Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek
Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.
Cantik, Polos, dan Pendiam
Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.
Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?
Ikutin cerita Marriage With CEO.
Update sesuka hati❤️
Start 14 Desember 2024
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marriage With CEO | 18. Real Marriage
Sudah hampir sepuluh menit Ayana terus menerus tersenyum membuat Anindira yang sedang bersamanya kebingungan dengan sikap Ayana sekarang. Entah kejadian apa yang membuat Ayana tersenyum senang seperti sekarang.
"Ay, kamu kenapa sih dari tadi senyum-senyum sendiri?" tanya Anindira.
Ayana masih tidak mendengarkan ucapan yang di lontarkan kepadanya.
"Ayana!"
"Ayana!"
"Woy Ayana!!!" Teriak Anindira sudah ke habisan kesabaran menghadapi sikap aneh sahabatnya ini.
"Eh, ada apa, Ra?"
"Kamu yang kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri udah kek orang kehabisan obat,"
"Emang gak boleh ya aku senyum?"
"Masalahnya dari tadi kamu senyum-senyum terus sampai orang ngira aku duduk sama orang gila," ucap Anindira.
"Ishhh!"
"Lagian apa sih yang buat kamu senyum-senyum terus?" tanya Anindira.
"Enggak apa-apa kok, rahasia." Jawab Ayana.
"Oh, sekarang main rahasia-rahasia,"
"Ini urusan rumah tangga karena kamu belum menikah jadi tidak boleh ikut campur," ujar Ayana meledek Anindira.
Anindira memukul lengan Ayana hingga membuatnya memekik kesakitan.
"Makanya nikah biar tau kenapa aku senyum-senyum sendiri," ucap Ayana.
"Kalau gitu kamu comblang kan aku dengan sekretaris Aston itu,"
"Hadwin maksud mu?" tanya Ayana memastikan.
"Iya, Hadwin sekertaris pribadinya Aston."
Ayana menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang mendadak ingin di jodohkan dengan sekretaris Aston yang bernama Hadwin.
Setelah satu jam berada di cafe bersama Anindira dan jam sudah menunjukan jam lima sore Ayana memutuskan untuk pulang karena sebentar lagi Aston segera pulang.
Tak membutuhkan waktu yang lama Ayana tiba di rumahnya. Hal pertama yang Ayana lakukan adalah membersihkan diri terlebih dahulu karena Ayana sudah tidak tahan dengan badannya yang sudah lengket.
Ketika berlari menuju kamar mandi Ayana begitu terkejut dengan keberadaan Aston yang berada di kamar mandi
"Aston! Apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Ayana yang melihat suaminya baru menyelesaikan mandinya di mana Aston tidak menggunakan handuk seperti biasanya.
"Mandi, apa lagi jika bukan mandi," jawab Aston.
"Ta--tapi kenapa kamu tidak pakai handuk?" Ayana memalingkan tubuhnya menghadap kearah lain.
"Karena aku belum selesai," jawab Aston.
"Kenapa kamu memalingkan badanmu? Bukankah kamu sudah melihat semuanya? Dan aku pun sudah melihat milikmu," goda Aston.
"Yaudah kamu cepetan mandi setelah itu aku,"
"Kenapa kita tidak mandi bersama-sama saja?"
"A--aku tidak mau," tolak Ayana yang ingin mencoba kabur namun dengan cepat Aston menahan lengan Ayana sehingga Ayana ikut masuk bersama Aston.
Dengan senyum yang penuh arti Aston membawa Ayana ke dalam bathtub dan akhirnya mereka mandi bersama-sama untuk pertama kalinya. Ayana begitu mengerti maksud dari senyuman manis Aston yang Aston berikan kepadanya di mana Aston akan melakukan hubungan suami istri lagi namun bedanya mereka melakukannya di kamar mandi.
Memang ide gila Aston membuat Ayana begitu kesal namun ia tidak bisa menolak karena Aston meminta haknya yang memang harus Ayana berikan tanpa melawan.
...•••...
Bibir Ayana terus menerus menunjukan kekesalnya saat selesai mandi bersama Aston. Bagimana tidak kesal Aston melakukannya hampir memakan waktu tiga puluh menit. Dan sekarang Ayana tidak mood untuk masak karena bagian selangkangannya begitu terasa sakit karena ulah Aston.
Aston tertawa begitu keras saat melihat sang istri cemberut.
"Maaf sayang," ucap Aston menghampiri Ayana yang sedang duduk di sofa kamar mereka.
Cup
Aston mencium pipi Ayana begitu lama. "Terima kasih sudah menjaganya hanya untukku." Ucap Aston yang membuat Ayana bingung.
"Menjaga apa maksud kamu?" tanya Ayana.
Mata Aston menunju bagian bawah tubuh Ayana yang membuat mata Ayana melotot kearah Aston.
"Aston sekarang kamu mesum sekali, ya." ucap Ayana.
Gelak tawa begitu keras yang keluar dari mulut Aston membuat Ayana semakin kesal. Karena kejadian ini membuat Ayana yang semulanya ingin masak untuk makan malam namun di karenakan kejadian Aston meminta haknya jadi Ayana tidak jadi untuk masak makan malam.
"Kita makan malam di luar saja bagimana?" tanya Aston.
"Di saat leherku seperti ini? Oh, tidak Aston terima kasih banyak." Tolak Ayana.
"Oke, kalau begitu kita pesan makanan saja," ucap Aston.
Kali ini Ayana mengiyakan ucapan Aston karena memang Ayana sedikit lapar. Di saat mereka sedang asik berduaan, bel rumah mereka berbunyi menandakan bahwa ada orang yang berkunjung ke rumah mereka.
Namun sebelum membuka pintu mereka saling menatap satu sama lain.
"Jangan-jangan itu mantanmu?" Tebak Ayana.
"Tidak mungkin ia tau rumah ini karena rumah ini memang aku buat ketika aku ingin menikah," elak Aston.
"Siapa tau dia cari informasi tentang alamat rumah kita,"
"Aku yakin tidak," ucap Aston yakin.
"Kalau begitu aku buka pintunya." Ujar Ayana berlari menuju ke depan.
Ayana begitu was-was karena jika Xaquila mengetahui alamat rumah mereka otomatis ada orang yang membocorkan informasi tentang alamat mereka. Namun kekesalan Ayana memendam ketika tau siapa yang berkunjung ke rumah mereka.
"Grizella, ternyata kamu." Ucap Ayana yang membukakan pintu untuk Grizella.
"Kak, belum buka pesan dariku ya? Aku kan sudah bilang ingin menginap di sini karena mama sama papa mendadak harus ke luar negeri untuk urusan bisnisnya. Jadi karena aku tidak ingin di rumah sendiri aku menginap deh di sini, boleh kan, Kak?" Tanya Grizella.
"Boleh dong. Yuk masuk," ajak Ayana membawa Grizella masuk ke dalam rumah.
Aston melihat Ayana sedang berjalan bersama dengan adiknya membuat Aston bertanya-tanya kenapa ia datang kemari malam-malam.
"Kenapa kau kemari?" tanya Aston.
Bukan menjawab pertanyaan sang Kakak Grizella berlari untuk memeluk kakaknya yang begitu ia rindukan.
"Lepaskan aku!" Teriak Aston yang berusaha melepaskan pelukan Grizella.
Ayana yang melihat kelakuan kakak beradik itu hanya tersenyum senang.
"Kak, kamu tau bukan betapa aku merindukanmu,"
"Kata-kata basi yang udah lama kagak ada gunanya." Ucap Aston.
"Ngapain kamu ke sini?"
"Aku numpang tidur," jawab Grizella.
"Numpang tidur? Kenapa tidak tidur di rumah saja?"
"Mama papa sedang ke luar negeri jadi aku gak mau di rumah sendiri jadi aku tidur di sini deh," jawab Grizella sambil mengeratkan pelukannya kepada Aston.
Aston terus berusaha untuk lepas dari Grizella dan Aston berhasil membuat ia terlepas dari pelukan Grizella lalu berlari ke Ayana dan memeluk tubuh Ayana meminta perlindungan kepada Ayana.
"Plis deh kalau lagi mesrah-mesrahan jangan di hadapan wanita jomblo deh, jadi iri pengen nikah juga," ucap Grizella.
"Lulus S2 dulu baru bisa nikah setelah lulus S2 baru lanjut S3 kek aku baru boleh menikah," papar Aston.
Grizella menatap kearah Aston dengan tatapan sinis. "Kak, aku lapar." Ucap Grizella.
"Sebentar lagi makanan sampai, kamu tunggu dulu nanti kita makan sama-sama," ucap Ayana.
"Tumben kakak gak masak biasanya masak,"
"Karena Aston jadi aku tidak masak," ucap Ayana.
Aston mengeratkan pelukannya kepada Ayana dan menyembunyikan wajahnya di leher Ayana. Grizella yang melihat kemesraan mereka berdua membuatnya begitu bahagia karena sang kakak akhirnya bisa melupakan kejadian itu dan menemukan pengganti yang jauh lebih baik dari Xaquila.
Tak lama menunggu akhirnya pesanan makanan mereka telah sampai. Entah ada firasat apa sehingga Aston memesan makan malam cukup banyak dan cukup untuk mereka makan bersama.
...•••...
"Ingat ke mana-mana harus di jaga oleh Jake jangan pernah kamu ke mana-mana tanpa Jake kamu sudah tau bukan jika kamu melanggarnya," pesan Aston.
"Iya, aku tau dan aku akan selalu ingat,"
"Bagus, aku berada di Hongkong selama seminggu jadi kamu jaga diri baik-baik, kalau bisa kamu tidur saja di rumah orangtuaku atau kamu ajak teman-temanmu untuk menginap lagi seperti sebelumnya lagi,"
"Baiklah,"
"Kalau begitu aku berangkat dulu," pamit Aston sambil mencium kening Ayana begitu lama.
Ayana hanya mengantar Aston dari rumah saja karena Aston melarang Ayana untuk mengantarnya ke bandara takut jika Ayana kelelahan karena ulahnya semalam. Memang mereka melakukan hubungan suami istri itu dua kali saat mereka ingin tidur.
Setelah mobil Aston pergi barulah Ayana masuk kedalam rumah. Mengambil ponselnya untuk memberi kabar kepada Anindira untuk menginap kali ini Fany tidak bisa ikut karena ia harus ikut bersama dengan Aston ke Hongkong. Maka dari itu Ayana hanya mengajak Anindira dan juga Grizella saja untuk menginap di rumah mereka.
Keberangkatan Aston ke Hongkong sebenarnya begitu mendadak karena Hadwin lupa memberi informasi tentang keberangkatan ke Hongkong. Jadi jam lima pagi Ayana membantu Aston untuk berkemas pakaian yang di bawa oleh Aston.
Sekarang Ayana menuju ke taman belakang rumah yang Ayana geluti ketika ia tidak tau harus apa di rumah. Berbagai macam sayur dan juga buah sudah tumbuh begitu subur membuat Ayana begitu senang ketika berhasil menanamnya.
Ayana berencana untuk memetik beberapa sayur yang sudah bisa di panen agar nanti bisa di sajikan ketika sahabat dan juga adik iparnya datang. Dan ada sebagian buah yang sudah bisa di panen contohnya melon dan juga stroberi yang nampak begitu segar.
Setelah ini Ayana akan menanam beberapa benih bunga agar taman terlihat lebih cantik. Sebelum memetik beberapa sayur Ayana membuat list apa saja yang akan ia beli di supermarket untuk makan malam dan juga cemilan ketika menonton.
Seperti perintah Aston jika ia ke mana-mana harus bersama dengan Jake sang bodyguard yang sudah Aston siapkan untuknya. Mengingat saat Aston bercerita tentang kejadian di mana Grizella hampir celaka karena di perintahkan oleh seseorang yang tidak menyukai keluarga Aston dan ingin menyingkirkan satu-persatu anggota keluarga Aston.
Maka dari itu ketika Ayana tidak menggunakan bodyguard yang Aston siapkan, Aston begitu marah, ternyata tujuannya ingin melindungi orang yang ia sayangi termaksud Ayana. Karena Ayana sudah masuk ke daftar keluarga besar Matthew jadi bahaya setiap saat akan mengancam keluarganya. Aston tidak ingin semua itu terjadi kepada keluarganya maka dari itu Aston selalu menyiapkan bodyguard untuk setiap keluarganya.
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke supermarket Ayana berkeliling untuk mencari beberapa cemilan dan juga perlengkapan rumah juga beberapa bahan di dapur yang sudah habis.