Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 - Menuju Lahan
"Sepertinya begitu." Erika menjawab wanita pemilik tempat makan itu.
"Semua lahan di sini tidak ada yang di jual!" ucap si wanita pemilik tempat makan. Namanya adalah Jesslyn. Ia telah selesai membungkus makanan untuk Erika. Jesslyn segera menyerahkan makanan tersebut.
"Terima kasih." Erika mengambil bungkusan makanan. Dia memilih pergi karena sepertinya Jesslyn tidak bersahabat untuk di ajak bicara.
Saat kembali berjalan menuju penginapan, Erika menemui beberapa warga desa. Dia merasa mereka menatapnya dengan tatapan tidak suka.
'Desa ini aneh sekali. Apa aku harus cari tempat lain?' batin Erika. Tak lama dia tiba di penginapan. Ethan terlihat langsung menyambut kedatangannya. Lelaki itu memberikan uang 50 sen seperti yang sudah dia janjikan tadi malam.
"Terima kasih," ungkap Erika.
"Bagaimana? Apa kau tadi sudah melihat keadaan di desa?" tanya Ethan.
"Ya. Apa warga di sini memang bersikap aneh?" tanggap Erika.
"Menurutmu aku aneh?" Ethan justru berbalik tanya.
"Apa kau juga warga asli sini?" tukas Erika.
"Sejak lahir aku tinggal di sini. Aku tahu bagaimana seluk beluk desa Lotuscia," ungkap Ethan.
"Itu bagus. Kalau begitu, kau pasti tahu lahan kosong yang sedang dijual di desa ini. Apakah ada?"
"Lahan? Apa kau berniat menetap tinggal di sini?"
"Begitulah."
"Tapi aku sudah bilang padamu kalau kriminalitas di desa ini tinggi. Kau yakin ingin menetap di sini?" Ethan merasa tak habis pikir dengan Erika.
"Itu bukanlah masalah bagiku. Lagi pula, kau juga masih tetap di sini kan?" sahut Erika santai.
"Kau ada benarnya. Tapi aku sejak lahir sudah tinggal di sini. Tak ada yang berani denganku," balas Ethan.
"Oke, Ethan. Sekarang lebih baik kau beritahu aku tentang lahan kosong di desa ini. Tidak mungkin tak ada." Erika mendesak Ethan untuk memberitahu. Lelaki itu tampak terdiam dengan kening yang mengerucut.
"Sebenarnya ada lahan yang kosong. Tapi--"
"Bagus! Antarkan aku ke sana! Tunggu sebentar. Aku mau mengantar makanan ini dulu," potong Erika yang tergesa-gesa. Dia berlari menuju kamarnya.
Ethan terkesiap. Sebab dia belum menyelesaikan ucapannya. Meskipun begitu, dia memilih bungkam.
Usai memberikan makanan pada Cynthia, Erika langsung pergi. Dia ingin melihat lahan yang dimaksud oleh Ethan.
"Ayo! Bawa aku ke sana!" pinta Erika mendesak.
"Oke. Biarkan aku memanggil keponakanku dulu untuk menjaga penginapan," kata Ethan sembari beranjak sebentar ke belakang.
Sementara itu Erika menunggu di depan penginapan. Tak lama kemudian, Ethan muncul dengan mengemudikan truk kecil berwarna biru.
Tanpa pikir panjang, Erika segera naik ke truk kecil itu. Ia duduk di sebelah Ethan.
"Desa ini sangat indah. Aku kagum dengan hasil buah dan sayuran yang diproduksi dari sini. Stroberinya bahkan terkenal besar dan manis," celetuk Erika.
"Apa alasan kau membeli lahan karena ingin berkebun?" selidik Ethan serius.
"Tentu saja. Aku ingin jadi petani yang sukses dan kaya!" sahut Erika percaya diri. Namun Ethan malah menghentikan mobil secara tiba-tiba.
"Kenapa? Apa ada sesuatu di depan?" cecar Erika yang mendadak panik.
"Kau pasti gila!" cibir Ethan.
"Apa?! Berani sekali kau mengejekku. Bukankah kita baru saja kenal?" balas Erika.
"Bukan begitu. Kau harus tahu, satu-satunya pemilik lahan di desa ini adalah Tuan Sullivan. Kau akan kena amukannya kalau berani berkebun tanpa sepengetahuannya," jelas Ethan.
"Tuan Sullivan? Siapa dia?" selidik Erika.
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰