku gak apa-apa kok bu.Ibu tenang saja yah."ucap lili menenangkan sinta agar sinta tidak khawatir dengannya.
Sinta melonggarkan pelukannya,menatap lili secara intens,"Dia apakan kamu lagi nak?"tanya sinta dengan suara bergetar.
"Biasa bu,tapi sudahlah mungkin ini takdir lili yang harus lili terimah.Lili lanjut masak yah bu,nanti nyonya clara semakin marah padaku."jawab lili mengalihkan pembicaraan,lalu melanjutkan masaknya.
Sinta semakin sedih,lili selalu terlihat kuat di depannya.Padahal sebenarnya lili sangat rapuh,hanya tak terlihat saja. Sinta langsung membantu lili,agar masakannya cepat selesai.
Sinta tidak sengaja melihat jam,lalu berkata pada lili."Nak,kamu sudah telat.Biar ibu saja yang melanjutkan ini. Kamu siap-siap ke sekolah nak,sekarangkan nilai kamu keluar."ucap sinta sembari memotong sayur.
Lili menggelengkan kepala,kemudian berkata tanpa menoleh kepada sinta."Gak keburu bu,sudah telat aku.Nanti aku tanya ke aqila saja siapa nilai tertinggi."ungkap lili.
"Ya allah,kamu harus sabar yah menghadapi ibu tiri kamu yang jahat itu.Ibu belum bisa bantu kamu nak."ucap sinta.
Lili menggelengkan kepala secepatnya."Ibu sudah sangat membantu aku banyak."jawabnya sedikit tegas.
"Semoga kamu selalu di berikan kesehatan dan kekuatan yah nak."harapan sinta.
Lili mengangguk,lalu berkata."Iya bu,aamin.Mungkin lili salah satu umat tuhan yang di berikan cobaan ini untuk lili menjadi kuat suatu saat nanti."ungkap lili.
Sinta tersenyum haru mendengarnya,walaupun usia lili masih sangat muda.Tetapi pikirannya sangat luas,mirip sekali dengan zoya.
Mereka pun melanjutkan masak,tak lupa lili mengajak sinta bercanda agar sinta tidak kepikiran dengannya.
Beberapa saat mereka berdua telah menyelesaikan masaknya,tinggal di sajikan di meja makan.
"Bu..ibu istirahat saja yah,biar aku yang lanjutkan semua ini. Aku takut nyonya clara malah tambah marah sama aku."ucap lili dengan nada bermohong.
Sinta hanya mengangguk,dia juga takut clara tambah marah padanya dan memberikan hukuman kepada lili.
"Baiklah nak,ibu tunggu kamu di belakang yah."ucap sinta,lili hanya mengangguk.
Setelah sinta pergi,lili langsung menyiapkan makanan untuk clara dan cindy. Terlihat cindy dan clara keluar dari lift.
"Hey babu."ucap cindy mengejek lili.
Lili hanya tersenyum simpul,lalu kembali menyajikan makanan di atas meja makan.Setelah menyajikan makanan di dapur,lili kembali ke belakang. Tetapi belum sempat lili melangkah,tiba-tiba..
Prang..suara pecahan piring yang berserakan di lantai membuat penghuni mansion terkejut,terutama lili.Pelakunya yang tak lain clara,entah apa sebabnya.
Clara langsung menghampiri lili dengan tatapan tajam,lalu Plak. Satu tamparan mengenai pipi lili,membuat pipi lili memerah.
"Kamu mau bunuh saya hah."bentak clara lalu menjambak rambut lili.
"Am..pun nyah,am..pun hiks hiks hiks hiks."isak tangis lili yang kembali merintih kesakitan.
Clara yang seolah tuli,mempererat cengkramannya lalu berkata."Kamu ingin meracuni saya hah!"bentak clara.
Lili menggelengkan kepala,"Gak nyah hiks hiks am..pun."ucapnya terbata.
Semantara cindy melihanya tersenyum puas,lili di siksa oleh mamanya.Kemudian menghampiri lili,"Lo sengaja yah banyakin garam dalam masakan lo agar kita keasinan hah!"bentak cindy.
"Gak,aku ti..dak i..ngin ra..cu..nin ka..lian."ucap lili terbata-bata menahan rasa sakit di kepalanya.
Clara yang kesal dengan lili langsung menghempaskannya di lantai membuat lili tersungkar.
"Mah,kita kasih saja dia hukuman sama dia,baru tau rasa."ucap cindy.
Clara tersenyum miring dengan ide anaknya."Bagus juga."ucapnya lalu menarik lili secara paksa membawa dia ke gudang yang sudah sangat lama tidak terpakai.
"Sa..ya ma..u di ba..wa ke..ma..na nyah."ucap lili terbata-bata mengikuti clara.
"Kamu harus di beri hukuman."ucap clara yang terus menarik lili dengan secara kasar hingga tangan lili memerah akibat ulahnya.
Sesampai mereka di gudang,langsung saja lili di dorong masuk lalu di kunci.Lili yang melihat gudang sangat kotor dan gelap,serta pengab membuat dia susah bernafas. Dia berusa bangkit memanggil seseorang.
"To..lo..ng bu..ka..pin..tunya."ucap lili terbata-bata,sakit di kepalanya membuat dia tidak bisa teriak.
"Hiks hiks hiks hiks..ya tuhan,beri aku kesabaran untuk menghadapi ini semua.Jujur aku sangat capeknya tuhan hiks hiks hiks hiks."ucap lili menangis tersedu-sedu,samberi memeluk lututnya.
Lili melihat sekitar,gudang ini sangat kotor.Debu ada di mana-mana dan rak-rak penuh dengan buku-buku berjejer rapi,meskipun sebagian sudah di lapisi debu.
Tuk..salah satu buki dari rak jatuh sendiri,membuat lili sedikit terkejut. Lili berusaha bangkit menghampiri buku yang tiba-tiba terjatuh. Tidak ada rasa takut dalam dirinya,adanya rasa sakit.
Lili mengambil buku tersebut,terlihat buku tersebut sangat berdebu. Lili membersihkan buku tersebut.
"101+ cara pengetahuan bikin kamu mahir IT"gumam lili membaca sampul buku yang dia dapatkan.
Lili membuka buku secara perlahan,mencerna setiap kata di buku tersebut.
"Buku ini sangat bagus,aku akan menyimpannya baik-baik.semoga buku ini bisa buat hidup aku berubah."harap lili yang terus membaca buku tersebut,tanpa memperdulikan sakit di kepalanya,lili terus membaca buku yang di dapat.