NovelToon NovelToon
Mr. D

Mr. D

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:921
Nilai: 5
Nama Author: Nedl's

Menikah dengan pria yang bahkan belum pernah ia temui? Gila!

Ceira Putri Anggraini tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam semalam. Dari seorang gadis yatim piatu yang berjuang di tengah kemiskinan, kini ia menjadi istri dari Daniel Dartanto, pria berusia 30 tahun yang kaya, dingin, dan penuh misteri.

Pernikahan ini terjadi karena utang budi. Tapi bagi Daniel, Ceira hanyalah kewajiban.

Satu atap dengan pria yang nyaris tak tersentuh emosi, Ceira harus bertahan dari tatapan tajam, sikap dingin, dan rahasia besar yang disembunyikan seorang Daniel.

Namun, semakin lama ia mengenal Daniel, semakin banyak pertanyaan muncul.

Siapa sosok yang diam-diam Daniel kunjungi di rumah sakit?
Kenapa hatinya mulai berdebar di dekat pria yang awalnya ia benci?

Dan yang paling penting—sampai kapan ia bisa bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nedl's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Ceira si gadis Ceria

Suasana rumah terasa hangat dengan aroma masakan yang masih menguar dari dapur. Daniel baru saja pulang kerja, melepas jasnya dengan satu tangan sambil melangkah masuk ke ruang tamu. Di sana, ibunya, Gina, duduk santai di sofa sambil menyesap teh hangat. Begitu melihat putranya datang, senyum langsung merekah di wajahnya.

"Udah pulang nak. Gimana kerjaan kantor? Lancar?" Gina bertanya dengan nada lembut.

Daniel hanya mengangguk kecil dan duduk di seberang ibunya. Wajahnya masih serius seperti biasa, tapi ada sedikit kelelahan yang tersirat di sorot matanya.

Gina menghela napas dan meletakkan cangkir tehnya. "Tadi mama menghabiskan waktu dengan Ceira. Kamu tahu? Gadis itu begitu ceria, mama gak pernah tertawa sebanyak ini sebelumnya. Dia benar-benar bisa membuat suasana menjadi lebih hidup."

Daniel mendengar itu tanpa menunjukkan ekspresi. Walaupun baru bertemu Ceira dia bisa menebak jika gadis itu memang memiliki kepribadian yang ceria dan sedikit unik—gadis itu memang punya cara tersendiri untuk membawa kebahagiaan, bahkan di saat paling tidak terduga.

"Ma ... ada sesuatu yang ingin kubicarakan," ujar Daniel, akhirnya membuka suara. Dia sudah memikirkan hal ini sejak kemarin.

Gina mengangkat alis, seakan bisa menebak apa yang akan dikatakan putranya.

"Aku ingin pindah ke apartemen. Hanya aku dan Ceira."

Seketika senyuman di wajah Gina menghilang. Matanya menatap tajam ke arah Daniel, seakan berharap dia hanya bercanda. "Apa maksudmu, Nak? Kamu ingin meninggalkan rumah ini?"

Daniel mengangguk. "Aku sudah memikirkan ini. Akan lebih baik jika aku dan Ceira tinggal berdua."

Gina menggeleng, ekspresi wajahnya jelas menunjukkan ketidaksetujuannya. "Ayolah Daniel, rumah ini terlalu besar jika hanya mama yang tinggal di dalamnya. Mama sudah kehilangan Papa-mu, dan sekarang kamu ingin meninggalkan mama juga?"

Ada sedikit rasa bersalah di hati Daniel, tapi dia tetap teguh pada keputusannya. "Mama masih punya asisten rumah tangga. Lagipula, aku dan Ceira akan sering berkunjung. Jadi mama tenang saja."

"Engga Daniel. Mama gak setuju," tegas Gina. "Ceira juga masih muda. Bagaimana jika dia merasa gak nyaman tinggal sendirian dengan kamu? Apalagi kamu juga selalu sibuk sama kerjaan kamu, dia akan kesepian di apartemen sendiri. Kamu gak berpikir sejauh itu?"

Daniel menghela napas. "Aku sudah memutuskan, ma. Aku akan pindah dalam satu atau dua hari ini."

Gina menghela nafas panjang kemudian menatap putranya dalam diam. Ia tahu, jika Daniel sudah membuat keputusan, tak ada yang bisa mengubahnya. Persis seperti almarhum papanya.

...----------------...

Sementara itu, di dalam kamar, Ceira baru saja selesai mandi. Rambutnya yang masih sedikit basah jatuh berantakan di bahunya. Ia mengenakan hotpants dan kaos oversized hitam yang hampir menutupi seluruh celana pendeknya. Dengan nyaman, ia duduk di depan sofa sambil menonton acara lawak favoritnya. Tawanya meledak tanpa henti, membuat suasana kamar terasa jauh lebih hidup.

Saking asyiknya tertawa, ia tidak menyadari kehadiran Daniel yang berdiri di ambang pintu.

Daniel memperhatikan gadis itu dari jauh. Ada sesuatu dalam tawa Ceira yang membuat hatinya terasa hangat. Gadis itu telah melalui banyak hal dalam hidupnya, tapi tetap bisa tertawa sebahagia ini.

Ceira akhirnya menyadari keberadaan Daniel dan langsung membeku. "Eh hai?! Ehmm sejak kapan kamu di situ?!"

"Apa-apaan sih Ceira pertanyaannya," ucap Ceira dalam hati.

Daniel tidak menjawab. Tatapannya sempat turun ke arah hotpants yang dikenakan Ceira, tapi ia dengan cepat mengalihkan pandangannya. Ia berdehem pelan. "Aku mau mandi."

Ceira masih terkejut, tapi ia mengangguk canggung. Daniel masuk ke kamar mandi tanpa berkata lebih banyak. Begitu pintu kamar mandi tertutup, Ceira langsung menepuk pipinya sendiri. "Ya ampun, Ceira! Kenapa jadi awkward begini sih?!"

Beberapa saat kemudian, Daniel keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya. Rambutnya masih sedikit basah, dan kaos putih yang ia kenakan menempel sempurna di tubuhnya. Ceira menelan ludah dan buru-buru mengalihkan pandangan.

"Kita akan pindah ke apartemen dalam satu atau dua hari ini," ucap Daniel tiba-tiba.

Ceira yang sedang merapikan rambutnya langsung menoleh kaget. "Hah? Pindah? Ke mana?"

"Ke apartemenku. Aku tidak ingin tinggal di sini terlalu lama."

Ceira membeku. Otaknya langsung traveling ke segala kemungkinan yang bisa terjadi. Tinggal berdua dengan Daniel? Tanpa ada orang lain? Oh tidak! Bagaimana jika pria itu tiba-tiba aneh-aneh?!

Ceira memeluk bantalnya erat-erat. "T-tapi, kenapa harus pindah? Bukannya di sini sudah nyaman?"

Daniel menatapnya sekilas. "Aku lebih nyaman di apartemenku. Dan kamu harus ikut."

Ceira langsung lemas. Oh tidak, ini masalah baru!

...----------------...

Di sisi lain, seorang wanita paruh baya baru saja turun dari pesawat. Ia mengenakan kacamata hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Seorang pria yang merupakan asistennya segera menghampirinya dan membawa koper miliknya.

"Bagaimana keadaannya?" tanyanya dengan suara tenang.

"Seperti biasanya, tidak ada perubahan."

Wanita itu menghela, "Lalu dia?" seolah mengerti maksud sang majikan pria itu langsung menunjukkan sebuah foto. "Seperti yang Anda duga, dia sudah menikah."

Sembari mengembalikan foto itu, wanita itu menyunggingkan senyum tipis. "Menikah, ya?"

Ia melangkah melewati beberapa petugas bandara dengan anggun, lalu berhenti sejenak saat matanya menangkap sebuah poster besar di salah satu dinding bandara. Dalam poster itu, wajah Daniel terpampang jelas bersama rekan bisnisnya.

Wanita itu menatap poster itu dengan ekspresi sulit ditebak. Lalu, ia menghela napas dan tersenyum sinis.

"Sepertinya aku harus segera menemui anak itu. Banyak hal yang harus dibereskan."

Ia melangkah pergi dengan angkuhnya, meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Siapakah wanita ini? Dan apa hubungannya dengan Daniel?

Bersambung...

1
seftiningseh@gmail.com
menurut aku novel nya bagus bgt aju aika bgt sama prolog nya bikin penasaran dan dari Simpsons nya juga bikin penasaran bgt
maka nya aku baru baca prolog nya

oh ya kak jangan lupa baca novel aju judul nya Istri kecil tuan mafia
Lalaluna: terimakasih kak, okaiii siap kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!