SIJJIN : BLOOD OF CURSED
Di dalam dimensi yang jauh dari dunia manusia sebuah kekuatan besar tersebar dimana mana, manusia hidup di dimensi rendah makhluk dengan tubuh yang berada di dimensi kecil tubuh mereka akan hancur dengan sendirinya , di sebuah planet yang jauh dari bumi perbatasan antara dimensi tertinggi dan dimensi terendah sebuah pertarungan yang hebat terjadi.
Retto , manusia dengan energi besar berdiri dengan tatapan tajam menatap Rye yang merupakan makhluk dari dimensi tertinggi , memiliki aura yang sangat besar yang berada di tubuhnya . Dimensi ini terasa begitu kecil bagi Rye, entitas yang jauh lebih besar dari apa pun yang ada di dunia ini. Tubuhnya yang kekar memiliki tandung wajah pucat memiliki banyak energi yang tak terhitung banyaknya aura hebat yang mengalir di dalamnya, namun tetap stabil, seolah menantang hukum alam.
Di Hadapan Rye ada seseorang bernama Retto dia berasal dari bumi di tugaskan untuk mencari tau tentang aktivitas diluar bumi yang ingin mengancam bumi dengan sikap tenang namun penuh kewaspadaan, berbicara.
"Aku sangat yakin makhluk seperti kamu tidak seharusnya ada di dimensi ini," katanya, suaranya mengandung sedikit ketegasan. "Ini terlalu kecil, tapi tubuhmu tetap stabil."
Rye hanya mendengus, tampak seolah tak terpengaruh dengan kata-kata Retto. Tubuhnya yang besar bergerak perlahan, menyuarakan rasa muaknya terhadap tempat ini.
"Pengaruh dari ratu kelinci itu membuatku muak di tempat ini, seharusnya aku berada dimensi yang tinggi tapi karena pengaruhnya aku berada di dimensi yang kecil ini, ini sangat mengganggu ku" gumamnya dengan nada penuh kebencian.
Retto tersenyum tipis. "Hooh... kau cukup hebat mampu bertahan di dimensi yang sangat kecil ini wujudmu sepertinya tidak seperti itu tapi akan tetap bagus seperti itu"
Rye yang kesal karna ucapan dari retto tanpa peringatan, Rye muncul di depan Retto dalam sekejap, dan secepat kilat memukulnya dengan keras. Retto yang terkejut hanya sempat menangkis pukulan itu, namun ia terpental jauh ke belakang, jatuh ke tanah dengan keras.
"Diam!" teriak Rye, suaranya bergema di dalam dimensi yang sepi ini.
Retto bangkit dengan sigap, meskipun tubuhnya terasa berat setelah hantaman itu. Ia memandang Rye dengan tatapan tajam, tak gentar. "Serahkan saja apa yang ku inginkan dan pergi, sialan!" Ujar Rye yang sangat marah kepada Retto
Dengan gerakan lincah, Retto kembali menyerang, mengayunkan tangan kanannya yang dipenuhi dengan energi merah yang menyala.
"SKILL MERAH: Goresan Luka!"
Namun, Rye hanya tersenyum sinis, tak tampak sedikit pun terpengaruh. "Jika kau ingin bermain-main, pergilah."
serangan itu tidak berpengaruh terhadap Rye walaupun menggoresnya tapi badan Rye langsung meregenerasi dengan sangat cepat
Retto tidak mundur. Senyum licik menghiasi wajahnya. "Memang itu yang ku inginkan," jawabnya, seraya melangkah maju. "AURA ZONE: SKILL MERAH – AREA PERMAINAN ANAK-ANAK!"
Rye merasakan perubahan besar di sekitarnya daratan tiba tiba bewarna merah gelap seperti darah. Udara di sekitar mereka mulai bergetar Rye merasakan tekanan luarbiasa di sekitarnya, dan dalam sekejap, duri-duri raksasa muncul dari tanah, menancap ke tubuh Rye dengan sangat cepat. Rye mencoba untuk bergerak, namun semakin ia berusaha, semakin banyak duri yang menembus tubuhnya.
"Apa ini...?" Rye menggeram, merasa tubuhnya terkunci dalam cengkeraman duri-duri itu, yang semakin bertumbuh, menciptakan cabang-cabang lebih banyak lagi di sekitarnya.
"Diam dan tenanglah," kata Retto dengan suara yang dingin. "PERMAINAN PERTAMA: DIAM DAN TENANG."
Rye merasakan sakit yang luar biasa, tubuhnya hampir tidak bisa bergerak. Namun, amarahnya tak dapat dipadamkan begitu saja. "Bercabang? Ini terlalu banyak," desisnya, wajahnya dipenuhi dengan darah yang menetes dari luka-luka di tubuhnya.
Retto menatap Rye dengan serius. "Aku jujur tidak bisa mengalahkanmu, tapi inilah yang bisa ku lakukan. "SKILL SEGEL: CANDI ABADI."
Rye berteriak keras, mencoba mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk melawan. "KAAAUUUUU!!!!"
Namun segel itu menutup dengan rapat. Durinya semakin mengeras, menahan tubuh Rye yang kini tak bisa bergerak sama sekali.
Retto mendekat, menatap Rye dengan ketenangan yang aneh. "Jika kau mau bergerak lebih banyak, itu hanya akan menyakitimu. Diamlah dan tidurlah di planet ini dengan tenang," katanya dengan suara datar.
Rye, meskipun kesakitan dia tetap memberontak agar bisa keluar , meludah darah ke arah Retto dengan penuh kebencian. "Kau pikir kau hebat, hah? Aku akan bebas dari sini dengan bentuk asliku, yang harus kau ingat darah ku akan terus mengalir di Planet mu itu lihat saja aku akan kembali MANUSIAAAAAAAA"
Retto tersenyum sinis, namun matanya tetap tajam. "Apapun yang kau lakukan, itu tidak akan berarti apa-apa. Tidurlah di sini, di dimensi ini, dengan tenang."
Rye menggertakkan giginya. "Sampai waktunya tiba, darah itu akan terus ada."
Segel itu akhirnya sepenuhnya menutup, dan Rye terjebak dalam cengkeraman kekuatan Retto, tubuhnya tak dapat bergerak sedikit pun.
"Dan sampai waktu itu tiba, kau akan selesai," Retto berkata, suaranya penuh penekanan. "Makhluk haram seperti kamu tidak seharusnya ada di sini, termasuk seluruh garis keturunanmu."
Sebuah portal terbuka seperti ada yang memanggil Retto "Retto kita harus kembali, urusan mu sudah selesaikan? ", Retto melihat kebelakang dengan wibawa " yaa ini sudah selesai aku akan segera ke sana " . ujarnya sambil berjalan menuju portal itu
Pindah ke Dunia Manusia – Bumi
Di sebuah desa yang tampak damai, Fika terbangun dengan rasa panas yang membakar kulitnya. Hari itu terasa lebih terik dari biasanya. Di kejauhan, terdengar suara teriakan dari Olivia, adiknya.
"Kak, kakak! Bangun! Nenek manggil, disuruh pulang!," ujar olivia yang heran " malah tidur dia disana, bagaimana mungkin dia bisa tahan di cuaca sepanas itu " sambungnya
Fika mengerjapkan matanya, berusaha bangun dari tempat tidurnya. "Egh... iya-iya, panas banget hari ini," jawabnya dengan malas, menyeka keringat dari dahinya.
Namun, di dalam tubuh Fika yang tampak biasa saja, ada sebuah rahasia besar yang belum ia pahami. Dia adalah kunci , kunci yang dapat mengubah segala sesuatu dalam keseimbangan dunia ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments