Semuanya telah benar-benar berubah ketika mantan kekasih suami tiba-tiba kembali. Dan Elmira Revalina berpikir jika berita kehamilannya akan dapat memperbaiki hubungannya dengan suaminya— Kevin Evando Delwyn
Namun, sebelum Elmira dapat memberitahukan kabar baik itu, mantan kekasih suami— Daisy Liana muncul kembali dan mengubah kehidupan rumah tangga Elmira. Rasanya seperti memulai sebuah hubungan dari awal lagi.
Dan karena itu, Kevin tiba-tiba menjauh dan hubungan mereka memiliki jarak. Perhatian Kevin saat ini tertuju pada wanita yang selalu dicintainya.
Elmira harus dihadapkan pada kenyataan bahwa Kevin tidak akan pernah mencintainya. Dia adalah orang ketiga dalam pernikahannya sendiri dan dia merasa lelah.
Mengandalkan satu-satunya hal yang bisa membebaskannya, Elmira meminta Kevin untuk menceraikannya, tetapi anehnya pria itu menolak karena tidak ingin membiarkan Elmira pergi, sedangkan pria itu sendiri membuat kisah yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERTUDUH
"Itu tidak mungkin! Ini adalah hasil kerjaku dan aku tidak punya alasan untuk mencuri hasil kerja orang lain." Kata Davina, dahinya mengernyit ketika mendengar tuduhan yang di lontarkan oleh salah seorang dari mereka yang ada di ruang konferensi.
Davina telah menghabiskan banyak waktu untuk desainnya, tetapi tiba-tiba seseorang mengklaim bahwa ia menyalin karya orang lain.
"Nona Davina, kami pikir anda pandai membuat desain. Jadi, mengapa anda mengklaim karya Nona Daisy menjadi milik anda? Akan sangat bagus jika anda mengakui kejahatan anda dan meminta maaf pada Nona Daisy." Kata salah seorang dari mereka.
"Tidak mungkin Nona Davina akan menyalin karya orang lain! Apa kau tidak tahu siapa dia? Dia—"
"Olafia, diam!." Cegah Davina.
"Tapi, Nona... mereka—"
"Tidak masalah, aku akan mempertahankan karya ku. Ini hasil keringat dari pemikiran ku. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa menjadi karya Nona Daisy. Tapi, aku tidak akan mengubah pernyataan ku. Aku sendiri yang mendesain karya ini." Kata Davina dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.
"Jangan bersikap angkuh dan sombong! Ini adalah rancangan Nona Daisy! Lihatlah sendiri!." Kata Anna, salah satu karyawan.
Anna ingin mendapatkan kepercayaan dari Daisy karena dia akan segera menjadi istri Bos. Jadi, Anna memanfaatkan ini sebagai kesempatan untuk membuktikan jika dirinya selalu berada di pihak Daisy entah itu benar atau tidak.
'Memangnya kenapa kalau dia putri dari keluarga Ardonio? Semua orang tahu keluarga Delwyn adalah keluarga paling berkuasa di negara ini. Lebih baik aku berpihak pada calon Nyonya bos.' Batin Anna, menyeringai.
Ia kemudian membuka ponselnya dan menunjukkan berita yang sedang trending di media sosial pada Davina. Benar saja, desain perhiasan yang di rilis oleh Daisy sama persis dengan desain milik Davina yang baru saja di presentasikan.
Namun, jika diperhatikan dari dekat, desain milik Davina lebih detail dengan fitur-fitur tambahan.
Kedua mata Davina terbelalak karena terkejut.
"Bagaimana ini mungkin?."
"Apa kau masih bisa menyangkal kalau kau tidak mencuri karya Nona Daisy?." Tanya Anna mencibir. "Aku tidak menyangka putri dari dua desainer terkenal itu akan merendahkan dirinya dan mencuri karya seseorang."
Pernyataan Anna membuka jalan bagi yang lainnya untuk mengejek Davina.
"Aku dengar dia tidak di besarkan dalam keluarga Ardonio. Apa yang orang desa ketahui tentang perhiasan? Dia pasti mencuri hasil karya orang lain karena dia tidak punya bakat dalam mendesain."
"Tidak heran dia menunda waktu untuk merilis karyanya karena dia sedang menunggu salinan dari Nona Daisy."
"Memplagiat karya orang itu dilarang!."
Anna menyilangkan kedua lengannya dan menatap Davina. "Apa yang ingin kau katakan untuk membela diri mu sendiri, Nona Davina? Kau mencuri hasil karya orang lain, bukan kah kau seharusnya meminta maaf pada Nona Daisy?."
"Aku tidak akan meminta maaf atas sesuatu yang tidak aku lakukan." Kata Davina dan membuat semua orang terkejut.
"Astaga! Dia benar-benar tidak tahu malu. Bagaimana mungkin kau bisa dengan yakin mencuri karya seseorang dan menolak mengakuinya padahal buktinya jelas?"
"Kita tidak bisa bekerja dengan orang yang tidak punya etika dan moral."
"Keluarga Ardonio akan bangkrut jika mereka menyerahkan perusahaan mereka di tangannya."
Pada saat yang sama, Daisy diam-diam menyeringai. Semuanya berjalan sesuai rencananya. Davina berada dalam situasi sulit tanpa tau jalan keluarnya.
Kevin tidak ingin meneruskan kemitraannya dengan pencuri.
Jadi, ia telah melakukan dua hal sekaligus. Reputasi Davina akan ternoda selamanya dan Kevin akan melupakannya.
"Nona Ardonio, apakah kamu mengalami kesulitan ketika membuat desain? Aku bisa membantumu kalau kamu mengalami kendala, kamu tidak perlu menjiplak desain ku. Kamu tahu ini adalah sebuah kejahatan dalam industri kita." Kata Daisy..
Davina menyipitkan matanya. Ia yakin kasus desain mereka yang identik ada hubungannya dengan Daisy.
'Bagaimana Daisy mencuri hasil karyaku?.' Batin Davina. Ia selalu mengunci pintu kantornya setiap kali dia pergi makan siang dan mengamankan gambar-gambarnya.
"Nona Daisy, kamu dan aku sama-sama tahu siapa sebenarnya pemilik desain ini." Kata Davina dengan tenang.
"Tentu saja itu milikku. Aku bahkan telah merilisnya lebih dulu. Nona Davina, siapa pun bisa... lihatlah kamu menyalin pekerjaanku dan menambahkan detail agar terlihat berbeda," kata Daisy sembari mendesah. "Aku merasa kasihan padamu. Kamu pasti merasa tertekan untuk membuktikan dirimu pada orang tua mu dan Kevin. Tapi, mencuri pekerjaanku bukanlah cara yang tepat. Jika kamu bertanya, aku akan membantumu dengan beberapa tips." Kata Daisy.
Davina tersenyum tipis. 'Bagus! Daisy Liana adalah aktris yang bagus! Dia akan memenangkan Oscar untuk kemampuan aktingnya.
"Nona Daisy, anda baik sekali. Wanita itu telah mencuri desain anda. Tapi anda masih merasa kasihan padanya. Dia harus di hukum atas kejahatannya." Kata Anna.
Daisy tampaknya khawatir dan menatap Kevin. "Kevin, kamu tidak akan menghukum Nona Daisy, kan? Aku rasa dia punya alasan yang bagus untuk perbuatannya."
Kevin menyipitkan matanya kearah Davina. Ketika ia melihat Davina berjuang untuk membela diri, kekecewaan merayapi dirinya. Ia membenci orang-orang yang paling banyak berbohong dan berkomplot.
"Nona Davina, aku akan memberimu waktu lima detik untuk menjelaskan." Kata Kevin sembari menggertakkan giginya.
Davina mengernyitkan dahinya. Secara tidak langsung pria itu sudah menganggapnya sebagai pencuri. Davina memaksa bibirnya untuk tersenyum. "Aku tidak pencuri karya siapa pun!." Katanya dengan tegas.
"Dia sama sekali tidak merasa malu!." Seru Anna..
"Apa maksudmu Nona Davina harus merasa malu? Kalau boleh jujur, Nona Daisy-lah yang seharusnya merasa malu karena dia telah mencuri karya Nona Davina. Atasanku tidak akan pernah menjiplak, aku yakin dengan kemampuannya!" komentar Olafia dan beberapa kolega dari perusahaan Ardonio Corporation setuju dengan pendapatnya.
"Pasti ada yang salah. Kalau Nona Davina tidak punya kemampuan mendesain, CEO tidak akan mengizinkannya mengambil alih perusahaan," kata salah satu dari mereka, membela Davina.
“Dia hanya mendapat posisi itu karena dia adalah putri pemilik, bukan karena kemampuannya sendiri.” Kata Anna.
Tatapan mata Olafia berkilat marah. Ia melangkah maju. "Aku sarankan kita mengadakan kompetisi untuk melihat siapa yang benar-benar memiliki kemampuan untuk menciptakan desain yang luar biasa. Yang kalah adalah si penjiplak."
"Apa kau sudah gila? Kenapa kita harus mengadakan kompetisi jika sudah jelas Nona Daisy yang akan menang?" tanya Anna.
"Aku setuju!." Kata Davina tanpa ragu. "Aku bisa mengikuti seratus kompetisi untuk membuktikan bahwa desain ini milikku."
Keheningan menyelimuti tempat itu dan semua orang melirik Daisy. Meskipun ia marah karena keadaan sudah mencapai titik ini, ia akhirnya tidak punya pilihan selain setuju.
"Aku juga setuju," kata Daisy dengan enggan
Karena kedua wanita itu telah setuju, Kevin beranjak dari tempat duduknya. "Mari kita adakan pertemuan setelah seminggu untuk melihat desain terbaik."