NovelToon NovelToon
Gadis Munafik Milik Elang

Gadis Munafik Milik Elang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: santi.santi

Arabella adalah gadis yang selalu mendapat julukan gadis apatis, gadis batu, gadis sombong, gadis angkuh dan masih banyak lagi julukan yang melekat padanya karena sikapnya yang antipati, dingin dan acuh tak acuh pada apapun disekitarnya.
Karena sikapnya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjauh dan membencinya bahkan banyak yang mencacinya. Hal itu pula yang membuat seorang Elang Bahuwirya sangat membencinya.

Lalu apa jadinya jika Bella menjadikan sikapnya itu hanya sebagai topeng belaka. Topeng yang ia gunakan untuk menutupi segala luka di hatinya.

Dan bagaimana permainan takdir akan membawa Elang yang sangat membenci Bella malah saling terikat sebuah benang merah karena jebakan dari Bella.

"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" ~Elang~


"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" ~Arab

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Elang berdiri di bawah guyuran air dingin, dia harus menidurkan sesuatu yang sudah menegang di bawah sana. Elang memilih mandi di kamar tamu, karena tidak mau Bella sampai tau jika sudah berhasil membangunkan libidonya.

"Kenapa aku bisa terlena seperti itu!! Bagaimanapun aku ini pria normal s*alan!! Ku akui bakat j*langmu Ara!!" Elang mengusap kasar rambutnya menahan gejolak di dalam tubuhnya. Mungkin malam ini ia tidak akan kembali ke kamarnya. Elang takut tidak bisa menahannya jika kembali melihat Bella. Terlebih lagi Bella adalah istri sah yang halal di sentuh olehnya.

***

Elang kembali ke kamarnya saat hari masih gelap. Ia tak mau Nadia melihatnya keluar dari kamar tamu. Nanti pasti akan panjang urusannya.

"S*alan!!" Umpat Elang ketika baru masuk ke dalam kamar. Matanya langsung tertuju ke ranjang. Dan apa yang Elang lihat di pagi buta seperti ini?

Bella masih tertidur pulas dengan posisi miring. Istri Elang itu memakai kemeja putih milik Elang yang hanya menutupi tubuh indahnya hingga pangkal paha saja.

Elang menarik selimut yang tersibak untuk menutupi tubuh yang putih mulus itu. Ia tidak mau membangunkan sesuatu yang tadi malam sudah ia tidurkan dengan susah payah. Elang merebahkan dirinya di sofa, masih ada sekitar satu jam lagi untuk bersiap ke kantor.

Alarm di ponsel Bella berbunyi, membuat sang empunya terusik dari tidur cantiknya. Bella menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, meregangkan ototnya sebelum mengambil posisi duduk dengan kaki menapak di lantai.

Bella masih mengumpulkan nyawanya, tapi pandangannya tertuju pada sosok tampan berkulit putih yang tertidur di sofa. Bella heran karena tidak mendengar Elang kembali ke kamar sejak meninggalkannya tadi malam. Bella tersenyum tipis mengingat wajah Elang yang merah padam setelah ia menggodanya.

***

"Pagi Bunda" Bella mendekati Nadia yang sedang menyiapkan bahan untuk membuat sarapan.

"Pagi sayang, kok bangunnya pagi banget kenapa?"

"Nggak papa kok. Bella aja ya yang masak, Bunda mau masak nasi uduk kan?" Nadia tersenyum melihat Bella yang banyak bicara seperti ini. Tapi Bella hanya menunjukkan itu kepada Nadia saja.

"Iya, ya udah bunda mandi dulu kalau gitu. Nanti kalau butuh apa-apa panggil Bi Wati saja ya?"

"Iya Bunda"

-

"Sudah selesai sayang?" Nadia kembali lagi ke dapur setelah selesai membersihkan dirinya.

"Sudah Bunda"

"Kamu mandi saja dulu sekalian bangunkan Elang, biar Bunda yang siapkan di meja makan"

"Iya Bunda" Bella kembali ke kamarnya, melihat Elang masih dama tidurnya Bella memilih mandi terlebih dahulu.

Bella belum membawa bajunya ke rumah Elang, jadi dari tadi malam ia memakai kemeja Elang tanpa meminta izin dari pemiliknya terlebih dahulu.

Bella mendekati Elang, memencet hidung mancung itu hinga Elang kelabakan kehabisan napas.

"Kau ingin memb*nuhku??" Elang membentak Bella tepat di depan wajahnya.

"Bunda ingin aku membangunkan mu" Jawab Bella.

"Tapi tidak seperti itu caranya!!" Geram Elang.

"Lalu kau ingin aku menciumi mu seperti ta_"

"Berisik!! Minggir!!" Elang beranjak dari sofa meniggalkan Bella. Elang tau Bella sengaja mengingatkannya tentang semalam. Niat Elang hanya untuk memancing emosi Bella tapi malah dirinya sendiri yang terkena batunya.

Elang turun dari kamarnya sudah rapih dan tampan dengan setelan jasnya. Bella sempat melirik sekilas namun kembali beralih ke makanan didepannya.

Elang duduk di samping Bella dia diam saja saat Bella mengambilkan nasi dan lauk untuknya. Elang berpikir jika Bella juga menghindari omelan Nadia jika tidak melayani Elang.

Elang mulai menyuapkan nasi ke mulutnya. Elang berhenti sejenak lalu kembali mengunyah makanannya.

"Kenapa Lang? Nggak enak?" Nadia ternyata memperhatikan putranya dari tadi.

"Enak kok Bun, cuma rasanya agak beda aja. Tapi ini enak banget" Elang menghabiskan nasi di piringnya tanpa sisa.

"Bunda, Bella pulang dulu" Bella mencium tangan Nadia lalu pergi ke rumahnya untuk berganti baju dan bersiap ke kantor.

"Iya kamu hati-hati ya"

"Iya Bunda" Bella mengambil tasnya lalu beranjak pergi.

"Bella!!" Nadia menahan kepergian Bella.

"Kamu ngga pamit sama suami kamu?" Nadia menatap Bella intens. Mau tak mau Bella menuruti kata Nadia.

Elang tersenyum miring melihat Bella tak bisa berkutik.

"Macan betina cuma bisa jinak sama Bunda" Batin Elang.

Dengan malas Bella mendekati Elang, meraih tangan berotot itu lalu mencium punggung tangan Elang untuk pertama kalinya. Elang merasakan hatinya berdesir saat bibir Bella menyentuh permukaan kulit tangannya. Wajah Elang yang tadinya penuh senyum licik kini berubah seketika.

"Bella berangkat dulu Kak Elang" Ucap Bella dingin.

"Iya, hati-hati" Balas Elang.

"Kak Elang? Sudah jarang sekali aku mendengarnya" Lagi-lagi elang hanya bisa membatin.

***

Sudah mendekati jam makan siang tapi Elang masih sibuk dengan berkas-berkasnya. Banyak pekerjaannya yang di kejar deadline. Menjadi bos bukan berati bersantai, tapi justru pekerjaannya semakin banyak.

"Hay bro!!" Suara menggelegar Rayan berhasil mengalihkan perhatian Elang.

"Ngapain siang-siang kesini!!" Elang kembali ke pekerjaannya.

"Mau ketemu pujaan hati gue, kita mau makan siang bareng" Rayan cengengesan tak jelas.

"Ngaco lo, cari target jangan disini!!" Ketus Elang.

"Eitttsss kalau yang ini bukan target biasa. Kali ini lebih menantang, karena ini bini orang"

"G*la lo dasar playboy!!" Maki Elang kepada sahabatnya itu.

"Bella udah janji mau nemenin gue makan siang, karena kemarin gue udah bantu dia cari lokasi buat buka resto. Sorry ya tadi malem gue balikin bini lo kemalaman?" Ucap Rayan lagi-lagi menjelaskan kenapa mereka bisa pulang berdua tanpa Elang minta, seperti saat mobil Bella mogok.

"Buka resto?"

"Iya, gue bantu dia cari lokasi yang cocok dan tadi malem langsung nemu yang pas gitu. Jadi kelamaan deh pulangnya" Lagi-lagi Elang salah sangka sama Bella. Sudah terlanjur hinaan ia keluarkan kepada Bella. Tapi yang elang heran kenapa Bella tidak pernah membantahnya.

"Apa yang Bella inginkan sebenarnya. Kenapa dia tidka pernah membantah jika yang aku tuduhkan tidak benar?" Elang bertanya-tanya dalam hatinya.

"Mau makan siang dimana lo? Sama Marisa?" Tanya Rayan.

"Gue nggak tau!!" Elang masih belum memikirkan perutnya karena lebih mementingkan pekerjaannya.

"Eh nih gue serius ya, kenapa Bella dan Marisa bisa satu kantor gini. Gimana tanggapan semua orang. Pasti kalau tau Bella itu bini lo, wah di hujat pasti"

"Tapi kayanya mereka nggak tau tentang Bella. Karena waktu gue nikah cuma beberapa orang kantor aja yang datang terus Bella pakai make up jadi mereka pasti nggak sadar" Elang membenarkan ucapan Rayan. Bella pasti akan di cibir semua karyawannya jika tau dia lah penyebab gagalnya pernikahan bos di perusahaan mereka.

"Eh gue turun ya, Bella udah nunggu di bawah" Rayan pergi meninggalkan Elang.

Tak lama kemudian Rayan sudah menghampiri Bella di loby. Tak beda dari Marisa kecantikan Bella mampu menarik perhatian semua orang di perusahaan Elang. Baru sehari kedatangan Bella ke kantor Elang, tapi kecantikan Bella sudah menjadi buah bibir di mana-mana.

"Hay, maaf ya nunggu lama" Rayan sedikit terengah-engah karena berlari dari lift menuju loby.

"Nggak papa, belum lama kok" Jawab Bella.

"Ya udah yuk"

"Tunggu!!" Elang muncul dari belakang bersama Marisa.

"Kita ikut!!" Ucap Elang memaksa.

"Ya elah ganggu aja lo. Berdua aja sama Marisa kenapa sih" Rayan kesal karena Elang pasti mengganggu makan siangnya dengan Bella.

"Udah ayo berangkat keburu habis jam istirahatnya" Elang menarik Rayan untuk

mengikutinya.

-

Elang menatap malas ikan bakar di depannya. Jika tau mereka akan makan di sini lebih baik Elang tidak ikut.

"Kok nggak si makan Lang?" Marisa melihat Elang yang hanya memandangi ikan bakar di depannya. Sementara Rayan masih asik dengan ikan bakar kesukaannya itu tanpa mempedulikan Elang.

Bella menatap datar ke arah Elang.

"Buiihhh" Bella mengusap mulutnya dengan tisu.

"Pahit banget rasanya. Nggak di makan kan ikannya? Tukar dong!!" Bella menukar piring berisi ikan bakar milik elang dengan piringnya.

"Bella, kamu bisa pesan lagi. Kalau itu nggak enak ngapain ditukar milik Elang. Elang juga belum makan loh!!" Marisa memprotes sikap Bella yang menurutnya kurang ajar.

Bella tak menggubris ocehan Marisa. Ia malah mulai asik dengan ikan bakar dengan sambal terasi yang pedas kesukaannya.

"Lang aku pesan lagi ya, yang ini ngga usah di makan, udah hancur juga bentuknya" Elang menahan tangan Marisa yang akan menyingkirkan piringnya.

"Tidak perlu Marisa, ini saja sudah cukup" Elang mulai memakan ikan dari Bella tanpa protes tanpa cacian seperti biasanya. Hal itu tentu saja membuat Marisa heran karena Elang termasuk orang yang sangat memperhatikan kebersihan makananya. Apalagi ini makanan sisa dari Bella.

-

-

-

-

Happy reading😘

1
Sakinah Amalia
Luar biasa
Sakinah Amalia
baru mo baca ni thor.
santi.santi
habis ini mampir si KARMA ya.. di jamin nangis bombai
Dar Nie Nik
bikin mewek thor
Titin Andien
ih dasar oon elang nanya Marisa jelas Marisa ga bakalan bilang laah
Titin Andien
wkwk bela good
Titin Andien
jdi penasaran kapan ketauan kelakuan Marisa dan mamahnya sam elang
Titin Andien
aku suka klau cerita ceweknya tangguh tak mudah di tindas hayuuu lanjutt
Titin Andien
lanjut
Titin Andien
masih menyimak jdi bingung Thor kasih judul di tiap bab nya dong🙏🥰
maria handayani
/Grin/
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳
Ummu Faliha
Luar biasa
Beauty JK
😍
S yaquila
padahal tinggal di rekam aja pas si Mirna ngajak ngomong setidaknya kan bisa buat bongkar sdikit
Artasiah Artasiah
makasih thor,ceritanya bagus🤗
Mimi Azizah
sudah mulai rasa ya Elang.....
🌹⚘🌹⚘🌹⚘🌹⚘
Mimi Azizah
Waduh Bella
Dag dig dug Elangnya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mimi Azizah
Bonda penasaran dengan Si Bella
🥰
Mimi Azizah
Salam kenal dari tetangga 🇲🇾
Terima kasih author utk hasik karyanya
🌹⚘🌹⚘🌹⚘🌹⚘🌹⚘
santi.santi: thank youuu love youuu😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!