NovelToon NovelToon
Unwanted

Unwanted

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Purpledee

Trisha Adalah gadis yang tinggal di sebuah desa di australia, keluarganya sangat ketat dengan pergaulannya, ia bersama sepupunya Freya hanya di perbolehkan bekerja dirumah dan membantu pekerjaan rumah, bahkan ia tidak di perbolehkan untuk bekerja atau pun kuliah. Sampai di suatu ketika Freya membawa kabar bahagia pada Trisha bahwa ia akan menikah dengan seorang lelaki yang berasal dari ibu kota. Kedua keluarga membuat perjodohan itu, dan semuanya mulai di sibukan untuk acara pernikshsn, namun tanpa disangka-sangka Trisha bertemu dengan seorang lelaki tampan di sebuah toko kue. Pandangan mereka berdua bertemu, Trisha hanya memandang lelaki itu biasa saja, namun tidak dengan lelaki rupawan bernama Adrian, yang ternyata lelaki yang akan di jodohkan dengan Frey.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11. Pertengkaran

Untuk pertama kalinya dalam hidup Adrian ia bekerja, Trisha sebagai seorang istri mengantarnya sampai depan rumah. “Doakan aku semoga hari ini berjalan lancar,” kata Adrian. Trisha hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Semua anggota keluarga memiliki kesibukannya masing-masing, terkecuali dengan Trisha. Ia lembali ke kamarnya dan menatap tempat tidur yang sepertinya terlihat nyaman untuk di tiduri. Trisha menarik nafasnya dalam-dalam sebelum ia menduduki tempat tidur milik Adrian.

Senyumannya merekah saat Trisha duduk di tempat tidur, rasanya sangat empuk dan juga lembut. Ini adalah pengalaman pertamanya ia merasakan tempat tidur senyaman ini.

Trisha akhirnya membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menelpon seseorang. Ia berusaha menghubungi ibunya terlebih dahulu, tapi tak kunjung diangkat juga. Lalu ia menghubungi Freya. Beberapa saat ia menunggu nada sambung telpon, dan Freya pun mengangkat telponnya.

“Trisha?”

“Freya!? Kau ada dimana? Kemarin aku terus menghubungimu tapi telponmu tidak kunjung aktif.” Trisha bangkit dari duduk. 

“Batrai ponselku habis, aku tidak menyadarinya.”

“Bagaimana kabarmu dan ibuku?”

“Mn, kau jangan khawatir, kami disini baik-bak saja. Aku tidak bisa memberikan telpon ini pada ibumu, dia sedang berbelanja bersama ibuku.”

“Aku merindukan kalian semua, kecuali paman.”

“Mn, kami juga merindukanmu, Trish. Trish, sudah dulu aku harus segera membereskan rumah, jika tidak Ayahku akan memasukanku ke ruang bawah tanah lagi.”

“Mn, baiklah. Aku akan menghubungimu lagi nanti.”

Trisha dengan berat hati mengakhiri telpon itu. Ia Kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi ia merasa sangat kebosanan dengan hanya berdiam diri dikamar, tanpa melakukan apa pun.

Menjadi orang kaya, dengan rumah yang sebesar ini benar-benar sangat membosankan, dimana semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Trisha beranjak dan memutuskan untuk berkeliling rumah. Saat menuruni undakan tangga menuju lantai 1, tak sengaja ia bertemu dengan Viona dan juga Temy, mereka saling menyapa satu sama lain meskipun masih terasa cangung.

“Hai, Trisha!” sapa Viona dengan senyuman lembutnya.

“ Halo, kak.” Trisha membalas senyuman Viona dengan ramah dan malu-malu. “Trisha, kami minta maaf, karena pekerjaan kami bahkan belum sempat duduk dan berbicara dengan benar bersamamu.” Ucap Temy dengan suaranya yang berwibawa. 

“Tidak apa-apa…”

“Bagaimana tidak apa-apa? Nanti kami akan mengatur terlebih dahulu dan membawa mu dan Adrian untuk makan malam bersama, hanya kita berempat.” Timpal Viona.

“Itu ide yang bagus, sayang.” Sahut Temy.

“Mn, lalu aku akan mengatur waktu untuk kita jalan-jalan, dan berbelanja bersama, hanya kita atau bersama ibu dan juga Han—” 

“Tapi sayangnya, kami akan jalan-jalan dan berbelanja hari ini,” potong ibu Esme.

Ibu Esme langsung memeluk kedua menantunya itu. “Tapi bu, untuk hari ini aku tidak bisa, aku harus segera pergi lagi setelah membawa beberapa barangku yang tertinggal.” Kata Viona.

“Tidak masalah, lain kali kita akan pergi berempat, Trisha, ibu, kau dan Hana.”

“Baik bu.” Viona pun pergi. “Aku juga harus segera pergi bu, Viona membawa mobil sendiri hari ini.” Ujar Temy. “Baiklah, hati-hati di jalan, nak.” Ibu Esme memeluk anak sulungnya itu sekilas, dan meninggalkan Trisha bersama ibunya.

Ibu Esme menggandeng tangan Trisha dengan hangat. “Ayo kita berbelanja,” Ibu Esme begitu bersemangat mengajak menantu barunya.

Di hari itu Ibu esme mengajak Trisha berbelanja banyak hal dengan di kawal 2 bodiguar yang membantu membawa banyak belanjaan. Mulai dari pakaian mewah, gaun, piama, pakaian dalam, sepatu, perhiasan dan yang lainnya. Trisha yang baru pertama kali dia jak belanja ketempat mewah hanya menuruti semua perkataan ibu Esme. Saat matahari mulai meninggalkan sinarnya di ufuk barat, untuk kedua kalinya mereka makan di sebuah kafe.

“Apa kau suka tingaal disini?” tanya ibu Esme. Mata Trisha berbinar melihat berbagai hal yang baru di sekitarnya, “ Disini sangat indah. Disini mau pun dirumah.” Ibu Esme tersenyum melihat Trisha yang menikmatinya.

Tapi tiba-tiba Trisha menunduk, senyumannya memudar. “Aku benar-benar tidak tau bagaimana harus berterima kasih.” Lirih Trisha “Terima kasih Banyak untuk semuanya.” Lanjut Trisha.

“Trisha, kita hanya menghabiskan waktu bersama, dan bersenang-senang.”

“Anda begitu baik padaku, bukan hanya anda, tapi Tuan Runo, kak Temi, Viona dan kalian semua.” Perlahan senyuman Trisha Kembali merekah.

“Aku pikir semua ini akan lebih sulit untukku. Tapi semua orang memperlakukan aku seperti orang yang sudah tinggal lama di mansion. Semuanya memperlakukan aku dengan hangat.” 

Mendengar itu Ibu Esme pun ikut tersenyum dan Bahagia, jika menantunya tinggal nyaman di tempat tinggal barunya. “Begitu banyak hadiah, banyak barang-barang yang aku beli hari ini. Tapi bukan itu yang menurutku benar-benar membekas dalam hidupku, aku sangat menghargai itu. Tapi untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa di hargai.” Ujar Trisha. 

Mendengar semua cerita yang disampaikan Trisha, Ibu Esme langsung memegang tangan Trisha yang ada di atas meja dengan kehangatan seorang ibu.

“Aku sangat senang dan bersyukur kau menikahi anakku.” Kata Ibu Esme. “Aku tau itu tidak akan mudah, tapi aku akan selalu ada untukmu, dan jangan lupa sekarang ini aku juga ibu, oke?” lanjut Ibu Esme. Trisha hanya mengangguk sambil tersenyum malu.

Sesampainya di rumah, tiba-tiba Lydia menghampiri Ibu Esme dan memberi tahukan jika Viona dilarikan ke rumah sakit. “Baiklah aku akan kesana.” Ujar ibu Esme.

“Apa Kak Viona baik-baik saja?” Trisha khawatir. “Dia pasti baik-baik saja, sekarang kau masuk dan istirahat, oke.” Ibu Esme segera Kembali pergi.

Trisha masuk ke dalam mansion, suasana rumah sangat sepi, dan jam dingding rumah menunjukan pukul 9 malam. Trisha Kembali ke kamarnya dan mendapati Adrian tengah tiduran sambil memainkan ponselnya. Tak ada perkataan apa pun, Trisha menyimpan belanjaanya, dan mengambil pakaiannya lalu hilang di balik pintu kamar mandi.

Beberapa lama kemudian, Trisha duduk di sofa sambil mengeringkan rambutnya, tapi raut wajahnya tidak bisa berbohong jika dia sedang mengkhawatirkan sesuatu.

“Ada apa dengan wajah anehmu itu?” canda Adrian. Trisha menatap Adrian dengan tajam. “Kau peduli?” tanya Trisha. “Aku hanya bertanya, apa ada yang salah?” Adrian Kembali menatap layar ponselnya.

Trisha bangkit dan berdiri di hadapan Adrian. “Apa kau bercanda Adrian? Kakak iparmu masuk rumah sakit, apa kau tau itu?” tanya Trisha kesal.

“Baiklah, terima kasih atas inforamasinya.” Ujar Adrian dengan enteng. “Aku tidak bisa memahamimu Adrian.” Trisha pergi ke balkon kamar sambil mengeringkan rambutnya. “Ey Triss, Don’t Worry. Kak Viona pasti baik-baik saja.”

Trisha yang ada di balkon langsung menoleh dan menunjukan smirknya. Dengan handuk yang menutupi kepalanya, Trisha memandangi langit Melbourne yang begitu indah saat dimalam hari, bintang-bintang berkelap-kelip seperti menyapanya Setelah beberapa lama kemudian, Trisha pun masuk dan menutup pintu balkon rapat-rapat.

“Jika rambutmu belum kering kau bisa memakai pengering rambut.” Ucap Adrian di posisi yang sama. “Tidak, terima kasih.” Trisha duduk di sofa Bersiap untuk tidur. “Oke,” Adrian bergumam. 

Tring!

Sebuah pesan masuk ke ponsel Trisha, ia menyambar ponselnya di atas meja. Dan membaca pesan itu dengan seksama.

“Mungkin kau sudah hidup Bahagia dengan kehidupanmu sekarang, tapi bagaimana dengan sepupumu? Semua orang di desa membicarakannya. Apa kau masih memiliki hati Nurani? Selurus warga desa membicarakan sepupumu, seluruh jalan mendengar ayahnya memukulinya, semua ini tidak adil untuknya, Tris. Apa kau tidak ingin melakukan sesuatu untuknya?”isi pesan itu.

Dengan penuh kegusaran, Trisha langsung menghubungi Freya. Tapi lagi-lagi ponselnya tidak aktif, Trisha sudah mendengus kesal tapi dia terus mencoba. “Kenapa? Apa yang terjadi? Apa ini tentang sepupumu lagi?” tanya Adrian.

Trisha beranjak “Apa pedulimu! Lebih baik kau cepat tidur!” ketus Trisa sambil berjalan mengambil satu buah bantal dari samping Adrian. “Apa lagi sekarang ini? Apa kau masih berjuang untuk semua ini?” 

“Kau benar-benar sangat menyedihkan!” Trisha mencoba menahan amarahnya.

“Hey, aku hanya bercanda. Kau benar-benar sangat buruk Tris.” Sahut Adrian.

“Dia tau kata-kata buruk, dan dia menghancurkan hidupku!” Trisha mengerutu berbicara dengan dirinya sendiri sambil menyiapkan bantal, selimut di sofa untukknya tidur.

“Wah wah wah lihatlah, Trishaku yang malang. Tiba-tiba ia menikahi pangeran dan menjadi kaya raya. Mengendarai mobil mewah, berbelanja. Betapa pahitnya kehidupan seorang Trisha yang hancur…” Adrian menjedanya, ia bangkit dan berdiri menatap Trisha dengan raut wajah yang meremehkan.

“Kau tidak tau hidupku juga hancur? Everything was destroyed! Aku bahkan tidak punya kamar karenamu!” Adrian mulai menegaskan kata-katanya yang membuat Trisha semakin tambah geram.

Mata Trisha terus tertuju pada Adrian yang tengah marah-marah, tangan Trisha mengepal kuat, buku jemarinya memutih. “APA MASALAHMU ITU SAMA DENGAN MASALAHKU!” teriak Trisha.

“Jangan berteriak, Trisha!” Tekan Adrian memperingatkan.

“AKU TIDAK AKAN MENGECEWAKANMU, LALU APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?” Amarah Trisha sudah tidak bisa terbendung lagi. Adrian mendekat pada Trisha.

“Trish, orang-orang dirumah ini akan mendengarmu, ini akan sangat buruk.” Ujar Adrian yang mencoba menenagkan Trisha. Trisha terhenti, ia tersenyum sinis “Ini akan sangat buruk? kau bilang!”ulang Trisha.

Trisha melangkah lebih dekat pada Adrian, sorot matanya tidak terlepas dan berkilat amarah. “Benar ini akan sangat buruk, bukan?” kata Trisha dengan tatapan mengintimidasi.

“Jangan samakan masalah kita, kau kehilangan kamarmu karena kau menikah, aku kehilangan segalanya karena menikah denganmu! Saudaraku yang menjadi korban karena pernikahan ini!” Trisha menjedanya. Adrian terdiam tidak bergeming.

“KAU BAHKAN TIDAK TAU AKU DISIKSA, DI PUKULI SAAT AKU MENOLAK PERNIKAHAN INI?!“ teriak Trisha dengan bibirnya yang gemetaran, air matanya membasahi wajahnya, tapi emosi menguasainya.

...○○○...

To Be Countinue...

1
Wahid Hidayat
Biasa
Wahid Hidayat
Buruk
miilieaa
belum bisa move on dari Andrian /Sob/
miilieaa: ditunggu novel berikutnya kak /Heart/
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): wahh makasih dh mampir kak 😭💜
total 2 replies
Ika Nurpitasari
ceritanya menarik kak, aku juga mampir🌟🌟🙏🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak🤗
total 1 replies
Manik🌼
1 iklan untuk kamu🥰
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): mkasih kak😍
total 1 replies
Manik🌼
waduh lama amat ya🙈
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama samaa🥰🏵️
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak🤗
total 2 replies
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
makasih dh mampur kak💜🤗
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat✌
total 1 replies
miilieaa
mau tau visual nya viona dong thor
miilieaa: ditunggu yaa thor /Heart/
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): oke, nanti aku spil kak para character nya kak👍🏼
total 2 replies
miilieaa
wah karya baru yaa thor 🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!