NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ji-hyeon Meninggal?

Aisyah terus terbayang-bayang oleh perkataan terakhir Ji-hyeon yang mengatakan jika Ia mencintainya.

“Aku harus berbuat apa saat ini? Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya, tapi rasa gengsi juga sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi gengsiku daripada Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Ahh! Kenapa harus ada gengsi di dunia ini sih?” tanya Aisyah kesal.

Aisyah berusaha melawan gengsi di hatinya, namun tetap tidak bisa, alhasil Aisyah bertahan dengan rasa khawatirnya pada Ji-hyeon.

Aisyah yang merasa lapar pun ke luar kamar untuk mengambil makanan.

Aisyah makan dengan pikiran dan hati yang berkecamuk antara rasa khawatirnya dan rasa gengsinya yang sedalam lautan itu.

Aisyah kembali mendapatkan penglihatan jika warga kini telah berhasil menemukan Ji-hyeon yang tak sadarkan diri.

Kalung yang tadi Ji-hyeon pegang terjatuh di dedaunan, dan ditemukan oleh warga setempat.

“Mayat siapa ini?” tanya salah satu warga.

Mereka memeriksa denyut nadi Ji-hyeon dan ternyata Ji-hyeon masih hidup.

“Masih hidup orangnya, ayok Kita bawa ke rumah sakit!” ajak salah satu warga dan Mereka bergotong royong mengangkat tubuh Ji-hyeon, namun salah satu warga tersandung sesuatu.

“Kalung? Apa ini kalung Dia? Tapi letak kalung ini tidak jauh dari Dia, aku bawa saja kalungnya, kasihan Dia kalau nanti sadar dan mencari kalungnya namun kalungnya tidak ada,” Dia membawa kalung Ji-hyeon dan menyusul yang lain.

Ji-hyeon segera mendapatkan penanganan medis oleh dokter di rumah sakit terdekat.

“Sebaiknya Bapak urus dulu administrasinya, sembari menunggu kabar pasien,” ucap salah satu suster.

“Penanggungjawab Dia siapa ? Ada yang mau jadi penanggungjawab Dia? Soalnya Dia gak ada identitas apapun, cuma ada kalung ini,” ucap warga yang menemukan kalung Ji-hyeon.

“Gimana kalau Kita lapor polisi saja, barangkali Dia korban pencurian kendaraan bermotor, di kampung Kita kan lagi banyak kasus pencurian kendaraan bermotor,” ucap salah satu warga.

Mereka pergi ke kantor polisi dan hanya menyisakan satu orang yaitu seorang Pria yang tadi menemukan kalung Ji-hyeon.

Ji-hyeon melihat tubuhnya sedang dioperasi oleh tenaga medis.

“Itu aku? Aku kenapa?” tanya Ji-hyeon yang nampak kebingungan karena bisa melihat tubuhnya sendiri yang sedang dioperasi oleh tenaga medis.

Ji-hyeon ke luar dari ruang operasi dan mencari seseorang untuk Ia tanyakan, mengapa bisa Ia melihat tubuhnya sendiri yang sedang dioperasi oleh tenaga medis.

“Hai,” panggil Ji-hyeon menghampiri Pria yang memegang kalungnya.

“Siapa ya Mas?” tanya Pria itu.

“Kamu siapa? Mengapa Kamu memegang kalung milikku, berikan kalung itu padaku, itu milikku!” Ji-hyeon berusaha mengambil kalungnya, namun malah membuat Pria itu lari ketakutan.

“Ada apa sebenarnya? Aku hanya meminta kalungku saja kok! Memangnya apa yang salah dariku? ...”

“... Mengapa Dia sampai lari ketakutan kayak gitu melihatku, memangnya aku setan apa? Kan aku bukan setan, aku manusia, tapi kenapa Dia lari ya? ...”

“... Apa sebenarnya aku sudah mati? tapi aku merasa kalau aku baik-baik saja. Tubuhku ada di ruang operasi, berarti telah terjadi sesuatu padaku ...”

“... Oh iya, tadi seingatku itu kalau aku mau pergi ke tempat kerja, tapi kenapa aku malah dilarikan ke rumah sakit? Oh iya, motor dan tas ku mana? Mengapa aku tidak membawa motor dan tas? Apa aku kemalingan?

“... tapi mungkin saja, mengingat tubuhku yang ada di sana, dan juga kalungku yang berada di tangan Pria asing. Jika memang benar kalau aku kemalingan, aku harus mencari tas dan motorku, di sana ada handphone, laptop, dan flashdisk yang berisi banyak sekali foto kenangan ku dan Aisyah ...”

“... Aku tidak boleh mati di sini, aku harus tetap hidup untuk Aisyah. Aku tahu, jika saat ini, Aisyah telah memiliki seorang kekasih, tapi aku mencintainya. Kata orang “tidak ada kata terlambat,” itu sebabnya aku merantau ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan yang layak, agar aku bisa melamar Aisyah ...”

“... Semoga saja, aku tidak datang terlambat untuk bisa melamarnya. Mungkin Aisyah berpikir, jika selama ini, aku sudah melupakannya, tapi kenyataannya, namanya masih saja menjadi topik utama yang ada di hati dan pikiran ku ...”

“... Aku sengaja menjaga jarak dengan Asiyah, karena aku tidak ingin menjadikan Aisyah sebagai kekasihku, yang aku inginkan adalah menjadikan Aisyah sebagai istriku. “cinta itu suci bukan?” aku tidak akan menodainya dengan berzina ...”

“... Hubungan yang diawali dengan zina, pasti akan mengurangi nikmat setelah menikah nanti. Kelamaan pacaran juga gak baik, menjadikan seorang Wanita sebagai pacar, tanpa adanya niatan untuk menikahinya itu pasti akan menyakiti hati Wanita ...”

“... Aku tidak tahu, apakah keputusanku ini tepat atau tidak, tapi yang pasti, aku tidak ingin berpacaran dengan Aisyah, makanya aku menjauhinya, agar Kita tidak terjatuh ke dalam lubang itu ...”

“... Jika nantinya aku terlambat melamarnya, mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus bisa menerimanya dengan lapang dada. Aku percaya setiap orang itu terlahir berpasang-pasangan, entah di dunia, ataupun di akhirat, yang pasti, tidak akan ada satupun orang yang terlahir sendiri, tanpa adanya pasangan yang menemaninya ...”

“.... Jika Aisyah bukan jodohku di dunia, semoga saja Dia bisa menjadi jodohku di akhirat nanti, karena aku tidak mau memaksakannya untuk bisa menjadi istriku, jika keputusannya sudah bulat untuk memilih kekasihnya sebagai suaminya ...”

“... Ya Allah, jika ini hari terakhirku di dunia, aku titip Aisyah ya, tolong buat Dia bahagia selalu dengan pilihannya, tuntun langkahnya pada jalan kebaikan, berikan Dia pasangan yang benar-benar bisa menjaganya dengan baik, berikan Dia pasangan yang tulus mencintainya ...”

“... Aku mencintainya, tapi takdir itu milikmu. Aku tidak tahu, apakah saat ini tubuhku bisa bertahan hidup lebih lama lagi atau tidak, jika tidak, semoga saja tubuhku bisa dikembalikan ke rumah, dan Aisyah bisa datang untuk menemui ku untuk yang terakhir kalinya,” ucap Ji-hyeon meneteskan airmata.

Tubuh Ji-hyeon yang sedang berada di ruang operasi terus ke luar air mata, dan tak lama kemudian, alat monitor jantung berbunyi dengan sangat nyaring.

Nampak garis lurus di layar monitornya dan dokter segera mengambil alat kejut jantung, namun hasilnya tetap sama, Ji-hyeon dinyatakan meninggal dunia setelah melakukan operasi.

Aisyah kembali tersadar dan sontak airmatanya menetes melihat Ji-hyeon yang kini sudah meninggal dunia.

“Enggak! Enggak! Ji-hyeon masih hidup! Dia masih hidup! Enggak! Itu pasti cuma pengaruh setan saja, pasti ada setan yang berusaha untuk mempengaruhiku dan menyamar sebagai Ji-hyeon ...”

“... Ji-hyeon pasti baik-baik saja di sana, iya, Dia pasti selamat!” Aisyah nampak sangat gelisah dengan penglihatannya tentang Ji-hyeon yang saat ini sudah dinyatakan meninggal dunia.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!