Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-22
"Ma....,Amarta pulang....,Mama dimana?",teriak Amarta mencari Mamanya dengan membawa 2 plastik belanjaan yang sisanya masih ada ditangan Adrian.
Ibu Ambar yang selesai membantu para ART memasak langsung menyambut anaknya dengan suka cita.
"Halo sayang.....,yang kalem dikit loh sayang,udah nikah masih aja nggak bisa lembut dikit",oceh Ibu Ambar pada anaknya yang mendapat senyuman dari Adrian.
Adrian menyerahkan belanjaan yang Ia pegang kepada ART yang baru meletakkan makanan ke meja makan.
"Ma....,ini Amarta sama Adrian bawa belanjaan buat kebutuhan Mama dirumah,soalnya tadi sekalian mampir ke mall setelah bertemu temen",ucap Adrian.
"Terimakasih ya sayang-sayangnya Mama,kita makan malam dulu yuk,nanti keburu dingin makanannya,sekaligus nanti mau ada yang Mama omongin sama kalian".
Adrian dan Amarta saling pandang,perasaan mereka nggak enak,pasti akan ada obrolan serius yang Ibunya akan bicarakan.
Kini mereka makan malam dalam diam,Amarta melayani layaknya seorang istri didepan Ibunya ,karena Ia tidak mau jika Ibunya berpikir macam-macam,karena jika ada hal yang aneh,pasti Ibunya mudah menyadarinya.
Setelah makan malam selesai,Ibu Ambar meminta anak dan menantunya untuk bersantai ditaman belakang rumahnya,sedangkan Ia pergi kedalam kamarnya untuk mengambil sesuatu.
Adrian dan Amarta saling pandang dan mereka harap-harap cemas menunggu Ibunya datang .
Ibu Ambar datang dengan membawa sebuah kotak.
"Anak-anak Mama,ini hadiah yang bisa Mama kasih untuk kalian,didalam situ ada voucher menginap selama 3 malam dihotel bandung yang Mama sudah siapkan,selain itu juga ada kode booking untuk datang keDokter Kandungan yang sudah sangat terkenal dikalangan Masyarakat atas kesuksesannya membantu para pasangan suami istri untuk hamil,Mama hanya ingin kalian bisa secepatnya datang ke Dokter Kandungan karena usia Amarta yang sudah 30 tahun lebih,Kalian nggak perlu langsung melakukan program hamil juga nggak apa-apa,Mama hanya ingin tau kalau kalian semuanya sehat dan subur".
Adrian menatap Amarta yang juga sama kagetnya,namun Amarta langsung mengambil kotak yang Ibunya berikan.
"Baiklah Ma....,nanti Amarta sama Mas Adrian akan diskusikan dulu semuanya,karena Mas Adrian lagi mau sibuk mengurusi usaha restorannya yang baru akan dimulai semuanya,jadi butuh waktu untuk kita pergi liburan,lagian kita juga kan diApartment cuma berdua,jadi banyak waktu untuk kebersamaan kita",ucap Amarta yang membuat Adrian tersenyum,Ia tahu bahwa Amarta mampu mengatasi Ibunya dengan baik.
Ibu Ambar tersenyum,walaupun masih harus menunggu sampai anaknya ada waktu untuk menikmati honeymoon yang sudah Ia siapkan.
Setelah itu,Ibu Ambar pamit untuk masuk kekamar duluan karena hari yang sudah mulai larut,sedangkan Amarta dan Adrian masih terdiam ditaman belakang.
Bukan karena memikirkan kemauan Ibunya,namun mereka canggung karena akan tidur dalam satu kamar agar tidak ada kecurigaan yang akan Ibunya pertanyakan.
Mendadak hujan mengguyur langit yang semakin larut,Amarta mengajak Adrian untuk masuk kedalam kamarnya.
"Masuk Mas....,Maaf ya,aku belum minta Ibu untuk merenovasi kamarku,jadi masih seperti ini banyak buku-buku dan barang-barangku yang belum sempat aku bereskan juga".
Adrian masuk dan melihat kamar yang terlihat banget bahwa itu kamar seorang wanita,banyak pernak pernik yang membuat kamar terlihat estetik.
Adrian memilih duduk disofa kecil yang ada didalam kamar,didepannya ada meja dan sebuah kotak yang Ia penasaran isi didalamnya.
Adrian membukanya dan melihat cincin berlian didalamnya.Amarta yang melihat Adrian membuat kotak yang penuh dengan kenangan buruk langsung merebutnya dengan paksa.
"Jangan sentuh kotak itu,kotak ini mau aku buang,tapi aku lupa melakukannya terus,karena selama ini aku lebih banyak tinggal diApartment",ucap Amarta memasukkan kotak tersebut kedalam tong sampah.
Adrian melihat semuanya saat Amarta merebut paksa dengan wajah penuh amarah dan langsung membuangnya ke tong sampah.
"Kenapa nggak kamu jual dan uangnya kamu bisa sumbangkan kepanti asuhan?daripada dibuang seperti itu,kan mubazir",ucap Adrian asal.
Amarta menatapnya dengan tajam."Aku masih mampu memberikan uang kepanti asuhan dengan hasil keringatku sendiri,bukan dari manusia penghianat seperti dia".
Adrian mendadak diam,Ia lupa bahwa Amarta memiliki uang yang tak terkira dan pendirian yang teguh.
Amarta memberikan pakaian ganti kepada Adrian berupa celana pendek dan kaos oversize.Adrian menerimanya dan langsung meluncur ke kemar mandi.
Sedangkan Amarta memilih pergi kekamar mandi yang berada diluar kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian,dan mengambil selimut baru untuk Adrian.
Setelah sama-sama selesai berganti pakaian,baik Adrian maupun Amarta saling merebahkan dirinya dikasur,mereka yang sama-sama sudah mengantuk langsung terlelap tidur.
Keesokan paginya,Amarta lebih dulu bangun dan menemui Ibunya yang sudah ngeteh cantik ditaman belakang,ternyata Ayahnya sudah pulang beberapa jam yang lalu.
"Selamat Pagi Ma...,Pa..",sapa Amarta dan langsung mengambil duduk disamping Ayahnya.
Karena tak melihat kehadiran Adrian,orang tua Amarta langsung menanyakan keberadaannya,namun Amarta hanya menjawab Adrian masih tidur.
"Kok cuek gitu sih sayang...,kalian harus sering-sering berkomunikasi dan melakukan banyak hal romantis disaat hari libur begini,kan hari biasa kalian sibuk dengan kegiatan masing-masing,jadi hari libur harus diagendakan untuk meluangkan waktu yang lebih menyenangkan,Bangunin sana Adriannya?kalian bisa berenang bareng atau jogging bareng dideket-deket sini,pokoknya jangan hanya tidur-tiduran,kalian ini loh,masih pengantin baru tapi Mama seperti melihat kalian tidak ada perasaan yang menggebu-gebu".
Amarta terdiam mendengarkan nasehat Ibunya."Ma..Pa..,Aku sama Mas Adrian itu lebih seneng melakukan banyak hal didalam rumah aja,jadi nggak perlu lah kalau harus pergi kemana-mana untuk hanya mengisi waktu,usia Amarta udah 30 tahun,nggak cocok kalau harus nongkrong dan jalan-jalan tanpa tujuan,Amarta males Ma...".
Tanpa sengaja Adrian mendengarkan semua yang dikatakan oleh Amarta,Ia tak marah,namun Ia jadi tau bahwa Amarta memang lebih suka dirumah daripada harus jalan-jalan keluar,Adrian beranggapan bahwa mungkin karena selama bekerja,Amarta telah bepergian kebanyak tempat untuk meeting.
Perkataan tiba-tiba dari Ibunya,sukses membuat Amarta dan Adrian kaget.
"Makanya cepet program hamil kalau kayak gtu,biar kamu nggak jenuh seperti ini nak,nanti kalau ada anak dirumahmu,kan rumahmu jadi seru dan rame,duniamu serasa berwarna dan hubungan kalian makin romantis",ucap Ibu Ambar tanpa berpikir panjang.
Amarta yang mulai kesal,karena soal anak terus yang dibahas.
"Udah dong Ma,lagian aku dan Mas Adrian masih pengantin baru,nanti kalau udah waktunya juga punya anak".
dan untuk si Fani dan ayahnya semoga segera mendapatkan karma
lanjut thor