Sebuah ramalan kuno mengguncang keseimbangan antara para Akasha dan para Moksa, mereka tinggal di pusat alam semesta bernama Samavetham. Ramalan itu meramalkan kelahiran seorang Akasha terkuat di sebuah planet kecil, yang akan membawa perubahan besar bagi semua makhluk hidup. Ketika para Moksa berusaha menggunakan pohon Kalpataru untuk mencapai ramalan tersebut, para Akasha berupaya mencegah kehancuran yang akan dibawanya.
Di Bumi, Maya Aksarawati, seorang gadis yatim piatu, terbangun dengan ingatan akan mimpi yang mencekam. Tanpa dia sadari, mimpinya mengisyaratkan takdirnya sebagai salah satu dari 12 Mishmar, penjaga dunia yang terpilih.
Ketika ancaman dari organisasi misterius semakin dekat, Maya harus berhadapan dengan kekuatan baru yang bangkit di dalam dirinya. Dibantu oleh reinkarnasi Mishmar yang lain, Maya harus menemukan keberanian untuk melawan atau menghadapi konsekuensi yang dapat mengubah nasib seluruh alam semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Feburizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TREE OF LIFE
Beberapa bulan pun berlalu di setiap kesempatan Maya dan Rendi melakukan latihan untuk mengontrol kekuatan istimewa Maya. Dan Rendi selalu mencatat semua analisa dan pengamatannya.
Hari itu Rendi menjelaskan Maya hasil penelitiannya,
"Kau ingin tahu perkembangan terakhir dari penelitian? Coba dengar ini baik-baik." Rendi pun berdiri dan berjalan mondar-mandir di depan Maya yang sedang duduk di kursi kayu.
"Jadi, kekuatan istimewa yang menjadi kemampuanmu itu memiliki empat aspek."
"Satu! Tenaga dalam tubuhmu mampu melakukan hal yang mustahil bagi manusia normal."
"Dua! Daya tahan tubuhmu meningkat dengan sangat luar biasa, bahkan kupikir mungkin peluru tidak akan bisa melukaimu."
"Tiga! Kamu bisa melompat dengan ketinggian seratus meter tanpa cedera;itu menandakan tulangmu juga sangat keras, dan catatan kecepatanmu adalah 80km/jam."
"Empat! Tubuhmu begitu keras meskipun kamu tidak sedang menggunakan tenaga istimewa yang kamu miliki itu, dan aku bahkan masih merasakan sakit saat mencoba tos tangan denganmu."
"Di luar itu semua aku masih butuh waktu lagi, secara detail aku masih belum bisa mengemukakan penelitianku, aku butuh mempelajari dulu ilmu Anatomi manusia lebih akurat." Jelas Rendi.
"Tapi, yang jelas kamu bagai manusia super dalam cerita-cerita fiksi. Atau para Ksatria kuno yang sakti mandraguna."
"Woaah... Kedengarannya keren juga," Pipi Maya bersemu merah, begitu senang mendengar penuturan Rendi di bagian terakhir. Maya merasa begitu sumringah saat itu.
Rendi menyeringai lebar menakut-nakuti Maya.
"Ho iya keren, tapi mungkin lebih keren jika instansi rahasia pemerintah tahu dan melakukan operasi pada sekujur tubuhmu demi sebuah eksperimen."
Maya menatap Rendi merasa ngeri, "Itu sangat konyol Rendi."
*******
Sementara itu di belahan benua Eropa...
Di sebuah Laboratorium Sekretariat perusahaan Bioteknologi yang bernama ECLIPSE, Dr Emma Taylor, yang adalah CEO perusahaan itu, memasuki laboratorium rahasia itu. Laboratorium itu berada di pedalaman Taiga. Wanita itu mendekati sebatang pohon misterius berdaun keemasan setinggi tiga meter yang tumbuh dari benih biji yang mereka temukan di pulau Jawa. Pohon itu diisolasi pada sebuah ruang kaca, dan siapa pun yang memasuki ruang kaca dimana pohon itu berada harus menggunakan pakaian khusus.
"Hmmm... Sudah sepuluh tahun kita meneliti tanaman ini,"kata Dr. Taylor kepada staff tim peneliti.
" Yah, pohon ini sudah terlihat jauh lebih baik sekarang," jawab Dr. Ryan, Kepala Tim Peneliti.
"Kami sudah hampir mendekati titik terobosannya, Madame. Tanaman ini kemungkinan besar mengandung senyawa unik yang disinyalir dapat meningkatkan kemampuan fisik manusia jika sudah tumbuh dengan normal."
Dr. Taylor mengamati pohon itu dengan penuh ambisi. "Baiklah, aku ingin, kali ini hasilnya tercapai dalam waktu kurang dari enam bulan." titah Dr. Emma Taylor.
"Aku harus segera mendapatkan kepercayaan mereka," gumamnya dalam hati.
Mendengar perintah Dr. Emma Taylor para peneliti saling pandang satu sama lain, dan merasakan tekanan kerja yang makin membebani.
Dr. Emma Taylor lalu beranjak pergi meninggalkan gedung laboratorium dengan mobilnya serta melewati kedalaman hutan sampai dia menemukan sebuah bangunan lain yang berada di dekat sebuah air terjun.
Lalu, mobilnya pun memasuki pelataran gedung yang bertuliskan "TREE OF LIFE" yang dinaungi symbol bergambar pohon besar dengan bentuk cabang dan akar yang serupa. Wanita itu memarkir mobilnya di basement dan berjalan menuju sebuah pintu masuk yang dijaga dua orang berpakaian jas hitam dan menuju sebuah pintu rahasia, yang menuju ke ruang bawah tanah.
Di ruang bawah tanah itu Dr. Emma Taylor menjumpai seorang pria yang sedang berdiri membelakanginya sambil melihat aquarium besar berisi ikan-ikan Hauki yang bergerombol ke sana kemari.
"Selamat datang Dr. Taylor, apakah ada kabar terbaru dari laboratorium?" Pria itu pun beringsut menghadap Dr. Emma Taylor. Dan pria bermata tajam dengan senyum misterius tersebut ternyata Arkhan!
Wanita itu memberi hormat, menundukkan kepalanya, "Kami sudah hampir mendekati titik puncak keberhasilan, Tuan Arkhan. Tumbuhan itu sepertinya mengandung senyawa yang mampu meningkatkan metabolisme fisik manusia."
Arkhan menyeringai tipis, angannya terbayang saat pertama kali membawa benih itu dari Pulau Jawa.
"Bagus! Kami membutuhkan hasilnya sesegera mungkin."
Dr. Emma Taylor, yang merasa penasaran memberanikan diri untuk bertanya.
"Kalau boleh tahu, apa yang ingin anda cari dari pohon itu, Tuan Arkhan?"
Arkhan menyeringai lebar dan memandang Dr. Emma Taylor dengan pandangan yang menusuk, "Kita akan mengubah dunia dengan kekuatannya."
