Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1
"Dengar Kharis hari ini saya akan bicara dan minta papa untuk melamar kamu malam ini."
"Kamu yakin! Apa keluarga mu mau menerima saya?" Tanya nya.
"Papa dan mama pasti mau, kamu tenang saja. Saya pastikan malam ini mereka akan datang kerumah." ucap nya lagi.
Kharisma tersenyum senang mendengar ucapan pria yang selama dua tahun lebih bersama dengan diri nya. sejak masa dia kuliah hingga Kharis merintis kariernya sendiri. mereka sudah menjalin hubungan tanpa ada yang tau.
Raihan Putra Pratama, jatuh cinta pada Kharis, setelah tau Kharis putus dari kekasihnya yang tak lain adiknya sendiri Soni Pratama. Dia mendekati Kharis hanya untuk membuat Karina kakak Kharis cemburu, siapa sangka cinta yang awalnya hanya iseng ternyata Raihan benar - benar mencintai Kharis dan ingin menjadikan Kharis sebagai istrinya, dia melupakan tujuan awalnya mendekati Kharis.
Setelah mengatakan niat nya ke sang kekasih, Raihan mengantar Kharisma pulang kerumah, saat sampai di rumah dia di sambut oleh sang ibu yang menyuruhnya ikut pergi bersama sang menantu perempuan istri dari kakak lelakinya Damar Wijaya. Karena malam ini mereka akan kedatangan tamu.
"Kharis kamu temani kakak ipar kamu Puji ya untuk berbelanja." perintah sang ibu.
"Taa - pi bun!" ucapan Kharis terhenti saat sang kakak ipar langsung mendekat dan mengajak nya untuk pergi.
"Ayo Kha buruan temanin kakak! Malam ini kita akan kedatangan tamu." ajak Puji.
"Siapa?" tanya Kharis menatap Kakak iparnya.
"Kakak sih kurang tau yang jelas tadi ayah telpon. Sudah jangan banyak tanya ayo buruan." Ajak Puji.
kharis hanya bisa pasrah, dia mengikuti saja kemana kakak ipar nya membawa nya pergi berbelanja. Padahal dia sendiri sudah ada janji dengan Raihan untuk tetap di rumah saat keluarga nya datang nanti.
*****
Sedangkan di rumah keluarga Pratama semua keluarga bahagia saat mendengar ucapan Raihan yang mengatakan jika dia ingin melamar putri dari keluarga Wijaya.
"Papa senang kamu akhir nya menyukai putri dari tuan Wijaya, malam ini juga memang rencananya kita ingin melamar putri mereka." jawab Jamil Pratama.
"Jadi papa sudah berencana untuk melamar Kharisma. makasih ya pah." ucap Raihan.
Kedua orang tua Raihan terkejut saat mendengar nama yang di sebut oleh Raihan dan ikut tersenyum saat melihat kebahagiaan di wajah Raihan.
Saat malam tiba mereka mulai bersiap untuk datang kerumah keluarga Wijaya untuk melamar gadis yang mereka sudah tentukan.
Raihan turun dengan wajah yang ceria dan bahagia karena membayangkan diri nya akan menikah dengan gadis yang dia cintai.
"Kamu sudah siap?" Tanya Jamil Pratama.
"Sudah dong pah." jawab Raihan.
Mereka bertiga masuk kedalam mobil dan Raihan melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju kerumah keluarga Wijaya.
*****
Di rumah keluarga Wijaya, Karina bersiap untuk menemui calon suaminya, karena sang ibu sudah mengatakan kepada putrinya jika malam ini akan ada keluarga yang melamar dirinya.
Sedangkan Kharis dia belum pulang karena sang kakak ipar lupa membeli buah, hingga Kharis yang harus membelinya dan sekarang dia terjebak di kemacetan.
"Pak apa masih lama ya macet nya?" Tanya Kharis yang melihat jam sudah jam 8 malam. cukup lama dia terjebak di kemacetan jalan menuju kerumah nya.
"Aduh non macet nya panjang gak ada jalan pintas orang kita sudah ada di tengah - tengah sabar non." jawab sang sopir Mang Santoso.
Kharis hanya bisa pasrah dengan apa yang dia alami, dia duduk dengan sabar di dalam mobil hingga mobil berjalan sedikit demi sedikit.
Sedangkan di dalam kamar Karina merasa was - was saat tau dirinya akan di lamar oleh seseorang yang belum dia tau.
"Mah kenapa bukan Kharis saja yang di jodohkan?" tanya Karina.
"Dengar Karin, Kharis hanya anak om kamu yang di besar kan di keluarga ini, karena kedua orang tuanya sudah meninggal saat kecelakaan pesawat, mereka ingin putri kandung dari keluarga kita yang menjadi menantu mereka. kamu paham kan maksud mama?" tanya sang ibu Hayati.
Karina hanya bisa menarik nafas panjang saat mendengar ucapan ibunya. Tak lama terdengar ketukan pintu di kamar Karina.
Tok Tok
"Tunggu mama buka pintu dulu." ucap sang ibu.
Karina hanya bisa menganggukkan kepala dia hanya menatap dirinya dari pantulan cermin.
Cek lek.
Saat pintu terbuka nampak lah sang menantu Puji istri dari putra pertama nya Damar.
"Iya nak ada apa?" tanya sang mertua.
"Keluarga pria sudah datang Mah?" ucap nya dengan sopan.
"Ayo kita turun biarkan Karin di kamarnya dulu nanti baru dia keluar." ucap sang mertua.
mereka berdua turun meninggal Karin seorang diri di dalam kamar. Karin yang cemas mengambil ponsel nya mencoba menghubungi Kharis yang masih terjebak kemacetan.
Saat Kharis sudah menyerah dan bersandar di jok mobil, dering ponsel nya berdering dan dia langsung menjawab panggilan dari Karin.
"Ada apa kak?" tanya Kharis dengan suara yang lesu.
"Kamu di mana?" tanya Karin.
"Di jalan kejebak macet."
"Aduh Kha kenapa saat kayak gini kamu gak ada, kakak cemas." ucap Karin.
Kharis mengerutkan dahi saat mendengar ucapan sang kakak yang mengatakan dirinya cemas, saat dia ingin bertanya tiba - tiba ponsel nya kehabisan daya batre nya, karena seharian Kharis tak mengisi daya ponsel nya.
"Kok mati ponsel nya! Aduh saya lupa ngecas ternyata." Kharis langsung menyimpan ponsel nya saat tau batre nya sudah tak ada lagi.
Sedangkan Karin merasa heran tiba - tiba panggilan nya terputus begitu saja. Dia mencoba menghubungi kembali nomor Kharis tapi sia - sia.
Di bawah keluarga Raihan sedang berbincang hangat sebelum menyampaikan tujuannya, keluarga
"Begini tuan Haris Niat kedatangan kami kesini untuk melamar salah satu putri anda yang bernama Karina. putra ku Raihan putra kami ternyata diam - diam menaruh hati dengan putri anda." ucap ayah Raihan.
Tuan Haris ayah Karina menatap Raihan dan tersenyum dia tak menyangka lamaran akan datang untuk putri kandungnya.
Raihan terkejut saat mendengar nama Karina yang di sebut sang ayah. dia mulai menatap kedua orang tuanya dan sang ibu memberi kode kesang putra untuk diam dan jangan banyak protes.
"Mah." bisik Raihan.
"Diam Raihan! Kamu mau bikin malu keluarga kita, kita bicara di rumah." bisik sang ayah.
Raihan menarik nafas dan menahan amarahnya saat tau kedua orang tuanya melamar Karina.
Karina turun dengan dandanan yang sangat cantik menemui Raihan. Saat dia sudah ada di bawah Karina kaget saat melihat kedatangan Raihan pria yang dulu mengejarnya saat dia masih duduk di bangku SMK tapi Karina selalu abai, karena dia menyukai Soni adik dari Raihan.
Raihan yang melihat Karina ada di hadapan nya menatap kagum kecantikan Karina yang sudah lama tak dia lihat karena Karina memilih kuliah di luar negri.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son