Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Kakakmu

Setelah acara resepsi pernikahannya, Dayu mengajak Tika untuk segera masuk kedalam kamar.

"Mas kamu sedang mikir apa sih? Ini malam pertama kita Mas" ucap Tika dengan nada jengkel.

Dayu yang masih melamun sampai tidak menyadari jika Istrinya mengajak bicara.

Tika yang marah dengan Dayu langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Kenapa Kak Salman mau menikah dengan Ela? Apakah mereka juga mengkhianati aku?" gumam Dayu yang masih tidak percaya jika mantan istrinya menikah dengan Kakak Tirinya.

Hampir setengah jam ia duduk melamun sampai tidak sadar jika Istrinya sudah keluar dari kamar mandi.

Tika yang tidak mengenakan sehelai apapun langsung memeluk tubuh Dayu agar tidak melamun lagi.

Ia sebenarnya tahu kalau suaminya sedang memikirkan mantan istrinya yang ternyata sudah menikah dengan Salman.

"Lupakan Ela karena sudah ada aku disini. Aku janji akan membahagiakan Mas Dayu" ucap Tika sambil mencium bibir suaminya.

Dayu yang mulai tergoda oleh istrinya akhirnya melepaskan pakaiannya dan segera ia melakukan ritual olahraga.

Disaat sedang melakukan ritual olahraga bersama tiba-tiba bayangan Ela muncul dan ia langsung menghentikan ritual itu.

"Kamu kenapa Mas?" tanya Tika dengan wajah yang penuh dengan tanda tanya karena tidak seperti biasanya Dayu yang tiba-tiba menghentikan ritual olahraga.

Tika tidak mau jika suaminya masih memikirkan Ela dan ia kembali merayu Dayu agar mau kembali melakukan ritual olahraga bersama.

Dayu langsung bangkit dari tempat tidurnya dan ia meminta Tika untuk segera istirahat.

"Maafkan aku sayang, aku mandi dulu" ucap Dayu yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Baru kali ini Dayu membayangkan kalau dirinya sedang melakukan ritual olahraga bersama Ela.

"Aku bodoh sekali karena tidak pernah menyentuhnya" ucap Dayu dalam hati yang memang tidak pernah menyentuh Ela selama 2 tahun pernikahan mereka.

Dayu memutuskan untuk berendam di dalam bathtub sampai akhirnya ia ketiduran di dalam sana.

Keesokan paginya

Ela membuka matanya dan melihat suaminya yang masih tertidur pulas dengan posisi masih memeluk erat tubuh istrinya.

Ia melihat hidung mancung dan bibir berwarna merah muda milik suaminya yang sangat tampan seperti pemain film india.

"Selamat pagi sayangku, apakah aku sangat tampan sampai kamu tidak mengedipkan mata?" Salman mengetahui jika istrinya dari tadi menatapnya.

Sulfi langsung menundukkan wajahnya karena malu dengan suaminya yang tahu apa yang dilakukannya tadi.

"Tidak usah malu sayang, kamu berhak menatap wajahku selama yang kamu inginkan dan kamu juga boleh meminta ritual olahraga sekarang" ucap Salman.

Ela yang mendengar perkataan suaminya langsung mendongakkan wajahnya.

"Apakah kamu mau melakukannya sekarang?" tanya Salman yang meminta ijin terlebih dahulu kepada istrinya.

Ela tidak bisa menolak ajakan suaminya karena ia juga ingin melakukan ritual olahraga bersama suaminya.

Setelah mendapat lampu hijau dari istrinya, Salman langsung membopong tubuh istrinya dan mengajak untuk melakukan ritual olahraga bersama di dalam kamar mandi.

"Apakah kakimu masih sakit?" tanya Salman.

"Sudah tidak Mas" jawab Ela.

Salman meminta istrinya untuk menunggu sebentar karena ia harus membuka kran air hangat untuk mereka berdua berendam bersama.

Sambil menunggu airnya penuh, tangan Salman bermain-main di tangan dan tubuh istrinya.

Setelah airnya sudah terisi penuh, Salman mengajak istrinya untuk masuk kedalam bathtub.

Sebelum melakukan ritual olahraga, Salman melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan memberikan ciuman khasnya.

Sulfi sudah mulai terbiasa saat suaminya memberikan ciuman kepada dirinya.

"Sayang apakah kamu sudah mulai mencintaiku?" tanya Salman.

"Tentu saja aku mencintaimu Mas" jawab Ela.

Mendengar jawaban dari istrinya, Salman langsung melakukan ritual olahraga.

Salman merasa beruntung mempunyai istri seperti Ela.

Suara ambigu mereka terdengar jelas di dalam kamar mandi sampai membuat Salman semakin panas.

Sudah hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga bersama.

Melihat istrinya yang kelelahan, Salman langsung membopong tubuh Ela dan membawanya ke atas tempat tidur.

"Istirahatlah dulu, mas akan meminta Bi Ningsih untuk membuat sarapan. Sayang mau apa?" tanya Salman.

"Aku ingin makan nasi kuning di pasar" jawab Ela dengan nada manja.

Salman tersenyum tipis saat mendengar keinginan istrinya dan ia meminta istrinya untuk beristirahat sebentar. Ia tidak mau jika Ela malah kelelahan di pasar.

Kemudian Ela memejamkan matanya sambil menggenggam erat tangan suaminya agar tidak pergi kemana-mana. Dan dalam hitungan menit Ela langsung tertidur pulas.

Salman melepaskan tangannya dari genggaman istrinya dan ia segera keluar untuk mencari Bi Ningsih agar membuatkan susu coklat kesukaan Ela.

Mendengar perintah dari Salman, Bi Ningsih langsung membuatkan susu coklat untuk Ela.

Salman masuk ke dalam ruangan kerjanya dan ia membuka laptopnya untuk melihat email yang dikirim oleh beberapa kliennya.

Disaat sedang membaca email, Salman dikejutkan dengan kedatangan istrinya yang merengek karena Salman tidak menemaninya tidur.

Ela langsung berjalan menghampiri suaminya dan meminta pangku.

"Sayang kalau kamu seperti ini, jangan salahkan Mas kalau ingin berolahraga lagi" ucap Salman.

Salman melirik ke arah istrinya yang ternyata sudah tertidur pulas di atas pangkuannya.

Ia pun menepuk-nepuk punggung istrinya sambil yang sekarang sangat manja sekali.

"Aku janji akan selalu menjaga dan membahagiakanmu sayang" ucap Salam.

Melihat istrinya yang sudah kembali tidur, Salman langsung membopong dan membawa ke kamarnya yang dulu dimana kamar itu terletak di samping ruang kerjanya.

Salman melihat Bi Ningsih yang membawa susu coklat dan memintanya untuk menaruh di ruang makan.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi dan Ela baru saja membuka matanya.

Ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan mencari keberadaan suaminya.

Bi Ningsih yang melihat Ela sudah bangun langsung memanggilnya dan menyuruhnya untuk meminum susu coklat yang baru saja ia buat lagi.

"Mas Salman kemana Bi?" tanya Ela sambil menikmati susu coklatnya.

"Tuan Salman sudah berangkat bekerja dan ini titipan dari Tuan Salman untuk Nyonya "

Ela membuka bungkusan itu dan melihat nasi kuning yang diinginkannya tadi.

selamat menikmati nasi kuning

Ela tersenyum tipis saat melihat tulisan suaminya yang ada di atas bungkusan itu.

Kemudian Ela menikmati sarapannya sampai tiba-tiba bel rumahnya berbunyi.

"Biar saya saja yang membukanya" ucap Bi Ningsih yang langsung berjalan menuju ke pintu rumah.

Bi Ningsih melihat seorang lelaki yang sedang berdiri mencari keberadaan Salman.

"Tuan Salman sudah berangkat kerja" jawab Bi Ningsih yang tidak tahu jika yang datang adalah Dayu.

Dayu meminta Bi Ningsih untuk memanggilkan Ela karena ia ingin bertemu dengannya.

Bi Ningsih langsung menjawab kalau Ela juga ikut ke perusahaan bersama dengan Salman.

Sebelum berangkat ke perusahaan, Salman meminta Bi Ningsih untuk tidak memperbolehkan tamu untuk masuk kedalam rumahnya.

Bi Ningsih segera menutup pintu dan ia langsung menuju ke ruang makan.

"Nyonya jangan bicara dulu karena ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap Bi Ningsih.

Ela sudah bisa menebak kalau Dayu yang akan mencarinya.

Setelah selesai makan, Ela kembali masuk kedalam kamarnya dan segera ia menghubungi suaminya untuk memberitahukan kalau Dayu baru saja datang ke rumah.