NovelToon NovelToon
Cinta Satu Malam CEO

Cinta Satu Malam CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan di cafe.

Ring ring ring...

Suara ponsel Arya berdering. Arya tersenyum saat melihat panggilan dari Olivia. .

"Halo sayang."

"Halo Mas. Kamu masih ada di kantor ya?"

"Iya. Ada apa?"

"Mas, kita jadi kan ke butik langganan Mama kamu untuk memilih gaun pengantin."

"Oh iya. Aku hampir lupa sayang."

"Ya udah, cepat ya Mas. Aku tunggu kamu di rumah."

"Iya. Nanti aku akan jemput kamu." 

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Arya membereskan meja kerjanya dan menyimpan berkas-berkasnya. Setelah itu dia bersiap-siap untuk pulang. Arya keluar dari kantornya dan melangkah ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya. Setelah itu, Arya pun meluncur pergi meninggalkan kantor untuk menjemput Olivia. Dia akan langsung pergi ke rumah Olivia untuk menjemputnya. 

"Sayang ayo!" ajak Arya setelah bertemu Olivia. 

Olivia tersenyum dan mengangguk. Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meluncur pergi meninggalkan rumah Olivia. 

Setelah ke butik langganan Bu Monika, Arya dan Olivia berencana untuk pergi makan malam di cafe. Mereka memutar arah mobil mereka menuju cafe yang ada di dekat butik. 

"Kamu juga belum makan Mas?" tanya Olivia.

Arya menggeleng.

"Mas, makan itu penting lho. Akhir-akhir ini aku lihat kamu sering banget telat makan. Makanya kamu jadi kelihatan kurusan sekarang."

Arya hanya tersenyum. Dia tidak terlalu menanggapi ucapan Olivia. Arya kemudian kembali fokus menyetir. 

Sesampainya di depan cafe, Arya dan Olivia turun dari mobilnya. Mereka kemudian masuk ke dalam cafe. 

Seorang pelayan datang menghampiri mereka. 

"Selamat malam, Mbak, Mas, kalian mau pesan apa?" tanya pelayan itu sembari menyodorkan buku menu pada Arya dan Olivia. 

"Aku mau pesan menu ini dan minumnya ini," ucap Arya sembari menunjuk salah satu menu yang ada di buku menu. 

"Kamu mau pesan apa sayang?" tanya Arya pada Olivia. 

"Samain aja Mas." 

Olivia dan Arya kemudian makan bersama. Mereka tampak menikmati makanannya. Setelah menghabiskan makanannya, Arya bangkit dari duduknya. 

"Kamu mau ke mana Mas?" tanya Olivia.

"Aku mau ke toilet dulu sebentar."

Olivia mengangguk. 

Setelah Arya pergi, tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri Olivia. 

"Dokter Via, kok bisa ada di sini?" tanya Arumi. 

Olivia tersenyum saat melihat Arumi. 

"Arumi, kamu juga ada di sini."

"Iya Dokter, aku ke sini mau makan malam juga sama teman."

Arumi memperkenalkan temannya pada Olivia. 

"Ini Gina, teman aku Dok. Dan Gina, ini dokter Via dokter yang merawat ibu  aku waktu di rumah sakit. Sekarang kami berteman baik, karena dokter Via itu sangat baik. Dia yang sudah banyak membantu aku waktu aku dalam kesulitan."

"Halo Dokter," ucap Gina menyapa dokter Olivia.

"Dokter sendiri aja?" tanya Arumi. 

"Nggak kok Arumi. Aku juga lagi makan malam sama tunangan aku."

"Wah, maaf banget ya Dok, kalau aku sudah ganggu." Arumi merasa tidak enak dengan kehadirannya.

"Nggak apa-apa kok. Nggak ganggu sama sekali. Kalau kamu mau, gabung saja dengan kita."

"Emang boleh Dok kami gabung di sini?" tanya Gina.

"Boleh dong."

Arumi dan Gina kemudian duduk bersama di meja Olivia. Mereka juga memesan makanan untuk mereka makan malam. 

Arya keluar dari toilet. Setelah itu dia berjalan untuk menemui Olivia. Arya terkejut saat melihat wanita yang ada di dekat Olivia. 

Arya mengucek matanya. Berharap kalau orang yang ada di dekat Olivia bukanlah Arumi wanita yang terjebak di kamar hotel bersamanya malam itu.  

"Wanita itu, kenapa bisa ada sama Olivia. Apakah mereka saling mengenal," ucap Arya. 

Arya tidak mungkin menghampiri Olivia. Bagaimana seandainya Arumi menceritakan tentang kejadian  malam itu pada Olivia. 

"Aku harus pergi dari sini. Aku nggak bisa bertemu wanita sialan itu. Sepertinya dia bukan wanita yang baik. Jika aku ketemu dia, bagaimana  kalau dia ngejar-ngejar aku dan minta aku bertanggung jawab," ucap Arya. 

Arya kemudian mencari jalan lain  untuk keluar dari cafe itu. 

Aku lewat pintu samping saja. Biar cepat sampai ke parkiran, batin Arya.

Sesampainya di parkiran Arya menelpon Olivia. 

Ring ring ring...

Ponsel Olivia berdering. Olivia mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Olivia menatap Arumi dan Gina. 

"Tunanganku nelpon. Aku angkat dulu ya," ucap Olivia.

Arumi dan Gina menganggukkan kepala. Setelah itu Olivia mengangkat panggilan dari Arya. 

"Halo sayang. Kamu di mana sih? lama sekali pergi ke toiletnya."

"Sayang, aku sudah ada di parkiran. Ayo kita pulang sekarang!"

"Apa! pulang. Kenapa pulang. Kan aku belum selesai makan. Dan kita belum bayar makanannya juga."

"Sayang kamu bisa kan bayar makanannya sekarang. Nanti aku ganti."

"Iya deh iya..."

"Aku tunggu kamu di parkiran. Cepat keluar, kalau nggak aku akan tinggalin kamu di sini."

"Baik-baik, aku ke sana sekarang."

Setelah menerima telpon dari Arya, Olivia pamit pada Arumi dan Gina. 

"Maaf ya, aku harus pulang dulu. Tadi tunangan aku nelpon. Dia sudah ada di depan katanya."

"Iya Dokter. Hati-hati di jalan ya Dok," ucap Arumi.

Olivia melangkah keluar dari cafe. Setelah itu dia pergi ke parkiran untuk menghampiri Arya.

Arya sudah berada di dalam mobil. Olivia membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam mobil. Setelah itu Arya menyalakan mesin mobilnya dan meluncur pergi meninggalkan cafe.

"Mas, kenapa buru-buru pergi sih. Padahal aku tadi mau ngenalin kamu sama teman aku."

"Teman? teman yang mana?" tanya Arya di sela-sela menyetirnya.

"Maksud aku anak pasien aku yang kemarin aku bantu."

"Anak pasien kamu? siapa?"

"Iya Mas, namanya Arumi. Dia anak orang nggak punya. Ayahnya sudah meninggal, dan ibunya baru kemarin dioperasi."

Arya terkejut saat mendengar ucapan Olivia.

"Ibunya di operasi?"

"Iya. Dia sakit usus buntu. Dan kemarin aku bantu sedikit biaya rumah sakit ibunya Arumi. Habisnya aku nggak tega melihat Arumi. Dia yang jadi tulang punggung keluarga. Setiap hari dia harus bekerja paruh waktu, untuk membiayai pengobatan ibunya dan membiayai kuliahnya."

Arya manggut-manggut mengerti.

Mungkinkah uang yang Arumi minta padaku waktu itu untuk biaya operasi ibunya. Apa aku sudah salah menilai dia selama ini, batin Arya.

"Kamu kenal banget sama dia?" tanya Arya.

"Nggak sih. Baru beberapa hari ini aku kenal dia. Waktu di rumah sakit, aku melihat Arumi menangis. Aku samperin dia, ternyata dia nggak punya uang untuk membeli obat dan biaya rumah sakit ibunya. Dan aku bantu dia dengan sedikit uangku. Setelah dua hari, dia membawa uang untuk operasi ibunya dan mengembalikan uang yang aku pinjemin kemarin."

Arya manggut-manggut mendengar cerita Olivia. Setelah itu dia fokus kembali menyetir. Arya akan mengantar Olivia pulang ke rumah.

Sesampainya di depan rumah Olivia, Arya turun dari mobilnya. Setelah itu dia membuka pintu mobil untuk Olivia.

"Makasih ya Mas, kamu nggak mau mampir dulu?" tanya Olivia

"Nggak usah sayang, aku mau langsung pulang saja."

"Kalau gitu aku masuk dulu ya."

Sebelum Olivia masuk ke rumah , Arya mencium kening dan ke dua pipi Olivia. Setelah itu Arya masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati ya Mas," ucap Olivia sembari melambaikan tangannya.

Arya mengangguk dan tersenyum. Setelah itu dia pun meluncur pergi meninggalkan rumah Olivia.

1
muna aprilia
lanjutkan
Dinda Putri
karya yang bahus
Nana Susanty
bagus
Adinda
pergi aja arumi kehadiranmu tidak diharapkan mereka terutama Arya, pergi tinggalin arya biar nyesal dia.
Adinda
mungkin Arumi anak orang kaya ayah dan ibunya mungkin cerai karena orang ketiga
millie ❣
Si Arya jadi laki yg tegas disamping itu karma loe jg harus menyadari semua diatur takdir jg semesta kannnn loe bs nikah ama Arumi perlakukan Arumi dgn baiklah jadilah suami yg tegas bisa melindungi arumi kelak dr keluarga loe org lain yg akan membully dia 😏😏
millie ❣
Gw kok kasian ama Arumi siiiiii kalau cinta satu mlm terjadi bukankah itu takdir harusnya bs bersatu apalg nanti kalau Arumi hamidun gmn donk pertanggung jawaban'y g kasian apa ??????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!