Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 13
Yun Li An menatap kedua laki-laki itu dengan tatapan dingin, yang biasa dia perlihatkan ketika menatap para musuhnya, saat masih menjadi ketua mafia.
Seringai terukir pada bibirnya, membuat kedua laki-laki itu mundur sambil mencoba berdiri.
"Katakan padaku, siapa yang memerintahkan kalian untuk menyerangku?" ucap Yun Li An seraya membuka penutup wajahnya.
Kini wajah Yun Li An terlihat, dan membuat kedua laki-laki itu semakin ketakutan. Karena yang mereka hadapi adalah Jenderal perang kerajaan Choi, si tangan 1000 nyawa.
"Cepat katakan!" seru Yun Li An.
"Tu.... Tuan Kang, dia...dia yang memerintahkan kami untuk merampok anda, Jenderal Yun,"
"Tuan Kang, bukankah dia yang membeli barang yang aku lelangkan tadi?"
"Benar, Jenderal Yun. Dia merasa tidak rela karena telah mengeluarkan uang sebanyak itu, untuk membeli barang yang anda lelangkan,"
Kedua tangan Yun Li An mengepal, "Beraninya dia bermain curang denganku!"
"Je...Jenderal Yun, mohon ampuni kami. Kami hanya dibayar oleh Tuan Kang untuk merampok anda," ucap salah satu dari laki-laki itu.
"Mengampuni kalian? Di depanku, orang yang berani menyerangku adalah musuh. Dan kalian pasti tahu, jika aku sudah berhadapan dengan musuhku seperti apa!"
Kedua laki-laki itu saling menatap.
"Jenderl Yun, kami akan melakukan apapun. Jika anda mau, kami akan membuat tuan Kang mendapatkan hukuman, karena meminta kami merampok anda,"
"Aku bisa melakukannya sendiri. Lebih baik sekarang kalian memikirkan nasib kalian!"
Kedua laki-laki itu kini tidak memiliki pilihan lain, dan dengan sisa kekuatan mereka berdua, akhirnya mereka terpaksa harus menghadapi Jenderal Yun kembali.
Kedua mata Yun Li An menatap kedua laki-laki yang bersiap untuk menyerangnya lagi dengan tajam.
"Jika ingin meminta ampun, maka mintalah pada Raja neraka!" ucap Yun Li An seraya berlari ke arah kedua laki-laki itu.
Kedua laki-laki itu pun berlari ke arah Yun Li An sambil membawa pedang mereka.
Kembali pertarungan antara Yun Li An dan kedua pembunuh bayaran itu terjadi.
Suara dari pedang dan belati saling bersautan di sana. Meski Yun Li An hanya menggunakan belati kecil, namun gerakan tubuhnya sangat cepat, dan dapat menghindari serangan mereka dengan mudah.
Laki-laki yang mengikuti Yun Li An bersembunyi di balik dinding, dia melihat bagaimana Yun Li An menghadapi dua orang laki-laki sendirian.
"Memang pantas mendapat julukan tangan 1000 nyawa. Bahkan hanya dengan belati kecil saja, dia bisa menghadapi dua laki-laki sekaligus dengan mudah," ucap laki-laki itu dengan pelan.
Bruk!
Brak!
"Aaaakh!"
Bruk!
Dua orang laki-laki yang ingin merampok Yun Li An tergeletak di atas tanah, dengan luka pada perut dan darah di mulut mereka.
Kedua laki-laki itu mati di tangan Yin Li An, setelah berusaha bertahan dari serangan yang Yun Li An berikan.
Setelah mengalahkan dua laki-laki yang tidak dikenal, Yun Li An menulis sesuatu dan meletakannya di atas tubuh salah satu laki-laki itu.
Yun Li An berjalan meninggalkan kedua mayat laki-laki itu, dia tentu tidak peduli dengan orang yang menginginkan barang dan nyawanya.
Setelah membunuh kedua orang yang tidak dia kenal, Yun Li An membersihkan belati yang dia gunakan tadi.
"Tuan Kang, baiklah aku akan mengingatmu!" ucap Yun Li An sambil terus berjalan.
Laki-laki lain yang mengikuti Yun Li An membaca kertas yang ada di atas tubuh salah satu laki-laki yang ingin merampok Yun Li An tadi.
"Kediaman tuan Kang?" gumam laki-laki itu.
Laki-laki itu melihat ke sana kemari, lalu menerbangkan satu kertas yang dia ambil dari pakaiannya.
Tak berselang lama, seseorang muncul tanpa suara.
"Tuan," ucap orang itu.
"Bawa dua mayat ini, dan lemparkan ke kediaman tuan Kang!"
"Baik, tuan!"
Orang itu lalu membawa kedua mayat yang dibunuh oleh Yun Li An, kemudian pergi dengan cepat seperti angin.
Sementara laki-laki tadi berjalan ke arah berlawanan dari arah Yun Li An pergi.
Setelah mendapatkan uang dari hasil menjual satu bongkah emas murni, Yun Li An mencari tempat untuk membeli batu dan barang lainnya guna membuat bangunan.
Banyak barang yang harus dia pesan, karena dia yakin jika tidak akan membutuhkan waktu lama untuk membersihkan sebagian hutan itu dari pepohonan, jadi dia harus memesan barang-barang untuk membangun tempat pelatihan lebih awal.
"Setelah memesan semuanya, aku akan membaca kembali buku jenis-jenis tanaman obat itu. Aku juga membutuhkan bijih besi yang bagus dan mencoba membuat senjata tajam untukku sendiri, dan beberapa racun untuk menghadapi musuh nanti!" ucap Yun Li An.
...----------------...
Di dalam istana Pangeran Choi, Choi Han Min tengah membaca sebuah buku.
"Yang Mulia, ini saya," ucap seorang laki-laki.
"Masuklah!"
Kriet!
Seorang laki-laki masuk ke dalam kamar Choi Han Min, lalu berjalan mendekatinya.
"Katakan, apa yang kau dapatkan!" ucap Choi Han Min tanpa menoleh dari bukunya.
"Yang Mulia, Jenderal Yun telah mendapatkan izin untuk membangun tempat pelatihan sendiri, di atas tanah yang diberikan oleh Yang Mulia Kaisar, dan saat ini ada 500 orang lebih dari pasukan Jenderal Yun, tengah membersihkan sebagian hutan itu,"
Choi Han Min meletakkan bukunya, "Dia akan membangun tempat pelatihan miliknya sendiri?"
"Benar, Yang Mulia!"
"Kaisar dan Kakak Putra Mahkota pasti sangat kesal saat ini. Karena meski kelak dia sudah tidak lagi menjadi Jenderal perang, tetapi dia masih memiliki tempat latihan di atas tanahnya sendiri. Yang artinya, dia dapat membuka sebuah tempat pelatihan untuk rakyat biasa,"
"Jenderal Yun memang sangat pintar, dia dapat membuat tanah yang tidak bisa dijadikan perkebunan menjadi tempat berlatih pribadi!"
"Tetapi aku merasa dia sedikit berbeda dari sebelumnya,"
"Maksud Yang Mulia?"
"Saat dia berbicara dan melihatku, aku merasa seperti ditatap oleh orang lain,"
"Saya tidak mengerti, Yang Mulia. Karena saya lihat, dia tidak berubah,"
"Mungkin itu karena dia hampir mati keracunan, dan yang meracuni adalah pasukan perang yang telah dia latih sendiri,"
"Itu mungkin saja, Yang Mulia. Karena meski pasukan itu Jenderal Yun yang melatih, namun mereka adalah pasukan milik Putra Mahkota. Jadi tentu saja, mereka hanya menganggap Jenderal Yun sebagai Jenderal di medan perang saja,"
Pangeran Choi Han Min mengangguk, "Kau benar, saat ini dia pasti bersikap lebih waspada terhadap orang lain. Sehingga saat melihatku pun, aku merasa dia adalah orang lain,"
Semangat 💪
terus sekarang dah mau perang baru ngomong gitu .
plin plan banget sih
yang kayak gitu mau di jadiin ratu hadeh dijamin tuh kerajaan bakal banyak aturan yang plin plan🙄😒😣😣😣
dr awal muncul ga suka jd pasangan wu.. tp mau gimana jodoh di tgn othor.