19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Kasmaran
Senyuman manis mengembang menghiasi wajah tampan lelaki itu. Sepanjang perjalanan menuju tempat Cafe miliknya, Adam.
Notabene adalah seorang Casanova menjadi meleleh hanya sebuah senyuman tipis dari seorang wanita. Biasanya ia lah yang membuat patah hati nya para wanita.
Biasanya ia dipuja-puja dan di kejar-kejar, namun sekarang ini ia yang bersusah-susah menunggu lama di parkiran mobil. Membawakan makanan sebagai modus pedekate.
"Cerah benar, si bos. Lihatlah pastinya semalaman dapat bening. " Bisik sang karyawan A menggunjing atasannya.
"Pastinya. Mungkin ini lebih dari biasanya. Ck. Enaknya jadi orang kaya." Sahut Karyawan B.
Mereka bergunjing sambil merapikan cafe yang baru di buka. Keduanya secara berbisik-bisik bergunjing. Namun tak ada yang tahu jika cctv nya yang disana adalah cctv modern yang ada visual juga audio nya yang jelas.
Adam pura-pura tidak tahu jika karyawan nya suka menggunjingkan dirinya. Dia selalu santai-santai saja seolah tak mau tahu tentang keadaan sekitarnya.
Namun ia sangat peduli terhadap karyawannya dan loyal terhadap mereka yang membutuhkan. Namun ia tak memaafkan jika ada yang memanfaatkan peluang dan kepercayaan nya.
"Ketemuan di tempat biasa." Note pesan di aplikasinya terbaca dari Afrizal. Dahi Adam berkerut mengingat atensi Afrizal yang jarang hangout bersama.
"Bro kelihatan seperti ada masalah dengan si tuan muda. " Kata si penelepon.
Adam hanya mengangguk lalu ia teringat jika ia sedang menerima telepon bukan berhadapan dengan teman kumpul nya.
"Apa dia bicara sesuatu sebelum mengajak kumpul?" Ganti Adam bertanya balik.
"Mhm. No, tak ada. Jelas ini bukan tentang bisnis pasti tentang wanita." Sahut sang penelepon.
"Ok. Kita ketemu di sana jam biasa?" Adam bertanya memastikan bahwa ia tak salah. Dan di jawab dengan deheman. Telepon diputuskan sepihak.
Adam menekuni nota bon-bon belanja memastikan balance antara pembelian dan penjualan. Serta dikurangi gaji karyawan dan perawatan cafe.
Setelah balance mengetahui semuanya ia pun meninggalkan nya. Mengunjungi ke tempat yang lainnya. Cafe owner tak cuma satu namun di beberapa titik di penjuru kota.
Berikut juga termasuk tempat hiburan malam nya. Musik menggema di penjuru ruangan Adam menyapa rekannya menyalami ala para lelaki. Minuman sudah berjajar di meja juga para gadis-gadis cantik **** setengah telanjang karena minimnya pakainya.
Afrizal duduk bersama wanita cantik bergelayutan manja. Menuangkan minuman nya sesekali sang wanita menciumi leher lelaki itu.
Dan meninggalkan Kiss mark banyak di sepanjang lehernya Afrizal. Sedangkan lelaki itu terkekeh kecil sambil meraba dada dan intim wanita itu. Wanita itu merem melek merasakan kenikmatan digoda Afrizal.
Pandangan sinis menatap wanita yang mendekapnya erat, "Thomas, kau tuntaskan saja. " Titah Afrizal. Adam yang baru datang hanya melongo mendengar perintah sompral nya.
"Sudahlah. Biar sama aku, yuk short time saja." Wanita itu langsung diseret Dante menuju keluar dari ruangan itu.
Wajah wanita penghibur itu sudah memerah menahan hasratnya. "Kau gila bisa-bisanya mengocoknya di sini. Jadi ***** kan, kenapa kau tak melakukannya." Balik Adam mengomelinya.
"Ogah. Aku ilfil jika main sembarangan lobang. Aku hanya ingin sama dia. Tapi dia mengacuhkan aku. Dia tak cemburu jika aku tak pulang."
"Padahal aku benci, marah rasanya jika dia bersama dengan mereka. Padahal mereka hanya rekan setimnya." Afrizal mengomelinya, Adam dan yang lain hanya saling pandang.
"Fix Afrizal sedang kasmaran. Dan ceweknya type cewek yang cuek namun banyak pesona." Batin Adam.
"Enggak mungkin cewek biasa. Pasti kharisma nya sangat kuat, sehingga membuat dia mabuk-mabukan bahkan sampai mengganggu cewek bayaran." Thomas mengacungkan gelasnya karena lelaki itu juga kuat minum.
Adam masih memperhatikan Afrizal yang mengoceh tak karuan sambil geleng-geleng kepala. Dia penasaran dengan siapa wanita yang berhasil memikat hati temannya.
Secara lelaki itu memilih pasangannya selain itu sangat dingin sulit dijangkau oleh wanita pemburu harta. Karena ia tak segan-segan untuk mematahkan semangat dan akal para wanita yang mengejar sugar Daddy.
Menjelang pagi Afrizal pulang di antar Thomas, kala itu Andita berjalan turun menuju keluar rumah di pintu masuk utama mereka berpapasan. "Maafkan saya dia minta di antar kemari, aku kira ini salah satu koleksi rumah nya."
"Apa aku salah tempat? Ini jl. Delima no.345? Komplek perumahan Puspa indah? ":Tanya nya pada Andita yang terpaku menatap keduanya.
Thomas merasa segan karena di hadapannya seorang wanita dengan mengenakan lencana juga senpi di lengannya. Jaket itu ditenteng di tangan kirinya. T shirt melambangkan kesatuannya tercetak jelas di dada nya.
" Mhm. Benar kamu tak salah. Tolong bawa dia ke atas, aku bangunin maid dulu. aku terburu buru, maaf merepotkan mu."
"Aku ada tugas dadakan, sebenarnya bukan. Hanya suratnya keluar tadi sore. Setelah keputusan nya dinyatakan kami mengurusi segala sesuatu nya." Jawab Andita.
Thomas segera berlalu menuju ke ruang yang dimaksudkan Andita, meletakkan Afrizal di ranjangnya yang besar. Thomas menatapnya sekilas lalu pandangan mata menatap fotonya Afrizal dan Andita di dinding kamar tepat di atas peraduannya.
Andita mengotak-atik ponselnya, " Pak, membangunkan mu. Tolong urus tuan. Ada tamu juga rekannya, siapkan kamar tamu juga hidangan untuk mereka besok pagi."
" Dan buatkan air lemon dan air putih untuk meredakan mabuk nya. Maaf, aku ada dinas. Mungkin besuk sore aku pulang. Bilang ke Tuan ya, aku juga akan kirimkan SMS nya." Andita menjelaskan tentang keadaan nya sambil berjalan menuju motor matic nya.
Ia mengenakan jaket panjang nya dan memacunya ke jalanan sepi. Jika urusan penting mengenai pekerjaan Andita tak pernah setengah-setengah dalam mengerjakannya.
Masalahnya dengan Afrizal ada di deretan yang kesekian. Wanita itu sudah berusaha untuk tidak melibatkan perasaan nya dalam berhubungan dengan lelaki itu.
Thomas masih terjaga di kamarnya, setelah meletakkan Afrizal di kamarnya muncul maid yang dikatakan oleh Andita. Membantu mengurusi Afrizal yang mabuk.
Thomas di antar ke kamar tamu dan di ambil kan bathrob juga ada baju ganti yang di sediakan oleh maid. Afrizal langsung melesat ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kemudian hanya mengenakan bathrob ia tiduran di ranjang. Memikirkan Andita yang berpapasan dengan nya beberapa waktu lalu.
"Siapakah dia? Hubungan mereka seperti nya suami istri, tapi mengapa seolah tak melihatnya. "
"Seolah itu hal biasa, jika Istrinya mengapa dia begitu datar saja seolah hanya hubungan biasa bukan seperti itu."
"Tapi keduanya juga tak bicara. Aku tak percaya jika Afrizal menikah. Apakah dia menikah diam-diam? Dan tak bisa mengendalikan istrinya?"
"Wanita itu terlihat lembut namun kalimat nya termasuk kata-kata tajam. " Batin Thomas masih bertanya namun kantuknya menjemputnya tak lama ia terbuai dalam mimpi nya.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin