NovelToon NovelToon
SIJJIN : BLOOD OF CURSED

SIJJIN : BLOOD OF CURSED

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Zombie / Time Travel
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: farisky

Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11 - KHODAM YANG TIDAK BISA DI PERCAYA

Terus mencari adiknya Olivia di tengah sinar Matahari siang membakar terik, menyinari puing-puing rumah Fika yang sudah rata dengan tanah. Udara panas bercampur bau debu dan kayu hangus, sisa dari kehancuran yang baru saja terjadi. Fika berdiri di tengah reruntuhan, kakinya menendang kecil pecahan bata di depannya. Napasnya berat, dan tangan gemuknya mengepal erat di sisi tubuhnya. saat fokus mencari tiba tiba saja Khodamnya kembali berbicara dengan Fika

"Dengar, bocah. Aku ingin memberitahumu satu hal penting," suara berat Khodam tiba-tiba muncul di kepalanya, memecah keheningan siang yang hanya diiringi gemerisik angin. "sepeti yang aku bilang tadi walaupun aku ini selalu melindungimu, bukan berarti aku bisa diandalkan sepenuhnya. Apalagi kalau kau pikir aku akan menuruti semua perintahmu."

Fika menelan ludah. Ia mengerutkan alisnya, sorot matanya menatap kosong ke arah tumpukan puing yang dulu menjadi rumahnya. "Apa maksudmu? Bukankah tugasmu melindungiku? Jadi, bukankah itu berarti aku bisa meminta bantuanmu kapan saja?"

Khodam mendengus, suaranya semakin tegas. "Iya, tugasku memang melindungimu. Tapi itu hanya sebatas melindungi, tidak lebih. Jangan mimpi bisa menjadikanku semacam pelayan atau partner yang setia. Aku ini hasil dari kontrak yang dibuat ibumu, hanya untuk memastikan kau tetap hidup. Kalau aku mau, aku bisa saja mengabaikanmu."

Fika mengepalkan tangannya lebih erat. Hawa panas dari matahari terasa seperti menyatu dengan amarah yang perlahan mendidih di dalam dirinya. Ia melangkah maju, menendang balok kayu yang berserakan di depan kakinya. "Aku benar-benar tidak mengerti. Apa gunanya kau ada di dalam diriku kalau aku bahkan tidak bisa mengandalkanmu sepenuhnya?"

Khodam tertawa kecil, suara dinginnya penuh ejekan. "Hah, kau ini memang bodoh, ya. sudah ku bilang dari tadi Tugasku hanya melindungimu dari ancaman langsung. Kalau aku melihat sesuatu yang membahayakan nyawamu, aku akan bertindak. Tapi kalau kau berharap aku jadi pemandu jalan atau pelindung keluarga besar, lupakan saja. Contohnya waktu itu saat SIJJIN muncul. Aku menyerangnya karena dia mengancammu. Tapi kalau soal adikmu atau nenekmu? Itu bukan urusanku."

Fika menggigit bibirnya, menahan gejolak emosi yang semakin kuat. "Kau... kau tidak akan bisa seenaknya mengendalikan tubuhku lagi!"

Tiba-tiba, semuanya berubah. Dunia di sekitarnya menjadi gelap, seolah matahari siang yang terang itu menghilang dalam sekejap. Fika merasa tubuhnya melemas, seperti jatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Ketika ia membuka matanya, ia mendapati tubuhnya tidak lagi berada di bawah kendalinya.

"Oyy, bocah ingusan. Katakan itu lagi kalau kau berani," suara Khodam terdengar dari bibirnya sendiri, tetapi dengan nada yang lebih berat dan penuh cemooh.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! KEMBALIKAN TUBUHKU!" teriak Fika dalam pikirannya, panik.

Khodam tertawa terbahak-bahak, penuh kepuasan. "kukukukuku Lihat! , bahkan kau tidak tahu bagaimana cara mengendalikan tubuhmu sendiri saat aku mengambil alihnya. Kau itu memang lemah. Fisikmu, mentalmu, semuanya rapuh."

Fika mencoba memberontak, tapi ia seperti terperangkap dalam ruang gelap tanpa ujung. "Aku tidak akan membiarkanmu melakukan ini lagi!"

“Oh ya?” potong Khodam dengan nada dingin. "aku akan beritahu penyebab aku bisa bebas mengendalikan mu , ada dua cara aku bisa sepenuhnya menguasai tubuhmu. Pertama, kalau auramu habis. Contohnya, waktu aku menghabisi SIJJIN, auramu terkuras sampai titik nol. Kedua, kalau kau lengah, seperti sekarang. Tubuhmu itu penuh celah, mudah sekali bagiku untuk merasuk kapan pun aku mau."

Fika menggertakkan giginya, berusaha mengabaikan rasa takut. "Aku akan belajar mengatasimu. itu gampang jika aku berlatih" Ujar Fika yang meledek

Khodam mendengus. "Haha, lihat saja. Kau bahkan tidak bisa menjaga tubuhmu tetap bugar. Berat badanmu itu... Astaga, rasanya seperti membawa karung beras setiap kali aku bergerak."

Fika merasa harga dirinya diinjak-injak. "Jangan bawa-bawa berat badanku!" serunya dalam hati.

Khodam mengabaikan protesnya, suara tawanya masih terdengar. "Kau lemah, baik fisik maupun mental. karena aku sudah memberitahunya aku harap kau bisa mepelajarinya jika gak bisa juga memang dasarnya kamu bodoh.bagaimana ? ,Aku sudah memberitahumu kelemahanmu. Sekarang terserah kau mau memperbaikinya atau tidak."

Setelah beberapa saat, kendali tubuhnya akhirnya dikembalikan. Fika terjatuh di atas puing-puing, napasnya memburu. Keringat dingin bercucuran di wajahnya yang memerah.

"Haaah... haaah... Kau benar-benar menyebalkan! Jangan lakukan itu lagi!" serunya, matanya melotot tajam.

Suara Khodam terdengar lagi di kepalanya, santai dan meremehkan. "Terserah apa katamu, bocah. Aku sudah menjelaskan semuanya. Sekarang giliranmu untuk memutuskan apa yang akan kau lakukan."

Fika terdiam sejenak, mencoba menenangkan dirinya. Ia memandang ke arah matahari yang hampir mencapai puncaknya di langit. Meski tubuhnya lelah, ia tahu bahwa menyerah bukan pilihan.

"Baiklah," gumamnya lirih. "Aku akan mencari Olivia dan memastikan dia baik-baik saja. Tapi kalau kau berani mengambil alih tubuhku lagi tanpa alasan, aku akan melawanmu dengan segala cara!"

"Haha, semoga beruntung dengan itu," sahut Khodam, suaranya penuh ejekan.

Fika berdiri perlahan, menatap ke depan dengan mata penuh tekad. Meskipun kesal dengan Khodam, ia tahu ada kebenaran dalam ucapannya. Perjalanan ini masih panjang, dan ia harus lebih kuat dari sebelumnya.

Langkahnya mantap saat ia meninggalkan puing-puing itu, memulai perjalanan yang akan mengungkap rahasia dirinya dan kontrak yang dibuat oleh ibunya.

1
Misaki Nakahara
Penggambaran luar biasa.
yuta: terimakasih 🥰
total 1 replies
Naruto Uzumaki
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
yuta: masih ongoing yaa ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!