Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.
Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.
Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.
Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19.
"ikut aku sebentar" aya menarik lengan farid setelah ia memasukan semua buku ke dalam tas. farid pun menuruti keinginan aya.
mereka kini sudah berada di samping gudang sekolah.
"ngapain bawa aku kesini sayang?" tanya farid.
"aku mau tanya kamu, tapi tolong kamu jawab jujur farid" jawab aya.
"iya nanya apa? Kok sampai bawa aku ke gudang segala sih?"
"apa kamu pacaran denganku tulus gak ada paksaan atau suruhan?" tanya aya.
Singkat nya farid terdiam. Masalah suruhan emang pernah ulan menyuruh dirinya untuk pacaran dengan aya.
farid menjawab dengan jujur "iya aku pernah di suruh ulan untuk pacaran dengan mu, tapi setelah aku tau kalau kamu mencintaiku sejak kecil, cinta aku sekarang murni seratus persen untuk kamu"
"bohong" gumam aya.
Untuk memastikan semua tidak bohong, farid memeluk Aya erat-erat "aku katakan ke kamu sekali lagi, kamu sekarang milikku seutuhnya"
tak hanya memeluk, Farid mencium puncak kepala gadis itu, hingga akhirnya aya membalas pelukan farid seerat mungkin.
"jujur, emang ini yang aku harapkan dari kamu saat dulu, terima kasih banyak , soal ciuman bibir saat kita di dufan... jujur itu kamu sukses besar mengembalikan rasa yang telah lama hilang dari ku " kata aya. "rasa itu kembali muncul untuk kamu"
"terima kasih banyak" farid menatap singkat wajah Aya, semakin lama wajah nya pun semakin dekat dengan wajah aya.
"izinkan aku mencium bibir mu lagi biar kamu makin sayang sama aku!"
Cup!!
Aya melotot tipis, sampai akhirnya Aya terbuai dengan ciuman nya farid.
aya mengalungkan kedua tangan di leher farid, farid mendorong pinggang aya untuk masuk lebih dalam ke rengkuhan nya.
Hingga mereka sama-sama tenggelam pada kenakalan remaja yang tanpa mereka buat.
Ting!
Notifikasi ponsel masuk aya tiba-tiba berbunyi.
Aya melepas ciuman itu hingga membekas benang saliva di masing-masing bibir.
"Ay, adik lu lagi cakar-cakaran sama Fiona di kebon samping sekolah" pesan anya.
"Fiona? Hm bukan nya dia teman eskul nya Rania" gumam aya.
"kenapa sayang dengan fiona?" tanya farid.
Aya menoleh ke wajah farid, ia mengajak farid tanpa memberi tahu apa yang sedang terjadi.
Aya sendiri tidak tau kenapa adik nya tiba-tiba berantem.
Sampai sana, Fiona dengan Ulan sudah di lerai oleh lingga dan galih.
Galih kebetulan pacar fiona satu teman eskul dengan lingga dan juga aya.
"ling, adik gue napa bisa berantem? Kok bisa?" tanya aya pada lingga.
"ah sorry gue ay gue gak tau tadi habis beli capuccino cincau" jawab lingga.
"hadeh lalai amat" aya membereskan rambut ulan yang sudah bermekaran.
" kenapa coba lu berantem lan, mana wajah lu sampe merah-merah gini"
"iya kak, gue habis cakar-cakaran" gumam ulan.
Aya sedikit mencubit kedua pipi ulan agak gemas "bisa berantem tuh kenapa? kakak tanya? Malah gak dijawab!"
"iya maaf kak, masalah itu gak tau kak, gue lagi asik beli cireng di depan gerbang tiba-tiba di giring sama kelompok rania" kata ulan.
Aya melotot horor pada ulan "apa lu masih mau nutupin rahasia dari gue de?"
Ulan menelan saliva " kalau kak ay sudah gini, gak bisa bohong lagi gue" batin ulan sejenak.
Ulan pun berkata jujur "Rania punya rencana membuat hubungan kalian hancur, gue coba protes dan mereka gak terima"
"Serius lu lan?" anya menimpal obrolan.
Krang!!!
Kaleng minuman tiba-tiba di tendang farid, ia lah yang merasa tidak terima dengan niat busuk nya rania.
"sudah ketahuan selingkuh, mau hancurin hubungan, si anj* satu itu apa sih maunya!"
Aya yang mendengar farid berkata seperti itu langsung menahan lengan "sayang masalah ini jangan di buat nambah runyam"
"gak bisa sayang, aku mau cari tau maksut dia apa ada niatan untuk hancurin hubungan kita" tolak farid.
Aya kembali peluk farid dalam tangis yang sudah pecah "tolong, aku gak mau kamu ada masalah terus di skors."
"hm, sepertinya kita harus pergi dari sini deh" kata ulan kepada anya dengan lingga, untung nya mereka nurut dan pergi ke parkiran sekolah tanpa farid dan aya sadari.
Balik lagi ke arah Aya dengan Farid, keadaan mereka sekarang masih berpelukan, seakan sama-sama tak mau dilepas.
Sebelum akhirnya aya lah yang melepas pelukan itu.
"kemana mereka?" tanya aya.
"gak tau sayang" jawab farid.
selepas itu, aya dan farid menoleh ke arah jalan raya setelah di beri suara klakson motor dari ulan.
"GUE PULANG DULUAM KAK" Pekik Ulan.
"Iya hati-hati" selepas bicara aya mengajak farid untuk membeli cireng isi dulu.
" alhamdulillah kakak habis dari mana sih ini cireng nya sudah matang, mamang kira kamu kabur " kata kang cireng memberi plastik yang sudah terisi beberapa cireng.
"perasaan gue gak beli ini deh, mana banyak lagi" gumam aya.
"semuanya dua puluh ribu kak, satunya dua ribu lima ratus" kata kang cireng itu.
Aya terkejut " mang tapi gue gak ngerasa mesen cireng sebanyak ini sumpah "
"ah kamu yang pesan kak, saya masih ingat wajahnya kok " jawab kang cireng kekeh.
"nih pak" farid memberi uang dua puluh ribuan pada pedagang, sisanya ia membawa aya masuk ke taman sekolah dekat parkiran.
"sayang kok kamu belikan cireng ini sih, aku gak ngerasa pesan" protes Aya.
"sayang... Kamu ini cepat pelupa ya orang nya" farid memberikan satu suapan cireng untuk aya.
"mana ada ! Emang aku se-tua itu apa! "
" kan tadi adik kamu waktu klarifikasi nyebut habis beli cireng " kata farid.
"lah iya tah? " jawab aya, lalu menggigit cireng yang udah di sodorkan oleh farid.
Farid mengangguk kepala sambil memakan cireng bekas gigitan aya.
" kok enak cireng nya gitu "
" haha selagi masih hangat, cireng apapun rata-rata enak sayang " farid memberikan suapan cireng lagi untuk Aya.
Aya menggigit cireng nya lagi, habis itu ia geser sedikit tempat duduk untuk bersandar di pundak farid sambil melihat video tiktok.
Baru aja buka aplikasi, Bu Venera nelpon dan menyuruhnya untuk pulang ke rumah farid.
"ke rumah aku? mau ngapain ya kira-kira?" farid bingung
"aish aku kira kamu tau" jawab aya.