NovelToon NovelToon
Hot Duda Dan Baby Sitter

Hot Duda Dan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Pengganti
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rhtlun_

Di tengah hujan deras yang mengguyur jalanan kota, Kinanti menemukan seorang anak kecil yang tersesat. Dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan, anak itu tampak sangat membutuhkan bantuan. Tak lama kemudian, ayah dari anak itu muncul dan berterima kasih atas pertolongan yang ia berikan.

Meskipun pertemuan itu sederhana, tidak ada yang tahu bahwa itu adalah awal dari sebuah kisah yang akan mengubah hidup mereka berdua. Sebuah pertemuan yang membawa cinta dan harapan baru, yang muncul di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rhtlun_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Julian merasakan kelelahan yang luar biasa setelah seharian penuh bekerja tanpa henti. Jam sudah menunjukkan angka yang cukup larut, dan keheningan rumah menyambutnya.

Dia berjalan menuju kamarnya, melepas jas kerja yang masih dikenakannya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih nyaman. Setelah itu, niatnya untuk menuju ke dapur dan menikmati secangkir kopi sebelum tidur tiba-tiba terhenti ketika matanya menangkap sesuatu yang berbeda.

Pintu kamar Kenzo sedikit terbuka. Dari celah pintu itu, ia bisa melihat Kinanti yang tertidur pulas di samping Kenzo. Pemandangan tersebut membuatnya berhenti sejenak. Dalam kesunyian malam, suasana yang lembut dan tenang itu memberikan ketenangan yang jarang ia rasakan.

Kinanti, yang selama ini mengurus Kenzo dengan penuh kasih sayang, tampak begitu alami dalam tidurnya, tidak menyadari kehadiran Julian yang mengamatinya.

Julian mendekati pintu kamar itu dengan hati-hati, tidak ingin membangunkan keduanya. Namun, saat ia melihat wajah Kinanti lebih dekat, hatinya sedikit tersentak.

Ternyata, Kinanti sangatlah cantik. Ia selalu melihatnya sebagai pengasuh yang baik dan penuh perhatian, tetapi malam ini, dengan pencahayaan redup yang menyoroti wajah Kinanti yang sedang tidur, ia melihat sisi lain dari wanita itu—sisi yang lebih lembut, lebih memikat.

"Tentu saja dia cantik, semua wanita memang sangat cantik." Pikir Julian dalam hati, mencoba untuk menjernihkan pikirannya.

"Dia sudah seperti keluarga bagiku. Hanya pengasuhnya Kenzo, tidak lebih."

Namun, meskipun ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, perasaan yang mengusik hatinya tidak bisa ia hindari. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda. Kinanti bukan hanya seorang pengasuh.

Ia telah menjadi bagian yang penting dalam hidup mereka, terutama bagi Kenzo. Keberadaannya yang penuh kasih sayang dan perhatian telah mengisi ruang-ruang kosong yang selama ini ada di rumah ini.

Julian menatap Kinanti dengan penuh rasa kagum, namun ia tahu ia tidak boleh terlalu terlarut dalam perasaan ini. Ia memutuskan untuk tidak membangunkan mereka, dan perlahan-lahan ia memakaikan selimut untuk menutupi tubuh Kinanti dan Kenzo, memastikan keduanya tetap nyaman.

Setelah itu, ia berjalan mundur, meninggalkan kamar dengan langkah yang hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan keduanya.

Setelah menutup pintu kamar Kenzo dengan perlahan, Julian berjalan menuju kamarnya sendiri. Namun, pikirannya masih terhenti pada apa yang baru saja ia lihat. Ia berbaring di tempat tidurnya dan memejamkan mata, berusaha untuk tidur. Namun, bayangan wajah Kinanti terus menghantui benaknya. Kenapa hatinya begitu berdebar? Mengapa ia merasa sedikit gelisah?

"Ini tidak mungkin..." Pikirnya, mencoba menenangkan diri.

"Aku hanya terkesan dengan caranya mengurus Kenzo, itu saja, tidak lebih dari itu."

Namun, meskipun ia berusaha keras untuk menyangkalnya, perasaan itu terus muncul. Rasa kagum terhadap Kinanti mulai berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam.

Dia merasakan ketegangan di dadanya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Julian memalingkan wajahnya ke sisi lain, berusaha tidur, tetapi rasa penasaran itu tidak hilang.

"Apa yang aku pikirkan?" Gumam Julian pelan pada dirinya sendiri, matanya terbuka lebar.

"Dia hanya pengasuh anakku. Aku tidak boleh terlalu larut dalam perasaan ini. Tidak boleh."

Namun, semakin ia berusaha untuk tidur, semakin jelas perasaan itu menghantui pikirannya. Ketika dia kembali membayangkan Kinanti, bayangan wajah wanita itu yang cantik dan penuh kasih sayang itu muncul lagi di benaknya. Hatinya berdebar, dan dia mengusap wajahnya dengan tangan, mencoba mengalihkan perhatian.

"Sungguh aneh." Pikirnya lagi, mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri.

"Ini hanyalah perasaan sesaat. Aku lelah, itu sebabnya aku bisa merasa seperti ini."

Julian menatap langit-langit kamar, berusaha menenangkan pikirannya, tetapi ketenangan yang ia harapkan tak kunjung datang. Perasaan yang aneh ini terus bergema dalam dirinya. Kenapa hanya kini ia menyadari betapa mempesonanya Kinanti? Kenapa baru malam ini dia melihat Kinanti dari sudut pandang yang berbeda?

Akhirnya, dengan hati yang gelisah dan pikirannya yang penuh tanda tanya, Julian memutuskan untuk tidur. Namun, meskipun ia berusaha keras, perasaan itu tak bisa ia buang begitu saja.

"Besok mungkin akan lebih baik." Pikir Julian, mencoba menenangkan diri.

"Aku hanya perlu tidur. Semua akan terasa lebih jelas setelah aku beristirahat."

Dengan pikiran yang masih terombang-ambing, Julian akhirnya tertidur, meskipun pikirannya penuh dengan bayangan wajah Kinanti. Entah mengapa, ia merasa ada sesuatu yang harus ia selesaikan, tetapi ia tak tahu bagaimana cara menghadapinya. Yang ia tahu, perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya kini membayangi hidupnya, dan itu adalah perasaan yang sulit untuk dipahami.

"Tidak, aku tidak boleh jatuh ke dalam perasaan ini." Bisik Julian pada dirinya sendiri, meskipun suara hatinya seakan bertentangan dengan kata-katanya sendiri.

*******

Kinanti terbangun dengan perasaan sedikit bingung. Ketika matanya terbuka, ia merasa ada yang berbeda. Selimut yang tadinya terjatuh dari tubuhnya kini terlipat rapi dan menutupi dirinya serta Kenzo. "Siapa yang memakaikan selimut ini?" Pikir Kinanti dalam hati, namun ia tidak terlalu menghiraukan hal tersebut.

Ia hanya berpikir mungkin Bi Inah yang telah melakukannya.

Dengan cepat, ia mengalihkan perhatian dan membangunkan Kenzo yang masih terlelap di sampingnya.

"Kenzo, ayo bangun, waktunya sarapan." Ucap Kinanti lembut. Kenzo membuka matanya, terlihat sedikit terkejut, namun begitu mendengar suara Kinanti, dia langsung tersenyum dan bangun dari tiduran.

"Selamat pagi, Kak Kinanti." Kata Kenzo ceria, meskipun matanya masih terlihat mengantuk.

"Selamat pagi, Kenzo. Hari ini kamu libur sekolah, jadi kita bisa lebih santai. Ayo, sarapan dulu, ya." Jawab Kinanti sambil tersenyum.

Kenzo mengangguk setuju, dan keduanya pun pergi menuju meja makan. Mereka duduk dan menikmati sarapan bersama, dan setelah selesai, Kenzo terlihat sangat bersemangat.

"Kak Kinanti, hari ini aku ingin jalan-jalan. Apakah kita bisa pergi ke kebun binatang?" Tanya Kenzo dengan penuh harap.

Kinanti tertawa kecil dan mengelus kepala Kenzo. "Tentu saja, Kenzo. Tapi kita harus bilang dulu ke Tuan Julian ya?"

Kenzo terlihat bersemangat, dan dengan cepat dia berlari ke ruang tamu untuk mencari Julian. Sementara itu, Kinanti menyelesaikan sisa-sisa tugas di dapur. Beberapa menit kemudian, Julian turun ke ruang tamu setelah mendengar suara Kenzo.

"Daddy!" Kenzo memanggilnya dengan suara riang, berlari menghampiri Julian. "Daddy, hari ini Kenzo libur sekolah. Kita jalan-jalan, ya? Ke kebun binatang!"

Julian yang baru saja selesai mengenakan jas kerjanya untuk hari itu, terkejut mendengar permintaan Kenzo. "Wah, sepertinya Kenzo ingin sekali ke kebun binatang." Kata Julian dengan senyuman.

"Tapi kalau kamu ingin jalan-jalan, Daddy harus memberitahu David dulu agar dia tahu Daddy tidak ke kantor hari ini."

Kenzo tersenyum lebar. "Iya, Daddy! Terima kasih!" Jawabnya dengan ceria, melompat-lompat kegirangan.

Julian melirik Kinanti yang ada di dekatnya, kemudian meraih ponselnya dan menelepon David.

"David, hari ini aku tidak akan masuk ke kantor. Aku akan menghabiskan waktuku bersama Kenzo." Ucap Julian setelah menerima sambutan dari David di ujung telepon.

"Baik, Tuan Julian." Jawab David dengan suara yang tenang.

Setelah selesai dengan percakapan tersebut, Julian kembali menatap Kinanti. "Sudah selesai, Kinanti. Kita bisa berangkat sekarang."

Kinanti mengangguk dan tersenyum. "Baik, Tuan Julian."

Kemudian mereka bertiga, Julian, Kinanti, dan Kenzo, pergi meninggalkan rumah setelah pamit dengan Bi Inah, dan menuju ke kebun binatang.

Kenzo sangat antusias di sepanjang perjalanan. Sesekali, ia berbicara mengenai berbagai hewan yang ingin dilihatnya di kebun binatang nanti. Kinanti dan Julian hanya bisa tersenyum melihat betapa cerianya Kenzo hari itu.

Setibanya di kebun binatang, suasana cerah menyambut kedatangan mereka. Kenzo langsung berlari menuju pintu masuk dengan penuh semangat, sedangkan Julian dan Kinanti mengikuti di belakang.

Mereka berjalan berkeliling, melihat berbagai jenis hewan yang ada di sana, dan Kenzo tidak henti-hentinya bertanya tentang hewan-hewan yang dilihatnya. Julian menjawab pertanyaan-pertanyaan Kenzo dengan sabar, meskipun tampaknya ia lebih sibuk dengan pikirannya sendiri.

Kinanti, di sisi lain, merasa sangat bahagia melihat kebahagiaan Kenzo. Melihat Kenzo yang ceria dan bebas, ia merasa senang karena setidaknya hari ini Kenzo bisa merasakan kebahagiaan bersama ayahnya. Terkadang, ia merasa kasihan pada Kenzo karena Julian terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga mereka jarang punya waktu untuk bersama.

Namun, hari itu semuanya berbeda. Kenzo tampak sangat bahagia, dan Kinanti merasa terharu melihat perubahan itu. Kenzo terlihat begitu dekat dengan ayahnya, dan Julian pun sepertinya menikmati waktu bersama putranya hari ini. Seiring berjalannya waktu, mereka berhenti di beberapa tempat menarik, dan Kenzo meminta untuk berfoto bersama ayahnya.

"Ayo, Daddy, kita berfoto." Ujar Kenzo dengan semangat, sambil memegang kamera ponsel.

Julian tersenyum dan mengangguk. "Ayo berfoto." Jawabnya dengan lembut.

Mereka berdua pun berpose, dan Kenzo terlihat sangat senang. Kemudian, Kenzo berlari menghampiri Kinanti dan memegang tangannya.

"Kak Kinanti, ayo ikut juga! Kita berfoto bersama!" Kata Kenzo dengan ceria, menggandeng tangan Kinanti.

Kinanti terkejut dengan permintaan Kenzo, namun dia tersenyum dan mengangguk. "Tentu, Kenzo. Ayo kita berfoto bersama." Jawab Kinanti sambil bergabung dengan Julian dan Kenzo di depan kamera.

Mereka bertiga berpose di depan salah satu kandang hewan. Kenzo berdiri di antara Julian dan Kinanti, tersenyum lebar. Kinanti merasa hangat di hatinya melihat kebahagiaan Kenzo dan Julian yang begitu alami. Julian juga terlihat lebih santai dan bahagia, dan ini adalah momen yang sangat langka bagi mereka.

Saat foto diambil, Kenzo berteriak gembira. "Lihat! Ini sangat indah." Serunya penuh semangat.

Kinanti menatap Kenzo dengan senyum yang lembut, merasa terharu. Ia tidak bisa menahan perasaan bahagia yang meluap di dadanya. Walaupun ini hanya sebuah foto sederhana, bagi Kinanti, itu adalah momen yang sangat berarti.

Setelah berfoto, mereka melanjutkan jalan-jalan di kebun binatang. Kenzo tampak sangat puas dengan perjalanan itu. Hari itu, ia merasa sangat bahagia, dan Julian serta Kinanti senang bisa melihat Kenzo tersenyum lebar. Waktu yang mereka habiskan bersama itu terasa begitu berharga.

1
Ds Phone
ada kebahagian untuk nya
Ds Phone
semagat tu
selviana engol
ceritanya sangat seru
selviana engol
ceritanya sangat seru
Fitriadesy 99.df
cerita nya bagus
Ds Phone
perumpuan tu mesti paksa dia
Ds Phone
emak nya sombong tak bertempat
Ds Phone
ada rasa suka
Ds Phone
meraka suka sekali
Ds Phone
apa kah dia akan kembali
Ds Phone
ya semua nya tak bolih pasaka kalau hati tak suka
Ds Phone
lama lama akan rapat
Ds Phone
kebahagian yang dia fapat
Ds Phone
orang tak tahu malu macam tu kah
Ds Phone
dia ada bakat terpendam
Ds Phone
bunga bunga cinta
Ds Phone
dia pandai melayan anak anak
Ds Phone
dia dah jatuh cinta lah tu
Ds Phone
kebahagian anak lebih penting
Ds Phone
tentu ada masalah besar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!