Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asam lambung
Sore hari nya Zahra pun kembali ke rumah Luffy, mereka masih tinggal di situ, karena orang tua Zahra yang baru saja pergi ke Surabaya.
Mobil Zahra pun berhenti di halaman yang luas, ia keluar dari mobil nya bersama dengan Arga yang baru juga pulang. Arga dan Mega memang telah tinggal bersama Lukas dan Nisa, karena Lukas tidak ingin melihat anaknya menderita bersama Arga di kontrakan.
"baru pulang Zah" kata Arga ketika ia baru keluar dari mobil nya.
"iya" sahut Zahra tanpa melihat pada Arga.
"ketus sekali" ujar Arga membuat Zahra menatap nya.
"terserah lah" sahut Zahra dengan wajah yang galak.
"awas cepat tua loh" ucap Arga lagi.
"kamu yang tua, lihat tu uban di rambut mu" kata Zahra menatap kepala Arga.
"mana ada" sahut Arga mengguyur rambut nya.
"tidak percaya, ya sudah" cuek Zahra, ia pun berjalan menuju pintu masuk dan duduk di bangku yang ada di teras rumah.
"nunggu siapa?" tanya Arga lagi, ia berusaha untuk berkomunikasi dengan Zahra.
"banyak tanya sekali kamu itu, terserah aku mau apa" kata Zahra dengan suara sedikit naik ia merasa sangat malas bertemu dengan Arga dan Mega, tapi takdir telah berkata jika mereka sekarang menjadi ipar.
Zahra pun mengambil air yang ada di atas meja teras, entah air siapa itu ia tidak tau. Arga yang melihat nya pun mengira jika Zahra akan meminum air itu tidak tebakan nya salah justru air itu ia gunakan untuk menyiram Arga.
byur...
"Zahra" pekik Arga karena wajah dan bajunya basah.
mendengar ada suara ribut di luar, Mega dan Luffy yang memang sedang bicara dengan ibunya pun keluar, kedua nya kaget melihat Zahra dan Arga yang hendak bertengkar. Dengan sapu yang ada di tangan Zahra siap ia layangkan pada Arga, sedangkan Arga ia menatap tajam pada Zahra.
"lempar lah kalau berani, atau aku hancurkan markas mu itu" kata Arga mengancam.
"awas saja kalau kamu berani menghancurkan nya" teriak Zahra.
karena kesal dan rasa kecewa nya pada Arga, wanita itu pun begitu marah pada pria itu.
"mas, kamu mengalah lah, ayo masuk" ucap Mega panik karena Zahra melempar kan sapu pada Arga, dan berhasil Arga tangkap sapu itu dan justru ingin ia lemparkan kembali pada Zahra.
"ASTAGA,,,,,, Zahra,,,, Arga,,,,, apa yang kalian lakukan" teriak Nisa melihat pertengkaran antara menantu nya. Nisa menyusul Luffy dan Mega keluar mendengar suara Mega.
"dia yang dulu, memancing emosi ku" kata Zahra menatap marah pada Arga.
"kamu yang mulai dulu, menyiram air itu pada ku" ucap Arga tidak mau kalah.
"itu karena kamu selalu bertanya pada ku" kata Zahra dengan tatapan tajam, sedangkan Luffy hanya diam melihat Zahra nya yang sedang marah itu.
"apa salah aku bertanya, aku ingin memperbaiki hubungan persaudaraan kita" ujar Arga dengan tujuan nya yang sebenarnya.
"AKU MEMBENCIMU ARGA, AKU BENCI PADA MU, AKU TIDAK MAU BERSAUDARA DENGAN MU" teriak Zahra sambil menunjuk pada Arga.
"bagaimana cara nya supaya kamu mau memaafkan ku?" tanya Arga merasa bersalah.
"caranya kamu mati" sahut Zahra melangkah pergi meninggalkan semua yang ada di sana.
Arga terdiam cukup lama, begitu juga dengan yang lain nya.
"Luffy temani istri mu, emosi nya tidak stabil, ada satu hal yang membuat nya seperti itu, hingga melampiaskan pada Arga" kata Nisa meminta Luffy untuk menemani Zahra.
Luffy pun beranjak ke kamar nya, sampai di sana ia melihat Zahra yang menangis histeris, sambil menjambak rambut nya. Melihat itu Luffy pun langsung lari dan berusaha untuk menenangkan istri nya itu.
"kamu kenapa?" tanya Luffy memegang tangan Zahra.
"aku ingin pergi mas, bawa aku ketemu dengan kak Zahira" kata Zahra menatap pada Luffy.
"Zahra, dengarkan mas, suatu hari nanti kita akan bertemu lagi dengan Zahira, dan ini bukan saat nya, kita tunggu waktu nya ya" kata Luffy menenangkan Zahra.
"aku merindukan nya mas, sangat rindu" kata Zahra dengan air mata yang mengalir deras.
"iya mas tau kamu merindukan nya, mas juga rindu pada nya, tapi mas berusaha untuk melupakan nya, karena mas tidak mau ia bersedih di sana" ucap Luffy sambil mengusap bahu Zahra.
"hiks,,,, hiks,,,,,, kak Zahira, aku sakit kak, sakit" ucap Zahra dengan lebih lirih.
"tenang ya, sudah jangan menangis lagi, nanti Lucky lihat kamu nangis" kata Luffy membuat Zahra mengusap air mata nya.
"iya maaf" ucap Zahra langsung menghentikan tangis nya ketika mendengar nama Lucky di sebut.
Tidak lama setelah berhenti menangis, Luffy kembali di kaget kan dengan Zahra yang tiba saja muntah di kamar mandi, ia langsung berlari ke kamar mandi dan melihat Zahra yang berusaha untuk memuntahkan semua isi perut ya
"kenapa kamu sakit?" tanya Luffy melihat Zahra.
"asam lambung ku kambuh mas, dan ini sangat sakit" adu Zahra pada Luffy.
"Kita kerumah sakit ya" ucap Luffy pada Zahra.
"tidak perlu, aku lupa makan siang tadi" kata Zahra sambil memegang perut nya.
"kenapa tidak makan?, gimana rasanya enak" kata Luffy menatap pada Zahra yang ke sakitan.
"ya sakit mas, sana ambil kan aku nasi" kata Zahra dengan wajah cemberutnya.
"dasar, kalian itu sama ternyata" kata Luffy kesal karena dulu mending Zahira juga sering melupakan makan siang nya, dan berujung sakit maag seperti Zahra dan obat nya hanya nasi.
Luffy datang dengan nampan berisi nasi dan opor ayam, ia pun memberikan nampan itu pada Zahra.
Zahra menyambut nya nampan dengan senyum nya, namun tidak lama wajah nya berubah dan ia kembali menangis membuat Luffy bingung.
"kenapa, apa perutnya makin sakit?" tanya Luffy panik.
"ini makan kesukaan kak Zahira, kenapa di kasi kan pada ku?" tanya Zahra lirih.
"maaf aku ganti aja ya makan nya" kata Luffy hendak pergi karena ia tidak tega melihat Zahra menangis mengingat makan kesukaan Zahira, dan mungkin wanita itu belum bisa melupakan Zahira.
"tidak usah aku akan memakan nya" ucap Zahra memasukan makanan itu ke mulut nya.
Zahra memakan makanan nya sambil menangis, sedang kan Luffy hanya duduk sambil menatap heran pada wanita itu, ia begitu menikmati makanan nya, tapi air matanya tidak juga berhenti mengalir.
"aneh, bisa nya dia makan sambil menangis, sudah seperti Lucky aja" ujar Luffy yang di dengar Zahra.
"apa mas bilang?" tanya Zahra pada Luffy dengan mata yang tajam.
"tidak ada, habis kan makan nya" sahut Luffy yang takut dengan tatapan tajam istri nya.
"aku tidak aneh ya, aku sedih ini, kamu malah membuat suasana sedih ku menjadi kesal" ucap Zahra membuat Luffy melongo.