Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INTIMATE WEDDING
Akhirnya, pernikahan Noka dan Rindu diadakan secara intimite dengan keluarga serta beberapa rekan bisnis tanpa adanya media.
Mereka mengadakan pesta pernikahan di bali dengan keindahan background lautnya.
Akad dilaksanakan dengan wali hakim karena status ayah Rindu yang tidak diketahui serta keluarganya pun tidak bisa diketahui keberadannya.
Mereka mengadakan akad di sore hari dan resepsi di malam harinya.
Keluarga Saka dan Fina berbahagia menyambut hari bahagia putra pertama serta anak angkat mereka yang saat ini sudah sah menjadi suami istri.
Semua hadirin memberikan ucapan selamat dan berfoto dengan mempelai.
Acara selesai saat pukul 11 malam, Noka dan Rindu pun masuk ke kamar pengantin yang sudah disiapkan hotel.
Anggota keluarga yang lain pun ikut masuk ke kamar masing masing dan beristirahat.
Besok pagi Noka dan Rindu mengajak keluarga yang hadir untuk berkeliling Bali. Bukan berarti mereka tidak ingin honeymoon, namun kesempatan kali ini, mereka ingin berbahagia bersama keluarga.
Ada keluarga Saka dari orang tuanya, yaitu keluarga Joko dan keluarga Hagia yang masih terhubung dengannya.
Meskipun orang tua Saka sudah tiada, namun ia masih berusaha mengumpulkan keluarga yang masih hidup dari tanah kelahiran Joko yaitu di Pulau Sulawesi dan ibunya dari Jakarta.
Keluarga Fina pun datang dari Kota Batu, Kampung Pucuk. Masih ada kakak Fina dan keluarganya, lalu keluarga Pardi dan Rara yang masih bisa menghadiri acara pernikahan Noka dan Rindu.
Di dalam kamar pengantin, Noka membantu melepas gaun pengantin Rindu yang elegan berwarna putih.
"Kamu sangat cantik malam ini istriku" puji Noka berkali kali sejak dipesta hingga kini ia berduaan dengan Rindu.
"Kayaknya udah seribu kali kamu muji aku cantik, Mas" sahut Rindu.
"Emang cantik" ujar Noka.
"Suami ku juga sangat tampan malam ini" balas Rindu memuji.
"Kalau itu gak cuma hari ini aja aku tampannya sayang, tapi setiap hari hahaa" canda Noka dengan kepercayaan diri yang tinggi.
"Hisst! Suamiku memang sangat pede, aku suka!" celetuk Rindu sambil membalikkan tubuhnya saat reselting belakang sudah dibuka oleh sang suami.
Rindu memegang wajah Noka dengan kedua tangannya.
Cup!
Ciuman wanita itu berikan kepada suaminya tanpa izin.
"Wah mulai pintar menggoda suami ya" ujar Noka.
"Udah sah, jadi aku gak akan malu buat mencuri ciuman dari bibirmu" sahut Rindu.
Noka yang sudah tergoda, langsung menggendong Rindu yang belum sepenuhnya melepas gaun untuk diletakkan di ranjang yang bertabur kelopak bunga mawar.
*ilustrasi kamar pengantin Noka dan Rindu
"Mas, aku belum ngelepas gaunku!" protes Rindu.
"Salah sendiri yang udah menggoda suami" sahut Noka sambil membantu menurunkan gaun dari tubuh sang istri.
Rindu diam saja saat sentuhan kulit Noka terasa di pundaknya.
Gaun putih itu pun terjatuh di lantai saat Noka berhasil melepaskannya.
"Mas...kayaknya aku perlu bersihin wajahku dari makeup dulu" ujar Rindu.
Noka terdiam dan menatap wajah sang istri yang memang terlihat masih memakai makeup tebal.
"Hmmmm, gimana kalau kita mandi bareng aja habis ini?" tawar Noka.
"Bersihin makeup dulu ya, baru bisa mandi bareng" sahut Rindu dengan kedipan mata.
"Emang kalau makeupnya gak dibersihin dulu kenapa sih sayang? Aku gak masalah menciumi bedak, lipstik atau lapisan apa lah itu di wajahmu" ujar Noka.
"Emang kamu mau makan makeup di wajahku? Emang kamu mau merasakan bedak atau lipstik setebal ini di mulutmu? Gak enak, Mas. Enak yang original aja" ucap Rindu.
"Iya juga sih, rasanya emang beda waktu nyium kamu polosan atau makeup tipis sama makeup tebel kayak gini" sahut Noka.
"Ya udah, kasih aku waktu 5 menit ya buat bersihin makeupnya. Mas Noka bisa nyiapin bathup dulu dan bisa berendam duluan. Nanti aku susul" ucap Rindu.
"Ya mau lah! Aku akan nyiapin bathup untuk berendam kita berdua sayang" ujar Noka sambil melepaskan kemejanya dan menuju kamar mandi.
Rindu pun turun ranjang dan duduk di depan kaca rias untuk membersihkan wajahnya dari makeup dengan keadaan tubuh hampir polos yang sudah ditutupi oleh selimut.
Setelah membersihkan wajah selesai, Rindu pun menurunkan belitan selimut dari tubuhnya dan masuk ke kamar mandi dengan pakaian da-lamnya saja.
"Sa..sayaaang" lirih Noka saat melihat istrinya sudah masuk dengan penampilan menggoda.
Saat ini Noka sudah berendam di bathup terlebih dahulu dengan tubuh yang sudah polos.
"Aku boleh join berendamnya?" ujar Rindu.
Noka langsung antusias berdiri hingga istrinya bisa melihat jelas sesuatu yang sudah tegak berdiri di antara kaki sang suami.
Rindu langsung memalingkan wajahnya.
Noka pun baru sadar jika miliknya sudah siap bertempur. Ia pun langsung berendam kembali.
"Ma..maaf sayaang..lihat kamu hampir polos begini, milikku udah ngerespon" ucap Noka gagap karena malu. Ia takut jika Rindu berfikiran buruk tentangnya yang dengan mudahnya on.
Namun ternyata ketakutan Noka itu tidak terjadi, malah Rindu tertawa.
"Hahahhaa, sejak kapan mas Noka jadi gugup begini. Aku memalingkan wajah karena memang belum terbiasa. Tapi jika kamu memberikan waktu untuk kita, bisa saja aku akan terbiasa dengan penampakan senjatamu yang on itu, Mas" sahut Rindu.
Noka pun tak menyangka istrinya yang lebih muda 2 tahun itu sudah benar benar dewasa.
"Ternyata kamu sudah dewasa juga adikku" goda Noka.
"Ya kan kamu ajarin, Mas" sahut Rindu dengan senyuman menyeringainya sambil melepaskan penutup aset kembar serta penutup bawah intinya.
Noka semakin menegang.
"Aku masuk ya" minta Rindu yang mulai masuk kedalam bathup yang sama dengan sang suami.
Mereka berhadapan.
Mereka saling pandang.
"Bisa kah kita melakukannya disini?" tanya Noka.
"Melakukan apa?" tanya Rindu yang belum ada bayangan jika akan melakukan hubungan suami istri di bathup. Yang ia pikirkan hanya berendam sebentar lalu mandi bersama dan kembali ke ranjang, barulah penyatuan dilakukan.
"Melakukan itu sayang. Melakukannya disini. Sepertinya malam pertama kita bisa diawali dengan penyatuan di dalam air hangat ini" terang Noka.
Rindu menajamkan pandangannya kearah sang suami.
"Beneran kamu mau ngelakuin nya disini mas? Gimana caranya? Tempatnya sesempit ini?" tanya Rindu penasaran dengan keinginan Noka.
Senyum tipis ditunjukkan Noka saat mendengar pertanyaan polos sang istri.
"Kalau kamu bersedia, aku akan menunjukkan posisi yang pas untuk kita bisa melakukan penyatuan disini sayang" sahut Noka.
Rindu pun tak bisa menolak keinginan pria dihadapannya ini yang sudah menjadi suaminya.
Ia mengangguk kan kepalanya. Tanda lampu hijau untuk Noka.
Pria itu mulai mendekatkan tubuh mereka berdua, ciuman pun dimulai. Decapan ciuman sepasang suami istri itu terdengar menggema di kamar mandi.
Noka membalikkan tubuh Rindu membelakanginya, lalu menciumi leher, pundak, hingga punggung sang istri sambil tangannya meremas aset kembar wanita itu lembut.
Suara de-sah-an Rindu mulai terdengar sexy di telinga Noka.
Sentuhan sang suami benar benar membuat Rindu seakan melayang ke angkasa penuh gairah dalam tubuhnya.
