Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laras Digoda Calon Ibu Mertua
Sarapan di pagi hari dengan menu kesukaannya dari aroma saja sudah membuat perut Laras keroncongan.
"Enak banget bu masakannya dari aromanya aja udah kecium"
"Em, sedap... sedap... sedap... "kata Laras pada Camelia seraya memuji.
"Kamu ini pintar sekali sekali memuji"
"Makanannya belum dicoba juga, tiba-tiba langsung memuji"
"Dicoba dulu dong sayang! "kata Camelia sambil tersenyum.
"Aaaa ibu, Laras kan malu kalau harus cobain duluan. Lagian Laras nggak bantuin masak juga, terus tiba-tiba langsung makan. Laras kan jadi nggak enak hati. Kalau makanannya mah udah pasti enak "kata Laras.
"Ngobrol apa sih sepertinya seru sekali? "tanya Gracia yang tiba-tiba datang.
"Hey, dari mana saja bestie? "tanya Camelia.
"Tadi habis jalan-jalan keliling rumah. Soalnya rumah kamu besar sekali layaknya istana "jawab Gracia.
"Kalian berdua ini yah, anak dan ibu sama-sama pintar memuji. Kamu memuji rumahku seperti istana dan tadi menantuku Laras memuji masakanku "kata Camelia.
"Huuuuuk... Huuuuuk.... Huuuuuuk"
Laras yang sedang minum pun tersedak karena mendengar ucapan Camelia.
"Sayang minumnya pelan-pelan dong!"
"Tidak usah terkejut begitu, toh kalau memang kamu ada hubungan sama Bryan mommy dan ibu justru akan sangat bahagia dan senang sekali loh "kata Gracia.
"Mommy ngomong apa sih, kok to the point banget? "Laras berkata pelan pada Gracia.
"Sudah-sudah, Laras juga belum bertemu ya dengan Bryan. Nanti kalau sudah bertemu ibu yakin kalian pasti langsung segera menikah hari itu juga. Karena ibu yakin dengan pesona imut yang Laras punya dia mampu mengikat langsung hatinya Bryan "kata Camelia.
"Oh jadi bukan memikat hati lagi ya jeng, tapi langsung mengikat hatinya Bryan "goda Gracia.
"Aaaa, ibu sama mommy jangan godain aku melulu deh "kata Laras yang sedari tadi salah tingkah.
"Ya sudah ayo buruan kita makan, nanti keburu dingin. Biasanya makanan akan lebih terasa dinikmatinya selagi hangat. Mari Laras dan my bestie alias calon besan "kata Camelia kembali menggoda Laras.
"Ibu, jangan mulai lagi "kata Laras.
"Loh tidak apa-apa sayang, ucapan adalah doa. Semoga nanti begitu kamu bertemu dengan Bryan, kalian langsung menikah dan akhirnya anak ibu bertambah menjadi dua "kata Camelia.
"Iya, di Aaaaminin dulu aja Laras. Tenang mommy juga akan merestui pernikahan kamu dan Bryan kok nantinya "kata Gracia.
Sepertinya Laras sudah lelah meladeni candaan serta godaan dari mommy dan ibu mertuanya, eits bukan deng calon ibu mertua maksudnya. Jadi yang bisa ia lakukan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya bukan karena tidak mau tetapi karena malu dan kehabisan kata-kata.
"Kok gue jadi merinding pas denger mommy dan ibu bilang kak Bryan bakalan langsung nikah sama gue. Kalau dia tau yang sebenarnya"
"Oh tuhan, ini memang jadi impian gue sih. Tapi kenapa harus secepat kilat gitu, kayak petir aja! "kata Laras dalam hati.
Celia terkejut secara tiba-tiba sore ini ia didatangi polisi.
Tok... Tok... Tok...
"Hah siapa yang datang ke rumah gue sore-sore gini?"
"What polisi, mereka ngapain disini?"
"Apa mereka mau nangkep gue karena mereka udah temui sidik jari gue di tubuh dua orang yang mati malam itu"
"Ais sial, padahal gue udah susun serapi mungkin. Masih aja ketahuan"
"Gue nggak bisa kabur dari sini, gue udah terjebak di rumah ini"
"Mana polisinya banyak banget lagi"
"Tenang Celia, ini bukanlah akhir dari segalanya. Kalau akhirnya loe bakalan masuk buih, loe harus pura-pura aja seolah nggak bersalah. Pasti nanti hukuman buat loe nggak berat-berat amat. Koruptor aja dipotong masa tahanannya masak loe nggak"
"Ah, tapi sialnya gue nggak punya bekingan lagi, mana bisa masa tahanan gue dipotong yang ada kepala gue malah dipotong"
"Udahlah, hadapi aja. Toh gue yakin mereka pasti masih mencari bukti yang lain buat masukin kasus ini ke persidangan"
"Lagian kalau berkasnya nggak lengkap kan, pasti ujung-ujungnya gue bakalan dilepasin "kata Celia.
"Eh, selamat sore bapak-bapak polisi yang terhormat ada keperluan apa ya rame-rame datang ke rumah saya. Kayak mau tawuran aja "kata Celia berusaha untuk menutupi kegugupannya dihadapan polisi.
"Kami kesini ingin menjemput Anda ke kantor untuk menindaklanjuti dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap saudari Laras yaitu dengan menyuruh orang untuk mencelakainya, selain itu ada juga laporan terkait pembunuhan berencana yang telah Anda lakukan kepada kedua orang yang sebelumnya Anda suruh untuk mencelakai saudari Laras, selain itu terdapat beberapa laporan lainnya. Dimana untuk lebih detailnya Anda harus ikut kami ke kantor polisi! "kata polisi 1.
"Oh my God, kurang banyak tuh pasal yang jerat gue"
"Tapi gue beneran nggak nyangka bakal secepat ini gue kena tangkap polisi. Padahal dulu gue aman-aman aja"
"Aduh, apes banget sih nasib loe Celia "kata Celia dalam hati.
"Pak sebenarnya ya saya mau tanya dulu siapa yang ngelaporin saya. Dan saya merasa saya difitnah dan saya pernah melakukan perbuatan jahat untuk mencelakai Laras. Dia sahabat saya loh pak?"
"Dan satu lagi saya tidak merencanakan atau melakukan pembunuhan terhadap dua orang yang bapak maksud tadi "kata Celia berusaha untuk membela diri.
"Mari ikut kami, jika memang Anda tidak bersalah mengapa harus takut?"
"Nanti dengan keahlian Anda merangkai kata, Anda bisa langsung menjelaskannya di kantor polisi "kata polisi 2 sambil memborgol kedua tangan Celia.
"Yah jadi nih, gue pake baju orange "kata Celia dalam hati.
Laras dan Gracia sedang di perjalanan pulang setelah menginap semalam di rumah sang calon suami hehehe belum ya, tapi segera dan bakalan secepatnya jadi suami.
"Laras mommy mau bertanya sudah berapa jauh hubungan kamu dengan Bryan? "tanya Gracia.
"Mommy kenapa tanya gitu? "tanya Laras balik.
"Tadi pagi mommy bertemu Bryan tepat saat dia memindahkan tangga lipat di gudang "jawab Gracia.
"Apa tadi mommy udah ketemu kak Bryan, berarti kak Bryan udah tau dong siapa keluarga gue sebenernya? "kata Laras dalam hati.
"Bryan sudah menjelaskan semuanya sama mommy, bahwa kalian berdua sudah memiliki hubungan. Kalian sudah pacaran iya kan?"
"Bryan mengakui itu, tapi sekarang mommy mau mendengar langsung jawab dari putri kesayangannya mommy tentang hubungannya dengan Bryan Putra "kata Gracia.
"Hah gue nggak nyangka kak Bryan bakalan jelasin sedetail itu sama mommy?"
"Sumpah ini bener-bener diluar dugaan gue tau nggak?"
"Aaaa gue bingung harus jawab apa? "kata Laras dalam hati.
"Apa kamu mau menjelaskan semuanya sama mommy? "tanya Gracia.
"Laras apakah kamu tidak penasaran Peny semalam Bryan tidak datang ke rumahnya? "tanya Gracia bertubi-tubi.
