NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai tugas

Nazwa langsung diantarkan oleh Nyonya Salsa ke kamarnya. Kamar berukuran empat meter itu hampir sama jika dibandingkan dengan kamarnya di rumah mantan suaminya. Kamar mandi berukuran kecil sudah ada di dalam. Bukan hanya tempat tidur, lemari dan meja rias yang disediakan, tapi juga ada AC. Nyonya Salwa sengaja mengantarkan Nazwa sendiri ke kamarnya karena ingin membicarakan hal yang penting.

"Nazwa sebelumnya saya minta maaf tidak memberitahumu tentang satu hal."

"I-ya bu, tentang hal apa?"

"Begini, kamu tinggal di sini untuk sementara. Jadi nanti saat Anggi dan Anggun masuk TK, mereka akan pindah ke rumah Papanya. Berarti sekitar lima bulan lagi. Apa kamu tidak masalah?"

"Eh iya bu, tidak masalah."

"Satu lagi yang perlu kamu ketahui. Anggi memiliki riwayat kelainan jantung. Jadi kondisinya lebih lemah dibandingkan adiknya."

"Ya Allah kasihan sekali bu. InsyaAllah saya akan merawatnya dengan baik.

"Em... bagus lah kalau begitu. Tolong jaga si kembar dengan baik ya. Mereka berdua kurang kasih sayang seorang Ibu."

"Maaf Bu kalau saya lancang. Memang ke mana Ibu si kembar?"

"Meninggal hampir tiga tahun yang lalu. Baru satu bulan yang lalu 1000 harinya."

"Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Maaf Bu, saya tidak tahu."

"Tidak apa-apa. Kamu berwakan saja dulu barang-barangmu. Istirahatlah! Kerjamu dimulai besok pagi. Nanti malam saya akan jelaskan tugas-tugasmu."

"Baik, bu."

Nyonya Salsa pun meninggalkan kamar Nazwa.

Sekarang Nazwa tahu alasan besarnya bayaran untuk menjadi pengasuh si kembar. Selain harus merawat ia juga harus menjadi orang yang siaga.

"Eh tunggu, berarti Papa si kembar duda? Lalu bagaimana nanti aku tinggal bersamanya? Tapi kan pasti di rumah itu banyak orang. Kalau Bu Salsa masih muda, berarti anaknya masih muda juga? Apa dulu Bu Salsa nikah muda? Ah kenapa pikirannya terlalu jauh. Ini kan baru permulaan. Misal nggak sanggup satu bulan kan bisa mengundurkan diri. Eh tapi aku sudah tanda tangan kontrak dua tahun. " Begitulah kira-kira yang ada dalam pikiran Nazwa.

Setelah kepergian Nyonya Salsa, Nazwa menutup pintu kamarnya lalu ia mulai menata barang-barangnya ke dalam lemari. Ia juga menata peralatan mandi di kamar mandi. Untuk alat make-up, ia memang tidak terlalu suka make up. Hanya ada bedak dan lip balm serta handbody. Parfum pun Nazwa tidak punya karena tidak pakai. Itu karena sebelumnya Soni tidak pernah memberinya uang lebih, jadi ia terbiasa untuk tidak memakai selain itu.

Malam harinya.

Nazwa dipanggil oleh bi' Eni untuk keluar makan malam. Kebetulan Nazwa batu selesai shalat Isyak. Setelah memakai jilbabnya, Nazwa pun keluar menuju dapur. Ia makan malam bersama asisten yang lain di ruang makan belakang. Sebelumnya bi' Eni memperkenalkan Nazwa kepada asisten yang lain.

Setelah selesai makan, Nazwa mencuci piring bekasnya. Setelah iru, ia menghadap Nyonya Salsa.

Nyonya Salsa memperkenalkan anggota keluarganya yang lain kepada Nazwa. Ia menjelaskan bahwa anaknya yang tinggal di rumah itu ada tiga orang dan satu menantu, cucu empat orang, tiga orang asisten rumah tangga, dua orang babysitter termasuk Nazwa. dua orang security, satu orang tukang kebun.

"Papanya Anggi dan Anggun tidak tinggal di sini. Dia hanya ke sini sewaktu-waktu kalau tidak ada kerjaan ke luar kota."

"Iya bu, saya mengerti."

Setelah memperkenalkan beberapa orang di rumah itu, Nyonya Salsa menjelaskan tugas Nazwa dari pagi hingga petang.

Malam ini meski Nazwa dibebas tugaskan, ia harus menuruti keinginan Anggi dan Anggun untuk membacakan dongeng sebelum tidur.

Kamar Anggi dan Anggun menjadi satu dengan tempat tidur terpisah. Jadi saat ini Nazwa duduk di bawah di tengah-tengah tempat tidur mereka karena tempat tidur mereka memang rendah. Mereka tidak suka tempat tidur yang tinggi.

Saat pertengahan membaca dongeng, terdengar suara handphone berdering. Nazwa terkejut, karena ia tidak merasa membawa handphone. Ternyata itu handphone si kembar.

"Papa, kak."

"Angkat, dek!"

Anggun segera mengangkat telponnya. Ia pun mengaktifkan loudspeaker nya agar Anggi juga mendengar suara Papanya.

"Hallo Pa."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam, maap lupa Pa. Hehe... "

"Kalian sudah mau tidur?"

"Iya Pa."

"Ya sudah, selamat tidur. Besok harus sekolah kan?"

"Iya Pa, tapi kita lagi dengerin dongengnya Nany."

"Nany?"

"Iya Nany Nazwa. Pengasuh baru Adek dan Kakak Pa."

"Oh... ya sudah lanjutkan. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Mendengar suara Papa si kembar, Nazwa dapat menilai orangnya cukup dingin dan tidak banyak bicara. Bahkan mungkin cenderung cuek.

Anggun meletakkan kembali hanphone-nya.

Lalu ia bersedekah seperti orang dewasa.

"Ish Papa nggak asik banget!"

" Ya gitu deh Papa kita. Sabar dek."

"Nany, ayo dilanjut dongengnya."

"Ah iya, ayo." Sahut Nazwa, kemudian melanjutkan membacakan dongeng untuk mereka.

Keesokan harinya.

Seperti biasanya, Nazwa bangun pagi. Setelah shalat Shubuh, ia segera merapikan tempat tidur dan menyapu kamarnya. Kemudian ia pergi ke kamar Anggi dan Anggun untuk memeriksa keadaan mereka. Ternyata keduanya masih teelelap. Nazwa melihat jam, masih kurang 30 menit lagi untuk mereka bangun. Nazwa pun kembali ke kamarnya.

30 menit kemudian, Nazwa ke kamar mereka lagi. Ternyata Anggi sudah bangun.

"Eh, Anggi sudah bangun?"

"Nany, Anggi mimpi." Ujar Anggi sambil mengucek matanya.

"Mimpi apa?"

"Mimpi Mama meluk Anggi." Ujar Anggi dengan mata berkaca-kaca.

Entah kenapa hati Nazwa terenyuh melihatnya. Naluri keibuannya keluar, sontak ia memeluk Anggi.

"Apa begini Mama memelukmu?"

Anggi mengangguk dan membalas pelukan Nazwa. Mata Nazwa seakan ikut berembun.

"Kak, Nany.... kalian kenapa? Kok pelukan nggak ajak-ajak aku?"

Riba-tiba Anggun pun beranjak dari tempat tidurnya dan naik ke tempat tidur Anggi lalu ikut memeluk keduanya.

Beberapa saat kemudian, Nazwa sadar. Lalu ia pun ingin merubah suasana.

"Hei anak-anak, pagi-pagi begini jangan diawali dengan yang sedih-sedih. Ayo kalian mandi dulu."

Nazwa menghapus air mata Anggi. Anggun sudah terbiasa melihat Kakaknya seperti itu. Biasanya dia yang akan menguatkannya.

Setelah membuka baju mereka, Nazwa pun memandikannya. Untuk awal ternyata tidak sesulit yang dibayangkan Nazwa, Anggi dan Anggun cukup penurut.

Setelah selesai mandi, mereka memakai seragam. Karena hari ini jadwal mereka masuk PAUD. Sekolah mereka memang hanya masuk empat kali dalam satu minggu. Dengan telaten Nazwa mengundurkan rambut mereka. Banyak sekali karet rambut, jepit dan aksesoris rambut lain milik mereka.

"Nah, sekarang kalian udah cantik."

Anggi dan Anggun pun berkaca. Mereka tersenyum girang melihat rambutnya dikuncir rapi dengan model seperti yang biasa mereka lihat di aplikasi merah.

"Hehe lucu ya Kak."

"Iya dek."

"Ya Allah... aku memang belum pernah punya anak. Tapi aku janji akan menganggap mereka seperti anakku sendiri agar aku tidak terbebani selama mengasuh mereka. Lihatlah, mereka manis sekali." Batin Nazwa.

Bersambung....

...****************...

1
Mama lilik Lilik
banyak sekali typonya,maaf ya 🙏🏼🙏🏼
Mama lilik Lilik
bukannya melajukan ya,kok melakukan
Bunda RH: maaf ya kak, kadang suka ubah sendiri
total 1 replies
N I A 🌺🌻🌹
akhirnya selesai juga setelah marathon baca nya, awal2 gemas sama klrg soni dan iba sama nasib nazwa tapi makin ke sini makin adem dan happy ending, nivel nya banyak pelajaran bgt ttg berkeluarga yg baik dan klrg papi zaki merupakan family goals semua orang
tq thor utk karya luar biasa nya, sukses selalu
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih atas timbal baliknya kak, semoga keluarga kita selalu dalam lindungan-Nya
total 1 replies
Sugiharti Rusli
yah segitu baru sepertiga atau setengahnya yah cucu oma Fatin dan opa Zaki
Bunda RH: sepertiga kak 🤣
total 1 replies
Sugiharti Rusli
wah keluarga Rayhan aja dah seperti rombongan sirkus tuh😅😅😅
Sugiharti Rusli
wah sang putri pembuka Nazwa asuh tuk pertama kalinya sudah pada beaar yah
hanung wahyuningsih
👍🏻
Citra Julinar
💖💖💖🌹🌹🌹🌹
Supryatin 123
Alhamdulillah akhirnya happy ending juga ceritanya.d tunggu karya2 barunya thor.tetap 💪💪💪
Bunda RH: makasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Pucung Pucung
Alhamdulillah Thor..akhirnya sudah selesai ceritanya..ceritanya bagus sekali Thor..dan karyamu bagus semua..😀😀😀
Bunda RH: makasih banyak kak 😘
total 1 replies
jami istijabah
Kecewa
jami istijabah
Buruk
Bukhori Muslim
good
Arin
/Heart/
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..semangat trs ya thoor sm novel³ baruy..
Bunda RH: iya kak, Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Tri Handayani
Masya Allah...akhir yg penuh kebahagiaan keluarga besar mami fatin dan papa zaki.
semoga kita selalu bahagia.
semangat dan sukses buat karyanya thorrr
Bunda RH: makasih kak 😘🙏
total 1 replies
bunda DF 💞
🧡🧡🧡🧡
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Eka
yg baru kisah anggi sama anggun ya thof
Bunda RH: masih lama itu kak 🙏
total 1 replies
Ltfh
lanjut ke cerita yang lainnya
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Sri Rahayu
Terima kasih sudah menghadirkan cerita yg bagus dan mendidik....tamat Happy Ending.... ditunggu karya2 selamjutnya Thorr 😘😘😘🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!